Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“TUJUAN DAKWAH”

Ditulis untuk memenuhi salah satu tugas Hadis Dakwah

Dosen: Muhammad Alif, S.Ag.,M.Si.

DISUSUN OLEH:

Adi Mulya : 161370012

ILMU HADITS/5

FAKULTAS USHULUDIN DAN ADAB

UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

TAHUN AKADEMIK 2017-2018


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini insya Allah
dengan baik dan tepat pada waktunya . Dalam makalah ini saya membahas mengenai Tujuan
Dakwah”.

Tak lupa sholawat serta salam semoga Allah AWT senantiasa melimpahkan-Nya dan
mencurahkan-Nya pada penghulu kami baginda Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya,para sahabatnya,dan kita semua selaku umatnya semoga mendapatkan syafaat di
Yaumil Akhir nanti.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Serang, 9 oktober 2018

penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Tujuan Dakwah...............................................................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................................8
Kesimpulan..............................................................................................................................................8
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan satru-satunya ajaran agama yang hakekatnya adalah untuk keselamatan
ummat manusia ,hal ini dibuktikan dalam konteks ajarannya yang mengandung nilai-nilai
Rahmatan Lil ‘Alamin, artinya ajaran bersifat universal, tidak hanya dikhuskan untuk ummat
islam, sebaliknya dapat meletakan dasar-dasar dan pola hidup yang tepat untuk dilaksanakan
oleh segenap umat manusia.

Berbicara tentang dakwah, kita sebagai umat muslim diharuskan memahami esensi dari
makna dan tujuan dakwah itu sendiri, kegiatan dakwah sering dipahami sebagaii upaya untuk
memberikan solusi islam terhadap berbagai masalah kehidupan, imilah yang membuat kegiatan
atau aktivitas dakwah boleh dan harus dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai rasa
keterpanggilan untuk menyebarkan nilai – nilai islam. Oleh karena itu aktivitas dakwah memang
harus berangkat dari kesadaran pribadi yang dilakukan oleh orang per orang dengan kemampuan
minimal dari siapa saja yang dapat melakukan dakwah. Karena itu perlunya saya mencoba untuk
menjelaskan dasar dan tujuan dari dakwah itu sendiri, guna dipahami hakekat dakwah bagi
semua kalangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan dakwah dalam islam?
2. Apakah dalil yang menunjukan tujuan dakwah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dakwah
2. Untuk mengetahui dalil tentang tujuan dakwah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Dakwah

Dakwah bertujuan menciptakan suatu tatanan kehidupan individu dan masyarakat yang
aman, damai, dan sejahtera yang dinaungi oleh kebahagiaan, baik jasmani maupun rohani, dalam
pancaran sinar agama Allah dengan mengharap ridha ilahi, suatu tujuan dakwah seyogyanya
dicermati dengan baik agar dapat membuahkan keluaran yang terukur.

Spirit ‘Amar Ma’ruf dan Nahyi Munkar.merasuk kedalam elemen – elemen kehidupan;
menjadi barometer aktivitas kehidupan kaum muslim yang dilaksanakan secara terencana,
berkesinambungan, fleksibel, dan dinamis. Dakwah berdinamika sepanjang zaman dan tetap
mencari keseimbangan dalam interaksi sosial. Meskipun demikian, nilai-nilai islam tetap
berlangsung dalam berbagai kondisi yang baik.perkembangan yang ada diantisipasi oleh islam.
Artinya, kaum muslim harus maju karena kemajuan termasuk kodrat manusia(al insan madaniy
bil thabi’ie)oleh karena itu, ia tidak boleh meninggalkan kebAajikan substansial yang telah
diajarkan oleh islam. Teknologi harus mampu mensejahterakan kaum muslim, dan menjadi
sesuatu yang positif bagi perkembangan manusia secra keseluruhan. Teknologi yang berujung
pada pendegradasian martabat manusia harus ditinggalkan atau direstrukturisasi.

Dakwah isalam mencakup aktivitas, baik yang bersifat material Spiritual, jasmani rohani,
maupun mental-intelektual yang dilakukan melalui interaksi positif, baik personal, kolektif,
maupun massal pada berbagai segi kehidupan. Prinsip bahwa agama islam meliputiberbagai
aspek kehidupan menjadi pilar yang terus menerus dioperasionalkan dalam berbagai langkah
pembinaan dakwah. Nabi Muhammad sebagai figure panutan, bersama para sahabat telah
melakukan aktivitas ini dalam rangkain yang integral. Dakwah Nabi Saw. Telah mengubah
tatanan social, politik, ekonomi, tingkah laku dan pemiiran di negeri arab dan non- arab.
Keberhasilan dakwah tersebut merupakan kesuksesan dalam penyampaian informasi, disamping
merupakan taufik dari Allah yang sangat besar.

Perjuangan kaum muslim dalam menebar perdamaian di seantero dunia tidak bejalan
mulus Karena penuh hambatan dan tantangan. Seringkali harus mengorbankan jiwa dan raga.
Semua itu dilakukan oleh para pejuang muslim dengan sepenuh hati karena janji Allah
menegaskan bahwa barangsiapa yang gugur dijalan Allah tidak mati,tetapi akan tetap hidup di
sisi-Nya, dan akan menambah rezeki. Namun, banyak manusia yang tidak mengetahuinya.

Semangat juang kaum muslim tidak bisa padam meski kadang mengalami pasang surut
dalam perjalanan zaman, misalnya karena imperialism, materialism, liberalism, dan sekularisme.
2
Sejatinya islam bersifat holistikdan integral sehingga tidak dikenal sekulerisme dalam ajaran
islam. Kalaulah ada sebagian aktivis muslim yang menawarkan salah satu paham dari paham-
paham barat, tidak perlu dimusuhi karena merka sesungguhnya sekedar menawarkan wacana
untuk mencerdaska kehidupan muslim. Atau bisa jadi saat mereka menwarkan paham itu ada
perasaan minder terhadap idiologi barat yang tampak perkasa. Padahal bila didekati dan
diimplementasikan banyak pula idiologi barat yang karut-marut.

Sebagian kecil aktivis muslim ada yang menjadi subordinat karena terjadinya motif-motif
materi dan kultur. Dalam situasi pasca perang dingin interaksi barat dan timur mulai mencair,
mereka mengisi aspek pemikiran yang terasa kosong, untuk saling melengkapi. Ada satu hala
baha spiritualitas manusia tida bisa dipuaskan oleh materi semata. Tesis Benturan antar
peradaban Samuel P. Huntington ketika diterapkan oeh G.W. Bush justru menjadikan AS dan
sekutunya turun pamor karena menyerang secara brutal negeri negeri muslim. Kenyataan ini
menunjukan bahwa yang dibutuhkan dunia sekarang dialog antar peradaban yang saling
mendewasakan. Upaya kondusif kearah sana sudah mulai ditawarkan oeh presiden AS. Barrak
H. Obama dengan dialog di salah satu universitas di kairo mesir, mei 2009. Kaum muslim
berharap langkah dialog islam barat berjalan terus.

Komunikasi dakwah berupaya untuk menyegarkan roh amar Ma’ruf dan nahyi munkar
yang tidak bisa digantikan dengan kenikmatan hidup para dai yang telah sukses dan memperoleh
kehidupan yang glamor. Dengan indikasi tidak lagi Shaum senin kamis, jarang qiyamullail dan
tidak setiap hari membaca al quran, umdangan dengan tariff yang tinggi, ruang pergaulan social
elit, kurang membela orang-orang lemah, mendekati pihak-pihak yang sedang berkuasa, tidak
berpihak kepada nilai-nilai kejujuran, dan hidup bermewah-mewahan;seajatinya telah kehilangan
roh dakwah yang mengalir sejak nabi Muhammad saw. Kondisi ini akan membawa kehidupan
dakwah melenceng dari semangat dakwah. Dakwah tidak boleh kehilangan jati diri dalam
kesehajaan hidup karena hakikatnya kemewahan diperuntukan bagi orang orang yang hidup
didalam surge. Namun, perlu sedikit diingat bahwa hidup bersahaja tidak berarti miskin. Ia tetap
mampu, bahkan memjadi kaya raya, sepanjang kekayaannya itu dihasilkan dari perjuangan yang
baik, dan tidak manipulative;dipergunakan untuk kesejahteraan umat islam.

Memasuki era global, kaum muslim tidak lagi terpaku pada masalah masalah idiologis
karena masalah idiologi sudah melumer arahnya kepada manfaat yang kondusif yang dirinya
muslim mengambil makna dan hikmah dari tali persaudaraan yang lahir dari ukhuah islamiyah.
Ada arus besar (mainstream) kaum muslim yang menoleransi bahkan pada beberapa sisi
mengagungkan kemapanan kehidupan duniawi. Padahal, kehidupan duniawi hanyalah sementara
sehingga sebagian dai mencoba menawarkan ketidak mapanan dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara;hidup sahaja saja.

Manakala kehidupan itu dikuasai oleh pemberhalaan terhadap materi dan kemewahan
duniawi, sebagaimana yang dilansir oleh kelompok dai dengan berbagai symbol-simbol materi
sebagai patokan keberhasilan hidup didunia, muncul kelompok lain yang tidak mengusung

3
kemapanan hidup duniawi. Merka hidup bersahaja saja, yang penting adalah manfaat dan
sentuhan dakwahnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas, terutama yang selama ini belum
tersentuh oleh dakwah islam. Kelompok yang disebut dengan Jamaah Tabligh (JT) dengan
pekerja dakwah mulai merembes dalam kehidupan masyarakat urban. Kelompok urban
menanggapinya dengan pro dan kontra.

Para pejuan muslim tidak berarti mempromosikan berbagai gagasan baru yang digali dan
dibangun dari al sunnah an nabawiyyah. Dikatakan baru karena sunnah nabi itu sebagian telah
dilupakan oleh kaum muslim yang cenderung menyenangi hidup mapan. Disini terjadi suatu
dialektika antara yang baru dan yang lama. Tidak semua pemikiran dari luar serta merta ditolak,
tetapi dikaji secara mendalam untuk kemudian diambil pemikiran terbaik darinya. Demikian pula
sebaliknya, tidsk untuk kompromi dengan inivasi modern karena yang modern itu sendirinilai
nilai religiolitasnya banyak ambigu.

Aktivitas dakwah dilakukan dengan senantiasa mengharapkan ridha Allah swt. Dalam
kehidupan yang terus menerus mengabadikan sebagai krbajikan dakwah nabi. Secara sitematis,
tujuan dakwah adalah :

1. Tazkiyatu ‘l-Nafs.
Membersihkan jiwa masyarakat dari noda-noda syirik dan pengaruh pengaruh kepercayaan
yang menyimpang dari akidah islam. Suatu aktivitas dakwah diarahkan untuk mencerahkan batin
individu dan kelompok, serta menemukan keseimbangan kehidupan yang dinamis. Untuk
melakukan itu, diperlukan langkah komunikasi guna memengaruhi sekaligus mengubah pikiran,
idiologi dan keyakinan yang buruk pada idiologi yang baik yang dilakukan dengan sebaik-baik
perkataan ( Kuswata dan Suryakusumah,1986:22). Begitu seringnya pengaruh luar masuk
kedalam keyakinan umat islam, hamper tidak mungkin mengharapkan kepercayaan umat islam
bersih dari pengaruh luar. Maka itu pada satu sisi, kegiatan dakwah membentengi kepercayaan
umat islam dari noda-noda syirik, dan pada lain sisi membersihkan akidah umat islam.

Allah berfirman :

ُ ْ‫ْضهُ قُلْ ِإنَ َما ُأ ِمر‬


‫ت َأ ْن‬ ِ ‫َاب يَ ْف َرحُوْ نَ بِ َمااُ ْن ِز َل ِإلَ ْيكَ َو ِمنَ اَآلحْ زَ ا‬
َ ‫ب َم ْن يُ ْن ِك ُر بَع‬ َ ‫َوالَّ ِذ ْينَ آتَ ْينَاهُ ْم ْال ِكت‬
ٍ ‫ع َوِإلَ ْي ِه َمآ‬
‫ب‬ ُ ‫َأ ْعبُ َد هللاَ َوالَ ُأ ْش ِركَ بِ ِه ِإلَ ْي ِه ُأ ْد‬
Artinya:” orang orang telah kami berikan kepada mereka, bergembira dengan kitab yang
telah diturunkan kepadamu,dan diantara golongan golongan yahudi yang mengingkari
sebagiannya. Katakanlah sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak
mempersekutukan sesuatu demgan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru(manusia)dan hanya kepada-
Nya aku kembali”.1

Dalam riwayat hadis dikatakan :


1
QS.Ar Ra’d:36

4
‫ ٌأ ْعبُدُوا‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ‫ قَا َل َرسُو ُل هللا‬: ‫ال‬ َ َ‫ي هللاُ َغ ْنهُ َما ق‬ َ ‫ض‬ِ ‫ع َْن َع ْب ِد هللاِ ب ِْن َع ْم ٍرو َر‬
‫تَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ بِ َسالَ ٍم‬,‫وَأ ْف ُشوا ال َّسالَ َم‬, ْ ‫وَأ‬,
َ ‫ط ِع ُموا‚ الططَّ َعا َم‬ َ َ‫الرَّحْ َمن‬
Dari Abdullah bin Amru ra. Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda:”sembahlah Arrahman
(yang maha pengasih), berilah makan, dan sebarkanlah salam, maka kamu akan masuk surga
dengan selamat2

‫فِ ْذ َعلَى َر ُسلِكَ َحتَّى تَ ْن ِز َل بِ َسا َحتِ ِه ْم ثُ َّم اُ ْد ُعهُ ْم ِإلَى اِإل ْسالَ ِم َوَأ ْخبِرْ هُْ‚م بـِ َما يَ ِجبُ َعلَ ْي ِه ْم‬
) ‫ك ِم ْن َأ ْن يَ ُكوْ نَ لَكَ ُح ْم ُر النَّ َع ِم‬ َ َ‫ك َر ُجالً َوا ِحداً خَ ْي ٌر ل‬ َ ِ‫ي هللاُ ب‬ َ ‫ق هللاِ فِ ْي ِه فَ َوهللاِ َأِل ْن يَ ْه ِد‬
ِّ ‫ِم ْن َح‬
)‫(رواه البخارى‬
Berjalanlah dengan tenang, sampai kamu tiba disekitar wilayah mereka. Lalu serulah
mereka untuk masuk islam dan kabarkan kepadam mereka hak Allah yang wajib mereka
tunaikan. Demi Allah, apabila Allah menunjuki seorang saja melalui dakwahmu itu lebih baik
bagimu daripada kamu memiliki onta-onta merah (H.R Muslim).

Kalau kita telusuri hadis diatas, kita dapat menemukan tidak hanya kewajiban berdakwah
tapi didalamnya terselip tujuan dakwah; bahwasanya salah satu tujuan dakwah adalah untuk
mengajak umat manusia untuk masuk islam.

2. Mengembangkan kemampuan baca tulis.


Mengembangkan kemampuan dasar umat islam meliputi kemampuan membaca, menulis,
memahami makna al Quran serta sunnah nabi saw. Dari sini, masyarakat akan melek huruf,
kemampuan nalarnya berkembang menuju terciptanya masyarakat madani yang akan membawa
kesejahteraan hidup sehingga masyarakatmampu untuk terus maju secara egaliter.

3. Membimbing pengamalan ibadah.


Umat uslam perlu mendapatkan bimbingan ibadah, sehingga bobot ibadahnya menjadi baik
dan atau lebih baik. Ibadah menjadi landasan bagi perkembangan kehidupan masyarakat untuk
tetap damai, maju, dan selamat dunia akhirat. Ibadah yang baik disertai ilmu, pemahaman, dan
penghayatan. Kaum muslim meyakini bahwa akan terjadi kemajuan bila etos kerjanya dipandu
oleh nilai-nilai agama karena agama memandu kepada kebaikan yang seimbang dan menyeuruh.
Islam memerhatikan kehidupan dunia ini karena melalui dunia ini kita berkarya. Dalam harmoni
kita maju, dan dalam kemajuan kita menemukan keharmonisan baru. Meski kondisi islam kini
masih banyak yang tertimggal, bila dakwah berjalan secara damai, ia akan menemukan jalan
baru yang tidak sama dengan jalan yang ditemukan oleh Barat,Timur,dan Afrika. Islam akan
dapat menjadi satu jalan alternative bagi kehidupan manusia. Suasan krisis multidimensional
akan dapat diselesaikan oleh ajaran islam karena, islam membawa pada perbaikan, Spiritualitas,
dan rahmat bagi alam semesta.

2
Jami’ At – Tirmidzi Hadis no: 1885

5
Imam Malik ibn Anas berkata :

َ ‫آخ ُرهَ ِذ ِه اُأل َّم ِة ِإالَّ بِ َما‬


‫صلُ َح بِ ِه اَ َّولُهَا‬ ِ ‫الَيَصْ لُ ُح‬
Akhir umat ini tidak menjadi lebih baik kecuali menggunakan cara yang digunakan untuk
memperbaiki generasi awalnya.3

Hadis diatas, menunjukan bahwa dai dijadikan sebuah aset SDM untuk mengubah
masyarakat menjadi sebaik-baiknya umat.

‫من‬ْ ْ‫ب لَهُ ِم ْث ُل َأجْ ٍر َم ْن َع ِم َل بِهَا َو الَ يَ ْنقُص‬ َ ِ‫َم ْن َس َّن فِي اِإل ْسالَ ِم ُسنَّةً َح َسنَةً فَ ُع ِم َل بِهَا بَ ْع َدهُ ُكت‬
َ ِ‫ُأجُوْ ِر ِه ْم َش ْي ٌء َو َم ْن َس َّن فِي اِإل ْسالَ ِم ُسنَّةً َسيَِّئةً فَ ُع ِم َل بِهَا بَ ْع َدهُ ُكت‬
‫ب َعلَ ْي ِه ِم ْث ُل ِو ْز ِر َم ْن َع ِم َل‬
) ‫َار ِه ْم َش ْي ٌء ( رواه مسلم‬ ِ ‫بِهَا َو الَ يَ ْنقُصْ ِم ْن اَوْ ز‬
“Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam islam, lalu perbuatan itu setelahnya
dicontoh (orang lain), maka akan dicatat untuknya pahala seperti pahala orang yang
mencontohkannya. Tanpa dikurangi sedikitpun pahala mereka yang mencontohnya. Dan barang
siapa yang mencotohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan orang lain, maka akan
ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang menirunya tanpa mengurangi dosa mereka yang
menerimannya. (HR. Muslim)”.

4. Meningkatkan kesejahteraan
Dakwah lazimnya membawa umat islaam pada peningkatan kesejahteraan baik ekonomi,
social, maupun pendidikan. Ini dapat tercipta bila dakwah mampu mendorong masyarakat mslim
memiliki etos kerja, giat, perhitungan, menepati janji, menjamin kualitas dan bersama-sama
memelihara kebajikan.

ُّ‫ َأي‬: ‫صلَّي هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


َ ‫ي‬ َّ ِ‫ َأ َّن َر ُجالً َسَأ َل النَّب‬,‫ي هللاُ َع ْنهُ َما‬ ِ ‫ع َْن َع ْب ِدهللاِ ب ِْن َع ْم ِرو َر‬
َ ‫ض‬
‫ُأ‬ ْ ُ‫ت‬: ‫اِإل ْسالَ ِم َخ ْيرٌ؟ قَا َل‬
‫ف‬ ِ ‫ َو تَ ْق َر ال َّسالَ َم َعلَي َم ْن َع َر ْفتَ َو َم ْن لَ ْم تَع‬,‫ط ِع ُم الطَّ َعا َم‬
ْ ‫ْر‬
“Dari Abdullah bin Umar RA, seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, manakah islam yang
paling benar? Rasulullah menjawab , memberikan makan dan mengucapkan salam kepada orang
yang kamu kenal atau belum kamu kenal.”(H.R. Bukhari).4

َّ artinya ُ‫الس‚‚‚الَ َمة‬


Pada hadis diatas, kata ‫الس‚‚‚الَ ُم‬ َّ (perdamaian), ‫( األمن‬keamanan), ُ‫التَّ ِحيَّة‬
(penghormatan). artinya, ini merupakan salah satu tujuan dakwah dimana islam adalah agama
i

perdamaian. Dengan memberikan makan kepada fakir miskin,dan memberikan salam sebagai

3
Jami’ At – Tirmidzi Hadis no: 1885
4
Shahih Bukhari hadist no.6236

6
simbol perdamaian maka akan dapat meningkatkan kesejahteran ummat baik muslim khususnya
maupun non muslim pada umumnya.

Tujuan dakwah para rasul dan dai adalah menyeru manusia kepada iman. Berkaitan
itu,A.A. Ishlahi(1989:80) menyatakan, iman tidaklah bersifat negative, melainkan positif. Ia
hanya bermanfaat bila tertanam kuat dalam sanubari dan jiwa seseorang. Keyakinan yang kuat
seperti itu mesti didasarkan pada argument-argumen yang tidak dapat disangkal. Tanpa itu iman
tidak akan dapat berfungsi sebagai pendorong yang kuat dalam hidup seseorang, keimanan dapat
memberi manfaat fungsional dalam kehidupan (QS.10:98).

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dakwah bertujuan menciptakan suatu tatanan kehidupan individu dan masyarakat yang
aman, damai, dan sejahtera yang dinaungi oleh kebahagiaan, baik jasmani maupun rohani, dalam
pancaran sinar agama Allah dengan mengharap ridha ilahi, suatu tujuan dakwah seyogyanya
dicermati dengan baik agar dapat membuahkan keluaran yang terukur.

Aktivitas dakwah dilakukan dengan senantiasa mengharapkan ridha Allah swt. Dalam
kehidupan yang terus menerus mengabadikan sebagai krbajikan dakwah nabi. Secara sitematis,
tujuan dakwah adalah :

1. Tazkiyatu ‘l-Nafs.
2. Mengembangkan kemampuan baca tulis.
3. Membimbing pengamalan ibadah.
4. Meningkatkan kesejahteraan

Penulis sadar, bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. oleh
karenanya, penulis berharap kritik dan sarannya kepada bapak seabagai dosen pengampu agar
kedepan penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

8
Daftar Pustaka

Hafi Ashari, pemahaman dan pengamalan dakwah, Al ikhlas,Surabaya,1993


Ali Aziz Muhammad, Ilmu Dakwah, Prenaada Media, Jakarta

9
i

Anda mungkin juga menyukai