Anda di halaman 1dari 6

DESAIN PEMBELAJARAN KPK

PERTEMUAN 12

Pokok Bahasan : Takwiinul Ummah

Kelas : XII

Guru :

Moda : Pembelajaran offline

1. Tujuan Pembelajaran

Siswa memiliki pribadi yang bersungguh=sungguh, disiplin, dan mampu mengendalikan


diri
Attitude/sikap

Siswa mampu mema takwiinul ummah


keterampila
Skill/

 Siswa memahami takwinul ummah


Knowledge/
pengetahua

 Memahami tujuan takwinul ummah


n

2. Pendekatan Pembelajaran TERPADU

Deskripsi kegiatan Tools


 MC membuka kegiatan dengan salam, sholawat dan Alat tulis, alquran, jurnal
basmalah dan menyampaikan urutan acara beserta
petugasnya
 MC mempersilahkan peserta untuk mengawali kegiatan
dengan tilawah alquran Bersama-sama dan membaca
terjemahannya
 Mc memimpin peserta untuk mengucapkan istighfar 33 x,
dan mengawali dengan Doa penawar hati
 MC mempersilahkan petugas yang menyampaikan kultum
 MC mempersilahkan guru pembimbing untuk
menyampaikan materi sekertaris melengkapi jurnal guru
terkait tilawah yang dibacakan, nama petugas, rangkuman
materi
 MC mempersilahkan peserta jika ada hal yang hendak
didiskusikan (Qodhoya) terkait materi ataupun hal lain
 Guru meminta siswa untuk membuka link my jurnal dan
mengisi refleksi hari itu
 Sekertaris /bendahara menyampaikan laporan
 Sekertaris membacakan petugas pekan depan (MC,
kultum)
 MC menutup kegiatan dengan memimpin pembacaan
istighfar dan doa kafaratul majlis

kegiatan Deskripsi tools


opener  Guru menanyakan khabar, memastikan kesiapan Al quran surat
peserta didik
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertmuan kali ini dan aktifitas yang akan
dilakukan serta penilaiannya (jika ada)
 Guru menanyakan pemahaman siswa
karakteristik Dakwah
Telaah individualisasi https://
 Siswa Menyimak video tentang takwiinul www.youtube.com/watch?
Ummah v=xQxhW92fz0I&list=PLBxb
 Siswa menyebutkan alasan kenapa harus ada xRISydITHBIQK9l-
takwinul ummah LkDSBUtWjkeu2

Energizer( aktifitas meningkatkan focus siswa


atau relaksasi)
Eksplorasi Interaksi
Siswa berpasangan mengidentifikasi tentang
karakter yang harus dicapai dalam membentuk
kepribadian muslim
Rumuskan Siswa menyusun jawaban hasil diskusi Buku tulis
Presentasikan
Aplikasikan observasi Instrument soal keteramp
Siswa menyimpulkan
Bagaimana cara untuk membentuk ummat
Simpulkan-
kaitkan
Duniawi Refleksi
GURU meminta Siswa menyampaikan manfaat dari
kegiatan pembelajaran dan dampak terkait materi
baik untuk diri sendiri, orang lain dan masyarakat
ukhrowi Guru menyampaikan hadist terkait dakwah
Sabda Rasulullah sallallahu
Khoirukum anfa'uhum linnas (sebaik-baik
kamu adalah orang yang memberikan manfaat
kepada orang lain)

closure -Guru meminta siswa menyebutkan 1 kata terkait


materi
-Reward dan celebration untuk seluruh siswa yang telah
melaksanakan pembelajaran hari itu
-Penyampaian agenda kegiatan belajar di pertemuan
berikutnya
-doa dan salam penutup
3. Penilaian TERPADU

ranah afl aal aol


Attitude/Sikap Observasi saat diskusi Penilaian diri sendiri -

Skill/Keterampilan Unjuk Siswa mampu Me Siswa dapat


kerja(presentasi)
Knowledge/Pengetahuan Observasi tanya jawab Ceklis pemahaman PAS
materi (penilaian diri)

4. Penerapan Introflex

Individualisasi  Siswa Siswa mengamati, Siswa menyebutkan alasan kenapa harus ada
takwinul ummah
Interaksi Siswa saling berdiskusi, saling mengecek pemahaman dengan kelompok lain
Observasi menjawab soal evaluasi terkait kepahaman terhadap materi pembelajaran
Refleksi Siswa diajak untuk mengambil hikmah dari kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung
Lampiran:

1. Instrumen penilaian sikap

2. Instrumen penilaian pengetahuan

3. Instrumen penilaian keterampilan

Kepala Sekolah guru

Novalina Setyaningrum, M.Pd, S.P

Instrument penilaian sikap

1. Siswa santun saat komunikasi dan memberi wajah yang sopan


2. Siswa peduli saat berdiskusi dan memberi respon terhadap pertanyaan teman dan guru saat
pembelajaran dikelas

Rubrik penilaian attitude

kriteria 4 3 2 1
santun Santun saat Santun saat Kurang Santun Tidak Santun saat
berkomunikasi berkomunikasi saat berkomunikasi
dan memberi tetapi kurang berkomunikasi dan tidak
wajah yang sopan memberi wajah dan memberi memberi wajah
yang sopan wajah yang yang sopan
kurang sopan
peduli Peduli saat Peduli saat Kurang Peduli Tidak Peduli saat
berdiskusi berdiskusi saat berdiskusi berdiskusi dan
merespon merespon merespon dan tidak merespon
dengan segera dengan agak tidak bersegera dengan segera
lama
Instrument nilai keterampilan

1. Bagaimana cara untuk membentuk ummat


Rubrik penilaian keterampilan

kriteria 4 3 2 1
Bagaimana cara Mampu Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu
untuk memaparkan memaparkan memaparkan memaparkan
membentuk dengan dengan Bahasa dengan Bahasa dengan Bahasa
ummat Bahasa yang yang dapat yang dapat yang dapat
dapat dipahami, dipahami, tidak dipahami, dengan
dipahami, walaupun tidak dengan runut runut dan tidak
dengan runut runut tetapi tetapi jelas jelas
dan jelas jelas
Nilai = jumlah skor x 100
4
Instrument penilaian pengetahuan

karakter yang harus dicapai dalam membentuk kepribadian muslim yang disebutkan dalam video

1 2 3
karakter yang harus dicapai dalam Tidak Mampu Kurang Mampu Mampu
membentuk kepribadian muslim menjelaskan menjelaskan menjelaskan
yang disebutkan dalam video kesimpulan kesimpulan kesimpulan
dengan tepat dan dengan tepat dan dengan tepat dan
kalimat yang jelas kalimat yang jelas kalimat yang jelas
Nilai = Jumlah skor x 100: 3

Materi Takwiinul Ummah


Kerusakan yang terjadi pada umat Islam sekarang adalah kerusakan yang kompleks dan
multidimensional. Kerusakan itu terjadi secara merata baik pada pemimpin, ulama, dan rakyat
umum. Kondisi tersebut menjadikan umat Islam memasuki fase sejarah yan genting; terpuruk
dalam kepemimpinan dunia, terpecah belah dalam negara-negara kebangsaan, dan gagal
membawa misi peradaban di dunia kontemporer.

Karena kerusakan yang terjadi bersifat kompleks dan multidimensional maka perbaikan yang
dilakukan tentu tidak boleh dalam bentuk tambal sulam. Perbaikan yang dilakukan tak cukup
sekadar merenovasi bangunan umat dan merestorasi kerusakan-kerusakan yang ada. Karena
perbaikan yang seperti itu tidak membuat umat Islam sebagai “pasien sakit” sembuh dari
penyakitnya.

Melihat kondisi umat Islam yang seperti itu maka tugas dakwah sekarang bukan sekadar memberi
nasehat dan peringatan. Tugas penting dakwah kini ada dua hal,
1. ta’riful islam, yaitu mengajarkan hakikat Islam sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an
dan As-Sunnah, dimulai dengan membangun kembali akidah umat Islam yang menjadi
fondasi struktur bangunan umat.
2. tarbiyyatul ummah, yaitu membina umat, mentakwin kader, menyiapkan ulama dan
daiyah agar idealita Islam menjadi nyata dan hidup; umat bisa mewujudkan keyakinan,
ucapan, dan perbuatan dalam model kepribadian yang agung; serta social-politik umat
merefleksikan kebesaran dan kejayaan Islam.

Jadi, memperbaiki umat Islam adalah sebuah megaproyek. Menurut Imam Hasan Al-
Banna megaproyek itu tak mungkin terwujud di dunia realitas kecuali ada kelompok umat
yang memiliki empat sifat.
1. mereka punya iradah qawiyyah [kemauan hebat] yang tak dihinggapi kelemahan
sedikitpun.
2. mereka punya wafa` tsabit [kesetiaan kokoh] yang tak dikotori sifat kenifakan, apologi,
dan pengkhianatan.
3. mereka punya tadh-hiyah ‘azizah [pengorbanan besar] yang tak bisa dihalangi ketamakan
dan kebakhilan.
4. mereka punya iman bil mabda` [keyakinan pada prinsip] yang akan menjaga dari
kesalahan dan penyimpangan serta tertipu dengan isme-isme dan jargon-jargon dari luar
Islam.
Tak Boleh Isti’jal

Selama tiga belas tahun berdakwah di Makkah jumlah pengikut Rasul saw tak banyak. Apabila
dalam Perang Badar yang merupakan perang pertama setelah hijrah gabungan pasukan muslim
yang terdiri dari muhajirin dan anshar sekitar tiga ratus prajurit maka dapat disimpulkan bahwa
jumlah shahabat yang beriman selama masa dakwah di Makkah cukup kecil.

Meskipun demikian, Rasul saw tetap fokus menjalankah dakwah, mengajarkan Islam kepada
shahabat, dan mentarbiyah mereka agar menjadi rijal dan qiyadah. Dalam rumah Arqam bin Abil
Arqam itulah proses ta’riful islam dan tarbiyyatul ummah dijalankan. Rasul saw tak berkecil hati
karena jumlah pengikutnya kecil. Rasul saw tak mengendorkan semangatnya karena banyaknya
orang yang menentang dakwahnya. Hasilnya luar biasa. Shahabat yang ditarbiyah dan ditakwin di
rumah Arqam bin Abil Arqam tak ada satupun yang murtad. Mereka merupakan bagian qa’idah
shalabah yang fenomenal dan merubah sejarah dunia.
Kalau mengkaji sirah nabawiyah kita akan dapatkan bahwa kader dakwah Rasul saw
dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar.

Pertama, kalangan muhajirin dan anshar. Mereka itulah kelompok yang menjadi fokus tarbiyah
dan takwin yang dilakukan Rasul saw selama dua puluh tiga tahun. Sehingga setelah menjadi
pribadi-pribadi aagung mereka membantu Rasul saw dalam mentarbiyah “ahlul madinah”
[penduduk Madinah] dan “a’rab” [orang-orang arab yang hidup disekitar Madinah].”. Mereka
itulah yang kemudian menjadi qiyadah-qiyadah dan murabbi-murabbi umat sepeninggal Rasul
saw.

Kedua, ahlul madinah wa man haulahu minal a’rab [penduduk Kota Madinah dan orang-orang
yang tinggal disekitarnya]. Mereka merupakan prajurit-prajurit dan penolong-penolong. Mereka
menyambut seruan dakwah Rasul saw dan bergabung di dalamnya. Mereka ikhlaskan hati dan
mentajnid diri mereka untuk membela Islam dari musuh-musuhnya. Dan mereka tetap tsabat
ketika banyak kabilah-kabilah arab yang murtad dan atau tak mau tunduk kepada Khalifah Abu
Bakar dengan mengirimkan zakat. Meskipun mereka adalah barisan kader lapis kedua tetapi
mereka merupakan prajuritpprajurit yang ikhlas, menghibahkan dirinya untuk dakwah dan
agama, serta membelanya dengan orientasi ikhlas karena Allah Ta’ala.

Ketiga, para shahabat yang masuk Islam setelah Fathu Makkah. Mereka menjadi bagian dari
sahabat dan kader Rasul saw setelah Islam tamkin di muka bumi. Setelah menyaksikan kebenaran
nubuwwah Rasul saw mereka beriman secara benar, mentajnid diri mereka, beramal untuk
mendapatkan ridha Allah Ta’ala, serta meng-istidrak ketertinggalan mereka dengan menjadi
penakluk-penakluk dalam masa kepemimpinan khulafa` rasyidin. Mereka tetap pendukung
dakwah yang punya karakter dan kepribadian. Punya tingkat komitmen yang tinggi pada agama.
Serta siap memberikan pengorbanan bagi kejayaan Islam.

Anda mungkin juga menyukai