Anda di halaman 1dari 2

Nama abdul muhith padil

Nim :2210554004

Video yang pertama saya ambil dan tangkap dari video tersebut ialah

Para Pensiunan 2049 adalah cerita soal Kerkop (Susilo Nugroho), penjaga kubur yang
kukuh mempertahankan prinsipnya menolak mengebumikan jenazah pensiunan pejabat
karena pernah terlibat kasus korupsi. Padahal, hidup sejatinya hanya menunda
pensiun. Mereka, pensiunan jenderal, pensiunan politikus, pensiunan hakim dan
lainya, ingin menikmati masa tuanya sembari menunggu mati yang tenang.Namun,
penjaga kubur ngotot jenazah koruptor tak layak dipendam karena dia masih punya
utang pada masyarakat. Untuk mengganti uang rakyat yang dikorupsi semasa dia hidup,
maka daging jenazah itu harus dicincang untuk dijadikan pakan ternak. Adapun yang
non-daging, diolah sebagai campuran bahan pupuk tanaman.Dan sebagai arwah
gentayangan lantaran jenazahnya tak segera dikubur, Doorstoot (Butet Kartaredjasa)
meneror penjaga kubur tersebut. Melalui pengaruhnya yang masih kuat mengakar di
pemerintahan serta di instansi militer, kepolisian hingga partai politik, ia
memperdaya penjaga kubur yang idealis itu hingga dialah yang akhirnya justru
dipaksa masuk liang lahat.

Video yang ke dua saya ambil dan tangkap


MEDEA sebuah kisah tragedi dalam mitologi Yunani Klasik. Jean Anouilh (1910-1987),
dramawan Prancis, mengangkat kisah tersebut ke dalam sebuah lakon dalam perspektif
filsafat Eksistensialisme. Mengungkap dengan tajam dan cerdas sisi eksistensialisme
seorang perempuan, Medea, putri Ietes dari Kolkis, sang keturunan dewa matahari,
yang berani mengatakan TIDAK terhadap kesenangan dan kebahagiaan jika harus tunduk
sekaligus memperhambakan diri terhadap kuasa-kuasa di luar dirinya. Seorang anti-
konformis sejati yang dengan tegas MENOLAK segala sesuatu yang BUKAN DIRINYA.
Ia telah berjuang habis-habisan seraya mengorbankan apapun (tak terkecuali lambang
kebesaran sang ayah yang raja, melenyapkan nyawa saudara kandung, serangkaian
pembunuhan, kebohongan, penipuan, dll.) demi kehidupan dan capaian ambisi duniawi
seorang lelaki konformis bernama Jason dari Iolkos, yang sangat dicintainya dengan
membabi-buta.
Tatkala akhirnya malah dikhianati oleh lelaki itu, yang malah menikahi putri raja
Kreon di negeri Korintus tempatnya meminta pelindungan dari pengejaran berbagai
pasukan, maka ia putuskan untuk bunuh diri sembari membunuh anak-anak, buah cinta
bersama lelaki itu, tentu sebagai protes dan penolakan. Tema infanticide
(pembunuhan anak oleh orang tuanya) dan bunuh-diri Medea jelas merupakan puncak
dari ultimatum eksistensialnya yang hingga detik terakhir bersikukuh mengharamkan
nyawanya dan nyawa anak-anaknya untuk direnggut oleh apa pun dan siapa pun di luar
dirinya. Medea sadar sepenuhnya bahwa anak-anaknya yang telah ia ‘gunakan’ sebagai
pemicu bom racun untuk membunuh dan melelehkan tubuh Kreon beserta putrinya, harus
berakhir pada kematian atau hukuman mati. Padahal, dalam keyakinan ‘ras’ Medea,
tidak ada hukuman atau norma apa pun yang boleh menyentuh dirinya dan anak-anaknya.
Inilah teriakan pilu terakhirnya dalam kekokohan sikap kepala batu yang meremuk-
redamkan batinnya: “Lihatlah, Jason! Inilah guncangan terakhir Medea! Aku masih
memiliki kepolosan untuk memenggal gadis ini, anak-anak yang akan sangat aku
cintai, dan menjadikannya dua potongan yang suam-suam kuku ini. Lihatlah, mereka
sedang menunggu darah, mereka tidak tahan menunggu lebih lama lagi…”

Video yang ketiga menceritakan dan saya tangkap

Tubuh adalah keseluruhan yang melekat pada diri manusia, mulai dari mental, jiwa
pikiran, rasa, perilaku, bahasa, penampilan, simbol, dan aktivitas sosial lainnya
(Raditya, 2014:xiii). Pembahasan mengenai tubuh tidak ada habisnya dalam kehidupan
manusia, sehingga selalu relevan jika membahas persoalan tubuh di setiap waktu.
Tubuh memilliki aktivitas dengan daya jangkau yang luas, sehingga selalu dijadikan
objek kekuasaan. Ketika berbicara tentang kekuasaan berarti stigmanya mengarah ke
praktek politik.
Politik adalah disiplin ilmu yang menawarkan strategi untuk menguasai sesuatu. Ilmu
politik berguna dalam membangun dan memperkokoh keberlanjutan dalam memangku
jabatan. Dengan adanya politik, maka perbedaan persepsi sesama aktor politik tidak
dapat dihindari. Aktor politik memiliki visi tersendiri yang harus dicapai meskipun
tujuannya bertentangan dengan aktor lainnya (Faulks, 2012:2).
Stigma politik sudah meretas ke dalam perlakuan fisik dan pendisiplinan yang
dilaksanakan oleh para pemangku kuasa (baca:pemimpin) kepada masyarakat. Perlakuan
aktor politik yang
1
182

mengatur aktivitas manusia memberikan kebebasan yang terbatas. Atas hal tersebut,
maka menjadi titik awal munculnya politik tubuh. berdasarkan fenomena itu, Foucault
mensinyalir sebagai berikut.
Momen historis disiplin tubuh adalah momen ketika seni mengenai tubuh manusia
lahir. Bentuknya adalah suatu kebijakan pemaksaan atas tubuh, manipulasi yang telah
diperhitungkan atas elemen, sikap, dan tingkah laku tubuh. Saat tubuh manusia masuk
ke dalam mesin kekuasaan terjadi proses penyelidikan dan penataan kembali. Suatu
anatomi politis sekaligus mekanika kekuasaan. Dengan demikian, disiplin
menghasilkan tubuh-tubuh yang berkualitas, terlatih, dan taat

Video yang keempat saya analisis


Dari video tersebut
Ini kisah tentang dunia kelam di Batavia pada zaman kolonial Belanda. Dunia kaum
kere, bandit dan polisi tengik yang rasanya tetap aktual sampai kapan pun.
Sebuah kisah yang disadur dari lakon The Beggar’s Opera karya John Gay dan musik
J.C. Pepusch yang dipentaskan tahun 1728 di London, lakon Die Dreigroschenoper atau
The Threepenny Opera karya Bertolt Brecht dengan komposisi musik dari Kurt Weill
dipentaskan pertama kali di Theater am Schiffbauerdam, Berlin pada 31 Agustus 1928.
Lakon inilah yang kemudian disadur oleh N. Riantiarno. Judulnya pun menjadi Opera
Ikan Asin, sedangkan latar peristiwa, London sekitar abad ke-19, dipindahkan ke
Batavia abad ke-20, zaman Hindia Belanda.
Opera Ikan Asin bercerita tentang Si Raja Bandit Batavia, Mekhit alias Mat Piso
menikahi Poli Picum tanpa seijin Ayahnya, Natasasmita Picum, juragan pengemis se-
Batavia. Picum mengancam Kartamarma, asisten kepala Polisi Batavia yang juga
sahabat Mekhit, bahwa para pengemisnya akan mengacaukan upacara pengobatan Gubernur
Jendral yang baru. Terpaksa Mekhit ditangkap, dia akan digantung tepat saat upacara
penobatan, tapi saat tali menjerat leher, datang surat keputusan dari Gubernur
Jendral yang isinya membebaskan Mat Pisau dari segara tuduhan.

Anda mungkin juga menyukai