Netizen said:
“Beragam, bukan berbeda. Berwarna, bukan tak sama.
Kita bersatu karena perasaan bukan karena kita sama.
Karena memang sesungguhnya, manik-manik tasbihku
tetap berbeda dengan manik-manik rosariomu.
LDR terjauh saat Assalamualaikum dibalas dengan Shalom.
Cinta diciptakan untuk menyatukan perbedaan. Meski
agama yang menjadi perbedaannya.”
Nikah Beda Agama = Menuju sebuah
Gaya Hidup Pasangan Millenial?
Nikah Beda Agama di Masa (Permulaan) Islam
dengan Moderasi
Beragama
Moderasi Beragama : Agenda Global
Islam Moderat Desain Barat
Dokumen RAND Corporation, Sebuah Desain
Perang Terencana Melawan Islam
MODERAT VS EKSTRIMIS
STRATEGI BARAT MELAWAN ISLAM
2011 Seruan : Global War On Terorism 2006, Rand Corp : Hambat ruang gerak islam Global War On Radicalism Menjual
Membuat UU anti Terorisme Islam fundamentalis di berbagai ruang termasuk media “Moderasi Islam”
sebagai pihak tertuduh Dukung kelompok2 & penguasa yg mempromosikan
toleransi dan dialog antar agama & dukung pendidikan
moderasi
Menghimpun para ulama, ilmuwan, penulis nasionalis,
pemberi ceramah untuk Mengajak umat meninggalkan
ekstrimisme & menyerukan moderasi
ISLAM MODERAT
PERJALANAN BARU BARAT MENYERANG ISLAM
War on War on
Perang Salib
Terrorism Radicalism
Lawan
Ekstrimism
Dukung e
Syari’ah Dukung
demokrasi
Non -
sektarian
Non-
muslim Dukung
Bangun
HAM
Rumah
Kriteria ibadah
Moderat
Moderat Minoritas
Kebebasan
Boleh
beragama
memimpin
Dukung Tolak
UU Formalisasi
Syari’ah
sekuler Dukung
Non
Muslim
LIMA PROYEK MODERASI
Sekularisme
Relativisme
Gender
Pluralisme
Westernisme Kontekstualisme
Moderat atau Wasathiyah
Dalam Islam, moderat atau Wasathiyah berasal dari akar kata “wasatha”.
Isim fa’ilnya adalah wasith.
Menurut Ibnu Munzir, ulama fiqh dan lughah, pengertian wasathiyah secara etimologi berarti “sesuatu yang berada
(di tengah) di antara dua sisi”.
Dalam khazanah Islam klasik, terdapat banyak pendapat dari para ulama yang senada dengan pengertian tersebut.
1. Menurut Ibnu ‘Asyur, kata wasath berarti sesuatu yang ada di tengah atau sesuatu yang memiliki dua belah
ujung yang ukurannya sebanding.
2. Menurut al-Asfahany, kata wasathan berarti tengah-tengah di antara dua batas (a’un) atau bisa berarti yang
standar. Kata tersebut juga bermakna menjaga dari sikap melampaui batas (ifrath) dan ekstrem (tafrith).
3. Wahbah al-Zuhaili dalam tafsir al-Munir menegaskan bahwa kata al-wasath adalah sesuatu yang berada di
tengah-tengah
Ummatan Wasathan
Firman Allah dalam Surat Al Baqarah: 143 yang artinya : “Dan demikian (pula)
Kami menjadikan kamu (umat Islam) ummatan wasathan agar kamu menjadi saksi
atas (perbuatan manusia) dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
perbuatan kamu …”.
Allah menggunakan kata al-wasath karena Allah akan menjadikan umat Islam sebagai saksi
atas (perbuatan) umat lain.
Sikap melampaui batas Ifrath
(ghuluw) Tafrith Sikap mengurangi ajaran agama