0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
132 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas konsep Islam moderat dalam perspektif Nahdlatul Ulama. Islam diajarkan sebagai agama yang moderat dengan prinsip tawasut (moderat), tawazun (seimbang), dan i'tidal (tegak lurus) berdasarkan ajaran Al-Quran. Konsep moderat diterapkan dalam tiga dimensi iman, Islam, dan ihsan dengan menganut pemikiran Abu Hasan al-Asy'ari, Abu Manshur al-Maturidi, dan
Dokumen tersebut membahas konsep Islam moderat dalam perspektif Nahdlatul Ulama. Islam diajarkan sebagai agama yang moderat dengan prinsip tawasut (moderat), tawazun (seimbang), dan i'tidal (tegak lurus) berdasarkan ajaran Al-Quran. Konsep moderat diterapkan dalam tiga dimensi iman, Islam, dan ihsan dengan menganut pemikiran Abu Hasan al-Asy'ari, Abu Manshur al-Maturidi, dan
Dokumen tersebut membahas konsep Islam moderat dalam perspektif Nahdlatul Ulama. Islam diajarkan sebagai agama yang moderat dengan prinsip tawasut (moderat), tawazun (seimbang), dan i'tidal (tegak lurus) berdasarkan ajaran Al-Quran. Konsep moderat diterapkan dalam tiga dimensi iman, Islam, dan ihsan dengan menganut pemikiran Abu Hasan al-Asy'ari, Abu Manshur al-Maturidi, dan
Daurah Aswaja IPNU-IPPNU UIN Sunan Ampel Surabaya 03 Mei 2014
Oleh: Fathul Qodir
ISLAM AGAMA MODERAT Perintah Al-Quran agar umat Islam berperilaku moderat: Tawasut/Moderat
)(143 : Tawazun/Seimbang
) (25 : Itidal/Tegak Lurus
)(9 : IMPLEMENTASI KONSEP MODERAT TIGA DIMENSI AJARAN ISLAM
Iman > Tauhid, Teologi,
Kalam Islam > Syariat / Fikih Ihsan > Akhlaq dan Tasawuf MODERATISME ASWAJA AN-NAHDLIYAH Tauhid: Abu Hasan al-Asyari dan Abu Manshur al-Maturidi Fikih: Imam Hanafi, Maliki, Syafii, Hanbali Tasawuf: Imam Junaid al- baghdadi dan Imam al- Ghazali ASPEK TAUHID Keseimbangan antara rasio dan nash Berusaha sekuat tenaga memurnikan akidah dari segala campuran aqidah dari luar Islam Tidak tergesa menjatuhkan vonis musyik, kufur dan sebagainya atas mereka yang satu dan lain hal belum memurnikan tauhid ASPEK TAUHID Antara mujassimah dan muatillah, dalam konteks pembicaraan tentang Dzat Tuhan Antara qadariyah dan jabariyah, dalam konteks pembicaraan tentang perbuatan Tuhan Antara Murjiah dan waidiyah (mutazilah), dalam konteks pembicaraan tentang janji dan ancaman Tuhan. Antara Syiah (rafidhah) dengan Khawarij, dalam konteks pembicaraan masalah status ahlul bait. ASPEK SYARIAH Berpegang teguh kepada al-Quran dan as- sunnah, dengan memakai metode yang dapat dipertanggungjawabkan Tidak ada campur tangan akal dalam permasalahan yang terdapat dalil sharih (jelas) dan pasti (qathiyyud dilalah dan qathiyyus tsubut) Pada masalah yang dzanniyat, ada toleransi perbedaan pendapat selama tidak bertentangan dengan prinsip agama ASPEK TASAWUF DAN AKHLAQ Tidak mencegah, bahkan menganjurkan usaha memperdalam penghayatan ajaran Islam, dengan riyadhah dan mujahadah, menurut tata cara yang tidak bertentangan dengan prinsip hukum dan ajaran Islam Mencegah sikap ghulluw (berlebihan), yang dapat menjerumuskan kepada penyelewengan akidah dan syariah Berpedoman akhlaq yang luhur, dan berada di antara sikap ekstrim.yakni; syajaah (berani), antara jubn (penakut) dan sembrono (tahawwur). Tawadlu di antara takabbur (sombong) dan tadzallul (rendah diri). Jud/ karom (dermawan), antara sikap bukhl (kikir) dan israf (boros) ASPEK PERGAULAN ANTAR GOLONGAN
Mengakui tabiat manusia yang selalu senang
berkelompok dan bergolong-golong berdasarkan atas unsur pengikatnya masing- masing Pergaulan antar golongan diusahakan berdasar saling mengerti dan saling menghormati Permusuhan terhadap suatu golongan hanya boleh dilakukan terhadap golongan yang nyata memusuhi Islam dan umatnya. Terhadap yang tegas memusuhi Islam, harus disikapi dengan tegas ASPEK KEHIDUPAN BERNEGARA
Negara nasional (yang didirikan bersama oleh
seluruh rakyat) wajib dipelihara dan dipertahankan eksistensinya. Penguasa negara (pemerintah) yang sah harus ditempatkan pada kedudukan yang terhormat dan ditaati selama tidak menyeleweng, dan atau memerintah ke arah yang bertentangan dengan hukum dan ketentuan Allah. Jika terjadi kesalahan dari fihak pemerintah, diperingatkan dengan cara yang baik-baik ASPEK KEBUDAYAAN Kebudayaan, termasuk di dalamnya adat istiadat, tata pakaian, kesenian, dan sebagainya adalah hasil budi daya manusia yang harus ditempatkan pada kedudukan yang wajar dan bagi pemeluk agama, kebudayaan harus dinilai dan diukur dengan norma-norma hukum dan ajaran agama Kebudayaan yang baik, dalam arti menurut norma agama, dari manapun datangnya dapat diterima dan dikembangkan. Sebaliknya, yang tidak baik harus ditinggalkan. Yang lama yang baik dipelihara dan dikembangkan, yang baru yang lebih baik dicari dan dimanfaatkan. Tidak boleh bersikap apriori, selalu menerima yang lama dan menolak yang baru, atau sebaliknya. ASPEK DAKWAH Berdakwah adalah mengajak masyarakat untuk berbuat menciptakan keadaan yang lebih baik, terutama menurut ukuran ajaran agama. Tidak mungkin berhasil mengajak seseorang dengan cara yang tidak mengenakkan hati.berdakwah bukan menghukum. Berdakwah harus dilakukan dengan sasaran tujuan yang jelas, tidak hanya sekedar mengajak berbuat saja menurut selera. Berdakwah harus dilaksanakan dengan keterangan jelas, dengan petunjuk-petunjuk yang baik, sebagaiman seorang dokter atau perawat berbuat terhadap pasien. Kalau terdapat kesulitan,maka harus ditanggulangi dan diatasi dengan cara yang sebaik-baiknya. IMPLEMENTASI KONSEP MODERAT DALAM ASPEK-ASPEK KEHIDUPAN YANG LAIN JUGA SAMA