Anda di halaman 1dari 15

Lecture 5 Terminologi , tujuan dan klasifikasi

1. (nirm) APA YANG DIMAKSUD DENGAN GTC ?


JAWAB:
- Gigi Tiruan yang berkaitan dengan pemugaran dan /atau
penggantian geligi yang hilang dan tidak dapatdilepas oleh
pasiennya sendiri maupun dokter gigikarena dipasangkan secara
permanen pada gigi asliyang merupakan pendukung utama dari
-

restorasi.
Gigi Tiruan yang berkaitan dengan penggantian atau perbaikan
gigi yang rusak dengan restorasi mahkota logam, logamporselen, porselen, dan penggantian gigi yang hilang dengan

protesa yang cekat.


2. (rak) Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian GTC?

Retainer
Adalah bagian GTC yang melekatkan GTC tersebut pada gigi
penyangga
Pontic
Bagian dari GTC yg mengganti kedudukan gigi yg hilang
Connector
Bagian GTCyang menghubungkan pontik dan pemaut
Abutment
Pier

3. (wi) Sebutkan dan jelaskan tujuan pembuatan GTC


- Memperbaiki penampilan pada pasien dengan kehilangan
gigi, terutama gigi anterior,
-

tentusaja penampilan harus diperhatikan.


Mengembalikan kemampuan mengunyah banyak pasien tidak

bisa makan dengan baik karena banyaknya gigi yang hilang.


Menstabilkan oklusi, stabilitas oklusi dapat hilang karena adanya
gigi yang hilang, kehilangan gigi dapat menyebabkan gigi
disekitarnya mengalami ekstrusi yang dapat merusak stabilitas

oklusi pasien
Memperbaiki pengucapan, kehilangan gigi khususnya pada gigi

anterior dapat mengganggu dalam hal pengucapan seseorang


Pada splinting periodontal kehilangan gigi dapat
menyebabkan gigi tetangganya goyang,

jadigigi tiruan jembatan dapat berfungsi juga sebagai splinting.


Membuat pasien merasa percaya, jika dalam penggunaan gigi
tiruan dapat memberikan banyak keuntungan terhadap
kesehatannya secara umum.

4. (flo) Sebutkan dan jelaskan klasifikasi GTC, keuntungan dan


kerugiannya!
Jawaban:
Ada 6 macam desain dari GTC yang perbedaannya terletak pada
dukungan yang ada pada masing-masing ujung pontik. Keenam
desain ini adalah:
a. Fixed-fixed bridge
Semua komponen digabungkan secara rigid, dengan cara
penyolderan setiap unit individual bersama atau menggunakan satu
kali pengecoran. Memiliki dua atau lebih gigi penyangga. GTC tipe
ini menghasilkan kekuatan dan stabilitas yang sangat baik dan juga
mendistribusikan tekanan lebih merata pada restorasi. Diindikasikan
pada span pendek, atau untuk splinting pada gigi goyang dengan

kondisi periodontal kurang baik.


Keuntungan Memiliki indikasi terluas dari semua jenis GTJ; Punya
efek splinting terbaik dan karenanya sering digunakan sebagai
perawatan penunjang periodontal.
Kerugian Jika span terlalu panjang terjadi resiko adanya gaya
ungkit/bent/efek flexural. Hal ini terjadi pada saat makan, bolus
makanan berada baik di gigi penyangga atau berada di tengah
span/pontik.
b. Semi fixed bridge
Pada jenis ini, gaya yang datang dibagi menjadi dua, menggunakan
konektor rigid dan non rigid sehingga tekanan oklusi akan lebih
disalurkan ke tulang dan tidak dipusatkan ke retainer. GTC tipe ini
memungkinkan pergerakan terbatas pada konektor diantara pontik
dan retainer. Diindikasikan pada span panjang dan jika terdapat
pier/intermediate abutment pada pengganti beberapa gigi yang
hilang.
Keuntungan Adanya konektor non-rigid mencegah terjadinya
gaya ungkit sebagaimana yang terjadi pada GTJ rigid-fixed;
Preparasi tidak terlalu ekstensif sehingga pasien yang ruang
pulpanya besar tidak menjadi masalah; Prosedur sementasi
bertahap sehingga jika terjadi kesalahan tidak semua unit harus
diulang.
Kerugian Pembuatan relatif sulit, terutama keakuratan kedua unit
retainer; Harganya relatif lebih mahal; Efek splinting kurang; Risiko
fraktur pada kunci tinggi.

c. Cantilever bridge
Suatu gigi tiruan yang didukung hanya pada satu sisi oleh satu
atau lebih abutment. Pada cantilever bridgeini, gigi penyangga
dapat mengatasi beban oklusal dari gigi tiruan. GTC tipe ini tidak
diindikasikan untuk daerah dengan beban oklusal besar. Apabila
terkena gaya lateral, maka gigi penyangga akan tipping, rotasi, atau
drifting. GTC tipe ini diindikasikan untuk pengganti satu gigi yang
hilang.
Keuntungan Desain sederhana, pembuatannya mudah namun
hasil maksimal; Jaringan yang rusak tidak banyak; Estetika paling
baik karena kesederhanaan desainnya serta menggunakan fullporcelain crown.
Kerugian Punya daya mengungkit yang dapat merusak jaringan
periodonsium (baik tulang maupun mukosa); Terjadi rotasi palatolabial, namun hal ini jarang terjadi karena adanya keseimbangan
jaringan mukosa bibir, pipi, dan lidah; Indikasi sangat terbatas.

d. Spring cantilever bridge


Suatu gigi tiruan yang didukung oleh sebuah bar yang dihubungkan
ke gigi atau penyangga gigi. Loop atau bar tersebut
menghubungkan retainer dan pontik dipermukaan palatal. Lengan
dari bar yang berfungsi sebagai penghubung ini dapat dari
berbagai panjang, tergantung pada posisi dari lengkung gigi
penyangga dalam kaitannya dengan gigi yang hilang. Jenis
gigitiriruan ini digunakan pada pasien yang kehilangan gigi

anterior dengan satu gigi yang hilang atau terdapat diastema di


sekitar anterior gigi yang hilang.
Keuntungan Mendapat hasil estetika yang sangat baik; Waktu
kunjungan relatif lebih singkat; Desain umumnya disambut baik
oleh pasien karena faktor estetika dan kekuatan yang tahan lama;
Tingkat kegagalan rendah selama preparasi dan pembuatannya
benar.
Kerugian Palatal bar dapat membengkok/patah suatu saat jika
ada gaya yang cukup besar seperti trauma atau sering bergerak
atau bahkan secara alami; Meskipun waktu kunjungan singkat,
waktu pembuatan cukup lama dan kompleks serta butuh keahlian.
e. Compound bridge
Ini merupakan gabungan atau kombinasi dari dua macam gigi tiruan
cekat dan bersatu menjadi suatu kesatuan. Diindikasikan pada
pengganti gigi hilang yang membutuhkan gabungan beberapa tipe
GTC.
f. Adhesive bridge/resin-bonded fixed partial denture/maryland
bridge
Merupakan GTC yang sangat konservatif karena preparasi yang
sangat minimal. Dilakukan preparasi gigi penyangga hanya sebatas
email. GTC tipe ini terdiri dari satu atau dua beberapa pontik yang
didukung retainer tipis yang direkatkan dengan semen dengan
sistem etcing bonding ke email gigi penyangga di bagian lingual
dan proksimal. Gigi penyangga harus memiliki mahkota klinis yang
cukup lebar agar dapat memberikan retensi dan resistensi yang

maksimal. Gigi tersebut juga tidak boleh goyang dan inklinasi


mesiodistalnya harus kurang dari 15 derajat. Retensinya berupa
mikromekanik antara permukaan email dengan permukaan dalam
retainer yang telah dietsa. Diindikasikan pada GTC span pendek,
abutment yang tidak membutuhkan restorasi, dan penggantian
kehilangan gigi anterior pada anak-anak, karena anak-anak masih
memiliki ruang pulpa yang besar. Kontraindikasi GTC tipe ini adalah
penggantian ggi anterior dengan deep over bite.
5. (sai) Bila pasien kehilangan gigi 11, jenis pontik apa yang
digunakan. Dan jelaskan alasannya!
Jawab :
Jadi jenis pontik yang digunakan adalah jenis pontik ridge lap
karena Bagian labial/bukal dari dasar pontik berkontak dengan linggir
alveolus sedangkan bagian palatal menjauhi linggir ataupun sedikit
menyentuh mukosa dari linggir. Hal ini mengakibatkan estetis pada
bagian labial/bukal lebih baik, sehingga estetik dari gigi anterior
tepenuhi dan mudah dibersihkan pada bagian palatal.
Ridge lap pontik di gunakan untuk gigi anterior rahang atas dan bawah
karena berdasarkan pertimbangan estetika dan kebersihan, ridge lap
pontik dengan desain labial menyentuh permukaan gingivanya dapat
memenuhi fungsi estetik, selain itu mudah dibersihkan karena pada
bagian palatalnya dibuat melayang.
6. (nir) Sebutkan jenis-jenis pontik serta jelaskan?
Pontik Pelana (Saddle Pontic):
Adalah pontik yang paling dapat menjamin estetika karena
seluruhbentuk pontik menggantikan seluruh bentuk gigi yang
hilang tanpa merubah bentuk anatominya.
Bagian embrasure mesial dan distal tertutup, permukaan bukal
overlaps pada daerah edentulous ridge dengan bagian yang
kontak berbentuk cekung. Keadaan ini menyebabkan kebersihan
kurang terjamin sehingga Sering menyebabkan inflamasi
jaringan lunak di bawah pontik.

Hal di atas menyebabkan sisa makanan tidak bisa keluar


sehinggakebersihan kurang

Pontik tumpang lingir (Ridge Lap Pontic):


Pontik ini mempunyai gambaran seperti gigi asli, tetapi
mempunyai permukaan yang cembung pada daerah yang kontak
dengan jaringan di bawahnya sehingga memudahkan proses
pembersihan. Permukaan lingual pontic ini berbentuk
membelok/melengkung sedikit untuk mencegah terjadinya
akumulasi sisa makanan, bagian bukal sedikit cembung, daerah
cervikalnya menempel pada gingiva sehingga memungkinkan
jenis ini untuk daerah yang mudah terlihat ( appearance zone ).
Pontik ini bisa digunakan untuk RA maupun RB.
Tidak menempel edentulous pada permukaan lingual, palatinal
Yang menempel adalah permukaan buccal, labial
Mencegah impaksi dan akumulasi makanan tapi tidak
mengabaikan faktor estetika, untuk gigi anterior

"sanitary pontic /Hygienic pontic


Disini pontik tidak mempunyai bagian yang menempel sama
sekali dengan jaringan di bawahnya/ridge. Bentuk ini sering
disebut juga sebagai "sanitary pontic" tetapi hal ini sebetulnya

keliru, karena sanitary pontic merupakan nama dagang yang


tergolong di dalam type pontic bukan pada kelompok design
pontic. Jenis ini dirancang untuk daerah yang tidak mudah
terlihat (nonappearance zone) dengan demikian daerah yang
paling tepat adalah posterior RB. Ketebalan oklusogingival
pontic ini tidak boleh kurang dari 3 mm, dan jarak antara ridge
dengan pontik cukup lebar untuk memberikan fasilitas
pembersihan.
Sama sekali tidak menempel pada edentulous ridge
(mengantung)sehingga self cleansing terjamin
Untuk gigi Molar bawah, karena letaknya yang dibelakang
sehingga kalaupontik menggantung tidak terlihat
Kenapa dipakai dibawah:
a. Makanan bebas keluar masuk
b. Supaya tidak inflamasi
c. Menumpuknya sisa makanan di bawah - karena pengaruh
grafitasi
d. Untuk Premolar estetis masih terlihat sehingga tidak
digunakan bentuk ini.

Conical Pontic
Hampir sama dengan Hygienic pontic dan Ridge Lap pontic
Pontik ini mempunyai bentuk konus pada daerah yang
menempel dengan jaringan di bawahnya, sehingga mempunyai

kecenderungan untuk terjadi akumulasi sisa makanan sering


disebut sebagai bullet /spheroid pontic.

7. (rak) Persyaratan GTC


Persyaratan fisiologis
Persyaratan estetik
Persyaratan mekanis
Persyaratan fungsional (keserasian oklusi)
Persyaratan fonetik

Lecture 6 Prinsip dasar perawatan GTC


a. (fen) Hal apa saja yang harus dipahami operator untuk mendapatkan
hasil preparasi yang baik?
Dalam melakukan preparasi gigi penyangga pada pembuatan GTC, hal
yang perlu diperhatikan operator :
Prinsip-prinsip preparasi
1. Preservation of tooth structure (Pemeliharaan struktur gigi)
2. Retention and resistance (Bentuk retensi dan resistensi GTC)
3. Structural durability (Kekuatan/daya tahan dari restorasi)
4. Marginal integrity ( Kerapatan batas akhir preparasi)
5. Pemeliharaan jaringan periodonsium
Macam-macam alat yang digunakan
o Round end tapered
o Torpedo diamond
o Short needle diamond
o Torpedo carbide finishing
Tahap-tahap preparasi

o Reduksi oklusal. Pengurangan bagian oklusal sebesar 1,5


mm pada cusp fungsional dan 1 mm pada cusp non
fungsional. Pengurangan dilakukan dengan menggunakan
round-end tappered diamond.

o Reduksi bukal / lingual. Pengurangan bagian ini dilakukan


dengan menggunakan torpedo diamond.

o Reduksi proksimal. Pada awal pengurangan bagian


proksimal, dilakukan pengurangan dengan \menggunakan
short needle diamond. Jika sudah didapatkan ruang yang
cukup, maka selanjutnya digunakan torpedo diamond, yang
akan membentuk fiinsh line berupa chamfer.
o Reduksi axial. Semua permukaan axial dihaluskan dengan
torpedo carbide finishing, yang akan membuat finish line
berupa chamfer. Perlu dilakukan penghalusan sudut-sudut
yang tajam pada permukaan bukal atau lingual. Tahap
terakhir adalah pembuatan seating groove pada tonjolan yang
paling besar (bukal pada gigi RB, lingual pada gigi RA).
Pembuatan seating groove akan membantu mencegah
kemungkinan rotasi selama sementasi, dan akan membantu
memandu casting pada tempatnya.

b. (chan) Sebutkan prinsip dasar preparasi gigi penyangga


Untuk memperoleh desain preparasi yang baik , maka operator
sedapat mungkin mengikuti 5 prinsip dasar yaitu :
1. Preservation of tooth structure (Pemeliharaan struktur gigi)
Yang dimaksudkan dari pemeliharaan struktur gigi adalah,
pengambilan jaringan sehat tidak boleh terlalu banyak serta tetap
melindungi jaringan email dan dentin yang tersisa dengan
menggunakan mahkota sementara
2. Retention and resistance (Bentuk retensi dan resistensi GTC)
Seperti yang kita ketahui retensi adalah kemampuan bagian gigi
penyangga untuk mencegah restotasi nya terlepas, sedangkan
resistensi adalah daya tahan terhadap beban kunyah yang diterima.
Factor yang mempengaruhi retensi antara lain ; derajat kemiringan
preparasi yang tepat, luas permukaan daerah yang disemen , retensi
tambahan serta kekasaran permukaan preparasi
Factor yang mempengaruhi resistensi antara lain daya ungkit, lebar
gigi dan bentuk tapered.
3. Structural durability (Kekuatan/daya tahan dari restorasi)
Daya tahan restorasi dipengaruhi 3 bentuk preparasi antara lain
1. Pengurangan bidang oklusal (tebal oklusal dan cusp fungsional)
pengurangan bidang oklusal yang kita lakukan akan menjadi
ketebalan dari mahkota gigi yang akan disemenkan, ketebalan
restorasi harus cukup menahan beban kunyah dan mencegah
restorasi tersebut lepas
2. Pengurangan bidang proksimal /axial (under/over contoured)
pada saat mengurangi daerah proksimal , kita perlu memperhatikan

gigi tetangga yang sedang di preparasi agar tidak ikut terpreparasi.


Preparasi gigi pada daerah mesial-distal ; bukal lingual sejajar
3. Penguat untuk perlindungan mahkota lbh bagus mahkota
penuh : FCC, FVC agar dapat menahan beban kunyah lebih baik
4. Marginal integrity ( Kerapatan batas akhir preparasi)
Tepi restorasi harus beradaptasi dengan baik dengan jaringan gigi
yang tersisa. Kerapatan preparasi bergantung pada 3 faktor yaitu :
1. Kecekatan tepi preparasi perlekatan tepi preparasi harus baik
dan tidak ada bagian yang terbuka, apabila ada akan
menyebabkan semen mudah larut dan restorasi gampang
terlepas
2. Kekuatan tepi preparasi
3. Kebersihana restorasi tepi rest. harus ditempatkan didaerah
yg mudah dibersihkan, sebaiknya di daerah supragingiva agar
mudah dibersihkan. Namun apabila mahkota terlalu kecil, tepi
restorasi dapat diletakkan di daerah subgingiva dengan
melakukan retraksi gingiva terlebih dahulu.
5. Pemeliharaan jaringan periodonsium
Jaringan periodontal harus dijaga dengan baik karena jaringan
periodontal berkaitan dengan kekuatan dari gigi penyangga. Apabila
jaringan periodontal tidak baik maka akan membuat restorasi tidak
bertahan lama
Tepi preparasi yang masuk ke dalam sulkus gingiva dilakukan pada
daerah anterior untuk menunjang estetik , namun sebaiknya batas
akhir praparasi 1-1.5 mm diatas servical
Bila terlalu masuk merugikan periodonsium
c. (cita)

Faktor-faktor

yang

harus

diperhatikan

dalam

pemeliharaan struktur gigi pada preparasi GTC


Tujuan melindungi jaringan email dan dentin yang tinggal
Faktor:
-

Pengambilan jaringan gigi


Pengambilan jaringan gigi yang terlalu banyak pada saat preparasi
akan menghasilkan bentuk yang terlalu runcing atau terlalu pendek
sehingga memberi akibat yang kurang baik terhadap retensi atau

resistensi dari restorasi. Di sisi lain, preparasi yang tipis menyebabkan


tipisnya restorasi sehingga akan menurunkan daya tahan restorasi.
Oleh karena itu pada saat pengambilan jaringan gigi tidak boleh
overpreparasi atau underpreparasi.
Selain itu, khususnya pada gigi vital overpreparasi juga

akan

menyebabkan kemungkinan terjadinya sensitifitas gigi, peradangan


-

pulpa, bahkan nekrosis.


Pengetahuan anatomi gigi
Pada saat preparasi diperlukan pengetahuan tentang ketebalan
enamel dan dentin. Ketebalan enamel dan dentin bervariasi. Daerah
enamel paling tebal terdapat pada bagian insisal atau oklusal dan
daerah paling tipis terdapat pada daerah CEJ. Ketebalan pada masingmasing gigi (anterior dan posterior) juga berbeda. Begitu halnya
dengan dentin. Selain itu seiring bertambahnya usia ketebalan dentin

juga akan bertambah.


Pengambilan daerah bukal
Untuk pemasangan retainer FVC diperlukan pengambilan daerah bukal
yang lebih banyak dibandingkan FCC.

d. (uti)Apa saja yang mempengaruhi retensi dan resistensi agar


dapat menahan tekanan kunyah? Jelaskan!
Jawaban :
Retensi : Kemampuan bagian gigi penyangga untuk mencegah
restorasi terlepas dari gigi penyanggqa oleh tekanan yang searah
dengan axis ( sumbu axial/vertikal) gigi
Faktor yang mempengaruhi retensi :
1. Derajat kemiringan preparasi (bentuk taper mengecil kearah
insisal/oklusal 2-3

2. Luas permukaan daerah yg disemen

3. Makin besar/luas permukaan preparasi, retensi makin besarsesuai dgn besar dan panjang mahkota gigi penyangga
4. Daerah yg mengalami gaya gesekan, diperoleh dengan cara
:permukaan preparasi axial yg saling berlawanan ( mesialdistal, bukal-lingual) hampirsejajar dan penambahan box, intra
koronal atau axial groove
5. Kekasaran permukaan preparasi : diratakan, tidak boleh
dihaluskan
Resistensi : Kemampuan bagian gigi penyangga untuk
mempertahankan restorasi karena daya kekuatan ke arah apikal,
miring atau horisontal.
Faktor yang mempengaruhi resistensi :
1. Daya ungkit dan resistensi
Tekanan paling besar yg dialami pada waktu berfungsi adalah
arah apikal dan adanya daya ungkit dapat melepas restorasi
(GTC kurang kaku).
2. Panjang preparasi dan resistensi ( gigi preparasi pendek , 4 mm)
3. Lebar gigi dan resistensi
gigi preparasi yang lebar/ luas permukaan besar, mempunyai
retensi yang lebih baik , tapi kadang gigi kecil resistensi baik krn
memiliki daya rotasi yang kecil bisa ditambahkan groove
4. Bentuk taper dan resistensi

resistensi kecil pada preparasi berbentuk terlalu taper/runcing


(tangkai bur hrs sejajar arah pasang atau sumbu axial gigi bur
tapered
5. Arah insersi
Harus sejajar antara kedua gigi penyangga. Sebagai patokan
preparasi dinding axial gigi penyangga

Anda mungkin juga menyukai