Anda di halaman 1dari 24

Mengenal Tokoh-Tokoh Pemikir

Ahlussunnah wal Jamaah

Muhammad Arisy Karomy, ST.


M.PdI
Aswaja NU Center PCNU Sidoarjo,
Ketua Pemuda Remaja Masjid Sidoarjo
Ponpes Al-Kholil , Jetis I/62 Sidoarjo, 081556715657
Referensi
 Mukhtar, M. & dkk. 2007, Aswaja An-Nahdliyah, Ajaran Ahlussunnah
wal Jama’ah yang berlaku di Lingkungan Nahdlatul Ulama’, LTNU Jawa
Timur,
 Tholhah, M. H. 2005, Ahlussunah Wal- Jama’ah dalam Persepsi dan
Tradisi NU, Lantobara Press, Jakarta
 Nafis, A. 2012, Risalah Ahlussunnah wal- Jama’ah. Khalista, Surabaya
 Ramli, M. I., 2009, Madzhab al-Asy’ari, Benarkah Ahlussunnah wal
Jama’ah? Jawaban Terhadap Aliran Salafi, Khalista, Surabaya
 Harist, A.B. 2010, Islam NU, Pengawal Tradisi Sunni Indonesia,
Khalista, Surabaya
 Ghani, A.M.A. 2014, Silsilah Keilmuan Ulama NU, PBNU LTM, Jakarta
 Said Aqil S, 1997, Ahlussunnah wal Jamaah Dalam Lintasan Sejarah,
LPSM Yogyakarta.
ASPEK (RUKUN) AGAMA

a. Imam (Aqidah/Teologi)
Pendekatan ilmu Tauhid, Ilmu Kalam
b.Islam (Syari’ah)
Pendekatan Ilmu Fiqih (Hukum
Islam/Yurisprudensi)
c. Ihsan (Akhlaq)
Pendekatan ilmu Tasawwuf
Manhaj Fikroh Nahdliyah
(Metode Berfikir ke-NU-an)
a. Dalam bidang Aqidah/Teologi
NU mengikuti Manhaj dan pemikiran Abu Hasan
Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi
b. Dalam bidang Syari’ah/Fiqih
NU bermadzhab secara qouli dan manhaji kepada
salah satu dari al-Madzahib al-Arba’ah (Hanafi,
Maliki, Syafi’I, Hanbali)
c. Dalam bidang Tasawwuf
NU mengikuti Imam a-Junaid al-Baghdadi (w.297)
dan Abu Hamid al-Ghozali (450-505 H/1058-1111 M)
Al-Hafizh Muhammad Murtadha al-Zabidi
dalam kitab Ithaf al-Sadat al-Muttaqiin juz 2:

‫اذا اطلق اهل السنة و الجماعة فالمراد ب&هم‬


‫ا&الشاعرة و الماتري&دية‬
Apabila Ahlussunnah wal jamaah
disebutkan, maka yang dimaksud
adalah pengikut madzhab al-
Asy’ari dan al-Maturidi
Imam Abu Hasan al-Asy’ari
(Abu Hasan Ali bin Ismail bin Abi Bisyr Ishaq bin Salim bin Abdullah bin Musa bin Bilal
bin Abi Burdah Amir bin Abu Musa Abdullah bin Qois al-Asy’ari)

► Keturunan sahabat Nabi, Abu Musa Al-


Asy’ari
► Lahir di Bashrah 260 H/875 M
► Wafat di Baghdad 324 H/935 M
► Yatim, diasuh bapak tiri yang ulama
mu’tazilah Abu Ali al-Juba’i.
► Usia 40 th meninggalkan mu’tazilah
► Pelopor gerakan kembali ke Ahlussunnah
wal Jamaah
Alasan Meninggalkan Mu’tazilah

► Mu’tazilah terlalu mengedepankan rasio


► Doktrin ajarannya banyak menyimpang
dari nash al-Qur’an dan Hadist
► Dialog dengan ayah tiri yang berakhir
dengan jalan pikiran buntu
► Kontradiktif ditataran rasio
► Bermimpi bertemu Rosululloh
Imam Abu Mansur al-Maturidi
Pendirinya Imam Abu Mansur al-Maturidi.
Lahir di Maturid Samarkand,
Wafat 333 H.

- Fiqhnya: Imam Hanafi

- Kelompok yg dihadapi: Mu’tazilah, mujassimah,


qaramitha & jahmiyah

- Tawassuth: Upaya pendamaian antara al-naqli &


al-aqli

- Tasamuh : - Kekuasaan dan kehendak mutlak


Tuhan dibatasi oleh Tuhan sendiri
- Jika ada perbedaan wahyu&akal
maka akal hrs mentakwilkannya.
Spirit Ajaran
Asy’ariyah & Maturidiyah

 Aswaja menolak ajaran aqidah garis


keras
 Aswaja menolak kelompok yg menutup
diri dr gol mayoritas kaum muslimin
 Prinsip : melestarikan hal lama yang baik
dg mengambil hal baru yang lebih baik.
 Asy’ariyah & Maturidiyah:
(Ajaran tauhid Sunni) adl
ikhtiar mencari jalan tengah
(moderat) antara
ekstrimitas Jabariyah &
Qodariyah / Mu’tazilah.

Alhamdulillah…***
Tokoh
Syari’ah
Aswaja
 Untuk mengetahui
hukum/ketentuan persoalan baru
maka Ijtihad harus dilakukan
 Ijtihad sudah banyak dilakukan
oleh para ulama ahli ijtihad
(mujtahid) pada masa sesudah
kurun sahabat
 Pola pemakan islam melalui ijtihad disebut
Madzhab yg artinya jalan pikiran &
pemahaman / pola pemahaman.
Urgensi Madzhab
- Agama Islam agama yang sempurna untuk seluruh
umat manusia dan sepanjang zaman
- Kesempurnaan islam bersumber pada alqur’an dan
hadist
- Sepeninggal Rasululloh tidak ada otoritas wahyu
tempat menemukan jawaban problematika hidup
- Ijtihad menjadi solusi ketetapan hukum atas
permasalahan yang tidak terjawab oleh Al-Qur’an
dan hadist
- Pola Ijtihad yang dipakai adalah : MADZHAB
Akhir Profil 4 Madzhab Awwal Taarruf
Pengertian & Manfaat Madzhab
- Arti Bahasa “ Jalan/Jalur”
- Pengertian : Jalan Pikiran / Pola pemahaman
ajaran Islam melalui ijtihad para mujtahid
- Manfaat :
- Islam dapat berkembang, disebarkan dan
diamalkan
- Terpelihara kelurusan dan terjamin
kemurniannya

Akhir Profil 4 Madzhab Awwal Taarruf


Kenapa harus 4 Madzhab:

1. Kwalitas pribadi & Ilmu sudah Masyhur


2. Merupakan Imam Mujtahid mutlak
mustaqil
3. Mempunyai murid yang konsisten
mengajar & mengembangkan
madzhabnya.
4. Mempunyai mata rantai dan jaringan
intelektual.
Profil Empat (4) Imam Madzhab

• Imam Abu Hanifah Nu’man bin


Tsabit
• Imam Malik bin Anas
• Imam Muhammad bin Idris As-
Syafi’I
• Imam Ahmad bin Hambali
Akhir Profil 4 Madzhab Awwal Taarruf
Imam Hanafi ra.
• Nama Lengkap : Abu Hanifah Nu’man bin
Tsabit bin Zuta bin Mah
• Lahir : Kufah 80 H
• Wafat : Baghdad 150 H
• Tokoh ahlur ra’yi
• Murid utama : Abu Yusuf Ibrahim,
Muhammad bin Hasan As-Syaobani
Akhir Profil 4 Madzhab Awwal Taarruf
Imam Maliki ra.
• Nama Lengkap : Abu Abdullah Malik bin
Anas bin Malik bin Abi Amir Al-Asbahi
• Lahir : Madinah 93 H
• Wafat : Madinah 179 H
• Tokoh ahlul hadits
• Kitab utama : Al-Muwatho’, Al-Maslahah
Al-Mursalah, Amal Ahlul Madinah”

Akhir Profil 4 Madzhab Awwal Taarruf


Imam Syafii ra.
• Nama Lengkap Abu Abdullah Muhammad
bin Idris As-Syafi’i
• Lahir : Ghoza 150 H
• Wafat : Mesir 204 H
• Tokoh yang memadukan Ahlurra’yi dan
ahlul hadist
• Kitab utama : Arrisalah, Al-Umm
Akhir Profil 4 Madzhab Awwal Taarruf
Imam Hambali ra.
• Nama Lengkap : Abu Abdullah Ahmad bin
Muhammad bin Hambal As-Syaibani
• Lahir : Baghdad 164 H
• Wafat : Baghdad 261 H
• Tokoh ahlul hadits
• Kitab utama : Musnad Ahmad
Akhir Profil 4 Madzhab Awwal Taarruf
Mengapa Harus 4 Madzhab
1. Kwalitas pribadi & Ilmu sudah Masyhur
2. Merupakan Imam Mujtahid mutlak mustaqil
3. Mempunyai murid yang konsisten mengajar
& mengembangkan madzhabnya dengan
buku induk yang terjamin keasliannya
hingga kini.
4. Mempunyai mata rantai dan jaringan
intelektual diantara mereka dan ulama
pendahulu.
Akhir Profil 4 Madzhab Awwal Taarruf
Tasawuf Aswaja
An-Nahdliyah

 Prinsip Aswaja; Hakikat tujuan adl


tercapainya keseimbngan kepentingan
dunia akhirat & selalu mendekatkan diri
kepada Allah
 Bagi Penganut Aswaja, tasawuf yang
benar adl yang dituntun oleh wahyu, Al-
Quran & hadits
(Thoriqoh ar-Rasulullah saw.)
 Sejarah Kehidupan (suluk) Nabi
hingga waliyullah dilihat dari:

1. Kehidupan Pribadi (individu)


- Kezuhudan
- Wara
- Amalan

2. Kehidupan Sosial
- Tawadhu’
- Sopan santun
Tujuan Penerimaan Tasawuf tsb :
1. Memberikan jalan tengah diantara dua
kelompok yg berbeda
2. Memiliki hubungan langsung dengan tuhan
3. Secara berjamaah dpt melakukan gerakan
kearah kebaikan umat
4. Menjadikan umat yg memiliki kesalehan
individu dan sosial
5. Menjadi umat yang selalu dinamis
6. Dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi
umat
Syarat Ajaran Tasawwuf yg
diterima kaum Nahdliyin
 Memiliki sanad sampai pada Nabi
Muhammad saw, jika tidak maka tdk
dapat menerima sbg thoriqoh mu’tabaroh
 Tidak meninggalkan syariat dan aqidah
seperti dalam tasawuf al-Ghozali dan
Junaid al-baghdadi

Anda mungkin juga menyukai