Anda di halaman 1dari 4

KETELADANAN SYEKH ALI JABER

Intermezzo

1. Hijrah ke Indonesia
Ia lantas menjelaskan alasan memilih tetap tinggal di Indonesia, meski sempat mengalami kejadian
yang tak mengenakkan. Bukan hanya itu, Syekh Ali Jaber bahkan mengaku siap mati dan
dimakamkan di Indonesia. Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber mengaku akan tetap berjuang demi kebaikan
umat dan negara Indonesia. "Dan apa yang saya perjuangkan untuk Indonesia ini anugerah dari
Allah untuk saya," ungkapnya. Beliau bisa saja kembali ke arab berdakwah disana, tapi beliau
malah memilih berdakwah diindonesia bahkan siap mati dan menginginkan dimakamkan di
indoensia. Meskipun beliau harus merubah semua cara berdakwahnya mulai dari Bahasa, pola,
dll beliau memulai dari 0
2. Berperan dalam meng-Al Quran-kan Indonesia.
Syekh ali jaber menginginkan mencetak jutaan penghafal alquran di Indonesia. Beliau
sudah membangkitkan masyarakat Indonesia untuk jadi penghapal Alquran. Beliau
merupakan pelopor tahfidzul quran di Indonesia. Syekh Ali Jaber juga memiliki niat untuk
mendirikan pesantren tahfidz Quran. Niat mulia itu kemudian direncanakannya dengan
mendirikan Yayasan Syekh Ali Jaber yang berpusat di Jakarta. Yayasan ini bergerak di
bidang pendidikan Al Quran dan Hadis bersanad. Salah satu tujuannya adalah
mencetak generasi Indonesia yang hafidz/hafidzah, penghafal Al Quran dan Hadis.
Kiprah dakwah Syekh Ali Jaber yang fokus pada pendidikan Al Quran mengantarkan
beliau menjadi juri program acara Hafidz Indonesia yang diselenggarakan stasiun RCTI
sejak 2014.
3. Mencitai Al-qur’an dan memuliakan hafidz
Syekh ali jaber telah hafal al quran sejak usianya 10 tahun. Bukan hanya menghafal,
tetapi ia pun juga mencetak dan memuliakan para penghafal alquran. Kecintaannya
terhadap membuatnya sangat memuliakan para penghafal alquran. Bahkan, Belaiu
ketika bertemu seorang hafiz cilik penyandang otak
lumpuh, beliau mencium kakinya sebagai tanda
takdzimnya.
4. Memaafkan, meskipun pada orang yang mencelakainya, Ikhlas menerima setiap cobaan
Syekh ali jaber pernah mengalami penusukan oleh pemuda yang tak dikenal sehingga
harus dijahit dengan 10 jahitan. Syekh ali jaber tidak membawa kasus tersebut ke
hukum, ia malah Ikhlas memaafkan pelaku tersebut. “Bila saya marah dan tidak terima,
tidak ada manfaatnya. Saya lebih baik menjadi korban sendiri, dibandingkan korban
umat banyak". Masya allah mulia sekali hatinya, beliau merupakan orang yang
sangat bersih dan sebaik itu hatinya. Semoga kitab isa mencontohnya
5. Tidak sungkan untuk meminta maaf
Pada suatu momen, Syekh meminta maaf kepada masyarakat Indonesia apabila
memiliki kesalahan dalam berdakwah. Syekh Ali Jaber juga menegaskan tetap
bangga bisa berdakwah dan menebar kebaikan di Indonesia. Beliau juga tidak
sungkan untuk minta maaf kepada orang lain, jika saat mengingatkan, ada kata-
kata yang kurang pas.
6. Membahagiakan orang
Syekh tidak pernah pandang bulu dalam berbuat baik kepada orang. Ketika
beliau mengalami musibah, Syekh banyak mendapatkan perhatian baik dari
masyarakat muslim maupun non muslim. “Tugas kita membahagiakan orang,
siapapun itu, Sama binatang saja kita sayang, apalagi manusia,” ucap Syekh Ali
Jaber.
7. Rendah hati
Meskipun beliau memiliki posisi dan nama yang tinggi di Masyarakat Selain memberikan
maafnya sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW, Syekh Ali Jaber juga melarang
jamaahnya untuk berlaku sewenang-wenang dan main hakim sendiri.

Ia melarang jamaahnya untuk berlaku tidak adil terhadap pelaku tersebut. Baginya,
kejahatan harus dilawan dengan kelunakan hati. Dengan nasihatnya tersebut,
jamaahnya pun tidak ada yang melawan dan melakukannya dengan tangan sendiri.
Mereka justru banyak yang menangis karena kerendahan hati ulamanya tersebut. Selain
itu, Syekh Ali Jaber juga masih mau untuk berkeliling dan mengisi khatib di masjid-
masjid kecil wilayah pelosok dan daerah kecil. Baginya dakwah adalah jalan kemuliaan
dan ia pun tidak pernah memilih di mana ia harus mensyiarkan Islam.

 Sifat rendah hati beliau terlihat dalam kesehariannya. Beliau tidak merasa sebagai
wali, melainkan menganggap dirinya hanya manusia biasa yang tetap memiliki salah
serta dosa. Bahkan, belia pernah mengaku merasa mau dipaggil syekh. Beliau
mempertanyakan apakah dirinya layak dipanggil dengan sebutan syekh, apakah
beliau benar-benar berhak menyandang gelar tersebut. Beliau merasa gelar syekh
terhadap dirinya merupakann beban tersendiri. Beliau harus mengontrol akhlak dan
perilakunya sesuai dengan ajaran islam. yang selalu menebarkan Cahaya islam
yang membawa Rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil alamin)
8. Dakwah bil hikmah dan menghargai orang lain
Dakwah yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber selalu bil hikmah, tidak asal klaim, dan
membuat hati pendengarnya menjadi tenang. Sekalipun pada orang yang belum
menerapkan aturan atau syariat Islam dengan sempurna, ia tidak pernah mengklaim
dosa atau buruk. Ia memberikan penuturan dakwah dengan ilmu, hikmah, dan dengan
lemah lembut. Ia juga selalu menghargai setiap orang yang dikenalnya tanpa pandang
bulu. Wajarlah jika banyak sekali yang mencintainya walaupun bukan beragama Islam.
9. Dakwah seperti Rasulullah
Syekh ali jaber merupakan seorang ulama, hafiz Quran, sekaligus pendakwah
telah mewariskan segudang ilmu bermanfaat bagi banyak orang. Dengan cara
berdakwah yang santun dan menyejukkan hati, beliau berhasil memenangkan
hati kaum Muslimin. Rupanya cara berdakwah tersebut adalah salah satu
amalannya dari keteladanan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Syekh Ali
Jaber yang wafat dalam usia 44 tahun paham betul dengan kebutuhan dan
keadaan umat. Ketika hijrah ke Indonesia, Syekh Ali Jaber langsung membuat
strategi berdakwah yang berbeda dengan gaya dakwahnya di tanah
kelahirannya Arab Saudi. Syekh Ali Jaber mengubah cara dakwahnya dengan
menyesuaikan situasi di Indonesia. Beliau berdakwah secara pelan-pelan dan
sedikit demi sedikit hingga akhirnya ilmu bisa bersarang di benak umat.

Selain itu saat memasuki kawasan pedalaman atau kampung pun cara
berdakwah Syekh Ali Jaber turut berbeda, tidak seperti saat di kota. Beliau akan
menggunakan bahasa-bahasa umum yang lebih mudah dipahami oleh orang-
orang awam. Menurut beliau bahwa berdakwah ataupun memberi ilmu kepada
seseorang harus disesuaikan dengan pemahaman, akal, serta kondisi orang itu.
Hal terpenting, meskipun ilmu tersebut sangat sederhana, ternyata bisa benar-
benar bermanfaat untuk mereka.

10. Mengedepankan persatuan dan perdamaian ummat


Kehadiran Syekh Ali Jaber dan dakwahnya di Indonesia tidak ada satupun yang
membuat umat Islam dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan bertikai, berdebat,
ataupun terpecah belah. Kehadirannya justru membawa persatuan dan perdamaian di
tengah-tengah ummat. Hal ini karena memang Syekh Ali Jaber tidak pernah menghakimi
orang lain dan memberikan statement yang melukai hati seseorang.

“Mari kita jaga kedamaian dan persatuan. Beda pandangan dan beda
pemahaman itu wajar, namanya manusia. Tapi, jangan gara-gara perbedaan itu
jadi permusuhan.” – Syekh Ali Jaber

Semoga kita bisa meneladani beliau dan tetap mengamalkan ajaran Islam secara sungguh-
sungguh hingga akhir hayat kita. Seperti yang pernah disampaikan oleh Syekh Ali Jaber,
"Tabungan Akhirat adalah, Dengarkan, Amalkan, Sampaikan (Kebenaran Islam & Al-Quran).

Anda mungkin juga menyukai