Anda di halaman 1dari 3

Sepatah Kata dari Penulis

“Di antara dua orang yang memiliki kompetensi teknis

dan kepemimpinan yang sebanding,

yang akan melesat tinggi adalah yang piawai dalam

menyampaikan gagasan di depan banyak orang.”

Mempunyai segudang ide yang baik,

tetapi tanpa kemampuan untuk menyampaikannya

dengan berpengaruh kepada orang lain –

hanya akan menjadikan kita

orang berpengetahuan yang tidak terlihat.

Rasa Syukur serta pujian hanya bagi Allah yang telah banyak memberikan kekuatan, dan
pertolongannya dalam perjuangan dakwah Islam selama ini. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, sosok manusia sempurna yang Allah utus
sebagai teladan bagi kita semua para muslim di dunia.

Perkembangan dakwah kampus di Indonesia saat ini semakin baik dan terbukti telah mampu
mencetak alumni yang kuat secara kompetensi dan baik secara pemahaman Islam.
Perubahan demi perubahan di dalam tubuh lembaga dakwah kampus kian terasa. Perbaikan
sistem kaderisasi, regenerasi kader yang berkelanjutan, daya jangkau syiar yang semakin
luas, serta pendanaan dakwah yang independen. Dalam konteks darkwah kampus sekala
nasional, FSLDK sebagai forum yang menyatukan ratusan LDK se-Indonesia juga semakin
banyak berkiprah dan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan dakwah.

Perlu kita sadari bersama pula bahwa pergerakan Dakwah Islam di Indonesia saat ini –
khususnya dakwah mahasiswa- menjadi pergerakan yang maju dan bebas ketimbang
Negara lainnya. Kebebeasan dan dinamisasi dakwah di Negara ini menjadi sebuah inspirasi
tersendiri bagi para kader dakwah kampus di negeri lain.

Satu keluarga menjadi model LDK Nasional berbasis pembinaan dan kompetensi melingkupi
seluruh sayap dakwah menuju Indonesia Islami
Kalimat diatas merupakan kalimat visi GAMAIS ITB 2008-2013 dimana menjadi tanggung
jawab besar bagi GAMAIS ITB untuk bisa berkontribusi dalam dakwah di tingkat nasional.
Salah satu hal yang sedang kami coba kampanyekan dalam beberapa bulan ini adalah
kemampuan dan kebiasaan menulis diantara kader dakwah kampus. Karena kekuatan
pemikiran dan kemampuan menyampaikan pendapat adalah sebuah kekuatan tersendiri
yang harus dimiliki oleh setiap kader dakwah untuk menunjang perkembangan dakwah
kedepannya. Kekuatan tulisan mempunyai berbagai keistimewaan antara lain dapat dibaca
oleh banyak orang yang berasal dari lintas generasi, dan tulisan pula yang membuat orang
berpikir lalu mendapat inspirasi untuk membuat gagasan yang lebih baik.

Dengan semakin banyak kader dakwah yang mampu menyampaikan gagasannya dalam
bentuk tulisan, maka kekayaan wawasan kader dakwah kampus tentang pemahaman dan
pengalaman dakwah kampus akan bertambah. Perproblematikaan yang saat ini terjadi
akibat belum terbiasanya budaya menulis diantara kader adalah minimnya referensi kader
dakwah terkait dakwah kampus itu sendiri. Dalam 20 tahun perjalanan dakwah kampus,
tidak sampai 50 buku yang pernah ditulis. Oleh karenanya, menjadi sebuah tanggung jawab
bagi kita semua kedepannya untuk mampu berpikir, berdiskusi serta mengemukakan
pendapat dalam bentuk tulisan sehingga gagasan kita dapat bermanfaat bagi kemajuan
dakwah kampus kedepannya.

Dalam menjalankan roda dakwah kampus, kita seringkali menemui problematika yang
berulang dan bisa terjadi pada LDK manapun. Problematika klasik, itulah istilah yang gemar
kita gunakan, dan problematika klasik ini seringkali berulang dan tak tertanggulangi karena
solusi yang dijalankan pada sebuah LDK adalah solusi yang hanya menyentuh sisi kulitnya
saja. Sedangkan sebab utama dari problematika ini tidak pernah dipikirkan dan dirumuskan
sebagai landasan awal dalam menyusun solusi dari problematika yang ada.

Berkat izin Allah, buku kedua saya yang berjudul ANALISIS INSTAN PROBLEMATIKA DAKWAH
KAMPUS dapat diselesaikan dalam waktu tiga bulan dengan Memanfaatkan waktu liburan
semester dan ditulis di tiga kota yang berbeda ( Padang, Bandung dan Jakarta ). Buku ini
mencoba memberikan solusi praktis atas problematika dakwah kampus klasik yang saya
himpun dari berbagai pertanyaan yang sering saya dapatkan ketika mengisi pelatihan
manajemen dakwah kampus. pertanyaan yang ada saya coba jawab dengan pola
memberikan sebab atau alasan mengapa problematika yang ada dapat terjadi lalu
diberikan solusi secara sistematis sesuai dengan pandangan dan pengalaman saya sebagai
pelaku dakwah kampus.

Ucapan terima kasih saya haturkan kepada Keluarga saya yang selalu mendukung segala
aktifitas dakwah yang saya lakukan. Seluruh Anggota Keluarga Mahasiswa Islam ( GAMAIS
ITB ) yang telah memberikan sebuah keluarga baru yang sangat indahdi kampus ITB, secara
khusus kepada BPH GAMAIS ITB 2007-2008 ( gamma, adit, iqbal, dimas, yuli, ardhesa, citra,
nurdin, shinta, norma, ahmad, yovi, ilham, arinda, gesa, panji, nunu, amin, biba, toni, dinda,
ika, albaz, masayu, yuda, morin, totoh, ayunita, agtri, luthfi, dina, gumi, vidi, aisar, imas dan
ardian ) yang telah menjadi inspirator, motivator, dan kritikus bagi saya dalam menjalankan
amanah dakwah di ITB. Serta seluruh kader dakwah di seluruh Indonesia yang telah
memberikan sebuah pengalaman dakwah yang sangat unik bagi saya pribadi. Buku ini
secara khusus saya persembahkan untuk Anda semua, karena bagaimanapun tanpa Anda
buku ini tidak akan pernah terpikirkan.

Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi para ADK maupun LDK yang ada di seluruh Indonesia
dalam menjalankan agenda dakwah di kampusnya. Semoga kita semua bisa berkarya dan
berinovasi dalam dakwah ini sampai tegaknya Islam dan tidak ada fitnah lagi dan sampai
ketaatan hanya milik Allah semata [ Al Baqarah 193 ]

Segala kritik dan saran sangat saya harapkan untuk perbaikan diri kedepannya. Akhir kata,
selamat berjuang saudaraku. Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani , karena kamu
selalu mengajarkan Al Kitab dan kamu tetap mempelajarinya [ Ali Imran 79 ]

Jakarta, Syawal 1429 H

Ridwansyah Yusuf Achmad

Anda mungkin juga menyukai