AMPLI
Diterbitkan oleh :
Penerbit Pustaka Al-Kasyaf
Jl. Komplek Vijaya Kusuma Blok A No. 21, 23
Cipadung-Cibiru Kota Bandung
Jawa Barat Indonesia
Pustaka Al-Kasyaf
Penulis
MISI AMPLI :
1. Membina, mencerahkan, memantapkan,
mengkualitaskan potensi keimanan, intelektual, skill,
sosial, kesadaran dakwah, dan entrepreneur pada
mahasiswa.
2. Membina kesadaran epistimologis dalam memadukan
islam dan sains termasuk memadukan literasi siroh
nabawiyah dengan kontek keindonesiaan.
3. Membuat kerja sama dengan berbagai unit mahasiswa
untuk saling berbagi dan bertausyiah dalam kebaikan
dan taqwa.
Dari ke sekian tulisan saya ini, apakah anda salah satu orang
yang suka membaca? Jika iya, anda pasti memiliki jauh lebih
banyak pengetahuan dibandingkan orang lain. Karena hampir
semua jenis ilmu pengetahuan bisa anda dapatkan dengan
membaca.
Bukan hanya untuk ilmu pengetahuan yang berat, anda juga
bisa membaca untuk mengetahui ilmu pengetahuan yang
sederhana. Karena sejatinya membaca adalah awal dimana
anda bisa mengenal dunia, terdapat berbagai hal yang akan
kamu ketahui hanya dengan membaca.
Sebenarnya kegiatan membaca pasti kamu lakukan setiap hari,
yang paling sederhana adalah membaca pesan di handphone,
itu adalah salah satu kegiatan membaca, meskipun tidak ada
makna khusus dari apa yang anda baca.
Membacalah untuk mengenal dunia dan menulislah untuk
dikenal dunia. Karena dengan membaca anda akan mengetahui
banyak hal dan mengenal banyak orang. Kemudian selain
untuk mengenal dunia, manusia juga terlahir untuk
mempertahankan dan mengangkat eksistensinya.
Untuk bisa dikenal dan diketahui dunia, salah satu yang bisa
anda lakukan adalah dengan menulis. Penjabaran lebih luas
dari menulis dalam hal ini adalah dengan berkarya.
Meninggalkan sebuah karya yang bisa dikenal banyak orang
bahkan saat anda tidak lagi ada di dunia ini. Membaca dan
Mang Geo pernah bilang bahwa ketika kita menulis maka kita
akan tetap ada walaupun jasad kita sudah hilang ditelan tanah.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis,
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah”
(Pramoedya Ananta Toer)”.
Inilah salah satu quote yang memotivasi saya untuk selalu
menulis. Quote dari penulis buku-buku fenomenal tersebut
telah melecut saya untuk selalu berkarya melalui tulisan. Quote
ini sekaligus menjawab “misteri” atas ucapan Kiai saya di
pesantren dulu. Ketika saya pamitan hendak merantau ke Ibu
Kota, salah satu ucapan yang ia sampaikan adalah, “Kalau
kamu bukan anak raja, bukan pula anak ulama besar, maka
menulislah.”
Belakangan, baru saya ketahui bahwa ucapan kiai saya tersebut
merupakan ucapan yang pernah disampaikan oleh Imam Al-
Ghazali, penulis buku Ihya’ Ulum al-Dien yang hingga saat ini
masih menjadi bacaan penting bagi umat Islam. Ucapan sang
filosof dan sufi besar dalam sejarah peradaban Islam itulah
yang dapat saya pahami melalui ucapan Pram di atas.
Al-Ghazali menyuruh kita menulis jika kita bukan anak raja
atau bukan pula anak ulama besar. Mungkin maksudnya adalah
bahwa jika kita anak seorang raja, maka peluang untuk dikenal
oleh banyak orang sangat tinggi. Raja di sini dapat dipahami
sebagai pejabat tinggi Negara. Siapa yang tak kenal kita jika
orang tua kita adalah presiden, menteri atau walikota? Jadi, kita
mendapat ketenaran nama dari orang tua kita.