Anda di halaman 1dari 23

Pengarah : Rama Wijaya Pimred : Abu Ilmia Redaktur : Syaiful Anshor, Abu Falah Editor : Ihsan Ahmad Desain

: Dunia Grando Percetakan : Lentera Jaya Madina Direktur : Misdawi Syarif Keuangan : Abdul Haris Distribusi dan Iklan : M. Nadir Alamat Redaksi : Jakarta: Graha BMH, Kalibata Ofce Park, Jl Raya Pasar Minggu, No. 21, Blok H, Kalibata, Jakarta Selatan. , Telp. 021-7975770, Fax. 021-07675614 Surabaya: Perum Gayung Kebonsari Injoko IIIA No 4 031-72498884 / 81357585085 Email: redaksi@bmh.or.id Rek Mulia: BSM 7067764867 an. MM syarif and Abdul haris A

Santuni Murid,
AK satu pun negeri maju melainkan para pemimpinnya benar-benar memuliakan guru. Konon ketika Jepang dibombardir sekutu, pertama kali dilakukan kaisarnya adalah menanyakan berapa orang guru yang masih hidup. Artinya guru menjadi ujung tombak peningkatan mutu pendidikan untuk mengejar ketertinggalan. Sejauh ini memang problem pendidikan banyak dialami para murid. Tetapi, pemberdayaan guru tidak semestinya dinomorduakan. Akan tetapi, program ini bukan masalah ringan. Apalagi kalau berbicara tentang nasib guru di pelosok negeri, utamanya mereka yang berstatus honorer dan guru-guru non formal seperti guru TPA. Baitul Maal Hidayatullah (BMH) memiliki perhatian terhadap pemberdayaan guru. Tentu saja, itu masih belumlah seberapa. Padahal, semua orang memahami bahwa kemajuan negeri kita tidak bisa lepas dari kemajuan bidang pendidikan. Untuk itu, bersama BMH mari bersinergi memajukan pendidikan bangsa melalui program pemberdayaan guru. Kita santuni muridnya sekaligus kita berdayakan gurunya.*/Redaksi

Berdayakan Guru

HIDUP MULIA Melestarikan Tradisi Ilmu _________4-5 ZAKAT HOLIC Perniagaan yang Tak Pernah Merugi __6-7 PROGRAM UTAMA Pemberdayaan Guru untuk Generasi Berilmu __________8-9 DAI TANGGUH Dakwah Adalah Pilihan Hidupnya _______10-11 IDEALITA MelahirkanOrang yang Berilmu__16-17 LADANG BERKAH ____________18-21

TSAQAFAH Inilah Karakter Dasar yang Harus Dimiliki Para Pendidik ________________22-23 BLUSUKAN DI PESANTREN Menuju Kampus Peradaban di Bumi Amungsa _____________24-25 LIPUTAN KHUSUS Bantuan Ummat Membuat Anak-Anak Muslim Manado kembali Tersenyum ___________26-27 KONSULTASI KELUARGA Suami Suka Chatting & SMS-an dengan Wanita Lain ___________28-29 KONSULTASI SYARIAH Cara Menghitung Zakat Profesi _30-31

PARENTING Belalang Sembah _____________32-33 KISAH HIKMAH Akhirnya Anakku Selamat, Setelah banyak Bersujud _______34-35 SENYUM BERDAYA Berdaya dengan Budi Daya Ikan Tawar ____________ 36 SAPA MUZAKKI Pelajaran Berharga dari Tukang Becak yang Selalu Berbagi _____________ 37 SAPA DIA Terus Dukung Program Dakwah Pedalaman _____ 39

embun kehidupan
LMU dengan ilmu tidak sama. Orang berilmu yang satu dengan orang berilmu lainnya tidak sama. Ada ilmu yang oleh si penyandang ilmu bisa diamalkan dan ada ilmu yang hanya berhenti sebagai ilmu, karena minus pengamalan. Ilmu yang tidak diamalkan itu karena si penyandang memihak kuburan, si penyandang ilmu tak mampu mengamalkannya dan otomatis ilmu itu menjadi tidak berguna. Karena itu pendidikan masa depan sebaiknya selalu dikaitkan D. Zawawi Imron dengan etos kerja . Memang ada sekelintir orang yang berpendapat bahwa yang penting cari ilmu dulu soal kerja itu kemudian. Pendapat itu mungkin sedikit ada benarnya, tapi kalau faham seperti itu ditanamkan sejak dini kepada semua anak, tentu ada bahayanya, yaitu diremehkannya etos kerja dan lemahnya gairah beramal. Etos kerja sebaiknya ditanamkan bersamaan sejalan dan sekelindan dengan pembelajaran dan pemahaman teori-teori yang bagus itu.

embun kehidupan
Ada adagium kebudayaan yang tentu perlu kita renungkan, bahwa kecelakaan kebudayaan ialah karena banyaknya orang yang bekerja tapi tidak berilmu, dan tidak kalah celakanya ialah karena banyaknya orang berilmu tetapi tidak mengamalkan ilmunya. Bekerja dan beramal tanpa ilmu seperti berbuat tanpa pedoman. Sulit meraih hasil yang optimal karena segala perbuatan tidak berdasarkan ilmu. Orang tak melakukan sesuatu yang tak ia ketahui ilmunya, jelas ia akan ngawur dan hasilnya di bawah standard. Yang tak kalah memprihatinkan jika ada orang yang sudah banyak ilmunya dan aneka macam teori telah ia kuasai, tetapi ia tidak berbuat dan tidak beramal. Kalau ia seorang sarjana, alangkah tidak elok dipandang seorang sarjana jadi penganggur. Itulah pentingnya selain seseorang punya ijazah harus pula disertai pula dengan spirit kerja yang mumpuni. Sumber Daya Manusia (SDM) itu sejatinya bukan soal seseorang mengantongi ijazah saja. Di balik ijazah harus ada jiwa yang cerah yang siap menggerakkan syaraf dan nadi agar seluruh tubuh ini bisa bergerak sesuai dengan ilmu yang dimiliki untuk mengucurkan keringat yang kemudian menghasilkan buah karya nyata yang bisa dipertanggung-jawabkan. Ilmu menjadi inspirasi untuk melakukan tindakan konkret dan nyata. Itulah hidup yang bersemangat untuk menghargai kehidupan. Hidup tanpa kerja nyata (baca : amal saleh) berarti tidak menghargai umur yang dianugrahkan Allah. Hidup tanpa amal adalah hidup yang sia-sia dan itulah kematian sebelum dikuburkan. Itulah kematian semangat kerja yang tidak lain matinya semangat hidup. Semangat menghargai kehidupan dengan kerja nyata atau amal saleh itu harus dijadikan gerakan kebudayaan pada era globalisasi sekarang ini. Semangat vitalitas bisa dirujuk dengan rman Allah :

Memberdayakan

Bersama

Ummat

Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum Sehingga kaum itu sendiri berusaha untuk mengubah nasibnya. (QS: Ar Rad : 11) Pengembangan dan peningkatan SDM perlu semangat (spirit) kebersamaan untuk mengubah nasib ummat. Dengan semangat kebersamaan itu hal yang berat kalau dikerjakan sendiri, tapi dengan kerja sama akan menjadi ringan. Semut pun memberi itibar kepada kita, bagaimana sebutir nasi bisa diangkat bersama. Untuk itu perlu uluran tangan para ulama, intelektual dan para aghniya untuk bersatu agar bisa mengubah nasib ummat untuk lebih berdaya dan berbudi dalam mengarungi kehidupan di era globalisasi sekarang ini. Kepedulian dan keteladanan para tokoh dalam kebersamaan akan membawa ummat kepada hidup yang lebih bermartabat. Jika dicermati, di balik bangsa-bangsa yang berdaya, selalu ada campurtangan orang-orang berilmu atau cerdik pandai yang merasa bertanggungjawab memperbaiki nasib ummat. Tidak kalah pentingnya menyiapkan generasi penerus yang berilmu dan punya etos kerja, agar umat Islam Indonesia masa depan bebas dari pengemis dan pengangguran. Bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda: Orang mukmin yang berdaya lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah. (HR Imam Muslim) Ummat Islam perlu dipersiapkan untuk bangkit agar menjadi subjek yang sadar akan tugas mulia mewujudkan kehidupan yang bertaqwa dan berdaya. Adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.* Penulis adalah budayawan, tinggal di Madura, Jawa Timur

Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

hidup mulia
Kala itu, kata Al-Ghazali, aqidah, pemikiran, dan akhlak umat Islam rusak. Karena itu mereka memerlukan perubahan (perbaikan) lebih mendasar. Benahi keilmuan dan keulamaan, begitu kesimpulan Al-Ghazali. Beliau lalu menulis Ihya Ulumuddin (Menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama). Buku yang ditulis di zaman perang itu dibuka dengan Kitabul Ilmi . Bahwa, ilmu adalah asas dari pemahaman dan keimanan. Ilmu yang benar akan menuntun kepada keimanan dan amal yang benar. Ilmu yang salah akan menggelincirkan pada pemahaman yang salah dan berujung pada amal yang salah pula. Bacalah kegelisahan Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam ini: Termasuk di antara perkara yang aku khawatirkan atas umatku adalah tergelincirnya orang alim (dalam kesalahan) dan silat lidahnya orang munak tentang AlQuran (HR Thabrani dan Ibn Hibban). Ilmu yang rusak dan ulama yang jahat adalah sumber kerusakan bagi Islam dan umatnya. Atas kewajiban mencari ilmu, kita harus bisa memanfaatkan setiap kesempatan yang kita punya untuk meraih ilmu sebanyak mungkin. Kecuali pahala yang akan kita dapat, ilmu yang kita miliki akan menjadi landasan yang kukuh atas bangunan iman dan amal kita. Di titik inilah, jalan kebahagian kita di dunia dan akhiratakan sangat ditentukan nasib-nya. Imam Syai, Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Ibnu Taimiyah adalah sedikit contoh gur yang dengan aktivitas membaca dan menulisnya selalu berusaha menegakkan tradisi ilmu untuk meraih posisi sebagai umat terbaik. Mereka belajar ke banyak ulama (guru) dan di banyak tempat pula. Mereka membaca banyak kitab / buku dan pada saat yang sama juga menulis banyak kitab / buku. Sekadar contoh, lihatlah Imam Syai (767 - 819 M) dengan aktivitas membaca dan menulisnya. Dia telah menunjukkan,

hidup mulia
bagaimana seharusnya menjadi bagian dari umat terbaik yang selalu berusaha menegakkan tradisi ilmu. Dia hafal Al-Qur di usia 9 tahun. Dia belajar ke banyak guru dan di banyak tempat. Kita-pun tahu, Imam Syai lalu mengabadikan ilmunya lewat banyak karya tulis. Sungguh, jika kita setia terhadap ajaran Islam maka tradisi ilmu akan menjadi keseharian kita. Tradisi ilmu itu indikator paling menonjolnya adalah kuat membaca dan rajin menulis. Di titik ini, kita punya catatan emas bahwa tersebab tradisi mulia itu yaitu membaca dan menulis- berbagai capaian karya gemilang dari intelektual-intelektual Islam telah berkontribusi kepada terbangunnya peradaban mulia. Kaum Muslimin telah melahirkan banyak cendekiawan hebat yang diakui secara akademis oleh dunia. Misal, Ibnu Khaldun di bidang sosiologi dan ekonomi, Ibnu Rusyd di bidang lsafat, Ibnu Sina di bidang kedokteran, Al-Khawarizmi di bidang matematika, Al-Biruni di bidang astronomi, dan sebagainya. Terutama di masa lalu, sebegitu kuatnya umat Islam menjaga tradisi ilmu, maka berbagai kisah menggetarkan akan mudah kita dengar. Misal, banyak di antara mereka yang menghabiskan belasan jam dalam sehari untuk membaca dan menulis seperti yang dilakukan Imam Nawawi (penulis berbagai buku, antara lain RiyadushShalihin), Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah, Ibnu Katsir, dan lain-lainnya. Kita patut untuk selalu melibatkan diri dalam setiap usaha menghidup-hidupkan tradisi ilmu. Mulailah dari diri sendiri, lalu bergerak ke lingkungan terdekat, dan seterusnya. Ayo, lestarikan tradisi ilmu dengan cara meneladani para ulama -Pewaris para Nabi- yang tiada lelah mencari ilmu dan sekaligus tanpa henti menyebarkannya.*

Oleh M. Anwar Djaelani,


dosen STAIL Pesantren Hidayatullah Surabaya

u m l I i s i Trad D

kan i r a t s e l e M

ALAM hal membangun tradisi ilmu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam telah memberikan uswah. Lalu, ulama pewaris para Nabi- juga sudah memberikan teladan terkait dengan usaha melestarikan tradisi ilmu Dengan ilmu berbagai masalah bisa kita selesaikan. Bukalah sejarah Perang Salib. Pada 1095 Perang Salib dimulai dan pada 1099 Jerusalem jatuh ke Pasukan Salib karena umat Islam terpuruk di banyak aspek. Pada 1187, tampillah Shalahuddin Al-Ayyubi membebaskan Al-Aqsha. Siapa Shalahudin? Dia adalah generasi baru produk yang telah dipersiapkan oleh para ulama hebat seperti -antara lain- Imam Al-Ghazali. Alkisah, pada sekitar 90 tahun pertama Perang Salib, umat Islam kalah. Atas kenyataan pahit itu, Imam Al-Ghazali melakukan perenungan yang mendalam. Apa yang ditemukannya dan resep apa yang lalu Al-Ghazali berikan?

Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

zakat holic
adalah salah satu contoh pebisnis sukses yang mendawamkan sedekah. Sering saya jumpai pengusaha sukses yang rajin sedekah. Tak ada ceritanya pengusaha kaya jatuh melarat atau usahanya kolaps hanya karena sedekah. Yang ada justru laba usahanya kian melimpah. *** Bagi orang kaya, bersedekah mungkin tak susah. Dia punya banyak harta. Tetapi, bagi yang tidak, mungkin akan berkir seribu kali. Apalagi jika keuangan sedang minus dan kebutuhan hidup membengkak. Pasti akan dilanda dilema. Padahal, Allah Azza Wajalla menganjurkan kita untuk bersedekah di segala keadaan ekonomi: senang (sarra) maupun susah (dharra). Bersedekah itu tidak dibedakan dari keadaan mampu atau tidak mampu. Tapi, tergantung pada keikhlasan. Jika tidak ikhlas, harta sebanyak apapun akan terasa berat. Sebaliknya, jika ikhlas, harta sedikit apapun akan terasa ringan dikeluarkan. Lalu, bagaimana agar bisa ikhlas dan gemar bersedekah? Yang harus diperhatikan adalah sudut pandang (mindset) terhadap harta. Harta tidak boleh dijadikan sesuatu bagian hidup yang istimewa melebihi iman (al iman khoirun minal maal). Sebab, harta dan derevasinyakebun, perniagaan, peternakanhanya perhiasan dunia yang merupakan ujian dan temporer. Menarik ungkapan berikut ini, al maal yadi laisa qolbiharta itu di tangan, bukan di hati. Jika harta diletakkan di tangan, maka hati tidak akan ikut campur. Sebanyak apapun harta dikeluarkan akan terasa ringan. Tapi, jika harta diletakkan di hati maka gejolak takut dan waswas akan berkurangnya harta akan melanda. Lihat saja para sahabat Nabi Shallahu Alaihi Wassalam dalam mensedekahkan harta mereka di jalan Allah Azza Wajalla tanggung-tanggung. Apapun yang mereka

zakat holic
memiliki, selama itu dibutuhkan untuk Islam akan dikeluarkan. Seperti spirit sedekah sahabat Nabi Abdurrahman bin Auf. Beliau adalah salah satu contoh kaum muhajirin yang jadi pengusaha sukses dan telah mendermakan hartanya untuk biaya perang. Spirit itu sebenarnya yang kini mulai banyak dicontoh para saudagar kaya jaman sekarang. Tak sedikit kita jumpai banyak aghniya yang mengeluarkan hartanya untuk Islam. Setidaknya, hal itu yang banyak dirasakan para dai Hidayatullah kala merintis pesantren di seantero Nusantara dari Minggas hingga pulau Rote. Jika butuh sesuatu untuk pesantren, tinggal bilang ke jamaah, insyaAllah ada saja jamaah yang membantu. Apapun bentuknya. Beberapa waktu terakhir, tren bersedekah di masyarakat mulai menggembirakan. Fenomena ini tanda bahwa kepedulian pada sesama sekaligus mensucikan harta kian meningkat. Banyak cerita sukses orang yang telah bersedekah. Kisah-kisah seputar balasan berlipat ganda orang yang bersedekah. Bisnisnya kian berkembang. Omset usahanya melonjak naik dan sebagainya. Hal itu tidak dimungkiri menstimulasi mayarakat untuk bersedekah dan peduli pada sesama dan sekitarnya. Allah Azza wa Jalla berrman, Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. [QS: al Faathir [35]:29] Firman ini indikasi bahwa sedekah secara terang-terangan, asal ikhlas dan hanya berharap ridha Allah, maka itu mulia. Pun demikian bersedekah dengan sembuyi dengan berharap ridho Allah juga istimewa. Dan, tidak akan merugi orang yang bersedekah. Jadi, masihkah kita ragu untuk bersedekah?*/Syaiful Anshor

Perniagaan

yang Tak Pernah

D
6

Merugi

UA tahun silam saya bertemu pengusaha asal Solo, Jawa Tengah. Lelaki berusia senja itu adalah seorang pengusaha jas hujan dan beberapa usaha lainnya yang terbilang sukses. Omset perbulannya milyaran rupiah. Meski begitu, penampilannya tetap sederhana. Tak menandakan orang kaya. Hanya mengenakan sarung, gamis dan songkok putih. Di balik kesuksesannya itu ternyata dia punya kunci bisnis yang jitu: sedekah. Ya, setiap bulannya dia menyisihkan laba usahanya itu untuk memberi makan fakir miskin. Tak hanya itu, zakat yang dikeluarkannya bukan 2,5 persen, melainkan 10 persen. Masyarakat sekitar mengenalnya sebagai sosok dermawan. Dia tak pernah sayang pada hartanya. Jika ada pesantren, panti asuhan, atau pembangunan masjid butuh bantuan dia langsung mengeluarkannya. Tak tanggung-tanggung. Jumlahnya fantastis. Dia
Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

program utama
Upah Minimum Regional (UMR)
Tentu fakta ini sangat memprihatinkan. Bagaimana mungkin pendidikan negeri ini akan mengalami perbaikan dan kemajuan jika nasib guru dengan kiprah dan perannya yang tidak sederhana tidak mendapat perhatian yang semestinya. Hal ini mendorong Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dengan segenap daya dan keterbatasan melakukan langkah-langkah konkrit meski sederhana dengan meluncurkan program pemberdayaan guru. Pemberdayaan guru itu sendiri masih terbatas pada santunan, peningkatan kualitas guru hingga pada bantuan sumber referensi untuk guru, khususnya guru-guru honor, guru TPA di pelosok tanah air. Tentu program ini belum seberapa, tapi setidaknya bisa memantik kita untuk lebih peduli dan perhatian terhadap guru di pelosok negeri ini dengan bersama-sama berdonasi untuk pemberdayaan guru bersama BMH.

program utama
di Malianu Seberang. Setiap hari ia harus menempuh perjalanan sepanjang 15 Km dengan kondisi jalan yang berliku, berlubang, dan berbatu. Meskipun pemberdayaan guru pelosok ini belum seberapa tapi menurut Muhidin, kepedulian BMH terhadap guru sungguh sangat luar biasa, utamanya dalam memotivasi semangat guru dalam mengabdi. Program ini sangat berarti buat guru-guru dan memotifasi kami untuk lebih semangat dalam mengajar dan mendidik anak-anak generasi Muslim di Malinau, ujar Muhidin.

Jayapura Papua
Selain di Malinau program yang sama juga berjalan di Kupang Nusa Tenggara Timur dan Jayapura Papua. Di Jayapura ada Romadhon Hilapok bersama istri. Guru asli Papua ini begitu komitmen dan antusias dalam menjalankan peran dan tugasnya sebagai seorang guru. Alhamdulillah, BMH membuat program peduli guru. Ini sangat berharga bagi kami, ujarnya. Sementara itu Ahmad Muslimin fungsionaris BMH di Jayapura mengatakan bahwa pihaknya sangat ingin meningkatkan program ini. Kami sebenarnya ingin meningkatkan layanan pada program ini. Tetapi kami masih perlu waktu dan dukungan berbagai kalangan yang peduli guru untuk benar-benar mewujudkannya, tuturnya. Meski program sudah berjalan, Suwito, Kepala Departemen Pendayagunaan BMH Pusat mengaku belum maksimal dalam pelaksanaan program pemberdayaan guru terpencil ini. Dari dua item program peningkatan mutu guru atau pemberdayaan guru, BMH baru mampu menjalankan program tunjangan guru terpencil. Tetapi, BMH masih terus berupaya untuk bisa melaksanakan program peningkatan mutu guru dengan mengadakan kegiatan pelatihan guru berkarakter. BMH inginnya bisa nasional, guru pelosok seluruh negeri, tuturnya.*/Fatah

Pelosok Kaltim

untuk Generasi

Pemberdayaan Guru

Berilmu S
Berbagi Kemuliaan Hidup

EJAUH ini sebagian orang masih melihat masalah pendidikan hanya pada peserta didik. Padahal, berbicara pendidikan ada satu ujung tombak yang tidak bisa dilupakan, yakni peran penting guru. Sekalipun guru di negeri ini dihormati dengan sebutan pahlawan tanpa jasa. Dalam faktanya, kiprah guru belum benar-benar dimuliakan sebagaimana mestinya. Seorang tokoh parenting di negeri ini pernah mengatakan, Untuk menjaga uang kita, para bankir dibayar besar. Tapi untuk menjaga iman, akal dan kepribadian anak kita, masih banyak guru digaji

Satu di antara beberapa wilayah yang menjadi sasaran program pemberdayaan guru BMH di tanah air adalah pelosok Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Malinau. Menurut Ahmad Nur Komara Kepala BMH Cabang Malinau, pembedayaan guru baru bisa diwujudkan dalam bentuk santunan untuk guru. Kami belum masuk pada program peningkatan kualitas guru dan bantuan referensi guru, ujarnya kepada MULIA. Mereka adalah guru-guru yang mendedikasikan potensinya di SD Integral Hidayatullah yang beralamat di Jl. P.Hidayatullah RT.20 Malinau Kota. Meski disebut kota sebenarnya kondisi di tempat tersebut masih belum bisa dikatakan kota. Di sini memang namanya Malinau kota. Tapi PDAM belum masuk, listrik juga baru masuk, jalanan juga masih belum diaspal, banyak yang berbatu, ujar seorang warga. Di Malinau jumlah guru yang mendapatkan realisasi program ini sebanyak 18 orang. Di antaranya adalah Muhidin. Muhidin tiggal

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

dai tangguh

@daitangguh

www.facebook.com/daitangguh
beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS: ash-Shaff: 10-11). Pesan inilah yang akhirnya merobah dan memicu spirit bapak empat anak ini untuk memutuskan menapaki dunia dakwah. Tak ayal, keputusan ini berakhir tak mudah. Ia mendapat tantangan dari keluarga, terutama orangtua yang telah membiayainya. Saat itu kedua orang Azam, panggilan akrabnya, keberatan dengan pilihan sang buah hati. Apalagi, dari empat bersaudara ia menjadi sosok yang paling bisa diandalkan dalam keluarga. Prestasi-prestasi akademiknya pun di atas rata-rata. Namun, berkat kegigihan peminat ilmu-ilmu eksak ini dan diiringi doa dalam memahamkan kedua orangtuanya, akhirnya keduanya pun luluh dan merestui pilihan Azam.

dai tangguh
tersebut. Dan itu terjadi pada awal tahun 1992. Bersama dengan pujaan hati, ia pun berangkat ke daerah yang tak pernah ia kenal itu. Di sana, diakui oleh laki-laki kelahiran kota Pahlawan, Surabaya 1967 ini, benar-benar merasakan dakwah yang sesungguhnya. Bermukim di wilayah yang mayoritas berpenduduk non-Muslim, menjadikan aktivitas dakwahnya sarat akan ancaman. Bukan sekali dua kali pesantren kita diteror dengan dilempari batu oleh oknumoknum yang kurang suka dengan gerakan kita , ungkap Azam pada MULIA. Bahkan, tambahnya, karena suatu tnah yang dibuat-buat oleh beberapa orang, salah satu sahabat Azam harus mendekam di ruang berjeruji besi tidak kurang dari enam bulanan. Jadi di sana (Kupang) secara pribadi saya merasakan getirnya sebuah perjuangan , jelasnya. Dengan dukungan sang istri, Azam pantang mundur menghadapi ujian-ujian tersebut. Itu semua adalah sebuah pilihan. Prinsipnya, kita ingin menjadi orang yang peduli terhadap persoalan umat, sebagaimana yang dicontohkan kanjeng Nabi. Bukan mereka yang hanya mementingkan kepentingan pribadi ataupun kelompok, imbuhnya. Saat ini, putra pasangan H.M. Rifai dan Hj. Arkanah ini tengah diamanahi sebagai Ketua Departemen Dakwah Pimpinan Wilayah (P.W.) Hidayatullah Jatim. Salah satu program utamanya ialah mendirikan pesantren tahdz yang seluruh santrinya diberi beasiswa penuh. Alhamdulillah, menginjak tahun ke dua ini, sudah banyak santri kita yang hafal al-Quran di atas sepuluh juz. Mereka ini pulalah, yang kelak akan kita usung sebagai dai-dai yang akan menyebarkan Islam ke seluruh pelosok nusantara , pangkasnya. Semangat terus, Ustadz....!*/Khairul Hibri

Dakwah
Adalah

Tugas Ke Daerah
Sudah menjadi budaya Hidayatullah untuk mengirim para dainya ke daerahdaerah guna menyiarkan Islam. Begitu pula dengan Azam. Ia telah dikirim ke beberapa daerah guna merintis pesantren. Situbondo, Jember, Jogja, Kupang dan Bandung, menjadi wilayah-wilayah yang pernah dilabuhinya untuk berdakwah. Kini di daerah-daerah tersebut telah berdiri pesantren Hidayatullah yang membina ratusan santri. Diakui oleh Azam, bergelut di dunia dakwah bukan perkara ringan. Banyak konsekuensi yang harus diterima. Ujian demi ujian kerap menghampirinya. Terkadang ringan, namun tak jarang pula mengancam keselamatan nyawanya dan keluarga. Terutama, menurut pengakuannya, ketika ia diamanahi untuk terjun dakwah dan merintis pesantren di Kupang. Status sebagai kemanten yang baru seminggu menikah, tak mengurangi semangatnya untuk mengemban amanah mulia

N
10

Pilihan Hidupnya

ASEHAT itu terus terngiang-ngiang di telinganya. Kalimat demi kalimat masuk di benak dan menghujam di hatinya. Tekadnya untuk terus berjuang di dunia dakwah menguat bak besi baja yang tak bisa dipatahkan. Iming-imingan gaji puluhan juta bila terus meniti karir di dunia usaha, ia campakkan demi mengejar mimpi di dunia dakwah. Nasehat yang mengganggu hidupnya itu datang dari pendiri Hidayatullah, Abdullah Said (Alm.) yang membulatkan tekad Abdullah Azam, untuk terus istiqamah di dunia dakwah. Berapa sih kapital yang akan kita dapatkan bila berkarir di dunia usaha (Bisnis? Bandingkan dengan tawaran Allah bagi mereka yang siap berniaga dengan-Nya? ujar Azam mengenang petuah yang disampaikan oleh pimpinan saat itu. Petuah itu semakin mengganggu tatkala ditunjukkan petikan surat ash-Shaff, yang artinya; Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu
Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

11

jejak mulia
Mendapat pesan dari pendeta, Salman bergegas mencari cara bisa sampai ke Yatsrib. Ia sempat bertemu kalah dagang yang siap mengantarnya sampai ke Yatsrib. Tapi ternyata kalah dagang itu menipunya. Salman dijual sebagai budak belian seorang Yahudi. Suatu saat, saudara dari tuannya yang Yahudi itu tertarik kepada Salman dan membawanya ke Yatsrib. Di sanalah Salman kemudian merasakan kebahagiaan kala bisa berjumpa Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam. Sejak itulah, Salman dibebaskan dari statusnya sebagai budak Yahudi. Salman pun sangat bahagia. Ternyata Rasulullah tidak sekedar menerimanya tetapi lebih dari apa yang dibayangkan olehnya selama ini, Salman langsung diakui sebagai bagian dari kaum Muslimin dan langsung dipersaudarakan dengan sahabat Nabi, yakni Abu Darda. Sungguh luar biasa apa yang dilakukan oleh Salman ini. Ia rela meninggalkan keluarganya yang berstatus sebagai bangsawan demi kebenaran. Gairah inilah yang kemudian mengantarkannya pada pintu hidayah. Terhadap apa yang telah diupayakan Salman ini Rasulullah bersabda, Sekiranya iman itu berada di Tsaroya (salah satu gugusan bintang) tentulah para lelaki -atau salah seorang lelaki- dari mereka akan mendatangi dan mengambilnya. (HR. Bukhari Muslim). Hadits tersebut memberikan penjelasan terang benderang bahwa Salman adalah sosok sahabat yang memiliki kekuatan tekad dalam mencari kebenaran. Ia bahkan tidak mau menerima kebenaran kecuali dari ahlinya, yang tidak saja mampu menjelaskannya secara verbal, tetapi juga membuktikannya secara perilaku.

jejak mulia
Salman termasuk tipe manusia yang langka, ia mampu berpikir secara objektif. Ia menyadari agama nenek moyangnya (Majusi) banyak kekurangan dan tidak sesuai dengan trah manusia. Maka ia pun mengembara, menyusuri satu kota ke kota lain untuk menemukan kebenaran. Hingga sampailah ia kepada Islam dan menjadi sosok sahabat yang sangat membanggakan. Dan, ketika hidayah (kebenaran) sudah ia temukan, ia pun menggenggam erat kebenaran itu dengan penuh kesungguhan. Sungguh, hidayah itu lebih utama dari apa pun. Maka Salman pun merelakan diri dengan hidup dalam kezuhudan.

ng ng ya a r o ng rah a ora erhij y b n g h n nggu ka itu ng ya Sesu rang-ora lah, mere a Al Mah ta o n h r a a e l l s l an di ja h. A g. berim berjihad t Alla enyayan a m ia ah aP dan kan r lagi Mah */Abu Ilm p a r 8). un gha . 2: 21 amp men S g n Q ( e P

Gubernur yang Zuhud


Suatu ketika di masa Khalifah Umar ibnu Khaththab menugasinya menjadi Gubernur Kufah. Maka berangkatlah Salman dari Madinah ke Kufah seorang diri dengan hanya menunggangi seekor keledai. Sementara itu, penduduk Kufah telah bersiap-siap mengadakan sambutan meriah berjejer di pinggir jalan. Alangkah kagetnya, ternyata yang dating seorang pria tengah menunggang keledai sendirian. Ternyata itulah Salman Al-Farisi, gubernur mereka yang baru. Begitu zuhudnya Salman Al-Farisi sehingga ia tidak tertarik sedikitpun dengan kemewahan dunia. Statusnya sebagai gubernur tak merubah karakter dan perilakunya. Ia tetap seorang Salman yang zuhud. Sampai-sampai kala meninggal, penduduk Kufah tidak menemukan pakaian Salman melainkan terdapat banyak tambalan. Kisah Salman ini memberikan pelajaran bahwa ilmu itu harus diperjuangkan, hidayah harus dijaga dan dunia jangan sampai melalaikan kita dari rahmat Allah Taala.

Gairah
P
12

Mendapat Hidayah

EMUDA itu tak seperti orang pada umumnya. Hidup dalam gelimangan harta dan kenikmatan dari kekayaan orangtuanya, tak cukup membuatnya bisa merasakan kebahagiaan. Kian hari, kegelisahannya kian membuncah. Seolah ada yang hilang, ia sama sekali tak tertarik dengan kenyamanan hidup keluarganya sebagai bangsawan. Salman, demikian ia dipanggil, merasa tidak bahagia dengan agama yang dianutnya (Majusi). Terlebih kala ia sempat melihat ibadah kaum Nashrani. Dalam hati ia berpikir, Agama ini lebih baik daripada agamaku. Seketika keinginan kuat untuk mengenal lebih dalam Nashrani pun tak terbendung. Setelah mengatur strategi, Salman pun pergi meninggalkan keluarganya untuk mendalami Nashrani di Syam (sekarang Suriah, red). Salman belajar agama Nashrani pada seorang pendeta. Akan tetapi, menjelang ajal, sang pendeta berpesan kepada Salman agar mencari seorang Nabi bernama Muhammad di Yatsrib (sekarang Madinah).
Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

13

prol tokoh
ini benar-benar mengejutkan kami (amil BMH) di Jakarta. Bagaimana mungkin ada umat yang berpikir sampai ke sana, ujar Ade Syariful Alam Kepala Departemen Perhimpunan BMH Pusat. Keputusan Indra mungkin tidak terlalu populer, tetapi itu adalah kebulatan tekad untuk memberikan apa yang dicintaiya untuk Islam dan umat ini. Ada beberapa hal yang mendasari niat saya, oleh guru saya diminta mengaji Al-Quran.Baru sampai di Surat Al-Fatihah ternyata belum selesai. Terlalu banyak makna yang terkadung di dalamnya, dan ini wajar saja, karena Al-Fatihah adalah ummul Quran, ujarnya pria kelahiran 40 tahun silam ini pada MULIA. Ia mengaku, pernah mendapatkan pelajaran dari gurunya tentang makna dan penafsiran Alhamdulillah . Kata gurunya, Alhamdulillah dulu, baru bisa mendapatkan Rahman Rahim serta Maliki Yaumiddin . Pelajaran itu diterjemahkan agar dirinya selalu mensyukuri semua nikmat yang sudah diberikan oleh Allah. Dengan begitu saya bisa merasakan nikmatnya kasih sayang Allah dan mendapatkan balasan dari sisi Allah, paparnya. Pelajaran berikutnya yang ia terima adalah tafsir Iyyaka nabudu wa iyyaka nastain . Menurutnya, kita diminta untuk mengabdi terlebih dahulu baru meminta. Meminta agar kita diberi jalan yang lurus. Lurus perilakuknya ya lurus ibadahnya dan lurus urusannya, imbuhnya. Dari pengalaman tersebut, Indra mengambil kesimpulan bahwa sangat tidak mungkin dirinya bisa mengamalkan seluruh kandungan Al-Quran. Jadi memang harus ada fokus yang kita prioritaskan dan kita budayakan. Dalam hal ini saya pilih sedekah, jelasnya. Tentu tak mudah baginya melakukan hal satu ini. Perlu latihan. Sebab menurutnya, siapa pun tidak akan memiliki tradisi kebaikan jika tidak ada upaya

prol tokoh
sungguh-sungguh berlatih. Yang dilakukan adalah latihan yang diajarkan gurunya berinfaq pada sholat Jumat. Ketika ada kotak infak lewat, ia berusaha mengeluarkan uang yang paling besar yang ada di dompet. Awalnya sangat berat, tetapi semakin lama semakin tidak terasa. Seperti kita pergi ke WC setiap hari, selesai urusan langsung dilupakan saja, tidak perlu menengok kebelakang untuk mencari tahu apa yang keluar dan berapa banyak, imbuhnya dengan senyum khasnya. Mengabdi dengan Sedekah Berusaha melatih dirinya bersedekah, Indra mengaku tak merasa diri telah berkontribusi banyak pada Islam. Dia merasa apa yang dilakukannya tidak ada apaapanya dengan yang telah dibukikan oleh para sahabat Nabi dan orang-orang sholeh terdahulu. Ilmu saya tidak punya, anak yang sholeh/ sholihah belum terbukti, ya yang saya bisa saat ini melalui jalan harta yang saya punya saat ini, jelasnya. Ia mendukung upaya lembaga seperti BMH mengelola dana umat. Ia juga berharap jika spirit berlomba-lomba dalam sedekah itu sudah terwujud di tengah-tengah kehidupan umat, tentu kemiskinan, kebodohan dan pengangguran bisa diatasi dengan segera. Suami dari Eni Koestini ini berharap agar BMH mampu mengambil peran tersebut dengan sebaik-baiknya. Harapan saya agar BMH sebagai pengeloal ZIS bisa menjadi driver pengentasan dan peningkatan derajat kaum dhuafa di Indonesia, ujarnya. Saya juga berharap ke depan BMH bisa memberikan kail, bukan sekedar membagikan ikan. Karena dengan memberikan kail diharapkan semakin banyak yang terentaskan dan tentunya akan semakin banyak ikan yang akan terbagi, begitu seterusnya. Dan semoga saya bisa ikut menjadi bagian di dalamnya, Insyaallah, harapnya.*/Abu Ilmia

Indra Prasetyawan

Pemberi Kail Ummat


14
Berbagi Kemuliaan Hidup

Menjadi Bagian

Berharap

ERDORONG oleh motivasi dari sang guru ketika aktif mengaji, Indra tak pernah berhenti bertanya pada dirinya sendiri. Kira-kira apa yang sudah saya berikan untuk Islam ini, gumamnya dalam hati. Pikiran ini membuatnya ingin bersegera memberikan apa yang paling ia cintai dalam hidupnya untuk mendukung dakwah Islam. Setelah melalui proses panjang penuh pertimbangan akhirnya ia sedekahkan mobil Volvo kesayangannya kepada Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Alhamdulillah, kami tak bisa berkata apa-apa. Sedekah mobil

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

15

idealita

idealita
Kondisi tersebut telah lama disadari oleh Allahuyarham Ustad Abdullah Said, pendiri Hidayatullah, sehingga beliau mencetuskan satu program pendidikan yang tauhidi, pendidikan yang mampu melahirkan pionir dalam kehidupan. Pendidikan di mana ilmu yang diserap para santri bisa diamalkan, dimanfestasikan atau diwujudkan dalam kehidupan seharihari. Yang dengan itu mereka siap menjadi pionir di tengah-tengah masyarakat dalam mengajak umat untuk bisa turut serta merasakan manisnya iman dan Islam. Abdullah Said di Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan kala itu adalah dengan memberikan tugas-tugas dakwah dan keumatan kepada seluruh santrinya. Para santri yang sudah lulus Madrasah Aliyah (setingkat SMA) beliau tugaskan untuk berdakwah ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Di sanalah para santri menghadapi tantangan, kesulitan bahkan mungkin penderitaan. Di sanalah mereka diperhadapkan dengan masalah dan disanapulalahmereka harus bisa membuktikan kebesaran Allah.

Melahirkan Orang yang Berilmu

Drs. Wahyu Rahman


Direktur Eksekutif BMH

LMU tanpa amal adalah gila, amal tanpa ilmu tidak akan berlaku dan sia-sia, demikian kata Syeikh al Ghazali. Ungkapan ini menunjukkan bahwa ilmu dalam Islam wajib diamalkan. Tanpa amal, seorang Muslim belum bisa dikatakan sebagai orang yang berilmu. Jika ditarik dalam dunia pendidikan kontemporer, sangat terang bagi kita bahwa sebagian pendidikan yang ada hanya mampu melahirkan manusia-manusia yang pakar dalam teori namun nihil dalam karya. Selain itu, negeri ini sesungguhnya tidak kekurangan pakar, yang langka di negeri ini adalah orang yang mau bersusah payah berkarya untuk umat, rakyat, bangsa, agama dan negara.

Membuktikan Kebesaran Allah


Pendidikan yang mesti diperhatikan oleh umat adalah pendidikan yang para muridnya bisa merasakan dan membuktikan kebesaran Allah. Karena inilah hal yang hakiki dan prioritas dalam kehidupan.Untuk apa kita menciptakan lembagapendidikan jika hanya menghasilkan tukang teori yang tak pernah konkritdalamalamrealita. Pendidikan yang benar menurut Islam adalah pendidikan yang dalam prosesnya mampu mengantarkan para murid mengerti dan bergairah untuk menjemput ridha Allah, sehingga muncul suatu ide kreatif untuk senantiasa bisa mengamalkan ilmu yang telah diserapnya. Dengan konsep tersebut maka akan lahir jiwa-jiwa generasi muda yang siap untuk berkarya secara nyata dalam masyarakat. Sebagaimana yang dicontohkan oleh pendidikan Nabi di Madinah. Para sahabat tidak saja bersemangat dalam menghafal Al-Quran, tetapi juga sangat bergairah dalam mengamalkannya. Syeikh Manna Al-Qaththan dalam kitab Ath-Thibyan Fi Ulumil Quran, mengatakan,para sahabat tidak pernah menambah hafalan Al-Quran hingga mereka telah mengamalkannya. Dalam praktik pendidikan yang diselenggarakan oleh Allahuyarham Ustad

Keteladanan Guru
Sesungguhnya pendidikan yang baik bukan terletak pada gedung, tetapi ada pada gurunya. Manakala para guru dan ustadz tidak mampu menjadi sosok yang antara pernyataan dan kenyataan benarbenar konsisten, sulit melahirkan generasi yang menggairahkan dan maju. Karena ia belajar dari sosok guru-guru yang rendah integritasnya dan tidak menjadi tauladan. Guru yang memiliki integritas akan sangat mungkin memiliki murid yang pemberani bahkan pionir dalam karyakarya keumatan.

Ilmu yang Bermanfaat


Di sini kita patut merenungi apa yang disampaikan oleh Ibn Taymiah rahimahullah dalam kitab Majmu Al Fatawa. Baiknya seseorang bukanlah hanya mengetahui (mengilmui) kebenaran saja, tanpa adanya amalan mahabbah (cinta), tanpa adanya rasa ingin melakukan amalan dan enggan beramal itu sendiri. Juga bukanlah bahagia jika seeorang mengilmui tentang Allah, mengetahui hakhak-Nya, namun tidak ada rasa mahabbah (cinta), enggan beribadah kepada Allah dan enggan pula mentaati-Nya. Bahkan ketahuilah bahwa seberatberatnya adzab pada hari kiamat adalah siksaan yang didapati seorang alim namun sama sekali Allah tidak memberi manfaat pada ilmunya.*

16

Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

17

ladang berkah

ladang berkah

untuk Warga Kurang Mampu


Balikpapan Cirebon
Balikpapan. Kemiskinan masih menjadi masalah riil di masyarakat. Untuk itu BMH menyalurkanbantuan 15 paketuntukwargakurangmampu, jandadanduda. Alhamdulillah telah disalurkan774 lembarpakaianlayak di Km 12, Km 18, Km 24 KarangJoang-Balikpapan Utara, danSemoi-PPU.

Salurkan Paket Bantuan

Training Dai Membangun Negeri


Cirebon. Dakwah bukanlah tugas ringan, bukan pula sampingan. Untuk memompa spirit dakwah para dai harus senantiasa disuntik dengan energi Ilahiyah, skill dan manajerial. Sebab para dai punya tugas mulia, yakni membangun negeri.

Kampung Berkah
Jakarta
Batam. Tak banyak yang begitu peduli dengan masyarakat terpencil. Tetapi tidak dengan BMH. Justru masyarakat terpencil menjadi sasaran pembinaan BMH. Kampung Tua Teluk Air Kelurahan Setokok Kecamatan Bulang menjadi pusat pembinaan Kampung Berkah BMH.

Bina

Resmikan Klinik Kesehatan


Jakarta. Bidang kesehatan masih belum ramah dengan masyarakat bawah. Tidak jarang mereka harus menerima perlakuan kurang wajar dari pelayan kesehatan.. Atas kondisi itulah BMH membangun klinik kesehatan untuk dhuafa yang bertempat di Desa Bojong Kulur Bogor Jawa Barat.

Batam

Support Pembangunan Sarana Ibadah


Bulungan
Bulungan. Meski sudah dibangun sejak 2006, Masjid Al-Ikhlas di Desa Long Telenjau ini belum memiliki sarana ibadah yang memadai, seperti tempat wudhu dan toilet. Untuk kemudaan jamaah dalam menjalankan ibadah, BMH ambil bagian dengan mensupport pembangunan sarana ibadah tersebut. Semoga jamaah Masjid Al-Ikhlas bisa lebih bersemangat dalam beribadah.

Trauma Healing untuk Anak-Anak Korban Bencana


Kudus. Memanfaatkan momentum Maulid Nabi, BMH menyeleggarakan program Trauma Healing bagi anak-anak korban banjir. Hal ini agar mereka paham bahwa musibah adalah bagian dari ujian ketaatan, keimanan dan ketakwaan kepada-Nya.*

Bengkulu. Sebagai wujud komitmen terhadap masa depan bangsa dan lahirnya generasi Muslim yang lebih baik, BMH tetap konsen menjalankan program pendidikan yang bermutu. Di antaranya melalui program Sekolah Pemimpin. Melalui program ini alhamdulillah telah terjaring anakanak berprestasi yang semoga kelak dengan prestasinya bisa memberikan manfaat lebih luas bagi umat.
Berbagi Kemuliaan Hidup

Sekolah Pemimpin

Beasiswa

Kudus

& Bedah Buku Change


Kupang.Bertempat di aula asrama haji Kota Kupang, BMH menyelenggarakan progam training pelajar Muslim se-Kupang yang dilanjutkan dengan bedah buku Change yourself to change The World karya penulis muda Imam Nawawi. Acara dihadiri oleh ratusan peserta dan disambut sangat antusias oleh semua kalangan umat Islam di Kota Kupang NTT.

Training Pelajar

Bengkulu

18

Kupang

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

19

ladang berkah

ladang berkah

Penyerahan Wakaf Al-Quran


Madiun. Guna memasyarakatkan Al-Quran dan meng-Quran-kan masyarakat BMH meluncurkan progam Pendidikan Qur`an dengan menyerahkan bantuan Al-Quran untuk santri PPAS Darul Madinah Madiun. Program inidinilai penting guna mencegahmaraknya pergaulan bebas bagi generasi muda.

Sinergi dengan Komunitas Sedekah

Jumat Pasar Gusher

Madiun

Tarakan.Dakwah itu mesti sinergi. Hal itulah yang dilakukan Baitul Maal Hidayatullah dengan Ibu-Ibu Komunitas Sedekah Pasar Gusher.Komunitas ibu-ibu ini sungguh sangat antusias dalam kegiatan keilmuan, pendidikan dan sosial utamanya yang diprogramkan oleh BMH. Laporan dari Gunung Lingkas Tarakan Kalimantan Timur.*

Se-Kabupaten Malinau
Samarinda
Malinau. Guna menjaga stamina dai dalam berdakwah di pedalaman, BMH menggelar upgrading dai se-Kabupate.n Malinau. Fokus pembekalan diarahkan pada bagaimana dai pedalamanmampu melakukanpembinaanmua llaf secara efektif, utamanya di daerahminoritas Muslim sepertiMalinau

Upgrading Dai

Tarakan

Penyaluran Motor DAI Pedalaman


Samarinda. Dukungan masyarakat terhadap dai dalam hal bantuan motor dai ternyata sangat tinggi. Kepercayaan para donatur juga kian meningkat. Setelah menyalurkan motor dai untuk desa terpencil (Kadang Ipil) BMH kembali dipercaya menylaurkan motor dai unuk desa terpencil lainnya. Kali ini penyaluran dipercayakan kepada Ust. Endi Haryono, S.Sos.I (Dai Penakluk Mahakam).

Malinau

Sebar Al-Quran ke Pelosok


Mataram. Untuk realisasi program brantas buta huruf Al-Quran, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bekerjasama dengan Yayasan Wakaf Al-Quran Suara Hidayatullah menyalurkan Wakaf Al-Quran Penyaluran kali ini berada di atas Gunung Ganjar, Desa Mareje Timur Kecamatan Lembar, Lombok Nusa Tenggara Barat. Untuk sampai ke lokasi dibutuhkan kendaraan yang tangguh karena jalan yang dilalui tanjakan tinggi disertai tikungan yang tajam dan berbahaya bagi pengendara kendaraan bernotor, dan juga melalui Vihara Tendaun Giri Sena, Vihara terbesar di Pulau Lombok.*

Gerobak Berkah
Solo. Allah mencintai Muslim yang kuat. Demikian salah satu pesan wahyu kepada kita. Sebagai manivestasinya Baitul Maal Hidayatullah meluncurkan Program Gerobak Berkah. Ini adalah Triyono, seorang pedagang Es Degan di kawasan MojosongoSurakarta yang mendapat bantuan Gerobak Berkah BMH. Insya Allah saya akan lebih mandiri dengan berdagang, ujarnya.

Mataram

Solo

Hibah Motor Dai


Tenggarong
Ponorogo. Dukungan dan partisipasi berbagai pihak terhadap hibah motor dai ternyata cukup tinggi.Belum lama ini BMH Ponorogo menerima hibah satu unit motor Honda Scoopy dari donator, yakni dr. Indarjadi. Motor dai memang sangat urgen bagi para dai dalam menjalankan tugasnya menebar cahaya Ilahi, utamanya di daerah pelosok, terpencil atau pedalaman.
Berbagi Kemuliaan Hidup

Realisasi Program Beasiswa Berkah


Tenggarong. Demi masa depan yang lebih baik, BMH kembali mengunjungi anak-anak yatim dhuafa di desa-desa terpencil di daerah Kutai Kartanegar. Di antaranya Desa Semayang (Kec. Kenohan), Dusun Marangan (Kec. Loa Kulu), dan Dusun Lempatan (Kec. Loa Kulu).Program beasiswa berkah ini diharapkan mampu mendongkrak semangat anak-anak bangsa lebih ulet dan giat dalam belajar.

20

Ponorogo

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

21

tsaqafah

tsaqafah

Inilah

Karakter Dasar

yang Harus Dimiliki

Para Pendidik

Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Tarbiyatul Aulad (Pendidikan Anak) menulis, seorang guru hendaknya memiliki lima karakter dasar.
22
Berbagi Kemuliaan Hidup

ertama, IKHLAS. Para guru hendaknya mencanangkan niatnya semata-mata untuk Allah dalam seluruh pekerjaan edukatifnya, baik berupa perintah, larangan, nasehat, pengawasan ataupun hukuman. Ikhlas itu melupakan pandangan manusia dengan selalu memandang kepada Allah sebagaimana sabda Nabi; Engkau beribadah kepada Allah seakan akan engkau melihatNya dan jika engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Ia melihatmu. Kemudian sabdanya, Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan, kecuali yang dikerjakan secara tulus (ikhlas), semata-mata untuk-Nya, dan mengharapkan keridhaan-Nya. (HR. Abu Dawud). Kedua, TAKWA. Setelah ikhlas, seorang guru harus takwa sebagaimana telah didenisikan oleh para ulama, yaitu: menjaga agar Allah tidak melihatmu di tempat larangan-Nya, dan jangan sampai Anda tidak didapatkan di tempat perintah-Nya. Mengerjakan apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan larangan-Nya (QS. 6: 72). Dalam bahasan takwa ini, Umar bin Khaththab pernah berdialog dengan Ubay bi Kaab. Sayyidina Umar bertanya, Apa yang dimaksud takwa itu? Ubay pun menjawab, Apakah kamu pernah berjalan pada jalan yang berduri? Umar menjawab, Ya, pernah . Ubay pun bertanya lagi, Apa yang kamu lakukan? Saya bersungguh- sungguh serta berhati- hati sekali supaya tidak kena duri. Ubay menjawab: Itulah arti takwa yang sebenar- benarnya.

Atsar Umar ra, bisa kita simpulkan bahwa hakikat takwa adalah kesungguhan dan kehati-hatian terhadap apa yang dilarang Allah Subhanahu Wataala. Karena itu Al-Quran sering menyebut, kriteria manusia yang paling mulia dalam Islam bukanlah mereka yang memegang kekuasaan atau memiliki harta, tetapi siapa yang paling takwa. Rasulullah bersabda, Ditanyakan, wahai Rasululah: siapakah manusia yang paling mulia? Rasulullah bersabda, Yang paling takwa di antara mereka. Takwalah kepada Allah, berlaku adillah kepada anak-anakmu, sebagaimana kamu menginginkan mereka semuanya berbakti kepadamu. (HR. Thabrani). Jika setiap orangtua dan guru memiliki mental takwa ini, maka anak tidak akan tumbuh menyimpang, terombangambing dalam kerusakan, kesesatan dan kebodohan. Logikanya sederhana, bagaimana anak murid akan takwa jika gurunya justru tidak memberi keteladanan. Ketiga, ILMU. Hal ini sudah barang tentu tidak perlu dibahas panjang lebar. Karena guru adalah penyampai ilmu maka sudah selayaknya guru gemar menuntut ilmu. Sebab menuntut ilmu dalam Islam adalah kewajiban. Keutamaan lain yang bisa diperoleh seorang pendidik adalah pahala yang tidak terputus, selama ilmu yang ia ajarkan terus diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah, Jika seorang manusia meninggal dunia, maka pahala amalnya akan terputus, kecuali tiga hal: Shadaqah Jariyyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya. (HR. Bukhari dan Muslim) Keempat, SABAR. Termasuk sifat mendasar yang dapat menolong keberhasilan guru dalam tugas mendidik adalah sifat sabar, yang dengan sifat itu anak akan tertarik kepada gurunya. Dengan kesabaran, anak murid akan berhias dengan akhlak yang terpuji, dan

terjauh dari perangai tercela. Apalagi, mengajar anak di zaman sekarang, yang nota bene lebih banyak menguras energi dan perasaan. Oleh karena itu, Allah memberikan peringatan berulang kali kepada kita agar tetap sabar dalam upaya apapun, lebihlebih dalam mendidik generasi masa depan. Kelima, BERTANGGUNG JAWAB. Tanggung jawab ini menurut Nashih Ulwan meliputi aspek keimanan, tingkah laku keseharian, kesehatan jasmaniruhani, maupun aspek sosialnya. Jadi, bukan semata-mata tanggung jawab guru konseling jika ada anak tidak disiplin. Semua guru, termasuk kepala sekolah turut bertanggung jawab. Karena setiap guru adalah pemimpin bagi anak muridnya. Rasulullah bersabda, Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin tentang kepemimpinannya, apakah dipelihara atau disia-siakan-nya, sehingga bertanya kepada laki-laki tentang keluarganya. (HR. Ibn Hibban). Ketika seorang guru memiliki lima karakter mendasar sebagai pendidik, insyaAllah kerusakan, kelemahan atau kekurangan di dunia pendidikan dapat dieliminir secara menyeluruh.*/Imam Nawawi

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

23

blusukan di pesantren
Mabid dan sholat tahajud berjamaah yang dimulai pukul 02.00 WIT, disambung kerja bakti pada Ahad pagi, dan Kajian Malam Senin, halaqoh hari Sabtu dan seabrek kegiatan lainnya. Ustadz Hasanuddin yang bertanggung jawab sebagai Ketua YPH Timika mengatakan bahwa semua itu adalah proses imamah jamaah dalam upaya mewujudkan peradaban Islam. Rutinitas ibadah dan semua kegiatan tersebut tidak lain dimaksukan untuk mendidik Sumber Daya Insani (SDI) agar menjadi sosok yang loyal dan berdedikasi tinggi terhadap kemajuan umat Islam. Semenjak dirintis pertama kali oleh Ustadz Iskandar pada tahun 1974, terlah terjadi enam kali pergantian pemimpin. Mulai dari Ustadz Iskandar, Ustadz Affan Gaffar, Ustadz Nurmawardi Ustadz Dede Hifdul Fadel, Ustadz Hairun dan sekarang Ustadz Hasanuddin. Untuk pusat kegiatan pendidikan YPH memfokuskan di kampus Jl. Porosmapurujaya KM. 9, sedangkan untuk kantor secretariat dan TK II berada di kota, Jl. Padat Karya No. 4.

blusukan di pesantren
Semua pengurus dan petugas yang mendapat amanah di masing masing divisi berjibaku tanpa lelah menjalankan amanah tersebut. Bahkan ada petugas penarik donatur kelahiran 1970 pun masih semangat menjalankan tugas, Puang Dahlan Kadi namanya. Subhanallah. Hingga saat ini masih banyak tugas yang harus diselesaikan oleh seluruh crew YPH Timika, banyak pembangunan dengan anggaran yang tidak sedikit harus terus dikerjakan, mulai masjid, pengadaan minimarket, klinik kesehatan dan lain lain. Tentu ini semua membutuhkan waktu, tenaga, biaya yang tidak sedikit. Namun dengan tekad yang kuat, setelah diadakan rapat kerja tahunan pada 19 20 Desember 2013, yang dihadiri Ustadz Nursyamsa Hadis (Anggota Dewan Syuro), Ustadz Khairil Baits (Dewan Pembina Hidayatullah Timika), Ustadz Abdul Haris Amin (Anggota Pembina Hidayatullah Timika), Ustadz Nur Fatahuddin (Pimpinan Wilayah Hidayatullah Papua) dan seluruh Badan Pengurus Hidayatullah Timika, YPH Timika optimis semua bisa dikerjakan dengan baik dengan pertolongan Allah Subhanahu Wataalaa. Allah akan menolong siapa pun yang menolong agamanya. Ini harus dipegang teguh oleh seluruh pengurus YPH Timika, agar bumi Amungsa ini mendapat berkah, rahmat dan keutamaan dari Allah Subhanahu Wataala guna lahirnya generasi Muslim yang umat, rakyat, bangsa, agama dan negara telah lama nanti-nanti, tegas Ust. Khairil Baits.*/Ddk

Menuju Kampus Peradaban di Bumi Amungsa


Sekolah Hidayatullah adalah sekolah yang berbasis ketauhidan. Yang menggembirakan, saya melihat sekalipun tenaga pendidiknya rata rata muda tetapi mereka mampu menorehkan prestasi anak didiknya, baik tingkat kabupaten maupun nasional. Ini artinya para guru betul betul bekerja dengan dedikasi dan loyalitas yang tinggi begitu juga dengan murid muridnya mereka sangat disiplin. Saya sangat bangga dengan Hidayatullah, ini adalah tempat pengkaderan Rabbani harapan masa depan agama, nusa dan bangsa, demikian ujar Ustadz Muhammad Amin AR, S.Ag, Ketua MUI Kabupaten Mimika memberikan apresiasi. Saat ini, dari ratusan santri yang menempuh pendidikan di YPH Timika, sebanyak 60 santri tinggal di asrama. Mayoritas mereka berasal dari keluarga kurang mampu dan rawan putus sekolah. Sehingga kebutuhan sehari hari baik hidup ataupun sekolah menjadi tanggungan YPH Timika. Di tempat ini, mereka mendapat pelajaran formal, dibina dengan kegiatan kegiatan positif, puasa Senin-Kamis, sholat tahajud berjamaah, pelajaran diniyah dan lain sebagainya. Tak ketinggalan dengan kegiatan para pengurus dan seluruh warga yang tinggal di kampus. Disamping menjalankan tugas masing masing, mereka harus mengikuti, silaturahim Malam Ahad, yang disusul

EJAK pukul 06.30 WIT puluhan taksi kuning berjejeran memasuki gerbang Yayasan Pesantren Hidayatullah (YPH) Timika, tak jarang pula beberapa mobil dengan ban besar ala Hilux dan Truk Brigif juga menyumbat arus lalu lintas. Beginilah kegiatan setiap hari Jumat. Di mana para sopir tidak langsung pulang ke rumah ataupun ke pangkalan, mereka mengikuti kajian rutin di masjid yang diadakan oleh Departemen Dakwah Yayasan Pesantren Hidayatullah (YPH) Timika. Itulah sekilas kegiatan rutinitas yang mengawali cerahnya pagi di kampus miniatur peradaban Islam YPH Timika. Jauh dari keramaian namun dengan cahaya Islam dan solidnya tumpu kepemimpinan mampu menjadi daya tarik dan prioritas pendidikan Islam di Bumi Amungsa itu.

Rencana Pengembangan
Selain bergerak di sektor pendidikan, YPH Timika juga memiliki beberapa unit usaha yang tengah dijalankan, seperti pengadaan kantin, kios, TPA, dan kini sedang segera diupayakan adalah pendirian Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Cabang Timika.

Kampus Peradaban
Menempati lokasi yang berjarak kurang lebih 9 KM dari pusat kota, rupanya tak menyurutkan seitar seribu insan, yang terdiri dari santri dan seluruh guru dan karyawan, setiap hari memadati kampus YPH Timika ini. Lengkap dengan sekolah TK, SD, SMP dan SMA yang masih dalam perbaikan dan masih dikelilingi pepohonan liar, turut memberikan warna tersendiri guna keinginan meraih miniature Kampus Peradaban Islam di Timika .

24

Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

25

liputan khusus
Setelah satu bulan terlibat langsung dalam program tanggap darurat bencana banjir bandang Manado, Selasa, (18/02/2014) BMH kembali melanjutkan program recovery untuk korban bencana banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara. Program recovery BMH fokus kepada program bantuan dan perbaikan infrastruktur pendidikan. BMH mengutus langsung Suwito Fatah sebagai Kepala Departemen Pendayagunaan BMH Pusat langsung ke lokasi di Manado. Ali Murtadho, Ketua PW. Hidayatullah Sulawesi Utara yang mendampingi program tersebut mengungkapkan bahwa siswa-siswa di Manado butuh bantuan seperti buku-buku sekolah, tas dan alat tulis, serta seragam. Anak-anak Muslim di sini sangat membutuhkan buku-buku sekolah, tas dan alat tulis serta seragam, ujarnya pada MULIA. Sementara itu menurut Samsul Arin, Ketua Komite Sekolah Madrasah Ibtidaiyyah (MI) At Taqwa, usai banjir tidak semua bangku di sekolahnya dapat difungsikan lagi dan belum bisa diganti. Sampai saat ini beberapa meja dan kursi yang rusak karena banjir belum bisa diganti, termasuk buku-buku pelajaran siswa juga sudah tak bisa digunakan lagi, terangnya sembari menunjukkan empat karung buku-buku bacaan serta iqra yang rusak akibat terendam banjir. Hal serupa juga dialami oleh muridmurid SD Al Khairat yang terletak di bantaran DAS Tondano. Kondisi sekolah masih tampak kusam. Bahkan bekas banjir yang mencapai plafon masih jelas terlihat. Dan siswanya pun sebagian besar tidak memakai pakaian seragam.

liputan khusus
Dalam program tersebut, Bank Permata syariah dan PT. CNOOC melalui BMH menyalurkan perlengkapan sekolah seperti tas, buku dan alat tulis kepada siswa-siswa yang ada di Manado. Insya Allah kita akan menyalurkan perlengkapan alat ke beberapa sekolah di kecamatan Pal 2, Tikala dan Singkil, ujar Suwito Fatah, Kepala Departemen Program Pendayagunaan BMH Pusat. Alhamdulillah, atas idzin Allah Taala kami telah menyalurkan bantuan perlengkapan sekolah sebanyak 200 paket pendidikan di MI At Taqwa, SD Al Khairat dan MTs, Nurul Taqwa, imbuhnya. Menurut Suwito, program recovery pendidikan tersebut diharapan dapat membantu siswa-siswa mendapatkan kembali semangatnya untuk belajar menuntut ilmu. Terimakasih BMH kami sangat senang atas ini semua. Kami berjanji akan belajar lebih baik dan lebih giat lagi untuk masa depan kami dan negeri kami yang kita cintai ini, ujar seorang siswa mewakili sekolahnya dalam sambutan penyerahan bantuan paket pendidikan.*/Suwito

Bantuan Ummat
kembali Tersenyum

Membuat Anak-Anak Muslim Manado

ENDIDIKAN di tanah air seolah tak henti mendapat tantangan. Selain persoalan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) kependidikan yang tidak merata, bencana alam di beberapa wilayah di negeri ini juga menyisakan pekerjaan rumah besar bagi seluruh elemen bangsa untuk terus peduli meningkatkan mutu pendidikan bangsa. Apalagi dalam banyak pengalaman, tempat-tempat yang terkena bencana kadangkala langsung ditinggal begitu saja setelah kondisi dianggap normal kembali. Padahal, masih banyak kebutuhan korban yang tentu saja memerlukan kepedulian kita bersama. Di antaranya adalah program recovery (pemulihan), khususnya bidang pendidikan dan mental anak-anak paska terjadinya bencana. Mereka menghadapi masalah serius berupa kekurangan sarana belajar. Mulai dari bangku yang rusak hingga tidak adanya lagi buku pelajaran yang bisa digunakan untuk belajar, sampai pada bangku sekolah yang sudah tidak bisa digunakan lagi. Melihat kondisi ini, bulan lalu, lembaga zakat Baitul Maal Hidayatullah (BMH) ikut melakukan gerak cepat guna bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan segera, utamanya di bidang pendidikan di Manado.

Support Bank Permata Syariah & PT. CNOOC


Alhamdulillah BMH tidak sendirian dalam menjalankan misi mulia nan agung ini. BMH disupport secara langsung oleh Bank Permata Syariah dan PT. CNOOC.

26

Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

27

konsultasi keluarga
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berkir. (QS. Ar-Ruum : 21) Perbedaan usia antara Anda dengan suami yang lebih muda usia bukanlah satu-satunya kendala. Toh banyak pasangan suami istri yang menjalaninya dan tidak berakhir buruk. Terutama suri tauladan kita Rasulullah SAW bersama Sayyidatu Khadijah isterinya. Perangai suami yang menyimpang seperti yang Anda tuturkan, tetaplah perbuatan tercela bagi seorang suami dan ayah. Karena kemesraan berkomunikasi yang hakiki, harusnya terjalin dengan baik oleh seorang suami kepada keluarganya, bukan diumbar kepada wanita lain yang tidak halal baginya. Namun demikian, bukan tidak mungkin, perbuatan itu suami lakukan karena dia merasa dirinya tidak berdaya menjadi seorang suami untuk keluar dari belenggu kekuasaan Anda. Merasa dikendalikan dan tidak memiliki wilayah memimpin. Dalam hal ini, saya rasa sikap hormat Anda kepada suami diperlukan terutama untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya. Komunikasi dan pelayanan terbaik yang penuh dengan kemesraan dan keikhlasan, ditambah dengan mengajak anak-anak untuk menghormatinya, isya Allah akan membukakan kesadaran suami dari kealfaannya. Ibu Novita, terkadang sikap istri yang dominan mengendalikan di dalam rumah tangga itu bisa menjadi satu kebaikan, misalnya dalam pengelolaan keuangan, hal ini baik, karena kadang-

konsultasi keluarga
kadang seorang pria kurang cermat mengelolanya. Contoh lainnya, dalam membantu suami atau anak untuk keluar dari perangai yang buruk, seperti merokok, kebiasaan meminum minuman keras atau obat terlarang, maka sikap Anda akan menjadi berkah tersendiri dalam keluarga. Intinya, untuk tujuan yang baik dan mulia, maka sikap Anda akan berdampak kebaikan bagi suami, bahkan bisa menjadi obat ampuh dari berbagai penyakit negatif. Wallahu alam. Firman Allah SWT: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)....... (Qs. An-Nisa : 34) Tidak ada keuntungan orang mukmin setelah taqwa kepada Allah Azza waJalla yang lebih baik baginya dibanding mempunyai isteri yang shalihah/ baik. Dan dalam sebah hadits Rasulullah SAW bersabda : Apabila dia (lk) menyuruhnya maka ditaati. Apabila dia (lk) melihatnya, maka isteri itu menggembirakannya. Apabila ia memberi bagian padanya maka dia menerimanya dengan baik. Dan apabila ia tidak ada di rumah maka isteri yang shalihah itu tetap memurnikan cintanya untuk sang suami dalam menjaga dirinya sendiri dan harta suaminya. (Hadits Riwayat Ibnu Majah dari Abi Umamah berderajat hasan/ baik). Selanjutnya, kuatkan sikap sabar dan tawakal kepada Allah, dekatkan diri kepada Allah, semoga Allah memberikan pertolonga-Nya, serta mengumpulkan kita dalam golongan orang-orang yang mulia dan dirahmati-Nya. Aamiin. Wassalamualaikum Wr. Wb

Ust. Endang Abdurrahman


Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Batu

Suami Suka Chatting & SMS-an


dengan

Wanita Lain
Waalaikumsalam Wr. Wb Ibu Novita, rahmat dan karunia Allah semoga selalu tercurah kepada Anda dan keluarga. Aamin ya Allah. Menyimak penuturan Anda mengenai kondisi pernikahan Anda dan suami, nampaknya Anda tidak cukup bahagia menjalaninya. Sering merasa khawatir, takut dan cemas. Saya rasa, kondisi seperti itu tidak sehat. Anda perlu memperbaiki pola hubungan yang terjalin selama ini. Ingat, tujuan pernikahan adalah terciptanya kehidupan yang sakinah mawaddah wa rahmah.

Pertanyaan Assalamualaikum Wr. Wb Saya Novita 33 tahun, saya seorang ibu rumah tangga dengan 2 anak laki-laki dalam usia pernikahan sudah 12 tahun.Suami saya usianya lebih muda 3 tahun. Semua hal dalam keluarga, suami, saya nilai tidak mampu berbuat apa-apa. Bahkan, sejak awal pernikahan, suami sudah bermasalah dengan saya,terutama kebiasaannya chating dan sms-an dengan wanita lain. Sampaisekarang saya selalu dihantui rasa ketakutan seperti dikhianati ataudikecewakan,saya mencoba bersabar dan merubah sikap suami saya untuk berprilaku sebagaimana seorang ayah atau suami,masalahnya, suami saya merasa kesal terhadap saya, dan mengatakan kalau saya terlalu mengendalikannya, padahal niat saya adalah baik. Apakah sikap saya salah? Saya mohon sarannya. Terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb

28

Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

29

konsultasi syariah

konsultasi syariah
anda minimal adalah Rp 3.542.000, yang jika utuh selama satu tahun akan berjumlah lebih dari satu nishab, dengan kalkulasi 3542000 x 12 = total Rp 42.504.000 Adapun, jika pengeluaran Anda lebih dari batas maksimal tersebut, maka Anda tidak berkewajiban zakat profesi baik dengan penunaian bulanan maupun tahunan karena saldo akhir tahun Anda akan kurang dari satu nishab. Kecuali bila Anda mempunyai uang simpanan, baik hasil saldo-saldo tahun sebelumnya atau dari penghasilan lain yang sudah genap satu tahun, maka jika di akhir tahun tersebut mencapi nishab, zakatnya harus digabung. Adapun adalah zakatnya adalah 2,5% dari seluruh uang simpanan yang ada setelah dipotong dengan kebutuhan primer saat itu, begitu pula hutang dan kewajiban lainnya. Namun,walaupun Anda tidak wajib zakat, bukan berarti tertutup peluang beramal shalih dengan harta itu. Peluang sedekah sunnah terbuka lebar. Bahkan, bagi seorang Muslim infaq ia butuhkan secara harian dalam rangka menyambut doa malaikat yang setiap pagi hari berdoa:

g n u t i h g n e M a Car Profesi t a k a Z
Pengasuh konsultasi syariah yang saya hormati, saya seorang pegawai swasta, tiap bulannya saya menerima gaji sebesar 7 juta rupiah. Apakah saya sudah terkena hukum wajib zakat profesi, jika iya, bagaimana cara saya menghitungnya? Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Danu-Jakarta
Ust. Abdul Kholiq, Lc, MHI
Dewan Syuro Hidayatullah

Patut disyukuri bahwa saat anda memperoleh gaji sebagai pegawai hal yang langsung teringat adalah petunjuk Allah atas rezeki tersebut. Ini berarti adalah salah sat indikator kepekaan iman yang ada pada diri anda. Adapun berkaitan dengan zakat atas gaji tersebut, dengan berpijak pada pendapat ulama yang mewajibkan zakat profesi mereka menyaratkan gaji tersebut mencapai nishab -yaitu batas minimal jumlah harta wajib zakat- baik bulanan atau akumulasi tahunannya. Untuk zakat profesi ini, terdapat dua pendapat. Pertama disamakan dengan nilai nishab zakat pertanian yaitu beras 653 kg. Ada pula yang menamakan dengan nishab emas/uang yaitu senilai 85 gr emas. Dalam kitab monumentalnya Fiqh Zakat (445)- al-Qardhawi memilih pendapat kedua sebab memang riilny para pegawai tersebut mendapatkan gaji berupa uang. Oleh karena itu jika diasumsikan harga emas pada saat anda menerima gaji adalah Rp 500.000,- /gr, maka nilainya adalah 85 x 500.000 = Rp 42.500.000,-. Syarat kedua kewajiban zakat tersebut adalah bahwa harta tersebut merupakan pendapatan bersih. Artinya uang tersebut sudah merupakan sisa gaji setelah dikurangi dengan kebutuhan primer normal untuk pribadi dan keluarga muzakki. Dengan demikian jelas anda tidak berkewajiban zakat profesi bulanan. Namun kewajibn anda beralih ke zakat tahunan sebagai akumulasi saldo bulanan bila memang terbukti mencapai nishab. Jadi, dengan gaji Rp 7 juta, anda baru wajib zakat jika kebutuhan primer bulanan anda yang meliputi pangan, papan, PDAM, listrik, pendidikan dan kesehatan misalnya, tidak lebih dari Rp 3.458.000,- juta, hingga saldo bulanan

Tak satu haripun dimana para hamba Allah memasuki waktu pagi , kecuali ada dua malaikat yang turun (ke dunia). Satu di antara keduanya berdoa: Ya Allah berikanlah penganti bagi orang yang berinfaq. Sementara yang satuny berdoa: Ya Allah timpakanlah kehancuran kepada orang yang tidak mau berinfaq. (HR. alBukhari dan Muslim). Semoga Allah selalu melimpahkan hidayah kepada kita semua. Wallahu alam.*

30

Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

31

parenting
berteriak kaget. Anak-anaknya menjerit setengah tertawa. Aduh kasihan, de bayi keinjak belalang sembah. Jangan takut ya, ujar si anak perempuan lembut sambil mengusap perut buncit ibunya. Si kakak kembali menyimak buku. Saya ikut membaca, karena penasaran. Di buku itu disebutkan bahwa belalang sembah betina suka memakan pasangannya sebelum ia bertelur. Wah, untung Ummi bukan belalang sembah ya, jadi Abi nggak dimakan sama Ummi, ujar si sulung. Kalau kita keluarga belalang sembah, nanti Ummi melahirkan, punya anak tapi tidak punya suami. Ia berkata serius sambil menatap perut si ibu yang sedang mengandung adiknya. Sang ibu tertawa, ada-ada saja pikiran anak-anak! Dengan mempelajari satwa, mereka dapat mensyukuri bahwa dirinya dilahirkan sebagai manusia. oOo Dalam kehidupan sehari-hari, kerap orangtua kebingungan mengajarkan anak-anaknya agar pandai bersyukur. Anak dengan segala keterbatasan pemahamannya sering secara spontan mengeluhkan segala sesuatu yang dirasakan kurang nyaman. Seorang ibu yang setiap hari menyetir sendiri untuk antar jemput anak-anaknya di kemacetan Jakarta kerap merasa tak sabar menghadapi keluhan anaknya. Tak hanya soal kemacetan, kadang merembet ke soal AC mobil yang terasa kurang dingin, ataupun yang lainnya. Yang biasa ibu katakan, Bersyukur, orang lain bahkan sama sekali tak pakai mobil! Namun betapa ia kaget mendengar komentar anaknya, Bunda bisa tidak sehari saja tidak bilang bersyukur! Ternyata ungkapan menyuruh bersyukur yang sering berulang dengan nada tidak menyenangkan dari sang ibu, menimbulkan sikap antipati dari anakanaknya. Anak pada saat merasakan

parenting
ketidak nyamanan justru ingin dimengerti dan diterima perasaannya. Pada dasarnya setiap manusia akan mengungkapkan rasa syukurnya jika ia merasakan kebahagiaan, melihat fenomena kejaiban alam, atau mengalami sesuatu hal yang luar biasa. Yang harus dilakukan orangtua hanya mengasahnya untuk mengingatkan bahwa di balik semua itu ada Sang Pencipta. Yang sering terjadi sebaliknya. Saat anak merasakan tidak nyaman justru orangtua meresponnya dengan sikap negatif dan memaksakan rasa syukur. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan seolah anak menolak sikap syukur. Biarkan anak-anak mengamati, mengeksplorasi agar sikap syukur justru muncul dari dalam dirinya dan merasakan betapa beruntungnya menjadi manusia. Sikap ini akan membuatnya mudah menjalankan perintah dan larangan Sang Pencipta. Berikan kesempatan anak menjelajahi alam, merasakan keindahannya. Beri kesempatan penglihatannya melihat aneka warna pelangi, biarkan; pendengarannya mendengar aneka senandung alam; penciumannya membaui aneka aroma bunga, lidahnya mencicipi berbagai rasa kelezatan buah-buahan dan makanan lainnya, serta kulitnya merasakan aneka tekstur baik pasir maupun kerang, berbagai permukaan daun atau batang, juga yang lainnya. Penting juga mengamati aneka satwa, dari yang terkecil hingga yang terbesar, yang lucu sampai terganas, yang terdekat sampai terjauh, dari yang bermanfaat hingga yang berbahaya. Agarmereka diliputi rasa takjub dan kesyukuran. Jika semua itu mereka alami dan rasakan, terstimulasi sesuai tahapannya dengan baik sejak dini. Maka tak perlu menunggu lama, ungkapan syukur akan berhamburan dari mulut kecilnya. Insya Allah.*

Belalang

Sembah
W
aah, ada belalang sembah! , Teriak seorang anak lakilaki kelas dua SD dan anak perempuan yang masih di TK. Sore itu mereka baru saja mengamati belalang sembah yang ada di pohon kersen kecil depan rumah. Betapa senangnya, dengan bantuan khadimatnya, mereka dapat mengumpulkan lima ekor belalang ke dalam toples bekas kue kering yang sudah dialasi daun-daun kersen dengan tutupnya sedikit dibuka. Sang ibu mendengar tawa dan teriakan mereka dari dalam rumah. Tiga tahun setengah tinggal di ibu kota, membuat anak-anaknya jarang bertemu dengan aneka satwa. Hari ini, meski agak takuttakut, mereka bisa menyaksikan dengan puas tingkah laku binatang ramping ini. Yang paling besar, kita kasih nama Si Raja, karena dia paling besar, ganas dan lincah, seru anak laki-laki. Hei lihat, dia eek lho, warnanya hitam! ujar adiknya setengah berteriak sambil tertawa. Yang pertama kali nemukan belalang sembah kan aku! seru si kecil lagi. Entah kalimat apa lagi yang mereka ucapkan, sahut-sahutan.

Penulis buku Mendidik Karakter dengan Karakter

Oleh: Ida. S. Widayanti

Bunda, kenapa dinamai belalang sembah ya? Karena kalau sedang siap-siap menyergap mangsa, kakinya seperti sedang menyembah, papar si ibu. Ia ikut senang menyaksikan kegembiraan anak-anaknya. Buku memang akan menjadi benda yang sangat memikat, jika menyediakan informasi yang sedang dibutuhkan. Ia pun mencari-cari buku dan referensi tentang belalang sembah. Akhirnya didapatkan dua buku ensiklopedi anak yang memuat informasi tentang belalang sembah. Waah, belalang sembah ternyata ada yang sampai 13 senti, segimana ya? ujar si sulung. Ia dengan gesit mengambil penggaris besi. Wah panjang juga ya. Coba kita ukur ya Si Raja yang paling panjang. Eh, 6 senti! Si Raja pun dikeluarkan dari toples dan diletakkan di atas buku. Bunda, hebat lho belalang sembah ada yang bisa menyerang ular! si kakak takjub dengan fakta belalang yang diceritakan di buku, sedangkan si adik yang masih kesulitan membaca hanya menyimak informasi yang disampaikan si kakak. Tiba-tiba Si Raja loncat ke badan ibunya terus naik sampai ke rambut. Si ibu

32

Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

33

kisah hikmah
barang mewah ada di tanganku. Tidak saja itu, relasiku pun mulai masuk ke ranah penguasa negeri ini. Tapi, Alhamdulillah aku masih ingat aturan agama, sehingga aku tidak mudah melakukan hal-hal yang dilarang agama. Apalagi, bapak dan ibuku tiap saat selalu memberikan nasehat kepadaku bahwa kekayaan harta bukanlah apa-apa. Jadi jangan sombong, apalagi sampai melupakan Tuhan.

kisah hikmah
Sungsang
Suatu hari, aku mendapat berita dari istri tercintaku bahwa kandungannya bermasalah, posisi bayi tidak normal (sungsang). Ini membuat istriku bingung, apalagi aku tidak ada di sisinya. Berita ini terus menghantuinya dan membuat ketidaktenangan. Di suatu malam sepi, saat aku rehat kesibukan tugas dan praktikum, aku terbangun karena dinginnya udara Eropa yang memasuki musim dingin. Di tengah-tengah sholat aku mencoba mendekati rak buku di apartemen tempatku tinggal selama studi. Kala itu aku membaca sebuah hadits yang berbunyi, sedekatdekatnya hamba pada Allah adalah ketika sujud. Entah kenapa, pikiranku langsung ingin menelpon istriku. Sayang, jangan takut, sungsang bayi kita akan segera teratasi, ujarku semangat. Istriku terkejut, Oya, bagaimana caranya pa? Sayangku, sujud yang lama ketika sholat, usahakan lama dan mintalah kepada Allah supaya posisi bayi kita normal kembali. Ingat sujud yang lama ya sayang. Baik itu sholat wajib atau pun sholat sunnah, jelasku kala itu. Rupanya, istriku melakukannya dengan sungguh-sungguh. Setiap sujud, ia selalu berdoa kepada Allah memohon agar posisi bayinya kembali normal. Menjelang detik-detik kelahiran, dokter ahli kandungan dari rumah sakit ternama ibu kota itu pun memeriksanya. Wow, ajaib sekali, bagaimana posisi bayi yang tadinya sungsang bisa kembali normal ibu? tanya sang dokter. Istriku menjawab singkat, Saya hanya memperpanjang sujud dan memperbanyak doa dok. Allahu Akbar! Akhirnya, istriku melahirkan dengan sempurna, tanpa operasi. Bayi dan istri ku pun sehat semua. Sejak saat itu, keyakinanku terhadap ajaran Islam semakin tinggi. Ternyata sujud itu sangat luar biasa.*/MS

Studi ke Belanda

Setelah banyak

Akhirnya Anakku Selamat,

Bersujud

IDUP seperti roda pedati, kadang di atas kadang di bawah, demikian kata pepatah. Begitu pula hidup yang juga aku alami. Selama masa kecil hingga kuliah, hidupku bersama keluargaku memang penuh kekurangan. Tetapi, semua berubah seiring perjalanan waktu. Kala itu, menjelang akhir tahun 1973 aku lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Gelar insinyur pun menghiasi bagian depan dari namaku. Tentu saja suatu kebanggaan bukan main. Terlebih kalau mengingat orangtua yang bukan orang kaya dan harus membiayai 12 anaknya. Aku adalah putera ke enam yang diberikan Allah kemudahan kuliah bidang arsitek di ITB. Kala itu, kuliah arsitek harus ditempuh selama 10 tahun. Ketika lulus, aku langsung direkrut sebuah perusahaan swasta ternama di Jakarta. Alhamdulillah, keterampilanku dalam bidang arsitektur mendapat sambutan positif luar biasa, terutama dari kalangan direksi perusahaan tempatku bekerja. Berbagai macam fasilitas pun mengalir begitu mudah dan begitu cepat dalam kehidupanku, hingga segala apa yang disebut

Setelah lebih lima tahun berkarir, aku pun memutuskan untuk menikah. Beberapa bulan setelah pernikahan, Alhamdulillah istriku positif hamil. Senang bukan main tentunya, apalagi secara materi kami yang merupakan keluarga muda kala itu sudah memiliki segala yang diperlukan. Tetapi, dua bulan istri hamil, aku didaulat perusahaanku mengikuti tes pendidikan tingkat master ke Belanda. Aku terpilih di antara 75 insinyur seluruh Indonesia untuk ke Belanda. Berangkat studi benar-benar menggembirakan, sekaligus menyedihkan. Pasalnya aku harus meninggalkan istriku yang sedang mengandung anak pertamaku selama dua tahun untuk menimba ilmu di negeri Kincir Angin. Sungguh kesedihan luar biasa, aku tidak bisa mendampingi istriku selama masa hamil, bahkan masa kelahirannya. Aku pun berserah diri kepada Allah Subhanahu Wataala, semoga semua bisa berjalan dengan baik dan lancar. Sebelum berangkat ke Belanda, aku berdoa di dalam hati, Ya Allah, aku mendapat tugas belajar, ini adalah perkara mulia menurut Allah dan Rasul-Mu. Sementara, istriku sedang mengandung, dan aku tidak bisa mendampinginya. Ya, Allah dengan sepenuh hati, aku titipkan istri dan bayi yang dikandungnya kepada-Mu. Karena Engkaulah sebaik-baik wakil.

34

Berbagi Kemuliaan Hidup

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

35

senyum berdaya
Jadi para santri tidak lagi hanya belajar di kelas tetapi juga mengasah keterampilan di lapangan dengan membudidayakan ikan tawar, ujar Abdul Kholiq salah satu pengurus Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Mataram. Untuk tahap awal BMH memberikan bibit Ikan Nila sebanyak 6.000 ekor, plus pakannya. Kini usia ikan sudah 1,5 bulan dan alhamdulillah sudah bisa panenpada Maret lalu,ujar Ustadz Sulhanuddin penanggung jawab program tersebut. Rencana untuk pengembangan ke depan budi daya ikan tawar ini juga akan disandingkan dengan bibit Ikan Patin, imbuhnya. Budi daya ikan tawar ini akan menjadi program prioritas BMH Cabang Mataram, sehingga di masa mendatang bisa menjadi contoh bagi yayasan atau pesantren lain secara khususnya di Mataram dan NTB pada umumnya. Harapan kita program ini bisa berhasil, sehingga ke depan tidak hanya ikan saja yang kita budidayakan. Bisa merambah ke sektor lain yang bisa menghasilkan secara ekonomi.Yang terpenting sekarang adalah bagaimana membangun ketelatenan dan kesiapan kita untuk melakukan kontrol dan pembinaan skill bagi para santri. Sehingga kelak mereka menjadi pribadipribadi yang tangguh baik secara mental spiritual maupun secara nansial, papar M. Fahrurrozi, Kepala Cabang BMH Mataram.*/ Abd. Choliq

sapa muzakki

Berdaya

Ikan Tawar

Budi Daya

dengan

ETELAH satu tahun tak tersentuh tangan manusia, akhirnya kolam ini dijadikan area budi daya ikan air tawar. Bantuan berupa bibit ikan dan biaya operasional, menjadikan kolam tersebut kembali mengeliat. Para santri yang selama ini kebingungan melihat nasib kolam yang terbengkalai mulai menebar senyum kebahagiaan. Kini, mereka punya aktivitas tambahan yang kelak akan menjadi bekal menyusuri masa depan dengan skill (keahlian) membudidayakan ikan tawar.

ONY RIRRIADI SE, M.Ak, mengenal Hidayatullah sejak masih duduk di bangku SMA. Perkenalannya dimulai saat membaca Majalah Hidayatullah. Kian lama Sony kian tertarik dengan dakwah yang dilakukan Hidayatullah. Hingga akhirnya Sony mengenal Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan telah menjadi donaturnya sejak 2005 di Sidoarjo, Jawa Timur. Ayah satu anak itu pun mengisahkan perihal kecintaannya untuk berbagi. Kesadaran itu muncul ketika pada suatu waktu tersentuh dengan kondisi seorang tukang becak, yang di usia senja masih setia menggowes becaknya. Yang mengejutkan adalah perkataan dari sang tukang becak itu. Walaupun pendapatanku pas-pasan begini, aku tetap berusaha membagi sebagian hasilnya kepada orang lain, ujarnya meniru ucapan sang tukang becak. Tukang becak itu selalu merasa cukup. Cukup melihat istri dan anak sehat serta yakin atas kuasa Allah yang akan selalu memberi kecukupan. Alumnus UPN Gunung Anyar Surabaya itu pun terkejut bukan main. Jika orang yang notabene tidak wajib zakat saja mau menginfakan hartanya, mengapa saya tidak bisa, gumamnya dalam hati kala itu. Sejak saat itulah, Sony langsung mengazamkan dalam hati untuk terus berbagi dengan sesama dari setiap rizki yang dimilikinya. Namun, profesional di kantor pajak Gresik Jawa Timur ini tidak mau sekedar berbagi. Ia ingin berbagi yang tepat dan memberdayakan. Nah, sejak terpikir akan hal tersebut, Sony pun mempercayakan kecintaannya berbagai melalui BMH. Memberi itu mudah, tetapi kepada siapa itu yang sulit, tegasnya. Hal itu dikarenakan Sony menilai bahwa seorang muzakki (orang yang berzakat) belum tentu bisa menentukan secara akurat siapa yang layak dan prioritas, berapa besar alokasi bantuan, cara yang solutif jangka panjang dan se-transparan apa lembaga amil zakatnya. Jadi ya saya percayakan semua kepada BMH, ucapnya. Karena pengalamannya bersama BMH, pria 34 tahun ini pun mengajak agar kaum Muslimin bisa mendonasikan sebagian rizkinya untuk melalui Baitul Maal Hidayatullah.*/Eko

dari Tukang Becak yang Selalu Berbagi


36
Berbagi Kemuliaan Hidup

Berharga

Pelajaran

Edisi Jumadil Tsani 1435 H | April 2014 |

37

pembaca

Mitra BMH

Kontribusi Naskah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Redaksi Majalah MULIA yang berbahagia, saya ingin bertanya, apakah MULIA memberikan ruang bagi pembaca untuk ikut menyumbang ide dan gagasan lewat tulisan? Anis Yuniar Kusumawati_Jember Jawa Timur Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ibu Anis Yuniar Kusumawati yang baik hati, semoga senantiasa dalam lindungan Allah Taala. Terimakasih atas pertanyaan Anda. Majalah MULIA memberi ruang bagi pembaca untuk ikut berkontribusi mengirimkan tulisan, yakni pada rubrik Kisah Hikmah. Suatu rubrik yang mengulas tentang pengalaman spiritual yang di dalamnya tergambar tentang pertolongan Allah Taala. Jika Ibu Anis ikhlas berbagi pengalaman silakan kirim naskah Ibu ke email; redaksi@bmh.or.id. Terimakasih.*

Tanya Tentang

FORMULIR KESEDIAAN
Assalamualaikum wr. wb Menyatakan kesediaan untuk menunaikan Zakat, Infak, Sedekah melalui BMH, dengan data pribadi sebagai berikut : Nama Lengkap Alamat Surat Telp / Hp Email / Pin BB : ............................ : ............................ : ............................ : ........ (Jika Ada)

Dengan keterangan donasi sebagai berikut : Zakat Rp ........................... Infak / Sedekah Rp ........................... Wakaf Rp ........................... Donasi Qurban Rp ........................... Dana tersebut ditunaikan melalui : Transfer Rekening ................................ Diantar langsung ke kantor .................... Dijemput pada hari/tanggal ................... Demikian, semoga ibadah saya diterima disisi Allah SWT. Amin ............ , ............. 2014

(.)* * Nama Jelas dan Tandatangan Ket : Setelah diisi, formulir dikirim melalui Fax atau email ke alamat cabang terdekat

Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono Kementrian PU Ir. Djoko Kirmanto, Dipl HE Gubernur Jatim Bapak Sukarwo Yang telah mengapresiasi kerja kemanusiaan di Posko BMH BANTU KORBAN ERUPSI KELUD DENGAN BERGABUNG DALAM PROGRAM RECOVERY SEDEKAH GENTENG
UNTUK PENINGKATAN MUTU MAJALAH MULIA; KONTEN ATAU DESAIN DENGAN HORMAT PEMBACA YANG BUDIMAN BISA MENGISI FORM BERIKUT INI; 1. Rubrik apa yang paling Anda sukai? a. Embun kehidupan b. Kiprah dai c. ............................. 2. Bagaimana desain atau tampilan Majalah Mulia menurut Anda? a. Baik b. Tidak baik 3. Apakah Majalah Mulia perlu melakukan penambahan rubrik& perubahan desain? a. Ya b. Tidak

Kepada:

Baitul Maal Hidayatullah (BMH) adalah lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang telah Mendapatkan pengukuhan SK MENAG No: 538/2001 Kantor Baitul Maal Hidayatullah di Seluruh Indonesia
KANTOR PUSAT Graha BMH, Kalibata Ofce Park, Jl Raya Pasar Minggu, No. 21, Blok H, Kalibata, Jakarta Selatan. Telp. 021 7975770, Fax. 021 7975614 JAWA BARAT Bandung, Jl. R. Endang Suwanda No. 18A Pasirleutik - Padasuka Bandung 40192, Telp. (022) 76502424 Bogor Jl. Raya karadenan kaum Pendak RT 01/04 (Dekat SMKN 1 cibinong) Telp 0251 3677 363. Cirebon Jl. Perjuangan No. B2 Majasem Kel. Karyamulya Kec. Kesambi Kota Cirebon 45135 Telp: (0231) 3778420, Depok Jl. Sentosa Raya No. 20, Depok II Tengah, Kota Depok 16411 Telp. 021 3599 9395. JAWA TIMUR Surabaya, Jl. Mulyosari 398. Telp. 031-592 88 66,5915516, 031-70380001. Malang, Jl. Sidomakmur 15 Dau, Telp. 0341-462738, 7717000. Sidoarjo, Jl. lingkar Timur Ruko LA Jolla blok D no. 38, 031-8954388, 70573160. Bangkalan, Jl. Hos Cokrominoto No. 50. Telp. 031 3091149, 78276707. Gresik, Jl. Sumatera 46A GKB. Telp.031-3956865,77807888. Kediri, Jl. Perumahan Kaca Piring L6/12, Tulung Rejo - Pare Kediri, Telp. 0354 7641200, Madiun, Jl. Towangsan 1A, Mojorejo Taman Madiun Telp. 0351-491844 ,3330217. Mojokerto, Jl. Raya Kedung Sari no 100, telp 0321 390155, 7282300, kota Mojokerto. Pamekasan, Jl. Jalmak Telp. 120, 0324-329132, 0324-7705814, 081938087350. Probolinggo, Jl.Perum Assabri H 233. Telp. 0335-7606000, 085258605912. Bojonegoro, Jl. KH Mansyur 151 Telp. (0353) 886086, 7714855. Ngawi, Jl. Panjaitan 20 B, (Perumnas Lawu Indah) Telp. 0351-746009, 085235044405. Trenggalek,Perumahan Kelutan permai A-2, Kelutan Trenggalek, telp. O355 7741466. Banyuwangi, Jl. Kalasan no 19 Banyuwangi 0333-424392, 085236397772, Jember, Jl Moch. Serudji 65 Jember Telp. 0331-4177700, 085232550002, Magetan, Jl. Karya Dharma No. 50, Telp 0351-3328666, Sumenep: Jl. Payudan Barat No. 3, pabian, Tlp. 0328667273, Bondowoso, Jl. Ahmad Yani No 69 (depan SMKN 2) Bondowoso, 0332-7736000, 085 258 962 226. JAWA TENGAH Semarang, JL Watulawang timur 2/23 Papandayan, gajah mungkur semarang 50232 Telp. 0248508768, 02470190059. Pekalongan, Jl. Kusuma Bangsa Gg. IB No. 11. Tlp. 0285-7970630. Solo, Jl. Jaya Wijaya Balong Baru 1 / XXII, Kel. Kadopiro, Kec. Banjarsari, Surakarta, Phone : 0271 - 5840776 / 7517350, Email : bmhsolo@ymail.com. Kudus, Jl.Raya Kudus-Jepara km 5,6 Kaliwungu Kudus. Telp: 0291 4248080, Sragen, Jl. Hos Cokroaminoto III No. 6 Sragen telp. 0271 8821224, 081325794603. Kebumen. Jl Lingkar Selatan RT 3 RW 9 Taman Winangun, Telp. 0287-5566550,Kebumen. Jogjakarta Jl Lempongsari Gg Sepat No 14 A sariharjo , Ngaglik, Sleman Yogyakarta 55581 telp 0274- 4463999 Fax 0274- 4463999 BANTEN: Cilegon Banten JL. Purbaya I kavling Blok J No. 283 Bendungan cilegon Banten Tlp.0254-2543325 / 081932888099. Serang Raya, Komplek Pondok Pesantren Hidayatullah, Jl. Raya Sepang Baru-Cipanas Kel. Sepang Kec. Taktakan Kota Serang Banten Telp. (0254) 2577215 SUMATRA: Medan, Jl. Irian Barat Kongsi VI Sampali Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Sumatera Utara Telp.; 061-7502 9000, Hp. 0852 6047 4611 Lampung, Jl. Ciptomangun Kosumo No. 25 TBU, Telp. 0721-485581, 081331668981. Bengkulu, Jl. Wr. Supratman, No. 2, RT. 02/01, Beringin Raya, Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu 38371. Telp. 0736. 342373. Kepulauan Riau, Komplek Ruko Pesantren Hidayatullah Lt.2 No.2 Kel. Kibing Kec. Batu Aji - Kota Batam Prov. Kepulauan Riau, Telp/Fax (0778)-361053, cs.kepri@bmh.or.id. Palembang, Jl. DI Panjaitan, No. 06, RT.01/I (samping Lr gaya baru) Sentosa, seberang ulu II. Telp. 07118033317. KALIMANTAN: Balikpapan. Jl. MT. Haryono Komp. Ruko BDI Blok No. 07 A, Telp.0542 872464, 872644. Paser, Jl. A.H. Nasution RT 8 senaken, Tana Paser telp. 0543 5236428 Hp. 0852 4736 0648, Samarinda, Jl. Juanda 2 (Belakang SPBU) Komp. Juanda Condoshop Blok 3C/10., Telp.0541-7001718. Tarakan :Jl.Kusuma Bangsa No.27 Lingkas UjungTelp.(0551) - 23564, 5538279 Kota Tarakan. Pontianak, (Kampus PonPes Hidayatullah)Jl Ampera komplek bali asri2 No 1 Pontianak Kal-BarTelp 081345688871 , Nunukan, Jl. Pesantren Guru Domang No 114 RT 8 Kelurahan Nunukan Timur Kab. Nunukan 0556-2025704. Tenggarong, Jl.Wolter Monginsidi Pal.5 No. 3-4, Tenggarong. Tlp. (0541) 7066069/ 663993. Bontang, Jl. R. Suprapto No. 12 (depan Rumah Sakit Amalia Bontang) Telp. 0548-5116837 ,0821-543 898 11, Kayong Utara Jl Tanjung pura sukadana/Ds Sei paduan Tl.Batang Kal-Bar Telp 085346866432, Ketapang Jl Hidayah (Komplek Ponpes Hidayatullah) Kelurahan Sampit Kec.Delta Pawan Kab.Ketapang Kal-Bar 0812 57353362, Bulungan: Jl. Jelarai Raya RT. XIII RW. II Jelarai Selor Tanjung Selor Kab. Bulungan Kalimantan Utara Telp. 081255223355, Malinau: Jl. Raja Pandita No.37 RT.1 2 Tanjung Belimbing Kab. Malinau, Telp. 085250767702 SULAWESI: Makasar, Jl. Tamalanrea Raya/26. Telp. 0411-589475, 081344430359. Kendari, BTN kendari Blok C / 1 no.02, Telp.04013193424. Luwu Timur, Jln. Gn. Pangrango F-181 Sorowako Telp 0475-321421, Bau-Bau: Jl. Gatot Subroto No. 2 , telpn. 0402-2822240, Buton-Sultra, Luwuk Banggai, Jl. Urip Sumiharjo No. 48, Telp. 0461 23476 Luwuk Banggai NTT , NTB DAN BALI: Mataram, Ruko Nusantara Square No. 3-A Jl. Udayana Selaparang Mataram, Telp. (0370) 635008, Bali: Mushollah Al-Ghuroba, Jl.Nusa ceningan no 4 denpasarTlp:0361-8052-300 email:bali@bmh.or.id PIN 25A1290F, Kupang: Jln. Badak. No. 17 Bakunase, Kota Raja, Kota Kupang, Telp. 081286548402 PAPUA: Monokwari, Jl. Trikora No 96 Wosi Manokwari Telp. 0986211849 Sorong, Jl. Puyuh Komp. Pisang Sorong Kota. Telp. 081344909454, Timika, Jl. Padat Karya Kwamki, 0852 54821682 Jayapura Jl. Hotel Muspagco kelapa II Entrop Kota Jayapura, telp. 0967 5106296, 0852 43443227. BMH Perintisan Pasuruan Jl. Ir. H. Juanda No 63 Blandungan Kec. Bugul Kidul. Telp. 0343 6211040/ 085232052340. Blitar, Jl. Riau Barat No.16 Sanan Wetan - Kota Blitar,03427740122, Jombang, Jl. Brigjen Katamso No. 44 Kalimalang Jombang Telp. 0321-6262123. Lamongan: Perumahan Graha Indah blok D 12 lamongan, telp. 0322 317686, 7788324, Nganjuk, Jl. Dr. Sutomo 66, Telp. 0358-7630938, 323215, 328876, 08523593117708124900851. Tulungagung Jl Sultan Agung Gg 5 RT 3 RW 1 Desa Ketanon Kedungwaru Tulungagung 0355-7775033. Pacitan, Jl Mayjen Sungkono No 1 Telp.0357-5108370. Lumajang, Jl Brigjen Katamso 1/26 Telp.0334-883341, Tuban, Jl KH. Mustain No 50 Tuban, Kutai Barat : Jl H.Nurdin RT 10 Melak 0545 41995, 081253648786, Ponorogo: Jl. Semeru No. 63 Nologaten Ponorogo, Telp. 0352-7148355, 081938904861

Komitmen Kami:

1. Pemilihan hewan, proses penyembelihan dan masak dijamin memenuhi syarat sahnya aqiqah. 2. ANTAR GRATIS untuk setiap order aqiqah anda (Hewan mentah ataupun sudah diolah menjadi sate, gulai,soup, semur, rendang,dll). 3. Setiap pemesanan akan mendapatkan 1 eksemplar Majalah Mulia, CD Dokumentasi pelaksanaan, serta dilengkapi dengan sertikat aqiqah. 4 Kualitas dan rasa terjamin, karena diolah oleh juru masak yang berpengalaman. 5. Aqiqah anda insyaAllah akan semakin berkah, karena dengan beraqiqah melalui Bunayya Aqiqah, berarti anda telah mensupport progam sosial kemanusiaan dan dakwah Laznas BMH (sedekah al-quran, konversi ternak bagi muallaf senduro, dan pesantren berdaya). 6. Siap membantu penyaluran aqiqah anda ke panti asuhan (Pusat Pendidikan Anak Sholeh) binaan BMH di berbagai daerah di Indonesia.

Setiap keuntungan yang diperoleh dari aqiqah anda melalui Bunayya Aqiqah akan mengalirkan manfaat yang terus mengalir tiada henti melalui support progam sosial kemanusiaan dan dakwah lembaga amil zakat nasional BMH (www.bmh. or.id) diberbagai penjuru nusantara.

PAKET AQIQAH
SMART PREMIUM MEDIUM STANDART EKONOMIS Mentah

KETERANGAN
Rp. Dimasak /Matang (500 tusuk sate + 180 porsi gulai) Rp. Mentah Rp. Dimasak /Matang (350 tusuk sate + 110 porsi gulai) Rp. Mentah Dimasak /Matang (300 tusuk sate + 90 porsi gulai) Mentah Dimasak /Matang (250 tusuk sate + 75 porsi gulai) Mentah Dimasak /Matang (200 tusuk sate + 60 porsi gulai) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

HARGA
1.800.000,2.000.000,1.300.000,1.500.000,1.100.000,1.300.000,1.000.000,1.200.000,900.000,1.050.000,-

Mitra Muamalah
Anda Mau Menambah Pelanggan dan Membangun Jaringan Bisnis di Seluruh Indonesia, Majalah Mulia Siap Membantu, dengan Oplah 42.000 Exemplar Setiap Bulannya (Terbit Sebulan Sekali), Kini Majalah Mulia Telah Beredar di Seluruh Indonesia, dan Dibaca Tidak Kurang 200.000 Pembaca.

an. MM Syarif and Abdul Haris A

BSM: 7067765081
30E86335

REKENING

*) Juga melayani order nasi box/nasi kotak Aqiqah.

330200CB

**) Harga sewaktu-waktu bisa berubah.

M. Nadir

Jakarta : Jl.H.Samali, No.79B, Pejaten Barat, Pasar Minggu - Jakarta Selatan, Hotline. 0812 8415 5243 Surabaya : Perum Injoko Jl. Gayung Kebonsari Injoko III A No. 4, Surabaya, Telp. 031-72498884 Malang : JL Savira Blok B/6 Dau, Telp. 0341 - 7060376

Email : muliamandiri@bmh.or.id Website : www.bunayyaaqiqah.com

Anda mungkin juga menyukai