Anda di halaman 1dari 4

KISAH NYATA

AKHIRNYA KUGAPAI HIDAYAH

Oleh:
al-Ustadz Zainal Abindin, Lc M.HI

Dahulu aku gemar membaca kitab berzanji & kitab daiba‟. Dahulu aku tukang tahlilan& yasinan.
Dahulu aku pelopor pemuda & pemudi untuk acara maulidan & nuzul qur‟an.

Berbagai jimat & barang bertuang aku kumpulkan dengan harapan mendapat kesaktian.
Dengan bekal itu katanya bisa sukses dalam berdakwah. Akhirnya orang pintar alias dukun
aku banggakan. Baju onto kusumo, wesi kuning, keris nabi Adam, watu kul buntet, cincin nabi
sulaiman & berbagai jimat aku rawat baik-baik, agar aku bisa mendapatkan kesaktian, aku
belajar ngelmu (angel ditemu) karomah dengan menghidupkan dulur limo yaiku;

1) Adi Ari-Ari
2) Kakang Kawah
3) Sukmo Sejati
4) Ruh Sejati
5) Guru Sejati

Tempat kramat aku datangi hingga kuburan Sunan Giri aku kunjungi dengan sepeda
gunung alias ontel saat aku berumur 14 tahun yg jaraknya dari desaku ke gresik cukup
lumayan, dengan keyakinan mendapatkan barokah & ketularan medan mahnit spiritual
para wal. Aku berpikir saat itu juru dakwah sukses harus sakti, harus kebal, harus bisa
shalat jumat di Mekkah dan seambrek karomah. Bahkan wali dalam benakku harus sekti
mondro guno ora tedas paluning pande otot kawat balung wesi berjaya wijaya. Ibadah favoritku
yg paling shahih adalah;

1) Tahlilan
2) Yasinan
3) Tawasulan
4) Marhabanan
5) Shalawatan
6) Rasulan
7) Istighasahan
8) Tingkeban
9) Ruwatan

1
Kemudian aku mendengar ada sekolah yg gratis malah dapat bayaran. Heran, kagum, tak
masuk akal kok ada model gituan. Hati kecilku bergumam “hebat banget…kaya banget ya
Negara arab Saudi bisa membuat sekolah gratis di negeri orang. Cuman yg menjadi
ganjalan adalah pesan para kyai agar hati-hatiterhadap 3 firqah sesat yaiku;

1) Khawarij, tokohnya Ibnu Taimiyyah


2) Rafidhah, tokohnya Ibnu Qayyim
3) Wahabi, tokohnya Muhammad bin Abdul Wahhab

Kalau masuk LIPIA hati-hati, ambil bahasanya apalagi reyalnya tapi saringaqidahnya.
Memang benar… pengalaman spiritual orang beda-beda…

Proses penerimaan mahasiswa ku ikuti, sambil merokok aku masuk LIPIA untuk menengok
pengumuman hingga namaku masuk daftar yg diterima. Kelas persiapan bahasa menjadi
awal pengalamanku.. kebat-kebit hatiku…. Penasaran diriku.. sebenernya kayak apa sih
Wahabi itu ?!.....

Aku merasa perubahan dan peralihan agamaku amat terasa dengan pelajaranaqidah atau
tauhid. Hati tersentak…. Tatkala tahlilan dan makanan kematian diharamkan.
Maulid nabi, nuzulul qur‟an & isra‟miraj dibidahkan…
Istighasah, tarekat, shalawat badar & nariyah serta shalawat burdah dipersoalkan.
Membaca manaqib syaikh Abdul Qadir Jaelani, membaca berzanji & daiba‟
disalah-salahkan.

Saat di rumah kontrakan aku sering berdiskusi dan berdebat dengan kakak kelas soal
amalan tradisi yg katanya peninggalan nenek moyang tapi menurutku ajaran wali sanga.
Berbagai jamaah & ormas islam ku masuki untuk mengasah ketajaman agama tapi selalu
tak maksimal.

Akhirnya daurah syariyah tahun dengan syaikh Ibrahim Ad-Duwaisy yg diadakan yayasan
al-sofwa, Jakarta sebagai perkenalan dengan para juru dakwah salafiyyah.

Hatiku tertawan & pikiranku tersinggung dengan argument mereka terutama syaikh
Ibrahim tentang penetapan masalah aqidah & manhaj ahli sunnah.
Setelah lulus LIPIA,
Alhamdulillah aku bisa mendapatkan kesempatan ke Riyadh untuk mengabdi dakwah di
maktab jaliyat sambil belajar kepada syaikh Abdul Azin bin Baz.

2
Menurutku yg paling berkesan, membekas, menarik dan membalikkan setelah taufiq dari
Allah dari dakwah ini adalah:

1) Sumber pengambilan dalil yg benar


2) Metode pengambil dalil yg benar
3) Cara memahami al-Quran & as-Sunnah yg benar
4) Beraqidah & bertauhid secara benar
5) Landasan dakwah yg tegas & benar

Kalau akhlak dulu sudah ku pelajari. Penyakit hati sudah tamat sering dibahas di
pesantrenku lewat kitab Ihya Ulumuddin
Rumah tangga SAMARA jam‟iyahkujuga lebih mantap & matang penyampaiannya.
Semangat berbisnis & etika mencari harta para motivator kawakan lebih hebat bahkan
dengan non muslim yg hanya di bidang halal haram yg berbeda.

Yang tidak ada di jamiyah masa laluku & ada di dakwah salafiyyah & sangat menawan
hati adalah:

1) Aqidah lurus
2) Cara beragama yg benar (manhaj)
3) Tauhid bersih dari TBC (Tahayyul, Bidah, Churofat)
4) Ibadah sesuai sunnah & bebas bidah
5) Ikhlas menyampaikan kebenaran as-sunnah

Berani berbicara yg haq dengan berbagai macam resikonya. Sabar & tegar dalam
mengemban amanah dakwah anti syirik, anti bidah, & anti maksiat tanpa basa-basi serta
dalam hidupku pengalaman dakwah paling membekas adalah orang tuaku sebelum
meninggal….

SUDAH MENINGGALKAN : kebiasaan merokok yg sudah kecanduan 40 tahun, meninggalkan


tahlilan, yasinan, & maulidan serta shalawatan hingga kebiasaan ziarah makam sunan-sunan/wali
sanga. Paling berat yaitu meninggalkan tarikat dengan berbagai hujatan.

Semoga dakwah ini & juru dakwahnya masih tetap istiqamah dalam menyampaikan
aqidahnya, tauhidnya, manhajnya, anti-syirik & anti-bidah.

DENGAN TETAP MELURUSKAN NIATNYA & MEMPERBAIKKI CARANYA

Memang berat… merasa panas.. memang terasing…

Saat fitnah dakwah menghadang maka kita hanya bersikap seperti nasehat ulama mulia.

3
Al-Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata:
“Jika terjadi berbagai fitnah, maka berpeganglah dengan as-Sunnah, diamlah, & jangan
membicarakan perkara yg tidak berguna bagimu dan perkara apa saja yg masih musykil,
maka kembalikanlah kepada Allah & Rasul-Nya Shalallahu alaihi wa sallam serta
berhentilah & katakanlah „Wallahu alam‟ (Allah lebih mengetahui)”. (Kitab as-Syiar A‟lamin
Nubalaa‟).

Insyallah kita dakwah Salafiyyah:


Bukan cari masa
Bukan cari popularitas
Bukan cari aman
Bukan cari disenangi orang
Bukan cari pujian jamaah
Bukan posisi dunia.

TAPI CARI RIDHO ALLAH..INSYALLAH

Dikisahkan oleh ustadz Zainal Abidin, Lc M.HI di Grup Multaqo ad-Duat illah.

Sumber:http://www.situssunnah.com/#!/articles/akhirnya-kugapai-hidayah-kisah-
nyata-ustadz-zainal-abidin-lc

Youtube: Kisah Taubat-Sang Penentang Sunnah (Yufid.TV)


Perjalanan Ustadz Zainal Abdin, Lc Menuju Manhaj Salaf (AL.IMAN TV)

Editing: Brilyan R.P

Anda mungkin juga menyukai