Anda di halaman 1dari 5

Macam-macam gigi tiruan jembatan dan desainnya, indikasi dan kontraindikasi,

serta kelebihan dan kekurangan


1. Rigid fixed bridge
GTJ yang menggantikan kehilangan 1/lebih gigi geligi yang berurutan, didukung oleh
1/lebih gigi-gigi penyangga pada masing-masing ujung diastema, dalam pemakaiannya
tidak terdapat pergerakan individual dari gigi-gigi penyangga.
Indikasi:
1. Untuk kehilangan gigi 1 s/d gigi 4 secara berurutan
2. Pada tekanan kunyah yang normal/besar
3. Salah satu gigi penyangga goyang (derajat 1 tanpa kelainan periodontal/ pasca terapi
periodontal)
Kontraindikasi:
1. Daerah gigi yang hilang panjang
2. Abutment memiliki kelainan periodontal
3. Pasien masih muda dengan ruang pulpa gigi abutment masih besar
Kelebihan:
1. Indikasi terluas
2. Efek splinting terbaik
Kekurangan:
1. Bila bolus makanan terletak pada salah satu ujung dari GTJ akan timbul gaya ungkit
(terutama pada span yang panjang)
2. Bila bolus makanan jatuh di tengah-tengah span akan terjadi defleksi

Gambar 15: fixed bridge


2. Semi fixed bridge
Fixed bridge yang menggantikan kehilangan 1/2 gigi, didukung oleh 1/lebih gigi-
gigi penyangga pada tiap ujung diastema dan memberikan pergerakan individual
terbatas (mungkin karena non rigid connector) pada gigi penyangganya pada waktu
berfungsi.
Indikasi:
1. Kehilangan 1/2 gigi dengan salah satu gigi penyangga vital dan miring lebih dari
20o
2. Kehilangan 2 gigi dengan intermediate abutment
Kontraindikasi:
1. Gigi dengan beban oklusal besar
2. Abutment memiliki kemiringan gigi yang terlalu over sehingga perlu dirawat
orthodonti terlebih dahulu
3. Daerah gigi yang hilang panjang
Kelebihan:
1. Adanya non rigid connector yang akan menetralisir gaya ungkit pada gigi
penyangga, gaya vertikal beban kunyah akan diteruskan dan didistribusikan ke
semua gigi-gigi penyangga
2. Preparasi tidak membahayakan jaringan pulpa
3. Prosedur sementasi bertahap
Kekurangan:
1. Pembuatan relative sulit (untuk memperoleh ketepatan)
2. Relatif mahal bila menggunakan konektor yang siap pakai
3. Efek splinting kurang
4. Kemungkinan fraktur pada key-nya

Gambar 16: semifixed bridge

3. Cantilever bridge (jarang dipakai karena lebih banyak kerugiannya)


Fixed bridge yang menggantikan kehilangan 1 gigi dan didukung oleh 1/lebih gigi
penyangga, hanya pada 1 gigi saja.
Indikasi:
Terbatas, umumnya kehilangan:
1. I2 atas, gigi penyangga C atas
2. M3 bawah, gigi penyangga M1 dan M2, terutama bila ada gigi lawan
Kontraindikasi:
1. Daerah dengan beban oklusal besar
2. Abutment non vital
Kelebihan:
1. Pengasahan hanya pada 1 gigi (bila hanya memakai 1 gigi penyangga)
2. Tidak diperlukan kesejajaran antar gigi penyangga
Kekurangan:
1. Timbulnya gaya ungkit akan menyebabkan kerusakan jaringan periodontal
sehingga gigi penyangga goyang; mukosa di bawah pontik tertekan/teriritasi dan
menyebabkan kelainan
2. Adanya gaya rotasi palato labial menyebabkan gigi penyangga berubah posisi
(rotasi) sehingga beban tidak merata, menyebabkan retensi dan impaksi makanan,
lalu berlanjut pada kerusakan jaringan periodontal dan karies

Gambar 17: Cantilever bridge

4. Spring bridge
Indikasi:
1. Gigi anterior rahang atas
2. Gigi diastema
Kontraindikasi:
1. Pasien muda dengan mahkota klinis gigi abutment terlalu pendek sehingga tidak
retentif
2. Abutment tidak punya kontak proksimal
3. Terdapat torus palatal
Kekurangan:
1. Lengan pada palatum memberikan rasa tidak nyaman
2. Sukar membersihkan bagian connector yang menghadap palatum
3. Kelenturan lengan menyebabkan pontic dapat mengiritasi gingival palatum

Gambar 18: spring bridge


5. Maryland bridge
Jembatan adhesif adalah jembatan yang mempunyai unsur pontik dan retainer dari
logam non mulia yang dilekatkan pada gigi penyangga dengan perantaraan bahan
adhesif serta menggunakan teknik etsa asam.7

Indikasi7,8,9:
- jembatan pendek yang menggantikan satu sampai dua gigi anterior maupun
posterior yang hilang
- gigi penyangga harus kokoh dan tidak goyah
- gigitan yang ringan atau terbuka merupakan kasus yang ideal
- tidak terdapat kebiasaan buruk seperti bruxism
- gigi penyangga menyediakan struktur gigi yang cukup
- tidak terdapat defek pada email
- pasien mempunyai keinginan dan respon yang baik
- kesehatan serta kebersihan mulut dan gigi yang baik
- pasien muda dimana jembatan konvensional merupakan kontraindikasi

Kontraindikasi7,8,9:
- keadaan daerah tidak bergigi yang panjang
- kebiasaan parafungsional
- gigi penyangga terdapat kerusakan yang luas
- gigi penyangga tipis
- gigi penyangga tidak kokoh
- overlap vertikal yang dalam
- tidak tersedia pelayanan laboratorium yang memadai

Kelebihan7,8,10:

-
pembuangan struktur gigi yang minimal terbatas pada email
-
tidak terjadi trauma pada pulpa
-
tidak selalu memerlukan anestesi
-
preparasi supragingival
-
teknik pencetakan lebih mudah
-
biasanya tidak memerlukan restorasi sementara
-
waktu kunjungan biasanya lebih sedikit
-
apabila jembatan adhesif terlepas dari gigi sandaran dapat dilekatkan kembali.
Dengan demikian tidak lagi diperlukan preparasi gigi penyangga sampai
melibatkan dentin sehingga preparasi relatif tidak menyulitkan pasien karena tidak
menimbulkan banyak trauma.

Kekurangan7,8:
- tidak dapat dibuat untuk jembatan yang panjang
- prosedur pelekatan yang lebih sulit jika dibandingkan jembatan konvensional
- penggunaan asam untuk mengetsa mengharuskan pekerjaan yang hati-hati
- koreksi ruangan sangat sulit
- diperlukan susunan gigi penyangga yang baik
Gambar 19: Maryland bridge

Prajitno HR. Ilmu Geligi Tiruan Jembatan. Pengantar Dasar dan Rancangan
Pembuatan. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1991.

Anda mungkin juga menyukai