Anda di halaman 1dari 6

LI LBM 5

FONDA BRILLIANA PUTRI

311021000030

1. Klasifikasi GTC beserta kelebihan dan kekurangannya, indikasi dan kontraindikasi


Gigi tiruan cekat dapat di bagi menjadi 3 klasifikasi, yaitu berdasarkan :
•Konektor
•Lokasi
•Jenis bahan yang digunakan
Klasifikasi Gigi Tiruan Cekat
• Berdasarkan Konektor
1.) Fixed-Fixed Bridge / Rigid Fixed Bridge / Fixed Bridge

Fixed-fixed bridge merupakan gigi tiruan jembatan yang menggunakan konektor rigid. Gigi
tiruan jembatan tipe ini memiliki kekuatan tinggi dan stabilitas sangat baik. Selain itu,
distribusi tekanan lebih merata dan memiliki efek splinting. Namun, ia membutuhkan
preparasi abutment lebih banyak untuk menyesuaikan kesejajaran. Fixed-fixed bridge dapat
digunakan pada saddle pendek.

Indikasi:
-Tekanan kunyah yang normal/besar
-Gigi penyangga pendek
-Stabilitas Tulang Rangka Gigi Baik:
Indikasi yang baik adalah jika tulang di sekitar gigi pendukung cukup stabil untuk mendukung
jembatan tetap.
-Gigi Pendukung yang Sehat:
Gigi pendukung harus dalam kondisi kesehatan yang baik, bebas dari penyakit periodontal
atau kerusakan struktural yang signifikan (tanpa kelainan periodontal atau pasca terapi perio)
Kontraindikasi:
-Kondisi Kesehatan Gigi Pendukung yang Buruk:
Jika gigi pendukung mengalami penyakit periodontal parah atau kerusakan yang tidak dapat
mendukung beban tambahan.
-Kerusakan Tulang Rangka Gigi yang Signifikan:
Jika terdapat kerusakan tulang di sekitar gigi pendukung, dapat mempengaruhi keberhasilan
pemasangan jembatan tetap.
-Kehilangan Gigi Pendukung Terlalu Banyak:
Jika terlalu banyak gigi pendukung yang hilang, dapat menyulitkan atau menghambat
pemasangan jembatan tetap.
-Kondisi Kesehatan Umum Pasien yang Buruk:
Penyakit sistemik tertentu atau kondisi umum yang mempengaruhi penyembuhan dapat
menjadi kontraindikasi.
-Keterbatasan Finansial Pasien:
Jika pasien memiliki keterbatasan finansial, pemasangan fixed bridge yang memerlukan biaya
tinggi mungkin tidak dapat diakomodasi.
Kelebihan:
-Retensi dan kekuatan maksimal
-Stabilitas:
Fixed bridge memberikan stabilitas yang baik karena terikat pada gigi pendukung.
-Fungsionalitas yang Baik:
Memberikan fungsi gigitan yang nyaman dan alami.
-Proses Cepat:
Pembuatan dan pemasangan fixed bridge dapat lebih cepat dibandingkan dengan beberapa
opsi penggantian gigi lainnya. Tahap pekerjaan laboratorium relatif lebih singkat
-Tidak Merasa Longgar:
Tidak ada perasaan longgar seperti yang mungkin dialami dengan gigi tiruan sebagian lepas.-
Kekurangan:
-Pengasahan abutmen harus sejajar
-Pengasahan abutmen relatif lebih banyak
- Biaya pemasangan dan perawatan fixed bridge bisa tinggi atau mahal

2.) Fixed-Movable Bridge / Semifixed Bridge


Semifixed bridge merupakan gigi tiruan jembatan yang menggunakan konektor rigid dan non
rigid, sehingga memungkinkan adanya pergerakan terbatas antara pontik dan retainernya.
Semifixed bridge dapat digunakan pada saddle panjang dan pada edentulous ridge yang
memiliki Pier abutment
Indikasi:
-Gigi Hilang Sebagian:
Cocok untuk menggantikan beberapa gigi yang hilang di suatu daerah.
-Stabilitas yang Diperlukan:
Memberikan stabilitas yang lebih baik daripada gigi tiruan sebagian lepas tanpa
menggunakan adhesif.
-Estetika yang Dicari:
Menawarkan solusi yang lebih estetis dibandingkan dengan gigi tiruan sebagian lepas, karena
lebih terlihat alami.
-Perawatan yang Lebih Mudah:
Lebih mudah untuk dibersihkan dan dirawat dibandingkan dengan gigi tiruan sebagian lepas
yang sepenuhnya lepas.
Kontraindikasi:
-Gigi Pendukung yang Tidak Sehat:
Tidak disarankan jika gigi pendukung dalam keadaan buruk atau jika ada penyakit gusi parah.
-Kehilangan Gigi Pendukung Terlalu Banyak
Tidak ideal jika terlalu banyak gigi pendukung yang hilang, karena dapat memengaruhi
stabilitas.
-Kondisi Kesehatan Gusi yang Buruk:
Jika ada penyakit periodontal atau kondisi kesehatan gusi yang tidak terkendali, dapat
mempengaruhi keberhasilan semifixed bridge.
-Ketidakmampuan Menyediakan Pendukung yang Cukup
Jika tidak ada gigi pendukung yang cukup untuk menopang ujung lepas dari jembatan,
mungkin tidak cocok.
Kelebihan:
-Mengatasi kesulitan arah pasang
-Mengurangi/ meredam beban pada abutme yang lemah
-Penyemenan dapat dilakukan tidak bersamaan
Kekurangan :
-Pekerjaan di laboratorium lebih sulit
-Sulit menempatkan dove tail slot untuk gigi anterior
-Pembuatan jembatan sementara lebih sukar

3.) Spring Bridge


Spring bridge merupakan gigi tiruan jembatan yang menggunakan konektor berupa bar atau
loop yang menghubungkan pontik dan retainer di palatal. Spring bridge dapat digunakan
pada kondisi multiple diastema dan pada abutment yang tidak terletak di sebelah ruang
edentulous. Sebagai contoh, penggantian gigi insisivus sentral dengan gigi premolar sebagai
abutment.
Kelebihan :
-Invisible: Karena dipasang di bagian dalam gigi, spring bridge tidak terlihat dari luar.
memberikan aspek estetis yang lebih baik dibandingkan dengan perangkat ortodontik
tradisional yang terlihat jelas.
-Fleksibilitas:
Dapat dirancang untuk memberikan tekanan secara tepat pada gigi yang memerlukan
perbaikan.
-Perbaikan Pergeseran Giai:
Efektif untuk memperbaiki pergeseran gigi kecil atau menengah.
Kenyamanan: Beberapa pasien melaporkan kenyamanan yang lebih baik karena tidak
bersentuhan langsung dengan bibir.
-Kecepatan Perbaikan
Dapat memberikan perbaikan dengan lebih cepat dalam beberapa kasus dibandingkan
dengan beberapa opsi ortodontik lainnya.
Kekurangan :
-Lengan pada palatum memberikan rasa tidak nyaman
-Sukar membersihkan konektor yang menghadap palatum
-Kelenturan lengan menyebabkan pontik dapat mengiritasi gingival palatum
- Keterbatasan Kasus Ortodontik:
Spring bridge lebih efektif untuk kasus ortodontik yang ringan hingga menengah. Untuk kasu
vang lebih kompleks, mungkin diperlukan perangkat ortodontik lain

4.) Cantilever Bridge


Cantilever bridge merupakan gigi tiruan jembatan yang hanya memiliki satu atau lebih
abutment pada satu sisi. Gigi tiruan jembatan tipe ini merupakan kontraindikasi bagi daerah
yang memiliki beban oklusal besar dan penggantian gigi dengan gigi penyangga non-vital
sebagai terminal abutment Sebaiknva cantilever bridge digunakan pada kasus kehilangan
satu gigi saja.
KontraIndikasi:
-Daerah dengan beban oklusal besar. Apabila terkena gaya lateral, maka gigi penyangga akan
tipping, rotasi, atau drifting.
-Gigi penyangga nonvital sebagai terminal abutment. Cantilever bridge biasanya memiliki
multiple abutment dan retainer harus dihubungkan secara rigid pada satu sisi diastema.
Indikasi:
-Penggantian satu gigi hilang (contoh: penggantian insisif lateral yang menggunakan kaninus
sebagai gigi penyangga (penggantian gigi kaninus yang menggunakan premolar pertama dan
kedua sebagai gigi penyangga, dan penggantian gigi molar ketiga jika masih terdapat gigi
antagonisnya, dengan catatan bentuknya lebih menyerupai gigi premolar.
Kelebihan:
-Sederhana, karna hanya 1 abutmen yang diasah
-Pekerjaan laboratorium relatif lebih singkat
- Kemudahan Pemasangan:
Cantilever bridge dapat lebih mudah dipasang daripada beberapa opsi penggantian gigi
lainnya, terutama jiika hanya memerlukan satu sisi penopang.
Kekurangan:
-Keterbatasan Jumlah Gigi yang Dapat Diganti:
Cantilever bridge lebih cocok untuk menggantikan satu atau dua gigi, karena semakin banyak
gigi yang digantikan, semakin tinggi stres pada gigi pendukungnya
-Ketidakseimbangan Beban:
Beban jembatan tidak didistribusikan secara merata pada gigi pendukung. Hal ini dapat
menvebabkan ketidakseimbangan gigitan dan memengaruhi keseimbangan rongga mulut.
-Biaya yang Lebih Tinggi:
Dalam beberapa kasus, biaya pembuatan dan pemasangan cantilever bridge dapat lebih
tinggi dibandingkan dengan opsi penggantian gigi lainnya.

2. Presentase metal dan porcelainnya berapa?

PFM dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan komposisi logam campur, yaitu

a. High-Noble Alloy

b. Noble Alloy

c. Base Metal Alloy


KOMPOSISI

3. Nama lain migrasi gigi


Istilah lain untuk migrasi gigi adalah "perpindahan gigi" atau "pergerakan gigi" dalam
rongga mulut.
-Migrasi gigi adalah posisi gigi dalam lengkung rahang bergantung pada kesehatan dan
tinggi periodonsium serta besarnya gaya yang diberikan pada gigi, terutama saat oklusi
dan tekanan pada mulut, pipi dan lidah. Perubahan faktor-faktor tersebut memicu
serangkaian perubahan yang saling berhubungan terhadap lingkungan di sekitar satu gigi
tunggal ataupun sekelompok gigi yang menghasilkan migrasi patologis . Oleh karena itu,
migrasi gigi patologis (MGP) dapat diartikan sebagai pergeseran gigi yang terjadi karena
keseimbangan diantara faktor-faktor yang mempertahankan posisi gigi fisiologis
terganggu oleh penyakit periodontal.
- Migrasi merupakan pergeseran gigi akibat dari hilangnya kesinambungan pada
lengkung gigi, karena gigi tidak lagi menempati posisi yang normal untuk menerima
beban saat pengunyahan. Dampak dari kondisi tersebut akan mengakibatkan kerusakan
struktur periodontal dan edentoulus area menjadi sempit.

SUMBER
Roberts, DH (1973), Fixed Bridge Prostheses, John Wright & Sons, Bristol.
The Academy of Prosthodontics. The glossary of Prosthodontict Term. 6t Ed. J Prosthet
Dent, 1994;71:41-112.
Rosentiel, Land, Fujimoto, 2001.Contemporary Fixed Prosthodontics. 3th Ed. Mosby Inc.
St Louis Misissouri. Shillingburg, 1977
Rosenstiel SF, Land MF, dan Fujimoto J. Contemporary Fixed Prostodontik, ke-4 ed.
St.Louis. Mosby, Inc.2006.
Shillingburg HT, dkk. Dasar-dasar Prostodonsia Cekat. edisi ke-3. Karol Aliran:
Quintessence Publishing Co, Inc.1997.

Anda mungkin juga menyukai