Anda di halaman 1dari 47

TIM MATERI

Hakkan Nabila Darmawan


Riko Andreansah
Antita Tri Suharianti
Qurotul Aini Haibah
Edward Indra Dharmawan

DESAIN LAYOUT
Antita Tri Suharianti

EDITOR
Antita Tri Suharianti
Marchelino Bagaskara Utama

PENERBIT
Pimpinan Daerah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Kabupaten Malang

Jl. Raya Sengkaling No. 146,


Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Malang,
Kabupaten Malang 65151
ipmkabmalang61@gmail.com
KUMPULAN KONSIDERAN SIDANG MUSYDA XI

iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
SK STRUKTUR PD IIPM KABUPATEN MALANG 2021-2023

xx
xxi
SK PENGESAHAN TANFIDZ

xxii
INTRUKSI PELAKSANAAN TANFIDZ

xxiii
DAFTAR ISI

KUMPULAN KONSIDERAN SIDANG ................................ iii


SK STRUKTUR PERIODE 2021-2023 ............................... iv
SK PENGESAHAN TANFIDZ ........................................... xxii
INTRUKSI PELAKSANAAN TANFIDZ ............................ xxiii
DAFTAR ISI......................................................................xxiv
BAB I ................................................................................... 1
Pengantar Ketua Umum PD IPM Kabupaten Malang
Periode 2021-2023..........................................................
Bedah Tema Musyda XI .....................................................
Latar Belakang..................................................................
BAB II .....................................................................................
Hasil Riset ..........................................................................
Tahap Kebijakan Jangka Panjang 2021-2025 ....................
Kerangka Kebijakan Bidang dan Lembaga.........................
Agenda Aksi .......................................................................
Rekomendasi .....................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
Bedah Tema
Musyawarah Daerah XI
IPM Kabupaten Malang
“To Infinity and Beyond”

Kata yang tertera dalam sebuah kalimat akan berbeda jika kita salah
menafsirkan. Kita perlu memahami setiap kata yang terangkai dalam kalimat.
Bukan hanya sekedar mengetahui tetapi juga memahami makna kata yang
terangkai dengan baik dan benar. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam
penafsiran sebuah kalimat. Kali ini tim materi akan menafsirkan kata-kata yang
dirangkai menjadi tema besar Musyda XI IPM Kabupaten Malang.

Kata “Infinity” diambil dari Bahasa Inggris yang artinya tidak terbatas.
Sedangkan kata “Beyond” juga diambil dari Bahasa Inggris yang artinya
melampaui. Harapannya pergerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kab. Malang
nantinya tidak hanya bergerak di ranah IPM saja, akan tetapi bisa bergerak diluar
IPM.

Dapat disimpulkan bahwa arti “To Infinity and Beyond” adalah “Menuju
Tak Terbatas dan Melampauinya”, dari kalimat tersebut dapat kita ambil poin
intinya yaitu sebagai Pelajar Muhammadiyah diharapkan tidak hanya bergerak di
ranah IPM saja. Apresiasi terhadap kader dan kultural pimpinan sangat diperlukan
sebagaimana upaya pengembangan metode Appreciative Inquiry. Dalam hal ini,
kader IPM Kabupaten Malang dapat berkreasi di dunia digital sehingga
membentuk sebuah Jihad Literasi.

Kedepannya, kader-kader IPM dapat memberikan spirit energi positif,


progresif, dan kesadaran kritis sehingga IPM sebagai organisasi berbasis pelajar
sudah bukan saatnya hanya bergerak di ranah IPM saja, melainkan dapat
bergerak diluar IPM dengan Berdakwah di Ranah Masyarakat. Dengan
berpegang pada konsep Islam Wasathiyah atau Islam Moderat yang digaungkan
oleh Ayahanda Muhammadiyah, kader-kader IPM Kabupaten Malang dapat
memberikan kemaslahatan di lingkungan sekitarnya.
Dalam hal aksi di lapangan, kader-kader IPM Kabupaten Malang
seharusnya dapat dibekali dengan adanya Intelektual Kolektif yaitu dengan
dimasifkannya Gerakan Pelajar Sinau. Dengan adanya hal tersebut, kader-
kader IPM Kabupaten Malang bergerak sesuai kemampuan dan minatnya dalam
menanggapi isu-isu yang beredar.
Latar Belakang

Literasi
Literasi menjadi kegiatan yang melekat pada individu, bahkan dalam
kesehariannya. Bukan hal yang sulit dijumpai, seperti membaca buku, membaca
artikel disosial media dan bahkan masih banyak lagi. Namun yanag disayangkan
adalah kebanyakan dari mereka menghabiskan waktunya untuk membaca
gadget, padahal ruang lingkup perpustakaan masih terebuka lebar untuk mereka.

Pada kesempatan kali ini kita semua membawa misi untuk


menumbuhkan minat baca terutama pada buku dan artikel artikel yang ada di
gadget mereka. Diera 4.0 ini yang sudah menuju zaman modern yang semuanya
serba Online dan bahkan semua itu serba ada didalam gadget masing-masing
individu.

Literasi menjadi kalimat yang sacral bagi semua dikalangan organisai


pelajar sepereti kita semua ini.karena didalam literasi itulah yang menjadi ujung
tombak kita untuk menambah pengetahuan dan wawasan intelektual. Dan literasi
ini jugapun yang bisa menjadi tolak ukur untuk melihat bahwa kader ini adalah
kader yang brkualitas. Dan temen-temen juga harus ingat bahwa literasi disini
bukan hanya membaca tetapi juga menulis-pun bisa diartikakn sebagai literasi.

Orang yang banyak membaca itu memang bagus dalam segi wawasan
dan intelektual, dan supaya bisa bermanfaat bagi semua orang maka kita juga
perlu menuangkan pemahaman kita ini didalam tulisan. Seperti halnya pohon
yang berbuah lebat , ibarat pohon adalah sebuah wawasan dan intelektual kita
semua dan buah adalah hasilnya untuk dinikmati semua banyak orang.

Jadi itulah mengapa perlunya kita bukan hanya membaca saja, tetapi
juga perlunya menulis. Dan semua hal itu akan alangkah bainya dituangkan
kedalam sebuah gerakan dan aksi yang baik didalam diri kita sendiri ataupun
masyarakat luas.
Inovasi Gerakan
Gerakan adalah sebuah aksi atau sebuah pengaplikasian untuk sebuah
narasi atau pemikiran, dimasa ini kita dihadapkan dengan berbagai rintangan
khususnya diikatan, karena banyak masa atau pelajar yang mulai bosan dengan
sebuah gerakan dan aksi yang diberikan oleh ikatan kepada para pelajarnya.
Banyak problematika didalam ikatan ini yakni yang berhubungan dengan
kadernya, kenapa ? karena ada beberapa hal yang mebuat bosan didalam ikatan,
seperti halnya dengan inovasi gerakan supaya pelajar berani keluar dari zona
nyaman.

Pelajar zaman sekarang inginya adalah hal-hal yang baru dan sifatnya
menyenangkan seperti hal yang bikin nyaman di IPM tanpa harus menghilangkan
sebuah materi ideologi yang ada. Maka dari itu aksi yang akan diberikan kepada
pelajar zaman sekarang adalah gimana caranya pelajar merasa senang
khususnya didalam ikatan dan didalam ruang lingkup Muhammadiyah juga.

Sebuah gerakan juga akan membantu dakwah dan kelancaran


kaderisasi didalam sebuah organisasi kepelajaran, gerakan ini indentik dengan hal-
hal yang mengkolaborasikan antara sebuah materi ideologi dengan sebuah hal hal
yang sifatnya itu memberi kesan senang untuk para pelajar. Jadi didalam dakwah
juga tak harus terpaku kedalam suatu hal yang bersifat kaku tetapi juga harus
bersifat yang menyenangkan dan harus bisa menjadi ujung tombak bagi
Muhammadiyah.
BAB II

MATERI
Hasil Riset
Analisa
1. Literasi
- 2,5% kader IPM Kabupaten Malang tidak pernah membaca buku.
- 67,9% kader IPM Kabupaten Malang jarang membaca buku.
- 66,3% kader IPM Kabupaten Malang menyukai novel.
- 48,8% kader IPM Kabupaten Malang menyukai sejarah.
- 51,9% kader IPM Kabupaten Malang menyukai konten podcast.
- 46,9% kader IPM Kabupaten Malang menyukai konten vlog.

2. Teman Sebaya
- 11,1% kader IPM Kabupaten Malang belum mengetahui apa itu teman
sebaya.
- 18,5% kader IPM Kabupaten Malang belum mengetahui apa bentuk
pendampingan teman sebaya.

3. Sociopreneurship
- 16% kader IPM Kabupaten Malang belum mengenal dunia berwirausaha.
- 75,3% kader IPM Kabupaten Malang belum mempunyai wirausaha.
- 23,5% kader IPM Kabupaten Malang belum mempunyai modal yang cukup
untuk berwirausaha.

Tahap Kebijakan Jangka Panjang 2021-2025


1. Musyda XI
Diarahkan pada pengembangan lembaga sebagai upaya meningkatkan
program kerja bidang sebagai strategi dakwah basis pelajar.

2. Musyda XII
Diarahkan pada pentingnya ekoliterasi.
Kerangka Kebijakan Bidang dan Lembaga

A. Kebijakan Bidang
Bidang Organisasi
Visi Terwujudnya Manajemen
organisasi yang efektif dan efisien
dalam merespon dinamika zaman
sebgai wujud Gerakan pelajar
berkemajuan
Sistem Gerakan Membangun system organisasi
denganmemanfaatkan basis data
Organisasi dan kepemimpinan Meningkatkan manajemen
organisasi di berbagai tingkatan
yang berbasis pada budaya kerja
yang manusiawi, amanah,
apresiatif, dan terukur
Jaringan Memperkuat jaringan melalui
komunikasi intensif dan
pendampingan hingga ke akar
rumput sehingga mampu bersinergi
membangun organisasi
Sumber daya Meningkatkan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya
agar mampu menjalankan
organisasi
Aksi Meningkatkan konsolidasi Gerakan
hingga ke akar rumput melalui
pendampingan dan pembinaan

Bidang Perkaderan
Visi Mengembangkan kapasitas dan
ideologi kader dengan
mengoptimalkan system
perkaderan yang berorientasi
masa depan.
Sistem Gerakan Memperkuat kapasitas kader dan
ideologi dengan memasifkan
pelatihan kader taruna melati.
Organisasi dan kepemimpinan Mendukung segala proses
kaderisasi baik formal, informal,
dan non-formal. Berkomitmen
untuk menjaga proses perkaderan
yang berfokus pada
pengembangan kapasitas kader.
Jaringan Meningkatkan koordinasi dan
kerjasama secara menyeluruh
sehingga terwujudnya perkaderan
ipm yang berjenjang dan
berkesinambungan.
Sumber daya Meningkatkan kualitas fasilitator
yang mampu mengembangkan
perkaderan yang lebih relevan
sesuai kebutuhan kader.
Aksi 1. Meningkatkan kualitas
perkaderan dalam segala aspek
melalui kajian.
2. Masifikasi perkaderan formal di
tiap jenjang.
3. Pendampingan kader pasca
taruna melati guna memberi
peluang bagi kadaer dalam
mengaktualisasikan potensi di
internal maupun eksternal IPM.
Bidang Kajian Dakwah Islam
Visi Mewujudkan dakwah pelajar yang
inspiratif, menggembirakan, dan
mencerahkan
Sistem Gerakan Menghidupkan dakwah virtual dan
kajian yang mampu merespon
dinamika dan kebutuhan zaman
Organisasi dan kepemimpinan Mengoptimalkan bidang kajian
dakwah islam sebagai sumber
inspirasi pelajar kreatif
berkemajuan
Jaringan Membangun sinergi dan
kerjasama secara sistematik
untuk memperkuat dakwah
pelajar
Sumber daya Meningkatkan kapasitas, kualitas,
dan kuantitas mubaligh pelajar
serta cyber dakwah untuk
memenuhi kebutuhan dakwah
pelajar
Aksi 1. Mengembangkan konsep
dakwah IPM dengan konsep
Gerakan Jamaah Dakwah
Jamaah (GJDJ)
2. Meningkatkan fungsi media
dakwah berbasis teknologi
informasi

Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan


Visi Terwujudnya tradisi membaca,
menulis, riset, dan berfikir kritis dalam
upaya merespon isu global
Sistem Gerakan Mengembangan tradisi iqro di
lingkungan IPM sebagai bagian dari
pengembangan Gerakan ilmu melalui
jihad literasi
Organisasi dan Menguatkan kapasitas
kepemimpinan kepemimpinan yang mampu
mengembangkan program ilmu
pengetahuan sebagai basis
pengambilan kebijakan
Jaringan Bersinergi dengan komunitas literasi
untuk menumbuhkan tradisi keilmuan
dikalangan pelajar
Sumber daya Menyiapkan kader yang mampu
berfikir kreatif dan bersikap iliah dan
mengoptimalkan Gerakan ilmu
dikalangan pelajar
Aksi 1. Menyelenggarakan kegiatan
mencerdaskan seperti
bedah buku, seminar, dll
2. Membangun komunitas
komunitas rumah baca

Bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga


Visi Mengembangakan seni budaya dan
olahraga yang tidak bertentangan
dengan ajaran islam di kalangan
pelajar mencerahkan peradaban
manusia
Sistem Gerakan Berkembangnya seni budaya dan
olahraga melalui program kerja
bidang dan apresiatif
Organisasi dan Menguatkan kapasitas kelembagaan
kepemimpinan seni budaya dan olahraga di seluruh
jenjang kepemimpinan
Jaringan Menguatkan jaringan komunitas seni
budaya dan olahraga di kalangan
pelajar
Sumber daya Mengangkan potensi seni, budaya,
dan olahraga berorientasi kearifan
local agar mampu bersaing di kancah
yang lebih luas
Aksi 1. Membentuk komunitas seni,
budaya, dan olahraga
2. Menyelanggarakan
pelatihan dan apresiasi seni
budaya dan olahraga

Bidang Advokasi
Visi Terwujudnya kesadaran advokasi
atas persoalan agama, Pendidikan,
budaya, social-politik, dan ekonomi
yang menjadi focus Gerakan pelajar
berkemajuan
Sistem Gerakan Mengembangkan kesadaran
advokatif dengan mengintensifkan
kejian-kajian tentang isu-isu strategis
hak pelajar dan kebijakan nasional
yang berkaitan dengan kepentingan
pelajar
Organisasi dan Menguatkan kapasitas
kepemimpinan kepemimpinan dan kelembagaan
dikalangan pelajar yang responsive
terhadap isu isu strategis advokasi
Jaringan Meningkatkan kerjasama dengan
berbagai Lembaga dalam
mengaktualisasikan IPM sebagai
rumah advokasi pelajar
Jaringan Meningkatkan kerjasama dengan
berbagai Lembaga dalam
mengaktualisasikan IPM sebagai
rumah advokasi pelajar
Sumber daya Memfasilitasi pengembangan kualitas
pelajar yang memiliki kapasitas dalam
bidang advokasi
Aksi 1. Menyelenggarakan
Pendidikan kader advokasi
2. Mengembangkan isu-isu
kajian pelajar
3. Identifikasi persoalan yang
berkaitan dengan
pelanggaran hak-hak pelajar

B. Kebijakan Lembaga
Lembaga Informasi dan Komunikasi
Visi Mengembangkan kemampuan
pemanfaatan komunikasi,
teknologi, dan informasi sebagai
sarana dakwah dikalangan
pelajar
Sistem Gerakan Mengembangkan model
pengembangan media infoemasi
dan komunikasi sebagai sarana
penyebarluasan gagasan
Organisasi dan kepemimpinan Memperkuat kapasitas internal
organisasi melalui pemanfaatan
media informasi dan komunikasi
Jaringan Membangun jaringan dengan
berbagai pihak di bidang
informasi, teknologi, dan
komunikasi
Sumberdaya Melahirkan kader yang sadar dan
mampu mengoptimalkan media
informasi dan komunikasi sebagai
sarana dakwah IPM
Aksi Mengembangkan jaringan
mediayang dapat menyuarakan
kepentingan pelajar berdasarkan
nilai-nilai dasar IPM

Lembaga Fasilitator dan Pendamping


Visi Terwujudnya pelaksanaan
perkaderan IPM yang profesiona,
ideal, dan massif dalam merespon
kebutuhan organisasi
Sistem Gerakan Mengembangkan model
pelaksanaan perkaderan yang
berorientasi pada pemberdayaan
Organisasi dan Memperkuat kapsitas internal
kepemimpinan fasilitaor dalam penyadaran
pentingnya perkaderan ideal
Jaringan Mengoptimalkan sinergi dan
komunikasi yang berkaitan dengan
pengembangan maupun
pelaksanaan perkaderan
Sumber daya Melahirkan fasilitator yang mampu
bertugas secara professional dan
dapat mengembangkan model
perkaderan sesuai kebutuhan
masing-masing struktur pimpinan
Aksi 1. Menguatkan kapasitas
fasilitator melalui pelatihan
dan kajian
2. Memberikan edukasi
kepada pimpinan
dibawahnya terhadap
pentingnya proses
perkaderan
3. Mengoptimalkan
perkaderan formal,
informal, dan non formal di
setiap level pimpinanan
Agenda Aksi

Gerakan Pendampingan Teman Sebaya


Pendampingan teman sebaya merupakan agenda aksi yang sedikit sulit
untuk dipraktikkan bagi pimpinan di akar rumput, padahal implementasi atau
secara praktiknya aksi ini sangat luas sebagai tema advokasi pelajar, sehingga
untuk memudahkan pengertian agenda aksi ini dan untuk menajamkan pena
dakwah dikalangan pelajar, proses pendampingan ini dibagi menjadi dua yakni
pendampingan yang bersifat mikro dan bersifat makro.

Pendampingan mikro merupakan wujud kepedulian pendampingan


teman sebaya dengan skala yang kecil. Seperti peduli terhadap diri sendiri,teman
sebangku atau teman dekat,juga bagi teman yang memerlukan pendampingan
khusus(disability)atau dikalangan marjinal. Pendampingan mikro merupakan
usaha yang dapat diaplikasikan oleh pelajar Muhammadiyah secara individual.
Contoh implementasinya yaitu dengan cara mengajari teman sebangku saat
disekolah atau belajar kelompok saat ada tugas dan yang paling seru adalah
nongki atau ngopi bareng disaat ada waktu senggang, nah disinilah implementasi
yang paling menyenangkan yang dirasakan oleh kader-kader IPM khususnya dan
kalangan pelajar atau pun remaja, bukan hanya sekedar ngopi dengan hore-hore
tapi ngopi disini yang dimaksud untuk melakukan pendekatan secara emosional
dan supaya lebih mengenalnya dengan dekat sehingga membawa aura yang
tidak menegangkan atau biasa disebut formal.

Pendampingan makro merupakan pendampingan berskala besar.


Merupakan wujud IPM sebagai organisasi pelajar yang memiliki masa yang
banyak. Pendampingan ini dibutuhkan dengan caramembuat komunitas ataupun
sebuah kumpulan dan hal lainnya yang memiliki skala kelompok atau lebih dari 10
orang. Seperti pembentukan sekolah literasi, rumah baca,sekolah advokasi, kelas
kader, ataupun pembentukan team konseling. Supaya semua hal tersebut bisa
diimplementasikan pelajar harus bisa bekerjasama dengan semua lini dan sector
dakwah di pimpinannya masing-masing, diPR ada guru dan Pembina atau
konseling, diPC ada ayahanda bahkan PR yang bisa diajak untuk bekerjasama
untuk mewujudkan dakwah ini.
Pendampingan teman sebaya ini bisa diartikan sebuah metode untuk
mengembangkan bahkan untuk menjalin komunikasi dengan teman dan kader
kader kita dipimpinan. Sarana ini akan diimplementasikan secara enak dan
seasyik mungkin supaya gerakan kita tidak monoton kehal hal yang formal dan
hal yang di rasa membosankan oleh kader IPM. Menuju hal yang asyik dan tidak
membosankan dan berani mencoba hal-hal baru bahkan untuk berinovasi dan
memberikan yang kreatif untuk suatu gerakan dakwah dakwah dikalangan pelajar
ini.

Literasi Digital
Literasi dan Digital adalah kata yang berbeda. Literasi memiliki banyak arti
seperti membaca, menulis, dan bahkan berkomunikasi. Tapi banyak
dikalangan pelajar yang mengartikan literasi lebih dominan dengan membaca,
dikalangan remaja dan pelajar mendefinisikannya dengan membaca tentu hal ini
tak lepas dari IPM yakn iliterasi. Untuk menambah wawasan dan pola fikir yang
benar-benar berfikir untuk berinovasi, mengasah kekreatifitasan diripelajar. Dan
digital menurut KBBI adalah jari-jemari, maksudnya digital ini mengarah pada
suatu fasilitas yang menunjanguntukdigunakan.

Diera 4.0 ini sudah banyak digembor-gemborkan bahwa kita menuju


masa yang modern,dimana masa ini literasi akan berkolaborasi dengan
digitalisasi untuk menunjang dan mempermudah pelajar, terkhusus IPM yang
selalu haus akan literasi selain menambah wawasan, ini bisa juga untuk
memperluas relasi, bukan hanya dinusantara tetapi sampai manca negara (hal
yang posotif). Karena apa dengan banyaknya social media yang bisa diakses
melalui media digital saat ini, kita bisa melihat dan bahkan mengakses semua
situs yang ada di Hp, tetapi pada modern ini banyak pelajar yang selalu
menggunakan media ini dengan hal-hal yang tidak wajarnya seorang pelajar,
maka dari itu kita sebagai kader IPM ,yakni kader dakwah amar ma’ruf nahi
munkar sudah semestinya harus bisa menjadi pelopor para pelajar untuk
melakukan hal-hal yang baik.
Sebagai kader IPM kita pastinya harus bisa memanfaatkan semua
fasilitas yang sudah disediakan diera ini, dan selalu mendakwahkan hal-hal yang
bernilai positif , selalu membuka situs situs yang psotif pula untuk menambah
pengetahuan dan wawasan kita sebagai kader IPM. Tentunya pasti tidak
gampang untuk melakukan hal itu , tapi selaku dan menyandang predikat kader-
kadernya Muhammdiyah kita harus bisa mengemban dan menyatukan visi dan misi
Muhammadiyah yakni Membentuk Masyarakat Islam Yang Sebenar- benarnya
, tetapi kalo kita dikalangan pelajar yakni dakwahnya adalah Membentuk
Pelajar atau Remaja Yang Sebenar-benarnya menurut Al-Qur’an dan As-
Sunnah
Rekomendasi

1. Perkaderan yang menyenangkan


IPM tak lepas dengan sebuah dakwah dan kaderisasi di dalamnya, IPM
juga tak lepas pada sebuah metode untuk menciptakan dakwah dan kaderisasi
yang akan menghsilkan outputan yang sangat hebat dan bias menjadi generasi
penerus muhammdiyah dan bangsa ini kelak.

Sebuah metode yang digunakan untuk IPM saat ini adalah kaderisasi
atau dakwah yang menyenangkan dan menggembiarakan. Karena apa,
banyaknya kader-kader IPM saat ini bahkan bias dikatan IPM adalah sebuah
ikatan atau organisasi yang memiliki cukup banyak masa. Karena itu untuk
merangkul dan memberdayakan seluruh kadernya IPM mencoba
mengkolaborasikan sebuah metode dakeah dan kaderiasi didalamnya dengan
sebuah cara yang menyenangkan.

Kini banyak pelajar dan remaja khusunya IPM yang menyukai beberapa
tempat untuk nongkrongnya, seperti Café, tempat wisata, bahkan sekarang kader
IPM lagi hits yang namanya berkolaborasi dialam ( Camp ). Sebab itu IPM harus
juga bisa memperhatikan seluruh kader kadernya supaya selalu nyaman dan
kerasan didalam ikatan ini, karena banyak juga kader kader IPM yang mengeluh
karena dirasa metode dakwah dan kaderisasi di IPM sangat monoton.

Untuk beberapa gerakan aksi yang bisa dilakukan oleh kader kader IPM terutama
akar rumput adalah seperti :
➢ Ngopi Bareng IPM
➢ Camp perkaderan
➢ Diskusi Santuy
➢ Event Lomba
Dan bahkan masih banyak lagi yang bisa dibuat oleh semua pimpinan, hal ini juga
tak lepas dari kata di atas yakni menyenangkan. Dengan background yang
menyenangkan pula para kader akan selalu merasa senang dan nyaman didalam
sebuah ikatan kita.
2. Pelajar Sinau
Sinau bisa diartikan dengan belajar memang kewajiban seorang pelajar
adalah belajar, tetapi belajar atau sinau disini tak seperti apa yang pelajar zaman
sekarang fikirkan, banyak dikalangan pelajar khususnya pelajar muhammdiyah
yang mengartikan sinau atau belajar ini adalah hal yang terlalu menegangkan dan
terlihat sangat formal. Kader-kader IPM zaman sekarang banyak sekali yang
mulai merassa bosan dengan belajar, padahal kewajiban seorang pelajar adalah
memang belajar.

Disinalah sebuah gerakan IPM yang akan bergerak menuju hal-hal yang
tak terbatas dan selalu ingin melampuinya seperti tema yang kita angkat di
musyda IPM Kab.Malang yang ke 11 ini. Sinau atau belajar disini adalah tak
selalu menggunakan sekolah dan harus membaca bahkan menghadap didepan
laptop untuk mendengarkan materi kepelajaran ataupun memahami sebuah teori
kepelajaran, tetapi sinau disini kita artikan dan kita gabungkan dengan hal-hal
yang menyenangkan bahkan sinau kita ini tak hanya pergi kesekolah ataupun
pondok pesantren, seperti halnya kita sebagai kader IPM yang juga harus
mengenal masyarakat dan bersosialisai di masyarakat juga, itupun sudah
menunjukan bahwa kita sinau tetapi dengan langsung terjun dimasyarakat
sekitar.

Yang perlu kita ketahui semua para Kader IPM khususnya, seoarang
kader harus selalu haus akan ilmu pengetahuan, baik itu akademik maupun non
akademik dan bahkan kita sebagai kader Muhammadiyah juga harus menjaga
Idiologi sebagi kader muhammdiyah dan bangsa. Selalu produktif dalam gerakan
gerakan yang mencerahkan IPM dan tidak selalu bersifat monoton dan
membosankan, sebagi kader IPM juga kita harus selalu berfikir kritis dan
menjunjung tinggi niali akhlakul karimah.
72

Anda mungkin juga menyukai