Anda di halaman 1dari 50

MENGENAL JATI DIRI SANTRI

PESANTREN MATHALIUL HUDA


AL-KAUTSAR
disusun oleh
Dewan Asatidz
PONDOKKU
PMH ALKAUTSAR
• Mathali’ul Huda Al-Kautsar
• Alamat : Jalan Polgarut Selatan
• Pengasuh:
K.H. Ahmad Zacky Fu’ad Abdillah
Nyai Hajjah Raibah al-Adawiyah
• Program: PDF Ula, PDF Wustho, PDF Ulya,
Ma’had Aly fi Uluumil Quran, Sekolah PIM,
Sekolah SMK
Santri adalah Muslim Sejati
• Islam dari Aslama artinya
menyerahkan diri.
• Muslim adalah orang
yang menyerahkan
dirinya kepada Allah.
• Muslim pasti
mempercayai Allah dan
semua rukun Iman.
• Semua agama samawi
adalah Islam
Santri Mengamalkan Rukun
Islam
Santri adalah Mu’min Sejati
Santri adalah Pengikut
Ahlussunnah Wal Jamaah
“Orang-orang yang mengikuti sunnah Rasulullah
Saw dan berada dalam golongan jamaah kaum
Muslimin.”
PRINSIP AQIDAH
AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH

• Berpegang teguh dengan al-Quran Hadis.


• Berpegang dengan prinsip-prinsip Salafu Soleh
• Apabila terdapat pertelingkahan pandangan ,
mereka merujuk al-Quran dan Hadith.
• Mereka tidak mencela dan mengkafirkan orang
yang tidak sealiran dengan mereka.
• Mengakui mazhab empat, yaitu Hanafi, Maliki,
Syafii dan Hanbali.
Santri Selalu Bermazhab
CIRI-CIRI SANTRI AHLUSSUNNAH
WAL JAMAAH
• Setelah adzan puji-pujian
• Sesudah salam, imam memimpin wirid dan
doa, juga ada salam-salaman dan bacaan
sholawat
• Secara berkala diadakan doa bersama, seperti
tahlilan,manaqiban, istighotsah, ratiban
shalawatan
• Ketika Sholat membaca “ushalli”
CIRI-CIRI SANTRI AHLUSSUNNAH
WAL JAMAAH
• Membaca “basmalah” sebelum membaca al-
fatihah
• Membaca Qunut dalam sholat subuh
• Adzan 2 kali sebelum khutbah
• Tarawih dilaksanakan 20 rakaat
• Mengadakan PHBI, seperti Mauludan, Isra’
mi’raj, nuzulul qur’an dll.
• Rutin Ziarah Makam para Wali dan Ulama
SANTRI MENOLAK PAHAM
SYIAH
•Syahadat Laa ilaaha illallah dan Muhammad Rasulullah harus disertai
dengan persaksian bahwa Ali adalah wali Allah.
•Syi’ah meyakini bahwa Al Qur’anul Karim ada yang kurang dan Al Qur’an
yang sesungguhnya naik ke langit ketika para sahabat murtad.
•Syi’ah meyakini bahwa seluruh manusia murtad setelah wafatnya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali empat orang : Salman Al Farisi,
Abu Dzar Al Ghifari, Miqdad bin Aswad, dan ‘Ammar bin Yasir
Syi’ah menyakini bahwa imam-imam mereka adalah perantara antara Allah
dan makhluk-Nya.
•Tidak mengakui kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar, Umar,
Utsman.
SYIAH
SANTRI MENOLAK
AQIDAH SALAFI ATAU WAHABI
• Menggunakan Tauhuid Uluhiyah, Rububiyah dan Asma' wa
al-Shifat
• Memahami Dalil al-Quran ataupun Hadith secara Tektual,
dan tidak Kontekstual.
• Mengagungkan Muhammad bin Abdul Wahhab dan Syaikh
Ibnu Taimiyah, dan sering mengutip pendapat Abdullah bin
Baz, al-Albani, al-'Utsaimin.
• Anti Takwil, Sehingga meyakini Allah swt. memiliki sifat
seperti layaknya makhluk. Contoh, dengan mengatakan
Allah swt. DUDUK, diatas 'Arsy.
• Sering menggunakan Slogan Kafir, Musyrik dan Bid'ah Sesat,
ketika menanggapi umat Islam diluar golongannya.
SANTRI MENOLAK
AQIDAH SALAFI ATAU WAHABI
• Melarang Tradisi Tahlilan
• Menyesatkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
• Melarang bertawasul kepada orang yang tidak hadir, terlebih yang
meninggal dunia.
• Membid'ahkan tradisi-tradisi keagamaan seperti Yasinan, Shalawatan,
Selametan, Haul dll
• Menolak Seluruh Takwil, tanpa terkecuali.
• Membid'ahkan Dzikir keras dan berjamaah
• Melarang bertaqlid pada Madzhab tertentu
• Menyesatkan Kaum Sufi
• Menolak Madzhab Asy'ai dan al-Maturidzi
• Menolak pengiriman pahala pembacaan al-Fatihah kepada orang yang
sudah wafat.
PRINSIP AQIDAH SALAFI
ATAU WAHABI
SANTRI MENOLAK PAHAM
RADIKAL DAN TERORISM
• Percaya bahwa perubahan (baik agama maupun negara) hanya bisa dilakukana secara
menyeluruh (ekstrim/ melampaui batas kewajaran umum) dan dratis, tanpa cara damai dan
bertahap.
• Tidak mengakui tradisi yang sudah mengakar, sehingga membahayakan persatuan dan
kesatuan bangsa. Radikalisme agama aturan agama tanpa kompromi norma dan budaya.
• Memaksakan kehendaknya dengan cara-cara memberangus aswaja atas nama teks ajaran
Islam yang disebut paling murni. Ini yang membahayakan ahlusunnah waljamaah karena
meniru semangat Walisongo dan Kanjeng Nabi dalam menjalankan dakwah secara bertahap.
• Mengklaim kebenaran Islam hanya ada di kelompoknya. Yang lain salah karena dianggap tidak
sesuai sunnah Nabi dan Al-Qur'an.
• Sifat radikal menumbuhkan kecemasan (teror) dan penghancuran fisik (vandalisme) kepada
orang lain yang tidak sepaham. Mereka berani hancurkan makam auliya' atas nama
pemahaman sempit tentang khurafat mereka. Islam radikal itu 11-12 dengan Islam teroris.
• Tuduhan mereka, antara lain: tahlil bid'ah, ziarah wali sebagai penyembah kuburan, Allah ada
di Arasy, orang tua Nabi dituduh kafir, maulid dan tawassul adalah syirik, hingga Pancasila
disebut thogut, NKRI negara kafir, dll.
SANTRI MENOLAK
LIBERALISME/SEKULARISME
• Liberalisme adalah ideologi penyembah akal.
Semua diakal-akalkan. Wahyu ditolak jika
dianggap tidak sesuai akal.
• Contoh ajaran liberalisme sholat bisa diganti
dengan do’a. Ajaran Quran boleh diubah jika
tidak sesuai zaman. Jilbab itu tradisi Arab tidak
wajib kita ikuti.
• Sikap santri Jika ada wahyu berbicara maka
hanya ada satu kata “SAMI’NA WA ATHO’NA” :
kami mendengar dan kami mentaatinya.
SANTRI WASPADA DAN MENOLAK
NARKOBA
• Narkoba dan Penyalah Gunaan Obat mulai
menyebar kemana-mana. Pesantren juga
terancam disusupi narkoba untuk merusak
para santri dan agar pesantren tercoreng
kesuciannya.
• Santri adalah generasi yang steril narkoba.
Jangan dekat-dekat pengguna narkoba. Jangan
mau diberi sesuatu dari orang yang tidak
dikenal.
SANTRI MENOLAK PUNK DAN ANAK
JALANAN YANG TIDAK SEKOLAH DAN
TIDAK MAU PULANG RUMAH
SANTRI SOLEH BERMEDSOS
SANTRI TIDAK PACARAN
AKU SANTRI KAJEN
• Biasa pakai peci dan sarung /
Jilbab dan Sarung
• Bisa membaca Quran dan Kitab
Kuning
• Bisa Tahlil dan Baca Barjanji
• Ziarah ke makam mbah
Mutamakkin dan para wali
• Menghormati dan khidmah kepada
para kiyai
Berjilbab dan Berpeci
1000 KALI KAU KETEMU KIYAI,
1000 KALI CIUMLAH TANGANNYA
SHALIH AKRAM
SPIRIT DAN SULUK ALA ULAMA KAJEN
DASA JIWA SANTRI
1-IKHLASH
2-SABAR (TABAH)
3-KHIRS (CINTA ILMU, MENCARI DAN
MENYEBARKAN ILMU)
4-AKHLAQUL KARIMAH (SIDIQ,
AMANAH,TABLIGH,FATONAH)
5-TAWADLU’ (HUMBLENESS/KESEDERHANAAN)
6-ISTIQOMAH (DISIPLIN)
7-ZUHD (TIDAK BERORIENTASI PADA MATERI)
8-MUJAHADAH (BERJUANG KARENA ALLAH DAN
BERUSAHA MENINGKATKAN DERAJAT DI HADAPAN
ALLAH)
9-USWAH AL-HASANAH (MENJADI TELADAN YANG
BAIK, KADERISASI ULAMA)
10- TABARRUK (MENCARI BAROKAH)
IKHLAS

1. Melaksanakan
ketaatan semata-
mata karena Allah
2. Membersihkan setiap
amal dari dari benih-
benih riyak dan syirik
3. Melupakan
pandangan makhluk,
dengan selalu melihat
Allah
Tanda Ikhlas
Dzun Nuun Rahimahullahu Ta’ala menyebutkan
tiga tanda ikhlas:
• Tetap merasa sama antara pujian dan celaan
orang lain.
• Melupakan amalan kebajikan yang dulu pernah
diperbuat.
• Mengharap balasan dari amalan di akhirat (dan
bukan di dunia).[3]
Dikatakan: tingkat paling tinggi dari keikhlasan
adalah apabila kamu merahasiakan ketaatan
seperti ketika kamu merahasiakan kemaksiatan.
SABAR

Kesabaran yang diperitahkan agama :


1) Sabar menjalankan ketaatan;
2) Sabar meninggalkan kemaksiatan
3) Kesabaran dalam menerima cobaan.
Hirsh (curiosity)
• Kecintaan dan
keingintahuan terhadap
ilmu dan pengetahuan yang
tinggi
• Semangat Mencari Ilmu.
Tuntutlah Ilmu sampai ke
negeri Cina
• Semangat menyebarkan
ilmu.
Akhlaqul Karimah
TAWADLU (humbleness)
• 1. Bertawadlu’ dalam bermasyarakat adalah bersikap
merakyat;
• 2. Bertawadlu’ dalam berbicara adalah bersuara lembut
ketika berbicara, sopan dan menghindari kata-kata kasar dan
cemoohan;
• 3. Bertawadlu’ dalam berpenampilan adalah berpakaian
yang wajar sesuai kebanyakan orang tidak glamour apalagi
mencolok;
• 4. Bertawadlu’ dalam dunia kerja adalah tidak menjadi sok
atasan lalu orang lain adalah bawahanya, kepada pembantu
pun harus memperlakukannya dengan baik dan selayaknya
dengan sesama manusia dalam hubungan sosial;
TAWADLU (humbleness)
• 5. Bertawadlu’ dalam membangun tempat tinggal adalah dengan
menghindari membangun rumah yang mewah secara berlebihan;
• 6. Bertawadlu’ dalam berkeluarga adalah sering silaturrahmi
menjenguk mereka, tidak hanya ingin dikunjungi tetapi tiak mau
mengunjungi apalagi kepada saudara yang kurang mampu;
• 7. Bertawadlu’ kepada guru adalah dengan senantiasa
menghormatinya, tidak pernah duduk lebih tinggi darinya,
mencium tangannnya ketika bertemu dan tidak pernah
membantah perintahnya sejauh benar;
• 8. Bertawadlu’ kepada kedua orang tua juga begitu dengan
bersikap sopan memghormati dan tidak pernah membentaknya.
Senantiasa bersalaman dengan mencium tangan mereka ketika
hendak bepergian atau datang dari bepergian.
ISTIQAMAH

• Kedisiplinan, baik dalam bentuk


kepatuhan terhadap aturan,
komitmen dan konsensus maupun
bentuk lain seperti penghargaan
terhadap waktu dan ketaatan
memenuhi tanggung jawab yang
diemban
Zuhud
Tidak berorientasi pada materi.
• Ciri-ciri orang zuhud
• a.Hidup sederhana.
• b.Tidak menumpuk-numpuk harta.
• c.Menghindari hidup berfoya-foya dan bermegah-
megah.
• d.Senantiasa mengedepankan kepentingan akhirat.
• e.Sangat berhati-hati dalam memperoleh atau mencari
nafkah.
• f. Suka membantu orang susah.
Mujahadah
• Berjihad dalam rangka membela agama Alloh
• Bersungguh-sungguh penuh kesabaran dalam
menuntut ilmu
• Bersungguh-sungguh penuh kesabaran dalam
menegakkan sunnah
• Bersungguh-sungguh penuh kesabaran dalam
mentaati Alloh
Uswah Hasanah
1. Sering membaca sejarah hidup dan biografi para tokoh
penting, khususnya kisah Nabi Muhammad saw, karena di situ
banyak suri tauladan. Awal menjadi suri tauladan adalah
meneladani.
2. Banyak kerja sedikit bicara. Orang yang banyak bekerja pasti
banyak belajar, tetapi orang yang banyak bicara justru sering
membuat kesalahan.
3. Siapa yang terbaik dan terbanyak karyanya, mereka yang
diikuti. Maka kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan
karena mereka yang menjadi contoh adalah mereka yang
berprestasi.
4. Mencontoh perkara buruk itu mudah dan cepat, tetapi
mencontoh perkara baik itu berat dan lama.
TABARUKAN
• Senantiasa mencari barokah dalam semua
tindakannya.
• Barokah maknanya kebaikan yang melimpah ruah
yang tetap dan berkelanjutan pada kenikmatan yang
diberikan oleh Allah kepada hambaNya.
• Keberkahan pada harta artinya kebaikan dan manfaat
yang melimpah ruah pada harta tersebut.
• Keberkahan pada ilmu, artinya ilmunya bermanfaat
meskipun terbatas.
ُ ‫علَى َطهَ َر‬
‫سو ِل هللا‬ َ * ‫س ََل ُم هللا‬َ ‫ص ََلةُ هللا‬َ
ِ ‫علَى يس َحبِي‬
‫ب هللا‬ َ * ‫س ََل ُم هللا‬َ ‫ص ََلةُ هللا‬ َ
Kudu ikhlash santri sifate * riya’ syirik dudu adate
Kabeh amal kudu diroso * krono Allah ora manungso

Nomor loro kudu sing sabar * wong kang sabar iku suminar
Sabar taat tinggal maksiat * tabah yen ketiban mlarat

Kudu grangsang golek ilmu * ora leren yen durung nemu


Diamalno yo diulangno * sebab ilmu kudu ditularno

Santri yo kudu akhlaqe mulyo * akhlaq ino kesiyo-siyo


Tindak tanduk kudu sing apek * ben wong tua ora kecelek

Sing tawadlu ojo gumede * ngroso awake paling gede


gumede iku sifat Pengeran * nek dienggo mahluk yo dadi setan
Santri kudu sing istiqomah * bobote podo sewu karomah
Yo iku tetap ngelakoni perintah * kanti ajek lan ora owah

nuli zuhud ora kedonyan * atine tentrem sebabe triman


ora tamak donyane liyan * yen tasaruf ora leluwihan

Mujahadah jiwa berjuang * tanpo pamrih marang imbalan


Ora mundur yo ora nyerah * yen berjuang mesio susah

Dadi contoh marang liyane * ing kang bagus tingkah lakune


Ngajak apik kanti nyontoni * ora mung ngomong lan nyelatoni

Santri kudu kerep tabarukan * ing kiyahi kang gadah julukan


Nggolek kebagusan ingkang tambah * yo iku sing diarani barokah

Iku aran doso jiwo santri * ntuk mbok tambah ojo dikurangi
Yen kuwi kurang ora santri tulen * tapi nek luwih aran santri KEREN
SEMOGA KITA SEMUA DIPENUHI
KEBERKAHAN, AMIIN
Wallahu a’alm

Anda mungkin juga menyukai