Anda di halaman 1dari 50

MENGENAL IDENTITAS SANTRI

PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH 10 CIANJUR

MASTASA
(MASA TA’ARUF SANTRI BARU)
PESANTRENKU AIC 10 CIANJUR
(ASSHIDDIQIYAH ISLAMIC COLLEGE)

◦ Asshiddiqiyah 10 Cianjur
◦ Alamat : Jalan Mariwati Cikanyere Sukaresmi Cianjur
Jawa Barat
◦ Pengasuh:
K.H. Muhamad Riza Aziziy, M.IEB
Nyai Hajjah Atina Bilqis Izzah, Lc, M.Ag
◦ Program: Pesantren, MADIN, MTs, MA, SMK, Tahfidz, Kursus
mengkursus, Pelatihan dan sebagainya.
Santri adalah Muslim
Ahlussunnah Wal Jamaah
◦ Islam dari Aslama
artinya menyerahkan
diri.
◦ Muslim adalah orang
yang menyerahkan
dirinya kepada Allah.
◦ Muslim pasti
mempercayai Allah
dan semua rukun Iman.
◦ Semua agama samawi
adalah Islam
Santri Mengamalkan Rukun
Islam
Santri adalah Mu’min yang
kaffah
Santri adalah Pengikut
Ahlussunnah Wal Jamaah
“Orang-orang yang mengikuti sunnah Rasulullah Saw dan berada dalam golongan
jamaah kaum Muslimin.”
PRINSIP AQIDAH
AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH

◦ Berpegang teguh dengan al-Quran Hadis.


◦ Berpegang dengan prinsip-prinsip Salafu Soleh
◦ Apabila terdapat pertelingkahan pandangan , mereka
merujuk al-Quran dan Hadith.
◦ Mereka tidak mencela dan mengkafirkan orang yang
tidak sealiran dengan mereka.
◦ Mengakui mazhab empat, yaitu Hanafi, Maliki, Syafii
dan Hanbali.
Santri Selalu Bermazhab (1

1. (bahasa Arab: ‫; مذهب‬mażhab) adalah penggolongan suatu hukum atau


aturan setingkat dibawah firkah, yang dimana firkah merupakan istilah yang
sering dipakai untuk mengganti kata "denominasi" pada Islam
CIRI-CIRI SANTRI
AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
◦ Setelah adzan puji-pujian
◦ Sesudah salam, imam memimpin wirid dan doa, juga ada salam-
salaman dan bacaan sholawat
◦ Secara berkala diadakan doa bersama, seperti
tahlilan,manaqiban, istighotsah, ratiban shalawatan
◦ Ketika Sholat membaca “ushalli”
CIRI-CIRI SANTRI
AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
◦ Membaca “basmalah” sebelum membaca al-fatihah
◦ Membaca Qunut dalam sholat subuh
◦ Adzan 2 kali sebelum khutbah
◦ Tarawih dilaksanakan 20 rakaat dan 3 Rakaat witir
◦ Mengadakan PHBI, seperti Mauludan, Isra’ mi’raj, nuzulul qur’an
dll.
◦ Rutin Ziarah Makam para Wali dan Ulama
SANTRI MENOLAK PAHAM SYIAH, WHY?
◦Dalam Syiah Syahadat Laa ilaaha illallah dan Muhammad
Rasulullah harus disertai dengan persaksian bahwa Ali adalah wali
Allah.
◦Syi’ah meyakini bahwa Al Qur’anul Karim ada yang kurang dan Al
Qur’an yang sesungguhnya naik ke langit ketika para
sahabat murtad.
◦Syi’ah meyakini bahwa seluruh manusia murtad setelah wafatnya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali empat orang : Salman Al
Farisi, Abu Dzar Al Ghifari, Miqdad bin Aswad, dan ‘Ammar bin Yasir
Syi’ah menyakini bahwa imam-imam mereka adalah perantara
antara Allah dan makhluk-Nya.
◦Tidak mengakui kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu
Bakar, Umar, Utsman.
SALAH SATU BUDAYA DALAM SYIAH (2

2. Ritual asyura: ritual dalam agenda Syiah untuk memperingati hari


syahidnya sayyid Hussein
SANTRI MENOLAK
AQIDAH SALAFI ATAU WAHABI, WHY?

◦ Salafi Wahaby Menggunakan Tauhuid Uluhiyah, Rububiyah


dan Asma' wa al-Shifat
◦ Memahami Dalil al-Quran ataupun Hadith secara Tektual,
dan tidak Kontekstual.
◦ Mengagungkan Muhammad bin Abdul Wahhab dan
Syaikh Ibnu Taimiyah, dan sering mengutip pendapat
Abdullah bin Baz, al-Albani, al-'Utsaimin.
◦ Anti Takwil, Sehingga meyakini Allah swt. memiliki sifat
seperti layaknya makhluk. Contoh, dengan mengatakan
Allah swt. DUDUK, diatas 'Arsy.
◦ Sering menggunakan Slogan Kafir, Musyrik dan Bid'ah
Sesat, ketika menanggapi umat Islam diluar golongannya.
SANTRI MENOLAK
AQIDAH SALAFI ATAU WAHABI, WHY?

◦ Melarang Tradisi Tahlilan


◦ Menyesatkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
◦ Melarang bertawasul kepada orang yang tidak hadir, terlebih yang
meninggal dunia.
◦ Membid'ahkan tradisi-tradisi keagamaan seperti Yasinan, Shalawatan,
Selametan, Haul dll
◦ Menolak Seluruh Takwil, tanpa terkecuali.
◦ Membid'ahkan Dzikir keras dan berjamaah
◦ Melarang bertaqlid pada Madzhab tertentu
◦ Menyesatkan Kaum Sufi
◦ Menolak Madzhab Asy'ari dan al-Maturidzi
◦ Menolak pengiriman pahala pembacaan al-Fatihah kepada orang yang
sudah wafat.
PRINSIP AQIDAH SALAFI
ATAU WAHABI
SANTRI MENOLAK PAHAM
RADIKAL DAN TERORISM
◦ Percaya bahwa perubahan (baik agama maupun negara) hanya bisa dilakukana
secara menyeluruh (ekstrim/ melampaui batas kewajaran umum) dan dratis, tanpa
cara damai dan bertahap.
◦ Tidak mengakui tradisi yang sudah mengakar, sehingga membahayakan persatuan
dan kesatuan bangsa. Radikalisme agama aturan agama tanpa kompromi norma
dan budaya.
◦ Memaksakan kehendaknya dengan cara-cara memberangus aswaja atas nama
teks ajaran Islam yang disebut paling murni. Ini yang membahayakan ahlusunnah
waljamaah karena meniru semangat Walisongo dan Kanjeng Nabi dalam
menjalankan dakwah secara bertahap.
◦ Mengklaim kebenaran Islam hanya ada di kelompoknya. Yang lain salah karena
dianggap tidak sesuai sunnah Nabi dan Al-Qur'an.
◦ Sifat radikal menumbuhkan kecemasan (teror) dan penghancuran fisik (vandalisme)
kepada orang lain yang tidak sepaham. Mereka berani hancurkan makam auliya'
atas nama pemahaman sempit tentang khurafat mereka. Islam radikal itu 11-12
dengan Islam teroris.
◦ Tuduhan mereka, antara lain: tahlil bid'ah, ziarah wali sebagai penyembah kuburan,
Allah ada di Arasy, orang tua Nabi dituduh kafir, maulid dan tawassul adalah syirik,
hingga Pancasila disebut thogut, NKRI negara kafir, dll.
SANTRI MENOLAK
LIBERALISME/SEKULARISME
◦ Liberalisme adalah ideologi penyembah akal. Semua diakal-
akalkan. Wahyu ditolak jika dianggap tidak sesuai akal.
◦ Contoh ajaran liberalisme sholat bisa diganti dengan do’a.
Ajaran Quran boleh diubah jika tidak sesuai zaman. Jilbab itu
tradisi Arab tidak wajib kita ikuti.
◦ Sikap santri Jika ada wahyu berbicara maka hanya ada satu
kata “SAMI’NA WA ATHO’NA” : kami mendengar dan kami
mentaatinya.
SANTRI WASPADA DAN
MENOLAK NARKOBA
◦ Narkoba dan Penyalah Gunaan Obat mulai menyebar kemana-
mana. Pesantren juga terancam disusupi narkoba untuk merusak
para santri dan agar pesantren tercoreng kesuciannya.
◦ Santri adalah generasi yang steril narkoba. Jangan dekat-dekat
pengguna narkoba. Jangan mau diberi sesuatu dari orang yang
tidak dikenal.
SANTRI MENOLAK PUNK DAN ANAK
JALANAN YANG TIDAK SEKOLAH
DAN TIDAK MAU PULANG KE RUMAH
SANTRI SOLEH BERMEDSOS
SANTRI TIDAK PACARAN
AKU SANTRI AIC 10
◦ Biasa pakai peci dan sarung / Jilbab dan Sarung
◦ Bisa membaca Quran dan Kitab Kuning
◦ Bisa Tahlil dan Baca Barjanji
◦ Ziarah ke makam ulama’ dan para wali
◦ Menghormati dan khidmah kepada para ustadz/dzah, Guru dan
kiyai/bu nyai
Berjilbab dan Berpeci
1000 KALI KAU KETEMU KIYAI, USTADZ/GURU 1000 KALI CIUMLAH
TANGANNYA
TRILOGI SANTRI AIC 10

•1. Pribadi Muslim Yang Berakhlaq Karimah


•3. Kemampuan Berbahasa Arab Dan Inggris
•2. Penguasaan Ilmu pengetahuan Umum Dan Agama
DASAR JIWA SANTRI
1-IKHLASH
2-SABAR (TABAH)
3-KHIRS (CINTA ILMU, MENCARI DAN
MENYEBARKAN ILMU)
4-AKHLAQUL KARIMAH (SIDIQ,
AMANAH,TABLIGH,FATONAH)
5-TAWADLU’ (HUMBLENESS/KESEDERHANAAN)
6-ISTIQOMAH (DISIPLIN)
7-ZUHD (TIDAK BERORIENTASI PADA MATERI)
8-MUJAHADAH (BERJUANG KARENA ALLAH DAN
BERUSAHA MENINGKATKAN DERAJAT DI HADAPAN
ALLAH)
9-USWAH AL-HASANAH (MENJADI TELADAN YANG
BAIK, KADERISASI ULAMA)
10- TABARRUK (MENCARI BAROKAH)
IKHLAS
1. Melaksanakan
ketaatan semata-
mata karena Allah
2. Membersihkan setiap
amal dari dari benih-
benih riyak dan syirik
3. Melupakan
pandangan makhluk,
dengan selalu melihat
Allah
Tanda Ikhlas
Dzun Nuun Rahimahullahu Ta’ala menyebutkan tiga
tanda ikhlas:
• Tetap merasa sama antara pujian dan celaan orang
lain.
• Melupakan amalan kebajikan yang dulu pernah
diperbuat.
• Mengharap balasan dari amalan di akhirat (dan
bukan di dunia).
Dikatakan: tingkat paling tinggi dari keikhlasan adalah
apabila kamu merahasiakan ketaatan seperti ketika
kamu merahasiakan kemaksiatan.
SABAR

Kesabaran yang diperitahkan agama


:
1) Sabar menjalankan ketaatan;
2) Sabar meninggalkan kemaksiatan
3) Kesabaran dalam menerima
cobaan.
Hirsh (curiosity)
◦ Kecintaan dan keingintahuan terhadap
ilmu dan pengetahuan yang tinggi
◦ Semangat Mencari Ilmu. Tuntutlah Ilmu
sampai ke negeri Cina
◦ Semangat menyebarkan ilmu.
Akhlaqul Karimah
TAWADLU (humbleness)
◦ 1. Bertawadlu’ dalam bermasyarakat adalah bersikap
merakyat;
◦ 2. Bertawadlu’ dalam berbicara adalah bersuara lembut
ketika berbicara, sopan dan menghindari kata-kata kasar
dan cemoohan;
◦ 3. Bertawadlu’ dalam berpenampilan adalah berpakaian
yang wajar sesuai kebanyakan orang tidak glamour
apalagi mencolok;
◦ 4. Bertawadlu’ dalam dunia kerja adalah tidak menjadi
sok atasan lalu orang lain adalah bawahanya, kepada
pembantu pun harus memperlakukannya dengan baik
dan selayaknya dengan sesama manusia dalam
hubungan sosial;
TAWADLU (humbleness)
◦ 5. Bertawadlu’ dalam membangun tempat tinggal adalah dengan
menghindari membangun rumah yang mewah secara berlebihan;
◦ 6. Bertawadlu’ dalam berkeluarga adalah sering silaturrahmi
menjenguk mereka, tidak hanya ingin dikunjungi tetapi tiak mau
mengunjungi apalagi kepada saudara yang kurang mampu;
◦ 7. Bertawadlu’ kepada guru adalah dengan senantiasa
menghormatinya, tidak pernah duduk lebih tinggi darinya, mencium
tangannnya ketika bertemu dan tidak pernah membantah
perintahnya sejauh benar;
◦ 8. Bertawadlu’ kepada kedua orang tua juga begitu dengan
bersikap sopan memghormati dan tidak pernah membentaknya.
Senantiasa bersalaman dengan mencium tangan mereka ketika
hendak bepergian atau datang dari bepergian.
ISTIQAMAH
◦ Kedisiplinan, baik dalam bentuk kepatuhan terhadap aturan,
komitmen dan konsensus maupun bentuk lain seperti
penghargaan terhadap waktu dan ketaatan memenuhi tanggung
jawab yang diemban
Zuhud
(Tidak berorientasi pada materi)
• Ciri-ciri orang zuhud
• a.Hidup sederhana.
• b.Tidak menumpuk-numpuk harta.
• c.Menghindari hidup berfoya-foya dan bermegah-megah.
• d.Senantiasa mengedepankan kepentingan akhirat.
• e.Sangat berhati-hati dalam memperoleh atau mencari nafkah.
• f. Suka membantu orang susah.
Mujahadah
◦ Berjihad dalam rangka membela agama Alloh
◦ Bersungguh-sungguh penuh kesabaran dalam menuntut ilmu
◦ Bersungguh-sungguh penuh kesabaran dalam menegakkan
sunnah
◦ Bersungguh-sungguh penuh kesabaran dalam mentaati Alloh
Uswah Hasanah
1. Sering membaca sejarah hidup dan biografi para tokoh
penting, khususnya kisah Nabi Muhammad saw, karena di
situ banyak suri tauladan. Awal menjadi suri tauladan
adalah meneladani.
2. Banyak kerja sedikit bicara. Orang yang banyak bekerja
pasti banyak belajar, tetapi orang yang banyak bicara
justru sering membuat kesalahan.
3. Siapa yang terbaik dan terbanyak karyanya, mereka
yang diikuti. Maka kita harus berlomba-lomba dalam
kebaikan karena mereka yang menjadi contoh adalah
mereka yang berprestasi.
4. Mencontoh perkara buruk itu mudah dan cepat, tetapi
mencontoh perkara baik itu berat dan lama.
TABARUKAN
◦ Senantiasa mencari barokah dalam semua
tindakannya.
◦ Barokah maknanya kebaikan yang melimpah
ruah yang tetap dan berkelanjutan pada
kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada
hambaNya.
◦ Keberkahan pada harta artinya kebaikan dan
manfaat yang melimpah ruah pada harta
tersebut.
◦ Keberkahan pada ilmu, artinya ilmunya
bermanfaat meskipun terbatas.
Syubbanul Wathon
Karya: KH. Abdul Wahab Chasbullah (1934)
(Ijazah KH. Maemon Zubair Tahun 2012)

‫ن‬ْ َ‫ن ياَ لَ ْلوَطَن ياَ لَ ْلوَط‬


ْ َ‫ياَ لَ ْلوَط‬
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon

ِ ‫ن ِمنَ ْا‬
ْ ‫إليم‬
‫َان‬ ُّ ‫ح‬
ْ َ‫ب ْالوَط‬ ُ
Hubbul Wathon minal Iman

ْ ‫َوالَتَ ُك‬
ِ ‫ن ِمنَ ْال‬
‫حرْماَ ْن‬
Wala Takun minal Hirman

ْ َ‫ل ْالوَط‬
‫ن‬ ْ َ‫اِ ْنهَض ُوا أ‬
َ ‫ه‬
Inhadlu Alal Wathon
‫سياَ بِالَدى‬ِ ‫ندون ْي‬ُ ِ‫ا‬
Indonesia Biladi

َ ‫ن ْال َف‬
َ ‫خاما‬ َ ‫أَ ْن‬
ُ َ‫ت ُع ْنوا‬
Anta ‘Unwanul Fakhoma

َ ‫َن ي َْأتِ ْي‬


َ‫ك يَ ْوما‬ ُّ ‫ُك‬
ْ ‫لم‬
Kullu May Ya’tika Yauma

‫حماَ ًما‬ َ ‫طَا ِمحاً ي َْل‬


ِ ‫ق‬
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu
SEMOGA KITA SEMUA DIBERI ILMU
YANG MANFAAT DAN BERKAH SERTA
BETAH DI PESANTREN, AMIN
Wallahu a’lam

Anda mungkin juga menyukai