DAN ISLAM
WASHATHIYYA
H
OLEH : ABDUL QADIR JAELANi
Aswaja merupakan singkatan dari Ahlussunnah Wal
Jamaah. Ada 3 kata yang memiliki istilah tersebut
yaitu Ahl, As-sunnah dan Jamaah.
Ahl secara bahasa berarti keluarga, pengikut atau
penduduk.
As-Sunnah secara bahasa bermakna jalan, cara atau
perilaku.
Jamaah berarti orang banyak atau sekelompok
manusia yang berkumpul berdasarkan satu tujuan.
Ahlussunnah Wal Jamaah bukan merupakan aliran
baru yang muncul sebagai reaksi dari beberapa
aliran yang menyimpang dari ajaran Islam yang
Hakiki, namun justru merupakan Islam yang murni
sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW dan sesuai dengan apa yang telah digariskan
serta diamalkan oleh para sahabatnya.
SEKTE-SEKTE
KARAKTERISTIK
DALAM ISLAM
ASWAJA
SEJARAH ISLAM
ASWAJA WASHATHIYAH
SEKTE- SYI’AH
Secara bahasa syi’ah berasal dari bahasa Arab
SEKTE sya’a yang berarti pendukung atau pembela.
Ajaran Syi’ah berawal pada sebutan yang
DALAM ditujukan kepada pengikut Ali bin abi thalib.
3. Status Al-Qur’an
4. Konsep taqiyah
KHAWARIJ
Nsma khawarij berasal dari kata kharaja yang
berarti keluar. Nama tersebut diberikan kepada
mereka karena menyatakan diri keluar dari barisan
Ali bin abi thalib dalam persengketaanya dengan SEKTE- SEKTE
Mu'awiyah
DALAM
Paham teologi Khawarij
1. Menganut paham demokrasi dalam ISLAM
ketatanegaraan
2. Menghukumi pelaku dosa besar sebagai orang
kafir dan akan kekal dalam neraka
MURJI’AH
Murji'ah berasal dari kata arja'a yang berarti
menunda. Dinamakan demikian karena mereka itu
berpendapat bahwa masalah dosa besar itu ditunda
SEKTE- SEKTE penyelesaiannya sampai hari perhitungan nanti, dan
manusia tidak brhak menghukumi pelaku dosa
DALAM ISLAM besar sebagai orang kafir
SEKTE- SEKTE pendapatnya bahwa orang yang melakukan dosa besar bukanlah kafir
dan bukan pula mukmin. Setelah itu ia berdiri menjauhkan diri dari Hasan
Basri lantaran mereka tak sependapat dengannya, lalu pergi ke tempat
DALAM ISLAM lain di masjid itu juga. Di sana ia membentuk pengajian sendiri dan
mengulangi pendapatnya. Atas peristiwa ini, Hasan Basri berkata:
“Wasil menjauhkan diri dari kita (i’tazala’anna). Kemudian mereka disebut
Mu'tazilah, artinya orang yang menjauhkan diri”. Ajaran-ajaran mu’tazilah
meliputi tauhid, al-adl, wa’d wal wa’id, al-manzilah bainal manzilatain, dan
amar ma’ruf nahi mungkar.
Asy'ariyah
Nama asy’ariyah terambil dari nama pendirinya yaitu Abu Hasan
Ali bin Ismail Al-Asy'ari. Tibulnya aliran Asy’ariah tak lepas dari
keresahan terhadap ajaran-ajaran mu’tazilah yang sangat rasional
hingga terkesan meremehkan Al-Qur’an dan hadits sebagai
pedman dalam beragama.
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat
yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu.
• Jalan tengah antara berlebih-lebihan dalam beragama (ifroth) dan mengurangi ajaran
agama (tafrith).
• Keseimbangan dan tegas sehingga dapat dibedakan antara penyimpangan (inhiraf) dan
perbedaan (ikhtilaf).
• Mengutamakan keadilan, dan bertindak secara proporsional.
• Mengedepankan prinsip musyawarah (syura), dengan prinsip menempatkan kemaslahatan
• Mengutamakan prinsip reformatif (ishlahi) dengan berpijak pada kerangka nilai dan
mengakomodasi kemajuan zaman.
• Mengutamakan sikap tasamuh
• Bersikap egaliter (musawah) dalam mu'amalah dan hukum
• Memegang prinsip aulawiyyah
• Memperhatikan perkembangan zaman (tathowwuriyah)