Anda di halaman 1dari 10

AKHLAK AL KARIMAH

KELOMPOK 5:
ARMA MUKHTAR/066
FITHROATUL LAILIYAH/072
ANISA MARSELA/075
M. AFIN AUFA/076
NURUZALIANTO RAMADHAN/077
WAHYUNITA ISA A/078
MAULIZA LARASATI/079
MASLIHATUL FU’ADAH/089
A. RAMADHANI ARDIANSAH/091
HUBUNGAN ANTARA AQIDAH, IBADAH, DAN
AKHLAK
Aqidah sebagai dasar pendidikan akhlak / Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah aqidah
yang kokoh dan ibadah yang benar ,Karena akhlak tersarikan dari aqidah, aqidah pun terpancarkan melalui
ibadah. Karena sesungguhnya aqidah yang kokoh senantiasa menghasilkan amal atau ibadah dan ibadah
pun akan menciptakan akhlakul karimah.
Ibadah kepada Allah SWT merupakan tujuan utama keberadaan manusia di atas muka bumi, dan akhlak
menjadi tujuan Rasulullah Muhammad SAW diutus. Keduanya implementasi syariat Islam yang dilandasi
oleh aqidah atau keimanan sebagai bentuk tauhid dengan pengakuan Allah sebagai Tuhan satu-satunya
yang layak disembah.
Ibadah yang benar akan membentuk akhlak yang baik, sementara syariat adalah garis start sebagai
permulaan yang diawali dengan aqidah.
SIFAT DAN SIKAP TERPUJI

• Taqwa: Adalah istilah dalam Islam yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya Allah, membenarkannya, dan
takut akan Allah. Taqwa adalah upaya untuk senantiasa melaksanakan segala perbuatan yang "disukai Allah" dan
menghindari perbuatan yang "tidak disukai Allah".

• Ikhlas: Ikhlas merupakan kesucian hati dalam beribadah atau beramal untuk menuju kepada Allah. Amalan
ketaatan yang dilakukan hanya dalam rangka mendekatkan diri pada Allah. Sehingga yang dilakukan bukanlah
ingin mendapatkan perlakuan baik dan pujian dari makhluk. Menjadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya
tujuan di dalam menjalankan ketaatan.

• Ridho: Adalah sikap menerima segala ketentuan Allah swt., tenang dalam menghadapi cobaan dengan senantiasa
berusaha, dan tidak mudah putus asa. Bersikap ridho berarti menerima secara sungguh-sungguh dari dalam hati
atas segala pemberian Allah baik berupa peraturan ( hukum ) atau pun qada’ atau sesuatu ketentuan dari Allah.
• Syukur: Berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-Nya . Sekecil apa pun nikmat pasti
akan disyukurinya, Selalu memuji Allah dalam setiap kesempatan, Selalu berterima kasih kepada orang yang menjadi
jalan nikmat bagi dirinya, Selalu memanfaatkan nikmat yang ada untuk mendekatkan diri kepada Allah.
• Sabar: Adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh.
Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi
dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.
• Huznudzon: Orang yang berprasangka baik akan memiliki hidup yang tenang. Ia tidak merasa khawatir bahwa orang
lain merasa iri atau dengki dengannya. Husnudzon memiliki beberapa macam. Macam-macam husnudzon di
antaranya adalah:
1. Husnudzon kepada Allah SWT, bermakna berbaik sangka atas segala yang telah ditetapkan.
2. Husnudzon kepada diri sendiri membuat seseorang selalu menerima keadaanya. Ia tidak merasa apa yang terjadi
dalam hidupnya sebagai sebuah beban.
3. Husnudzon kepada sesama manusia akan membuat seseorang selalu berpikir positif sebelum bertindak. Sikap ini
ditunjukkan dengan rasa senang, sikap hormat dan berpikiran positif kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki
dan perasaan cemburu.
SIFAT DAN SIKAP TERPUJI (ITTIBA', TAKRIM,
CINTA, DAN GEMAR BERSHALAWAT) TERHADAP
RASULLULLAAH
• Ittiba' adalah cara beragama dengan mengetahui dalil akan tetapi belum
mampu mengolahnya. Ittiba (mengikuti Rosul) adalah level menengah dalam
beragama, antara ijtihad (tertinggi) dan taqlid (terendah). Maka dalam
memperaktikkan ittiba' ini minimal mendasarkan dua aspek, yaitu
mengonfirmasikan sunnah dengan tujuan pewahyuan dan mengorfirmasikan
sunnah dengan asbab wurud-nya. Selain tidak mengonfirmasikan dengan
tujuan risalah Nabi juga lebih didominasi motivasi hawa nafsu, misalnya
berpoligami yang disandarkan kepada Nabi SAW.
• Takrim. Takrim di sini berarti perhargaan atau penghormatan kita kepada
Rasullullaah. Dalam kehidupan sehari-hari dapat diartikan sebagai sikap
saling menghargai antar manusia, termasuk perbedaan yang ada. Sama
dengan toleransi, Rasullullaah juga mengajarkan umatnya untuk bertoleransi
meskipun dengan umat agama lain, tetapi tidak dalam hal agama. Pernah
suatu ketika Rasullullaah berjalan, kemudian berhenti untuk menghormati
jenazah kamu Yahudi yang sedang lewat. Sahabat berkata kenapa
Rasullullaah menghormati dia? Padahal berbeda agama. Maka Rasullullaah
menjawab "Alaisa nafsan?" yang berarti "Bukankah dia juga manusia?".
• Cinta. Qadhi al-‘Iyadh menyatakan: “Ketahuilah bahwa siapa yang mencintai sesuatu maka pengaruh
dan kesan kebenaran klaim cinta itu haruslah tampak. Jika tidak, maka kecintaan itu hanyalah klaim
kosong. Orang yang benar-benar mencintai Nabi saw. adalah orang yang tanda-tanda kecintaannya
kepada Nabi saw. itu tampak pada dirinya.” Cinta pada Rasullullaah hakikatnya adalah mengambil
seluruh syariah yang beliau bawa dan menjadikannya sebagai pedoman hidup kita.

• Gemar Bershalawat. Sholawat merupakan sebuah kata dari bentuk jamak yang berasal dari kata sholat
yang miliki arti doa. Ketika kita membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, maka berarti kita
juga sama saja dengan memohon atau berdoa kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW. Jadi,
gemar bershalawat sama saja kita senang berdo'a kepada Allaah untuk Nabi Muhammad. Pada
dasarnya, tujuan kita membaca sholawat yaitu agar di akhirat nanti kita akan mendapatkan syafaat
Nabi Muhammad SAW.
KISAH TENTANG AKHLAK TERPUJI RASULALLAH
SAW
• Kisah Nabi Muhammad dengan Pengemis Buta Tunjukan Kemuliaan Akhlak Rasul
Kemuliaan akhlak rasul sendiri bisa tergambar lewat kisah Nabi Muhammad ketika beliau berhadapan dengan seorang pengemis yang buta.
Dikisahkan saat nabi Muhammad tengah menyebarkan ajaran agama islam, terdapat seorang pengemis buta yang selalu menghina dan membenci
Rasulullah, bahkan ia tidak segan-segan untuk menghasut orang lain agar membenci rasul. Jika ada seseorang yang mendekatinya, pengemis buta tersebut
akan berkata "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, tukang sihir. Apabila kalian mendekatinya maka kalian akan
dipengaruhinya!".
Hal itu sendiri terus menerus dikatakan oleh si pengemis buta kepada seseorang yang setiap hari memberikannya makanan bahkan menyuapinya. Kemudian
pada suatu hari, ia merasa sangat kelaparan karena seseorang yang biasa memberikannya makanan dan mendengar ujaran kebenciannya kepada nabi
Muhammad tidak kunjung menemuinya.
Pada hari berikutnya, ada seseorang yang kembali mendatangi pengemis buta tersebut dan menyuapinya. Namun si pengemis tersebut sadar bahwa orang
yang menyuapinya kali ini sangat berbeda dengan seseorang yang sering menyuapinya selama ini. Lalu ia pun berkata "Siapakah kamu? Kamu bukanlah
orang yang biasa mendatangiku".
Singkat cerita, seseorang yang datang hari ini menjawab Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang sahabatnya.
Namaku Abu Bakar. Orang mulia yang biasa memberimu makan itu telah meninggal dunia. Dia adalah nabi Muhammad SAW".
Jawaban tersebut sontak membuat si pengemis buta tersebut kaget dan merasa sangat menyesal telah memperolok nabi Muhammad, seseorang ang jelas-
jelas selalu ia caci maki namun tetap memberikannya perhatian selama ini. Kemudian iapun tersadar bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang
memiliki akhlak sangat mulia. Beliau adalah pribadi yahg selalu bersabar dan ikhlas dalam menebar kebaikan bagi banyak orang.
Berdasarkan kisah nabi Muhammad tadi, semoga kita bisa senantiasa mengambil hikmah dan bisa mencontoh akhlak mulia nabi saat menebarkan kebaikan.
Meski kadang menerima perlakukan yang kurang mengenakan, namun kita harus tetap ikhlas dan bersabar dalam menegakan kebaikan tersebut. (HAI)
CONTOH FENOMENA TENTANG AKHLAK AL
KARAMAH
Suatu hari ada seorang anak yang kehausan berjalan di depan rumah seorang ibu yang baik hati, si anak itu meminta minum pada ibu
itu, ibu itu iba, dan kemudian ibu itu memberinya segelas susu, selesai meminum segelas susu, si anak mengucapkan terima kasih
dan minta maaf karen tidak dapat memberi imbalan atau bayar buat segelas susu dari ibu itu, dan ibu itu bilang jika dia ikhlas
memberi susu itu, tanpa pamrih.
Singkat cerita, setelah beberpa tahun lamanya, ibu itu sakit tumor dan butuh untuk segera di operasi, sementara keluarga ibu itu tidak
ada yang mampu membiayai operasinya, tanpa sengaja seorang dokter melihat ibu itu, kemudian dokter tersebut melunasi semua
biaya operasi ibu itu, dan akhirnya operasi dilaksanakan, dan berjalan lancar .
Keesokan harinya ibu itu bertanya kepada suster, siapa yang membiayai operasinya, dia mau mengucapkan teerima kasih, sang
suster menjawab jika yang membiayai adalah dokter rudi, ibu itu minta dipertemukan dengan dokter rudi, didepan dokter rudi ibu itu
mengucapkan terima kasih dan bilang insya'allah jika dia punya rejeki dia akan ganti biaya operasi itu, dokter rudi mengambil
secarik kertas dan memberikannya kepada ibu itu, ibu itu membaca tulisan disecarik kertas itu, "sudah dibayar lunas dengan segelas
susu belasan tahun yang silam", ibu itu ingat dan sadar, dokter rudi adalah anak yang pernah dia tolong dengan segelas air susu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai