Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pemantauan tumbuh kembang anak Denver dan KPSP


Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Keperawatan Anak I
Dosen pengampu: Maidartati, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh:

1. Adam Sakti Alamsyah 88212017


2. DwiKhoirun Nisa 88211017
3. Muhamad Raju kurnia 88213033
4. Isti sauminingsih 88213047

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini untuk memenuhi tugas dari ibu Maidartati,
S.Kep.,Ners.,M.Kep. mata kuliah Keperawatan Anak. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pemantauan tumbuh kembang anak Denver dan KPSP bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucakan terima kasih kepada ibu Maidartati, S.Kep.,Ners.,M.Kep. yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Bandung, 8 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...............................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan 3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN.............................................................4
A. Konsep Dasar Denver Development Screening Test............................4
1. pengertian .....................................................................................................4
2. Fungsi Denver Development Screening Test ( DDST).........................5
3. Sektor Perkembangan................................................................................6
B. Prosedur DDST............................................................................................7
1. Teknik Pemeriksaan.......................................................................................8
2. Penilaian T......................................................................................................9
3. Interpretasi Penilaian Individual..................................................................9
4. Hasil Penilaian Denver Development Screening Test..................................9
C. Konsep Dasar KPSP.......................................................................................9
1. Cara menggunakan KPSP ............................................................................9
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan suatu panjang dan berat. Pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan dalam jumlah, ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ, maupun individu (Kemenkes RI,
2012)

Perkembangan adalah perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari proses pematangan dari
fungsi-fungsi psikis dan fisis pada diri anak yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses
belajar dalam passage waktu tertentu, menuju kedewasaan (Alex Sobur, 2003:128)

Denver Development Screening Test (DDST) adalah salah satu metode skrining terhadap
kelainan perkembangan anak, yang dibuat oleh Fran Kenburg dan J.B Dodds untuk mengetahui
perkembangan motorik anak. Tes ini dinilai lebih mudah dibandingkan tes perkembangan yang
lain dan dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi. Tes ini dapat dilakukan kapan
saja dengan menggunakan alat sederhana (Tristanti Ika, 2017)

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) adalah instrumen deteksi dini dalam
perkembangan anak usia 0-6 Tahun. KPSP berguna untuk mengetahui perkembangan anak
normal atau terdapat penyimpangan.

Persalinan Prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu
(antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500gram (Saifuddin, 2009).
Di Indonesia, data Kenenterian Kesehatan menyebutkan bahwa bayi prematur sebanyak 675.700
bayi. Kelahiran prematur berhubungan dengan terjadinya gangguan tumbuh kembang anak.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Denver Development Screening Test

1. Pengertian

Denver Development Screening Test (DDST) adalah salah satu metode skrining terhadap
kelainan perkembangan anak, yang dibuat oleh Fran Kenburg dan J.B Dodds untuk mengetahui
perkembangan motorik anak. Tes ini dinilai lebih mudah dibandingkan tes perkembangan yang
lain dan dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi. Tes ini dapat dilakukan kapan
saja dengan menggunakan alat sederhana (Tristanti Ika, 2017)

Denver Development Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan
secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 Tahun (Nugroho, 2011).

2. Fungsi Denver Development Screening Test ( DDST)

A) Menilai perkembangan anak sesuai dengan umurnya

B) Memantau anak yang tampak sehat dari umur 0 sampai 6 Tahun

C) Memastikan apakah anak dengan persangkaan ada kelainan, apakah benar-benar ada kelainan
perkembangan

D) Menjaring anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya kelainan perkembangan

E) Monitor anak dengan resiko perkembangan, misalnya anak dengan masalah perinatal

3. Sektor Perkembangan

A) Personal Sosial (Perilaku Sosial) adalah Aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungannya, seperti :
1.Menatap muka

2.Membalas senyum pemeriksa

3. Tersenyum spontan
4. Mengamati tangannya
5. Berusaha menggapai mainan

B) Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus) Adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu dan dilakukan dalam :
1. Mengikuti ke garis tengah
2. Mengikuti lewat garis tengah
3. Tangan bersentuhan
4. Memindahkan kubus
5. Menaruh kubus dicangkir
6. Mencoret-coret
7. Memilih garis yang lebih panjang
8. Mengambil manik-manik yang ditunjuk
9. Menggambar orang 6 bagian
10. Meniru garis vertikal

C) Language (Bahasa) Adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti
perintah, dan berbicara spontan yang meliputi :
1. Bereaksi
2. Bersuara
3. Tertawa
4. Berteriak
5. Menoleh ke arah suara
6. Meniru bunyi kata-kata
7. Mengoceh
8. Menunjuk 2 gambar
9. Menyebut bagian badan
10. Menyebut satu warna

D) Gross motor (gerakan motorik kasar) Adalah aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan
sikap tubuh, meliputi kemampuan dalam :
1. Gerakan kepala
2. Kepala terangkat keatas
3. Berdiri tanpa pegangan
4. Berdiri sendiri
5. Lari
6. Berjalan naik tangga
7. Berjalan dengan mundur
8. Menendang bola ke depan
9. Melompat
10. Melempar bola

B. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu :


a) Tahap Pertama : Secara Periodik dilakukan pada semua anak yang berusia 3-6 bulan, 9-12
bulan, 18-24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun
b) Tahap Kedua : Dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada
tahap pertama, kemudian dilarutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.

1. Teknik Pemeriksaan

1. Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan


2. Bila umur anak lebih dari 16 hari maka dibulatkan menjadi 1 bulan
Contohnya : Bayi berumur 3 bulan 16 hari maka dibulatkan menjadi 4 bulan
3. Bila bayi berumur 3 bulan 15 hari maka dibulatkan menjadi 3 bulan

4. Setelah diketahui umur anak, selanjutnya dengan menggunakan penggaris tarik garis secara
vertikal dari atas ke bawah berdasarkan umur kronologis yang tertera dibawah bagian atas
formulir sehingga memotong kotak tugas perkembangan pada formulir DDST.

5. Lakukan penilaian pada tiap sektor, apakah LULUS, GAGAL, MENOLAK, ATAU TIDAK
DAPAT MENDAPAT KESEMPATAN MELAKUKAN TUGAS .

2. Penilaian
Penilaian apakah lulus (Passed : P), apakah gagal (Fail : F), atau apakah anak tidak mendapatkan
kesempatan melakukan tugas atau anak ada hambatan melakukan (No Oppurtunity : N.O).
Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis, yang memotong garis horizontal tugas
perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu, dihitung pada masing-masing sektor, berapa
jumah P, berapa jumlah F. Selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam
normal, abnormal, meragukan (Questionable), Menolak (Refusal) dan tidak dapat dites
(Untestable).

L = Lulus/ Passed (P)

- Anak dapat melakukan item dengan baik, ibu/pengasuh memberi laporan tepat dan dapat
dipercaya bahwa anak dapat melakukannya.

G = Gagal / Fail (F)


- Anak tidak dapat melakukan item dengan baik, ibu/pengasuh memberi laporan bahwa anak
tidak dapat melakukannya.

M = Menolak / Refused (R)

- Anak menolak melakukan test karena faktoe sesaat, seperti lelah, menangis, atau mengantuk.

Tak Ada kesempatan / NO (No Opportunity)

- Anak tidak memiliki kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan. Skor ini
digunakan untuk kode L/laporan orangtua atau pengasuh anak. Misalnya pada anak retardasi
mental/Down syndrom.

Setelah itu, dihitung pada masing-masing sektor, berapa item yang mendapatkan jumlah P, F, R.
Selanjutnya Penilaian :
3. Interpretasi Penilaian Individual
1. Penilaian lebih (Advance)
- Pass (Lulus) : pada uji coba sebelah kanan garis umur
2. Normal
- Gagal/menolak : pada uji coba sebelah kanan garis umur
- Pass (Lulus) : pada persentil 25 s.d 75
3. Caution (Peringatan)
- Gagal/menolak uji coba dimana garis umur terletak pada persentil 75 s.d 90
4. Delayed (Keterlambatan)
- Gagal/menolak uji coba dimana 90% anak dapat lulus (ditandai dengan warna pada akhir
kotak)

4. Hasil Penilaian Denver Development Screening Test


1. Abnormal
- Dapat dikatakan abnormal apabila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada 2 sektor atau
lebih
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1 sektor atau lebih
dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak
yang berpotongan dengan garis vertika usia.

2. Meragukan
- Dapat dikatakan meragukan apabila pada sektor 1 didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada
yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
3. Tidak dapat dites
- Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan
4. Normal
- Semua yang tidak tercantum dalam kriteria dapat dikatakan normal
- Lulus/gagal/menolak pada item dalam garis umur terletak diantara 25-75%

C. Konsep Dasar KPSP

KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) Merupakan instrumen deteksi dini dalam
perkembangan anak usia 0 sampai 6 tahun.
KPSP berguna untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
1. Cara menggunakan KPSP :
Link KPSP usia :
3,6,9,12,15,18,21,24,30,36,42,48,54,60,66,72 bulan
Contohnya : Bayi berumur 7 bulan, maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini
sudah berumur 9 bulan maka menggunakan KPSP 9 bulan.

1. Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan


2. Bila umur anak lebih dari 16 hari maka dibulatkan menjadi 1 bulan
Contohnya : Bayi berumur 3 bulan 16 hari maka dibulatkan menjadi 4 bulan
3. Bila bayi berumur 3 bulan 15 hari maka dibulatkan menjadi 3 bulan
Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.

KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan :


1. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak.
Contohnya : “Dapatkah bayi memakan kue sendiri?”
2. Perintah kepada ibu/pengasuh anak/petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada
KPSP
Contohnya : “Pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara
perlahan-lahan ke posisi duduk”
A) Baca terlebih dahulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada. Bila tidak jelas atau
ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan
B) Pertanyaan dijawab secara beruntun satu persatu
C) Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban yaitu “YA” atau “TIDAK”
D) Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban
Interpretasi Hasil KPSP

- Hitung jawaban “YA” (bila dijawab “BISA atau SERING atau KADANG-KADANG”)
- Hitung jawaban “TIDAK” (bila jawaban “BELUM PERNAH” atau TIDAK PERNAH”)
- Bila jawaban “YA” = 9-10, Perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangan (S)
- Bila jawaban “YA” = 7-8 , Perkembangan anak meragukan (M)
- Bila jawaban “YA” = 6 atau kurang, Kemungkinan ada penyimpangan (P).

• Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)


1. Orang tua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik
2. Pola asuh anak selanjutnya terus dilakukan sesuai dengan bagan stimulasi dan sesuaikan
dengan umur dan kesiapan anak
3. Keterlibatan orang tua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak perlu mengambil
momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah
4. Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu secara teratur sebulan 1 kali dan setiap Kegiatan
Bina Keluarga (BKB)

5. Berikan pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik

6. Lakukan pemeriksaan Skrining menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak berumur kurang
dari 24 bulan, dan setiap 6 bulan pada anak umur 24 sampai 72 bulan.
• Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)
1. Konsultasikan nomer jawaban “TIDAK”, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih
sering
2. Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak
3. Bila anak sakit, lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan apakah
penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya.

4. Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan daftar KPSP yang
sesuai dengan umur anak.

5. Jika hasil KPSP ulang jawaban "YA" tetap 7-8, maka kemungkinan terjadi penyimpangan (P)
• Untuk Anak dengan Perkembangan Penyimpangan (P)

Lakukan tindakan : rujukan ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan
perkembangan (Gerak halus, Gerak kasar, Bicara, Bahasa, Sosialisasi, dan Kemandirian)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Wawan Kurniawan (2021) Laporan Pengkajian Denver Ii Dan KPSP Wawan K Dari:
https://www.scribd.com/document/510149430/LAPORAN-PENGKAJIAN-DENVER-II-DAN-
KPSP-WAWAN-K

Poltekkesjogja (2021) Definisi Pertumbuhan Dari:


http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/5969/5/Chapter%202.pdf.pdf

Anda mungkin juga menyukai