TELAAH BIOLOGI SMA

Materi: BIOTEKNOLOGI

Pengembang Bahan Ajar:

Boloupoto, Kartomarmo, Bathorokolo, Durgo Sangkuni

Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri Mata Kuliah Telaah Biologi SMA
yang diampu oleh Dr. Muhfahroyin, S.Pd., M.T.A.

Oleh:

CINGKOROBOLO MARUTO KLOPO

NPM: 21230018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2023
 KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat kepada Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penelaah dapat menyelesaikan tugas telaah bahan ajar biologi
SMA ini pada waktu yang telah ditetapkan. Hasil telaah ini disusun dalam rangka
memenuhi mata kuliah Telaah Biologi SMA. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Dr. Muhfahroyin, S.Pd., M.T.A., selaku dosen pengampu mata kuliah
Telaah Biologi SMA
Demikianlah makalah ini dibuat, penulis menyadari dalam pembuatan makalah
ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun agar lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Metro, Oktober 2023

Penelaah,

Cingkorobolo Maruto Klopo

 DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................... i
Kata pengantar.............................................................................. ii
Daftar isi........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................ 2
Bab II KAJIAN TEORI................................................... ............... 3
Bab III METODE TELAAH............................................................. 4
Bab IV. HASIL TELAAH ............................................................... 6
Bab V. KESIMPULAN................................................................... 12
Bab VI. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN................... ...............
A. Kelebihan....................................................... ............... 14
B. Kekurangan.................................................... ............... 15
Bab VII REFLEKSI........................................................ ............... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................... ............... 18
 BAB I
PENDAHULUAN

A. Isi Bahan Ajar yang Ditelaah

Bahan ajar yang ditelaah adalah:
1. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan akan makanan terus meningkat sehingga
perlu diadakannya peningkatan dan perbaikan kuantitas serta kualitas pangan.
2. Bioteknologi yang sedang berkembang adalah bioteknologi modern dengan
menggunakan teknologi rekombinasi DNA dengan teknik tertentu untuk memotong,
menyisipkan, maupun menyusun kembali fragmen-fragmen DNA.
3. Bioteknologi berperan dalam menghasilkan varietas tanaman yang unggul dan memiliki
produktivitas tinggi.
4. Peneliti menggunakan mikroorganisme bakteri sebagai agen pembawa gen. Gen
tersebut dibawa melalui organel berupa plasmid dalam tubuh bakteri.
5. Namun beberapa pihak mengkhawatirkan kehalalan produk pangan hasil bioteknologi
sehingga perlu diamati dan ditetapkan titik kritis kehalalan produk. Kajian ini
menjelaskan mengenai perkembangan bioteknologi, mikroorganisme yang berperan
dalam proses bioteknologi, serta mengamati status kehalalan produk hasil bioteknologi.
B. Tujuan
Tujuan bahan ajar yang ditelaah adalah menyajikan bahan ajar perkembangan
bioteknologi, mikroorganisme yang berperan dalam proses bioteknologi serta mengamati
status kehalalaln produk hasil bioteknologi.
 BAB II
KAJIAN TEORI

1. Di Indonesia banyak dijumpai berbagai produk makanan tradisional hasil olahan

bioteknologi konvensional melalui fermentasi seperti tempe, tapai, dan oncom (Nuraida et
al., 2014).
2. Pengolahan makanan tersebut tidak terlepas dari peranan mikroorganisme berupa bakteri,
fungi, dan yeast (Barus dan Wijaya 2011; Sarwono 2010).
3. Pemanfaatan mikroorganisme ini berbeda-beda tergantung pada bahan dasar dan hasil
akhir yang ingin diperoleh (Pessoa 2019).
4. Transfer gen dapat dilakukan dari binatang ke tanaman, ataupun dari tanaman ke
mikroorganisme (Sutarno 2016).
5. Bakteri yang digunakan bisa berasal dari kelompok Actinobacteriaceae seperti
Bifidobacterium thermophilum (Xiao et al. 2010), Firmicutes seperti Bacillus (Schwan dan
Wheals 2004; Kubo et al. 2011), dan Proteobacteriaceae seperti Acetobacter dan
Gluconacetobacter (Sengun dan Karabiyikli 2011). Sedangkan dari fungi bisa berasal dari
yeast maupun filamentous fungi (Bourdichon et al. 2002).
6. Fermentasi dikenal sebagai salah satu cara pengawetan makanan tertua di dunia.
Pengawetan makanan melalui fermentasi pada bahan mentah telah digunakan sejak
sekitar zaman Neolitik (sekitar 1000 tahun SM) (Prajapati dan Nair 2003).
7. Pengawetan makanan dengan fermentasi terjadi karena adanya pembentukan metabolit
penghambat seperti etanol, asam organik (asam laktat, asam asetat, asam format, dan
asam propionat), dan bakteriosin (Ross et al. 2002; Gaggia et al. 2011).
8. Makanan fermentasi di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori
berdasarkan prosesnya seperti yang terdapat pada Tabel 1. Fermentasi asam laktat (buah,
sayur, susu, singkong, dan daging), fermentasi jamur (kedelai, kacang), fermentasi alkohol
(beras, singkong), dan fermentasi kadar garam tinggi (ikan, kecap, dan tauco) (Nuraida et
al. 2014).
 BAB III
METODE TELAAH
A. Metode
Telaah bahan ajar biologi materi bioteknologi dan produk bioteknologi pangan
menggunakan format telaah dan scoring dengan skala 1-5, dilengkapi persentasi kelayakan
bahan ajar.
B. Analisis Data
Data yang dianalisis berupa aspek-aspek kelayakan bahan ajar pada bahan ajar
bioteknologi pangan. Format telaah bahan ajar sebagai berikut.

Kelayakan
No. Komponen Skor Catatan
(%)
I KELAYAKAN ISI
A Cakupan Tujuan dan Materi
1 Kesesuaian dengan Tujuan 1 2 3 4 5
2 Keluasan Materi 1 2 3 4 5
3 Kedalaman Materi 1 2 3 4 5
B Akurasi Materi
4 Akurasi Fakta 1 2 3 4 5
5 Akurasi Konsep 1 2 3 4 5
6 Akurasi Teori 1 2 3 4 5
C Kemutakhiran
7 Kesesuaian dengan IPTEKS 1 2 3 4 5
8 Keterkinian 1 2 3 4 5
D Pemicu Keingintahuan
9 Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu 1 2 3 4 5
10 Merangsang Berpikir Kritis 1 2 3 4 5
Mendorong untuk Mencari Informasi
11 Lebih Luas 1 2 3 4 5

II E KEBAHASAAN
12 Sesuai Perkembangan Siswa 1 2 3 4 5
13 Komunikatif 1 2 3 4 5
14 Kesesuaian dengan EYD 1 2 3 4 5
Konsistensi Penggunaan Istilah dan
15 1 2 3 4 5
Simbol/Lambang
III F INTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM
Mengintegrasikan Nilai-Nilai Islam
dalam Materi 1 2 3 4 5
16
17 Kesesuaian Nilai-Nilai Islam 1 2 3 4 5
 dengan Materi

Menumbuhkan Motivasi Spiritual

Siswa 1 2 3 4 5
18
Kesesuaian Ayat dengan Sumber
Aslinya 1 2 3 4 5
19
Keterbacaan Ayat
1 2 3 4 5
20

Jumlah …………..……… ………………

Saran dan masukan:
………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………
Pengembang, Penelaah,

…………………….……………………………….. …………………….………………………………..
 BAB IV
HASIL TELAAH

I. KELAYAKAN ISI
A. CAKUPAN TUJUAN DAN MATERI

1.Kesesuaian dengan Tujuan

Berdasarkan grafik diatas, maka kesesuaian isi modul dengan tujuan sudah baik yaitu
mencapai 91,7%. Modul ini sudah layak dalam hal kesesuaian isi dengan tujuan yang
bersumber dari indikator KI dan KD.

2. Keluasan Materi
Keluasan materi didalam isi modul kami mencapai kelayakan sebesar 83,3%. Keluasan
materi mendukung peserta didik dalam memperluas ilmu pengetahuannya. Karena jumlah
kelayakan nya 4,7 maka isi dari modul ini sudah sangat layak dalam keluasan materinya.

3.Kedalaman materi
Kedalaman materi dari modul yang telah ditelaah memiliki kedalaman materi yang cukup
baik karena mencapai kelayakan sebesar 76,7% dari sebelas kelompok yang sudah menilai.
Kedalaman materi merupakan hal yang perlu ada dalam beberapa bahan ajar seperti modul
yang menjadi salah satu pedoman belajar peserta didik. Modul kelas XII SMA sudah sangat
pantas memperdalam materinya.

B. AKURASI MATERI

4.Akurasi Fakta
Akurasi fakta dalam modul kami sudah tercantum dengan jelas untuk mempermudah
peserta didik menelaah ilmu serta fakta yang ada didalam modul. Akurasi fakta mencapai
83,3% dan nilai tersebut sudah cukup memuaskan dan layak untuk digunakan sebagai bahan
ajar peserta didik.
5. Akurasi Konsep

Dalam akurasi konsep isi modul ini cukup memuaskan karena mencapai nilai 81,6%.
Layak untuk digunakan sebagai bahan ajar peserta didik dan penguatan konsep agar tidak
mudah terombang ambing dalam mempelajari dan menelaah materi biologi lainnya.

6. Akurasi Teori
Akurasi teori dalam modul yang telah ditelaah mencapai nilai kelayakan sebesar 91,6% , nilai
sangat memuaskan dalam teori sudah sangat baik dan dapat digunakan modul ini kepada
peserta didik.

C.KEMUTAKHIRAN

7. Kesesuaian dengan IPTEK

Aspek kesesuain dengan IPTEK menunjukkan angka kelayakan sebesar 86,7 % dimana angka
tersebut sudah baik. Pada modul yang kami buat bahwa dengan angka kelayakan sebesar itu
modul kami sudah dapat sebagai sumber diamana siswa dapat mengelola dan menggunakan
ilmu pengetahuan dan teknolog secara baik.

8. Keterkinian

Keterkinian dari modul yang kami buat bila melihat jumlah kelayakan dari gerafik diatas yang
menunjukkan angka 86,7%. Bahwa modul yang kami buat sudah baik dalam keterkinian baik itu
dari materi, evaluasi, disain, dan juga gambar. Dengan modul yang kekinian siswa dapat lebih
tertarik untuk belajar dan memehami materi yang sudah terdapat pada modul.

D.Pemicu Keingin Tahan

9. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu

Aspek menumbuhkan rasa ingin tahu yang terdapat pada modul yang sudah kami buat,
menunjukkan angka kelayakan yang sudah baik yaitu sebesar 83,3 %. Dengan angka kelayak
tersebuat bahwa pada isi modul yang sudah kami buat dapat membuat siswa untuk memahami
materi pada modul kami dan juga membuat siswa ingin lebih memperdalami materi pada modul
yang kami sudah buat.

10. Merangsang Berfikir Keritis

Aspek terkait tentang menrangsang berfikir kritis, pada modul yang kami buat dengan angka
kelayakan sebesar 85 %, bahwa pada modul yang kami buat dapat membuat siswa untuk dapat
berfikir secara kritis terkait materi pada modul.

11. Mendorong Mencari Informasi Lebih Luas

Penilain modul yang sudah dikembangakan menunjukkan angka kelayakan untuk modul,
terkaik indikator “mendorong mencari informasi lebih luas” menunjukkan angka kelayakan
sebesar 88,3%, dengan angka tersebut bahwa pada modul kami sudah cukup baik untuk
mendorong siswa mencari informasi lebih luas terkait materi yang terdapat pada modul.

II.KEBAHASAAN
12. Sesuai Perkembangan Siswa
Berdasarkan grafik penilain modul yang sudah kami buat menunjukkan angka kelayakan
untuk modul kami, terkaik indikator “Sesuai Perkembangan Siswa” menunjukkan angka
kelayakan sebesar 88,3%, dengan angka tersebut menunjukan bahwa pada modul kami sudah
baik dan sudah sesuai dengan perkembangan siswa.

13. Komunikatif
Dari grafik diatas mengenai indicator Komunikatif dapat disimpulkan bahwa nilai kelayakan
menunjukan 85 %. Dengan nilai tersebut menunjukan bahwa modul yang telah dibuat sudah
cukup baik untuk tingkat komunikatif siswa.

14. Kesesuaian Dengan EYD

Berdasarkan grafik diatas dan hasil dari validasi beberapa kelompok dapat diketahui
bahwa jumlah nilai Kesesuaian dengan EYD sebanyak 4,2 dan jika dipresentasekan
menunjukan 85% yang berarti modul yang telah dibuat sudah sesuai dengan EYD dan sudah
sangat baik.
15. Konsistensi Penggunaan Istilah dan Simbol/Lambang

Berdasarkan grafik diatas mengenai Konsistensi Penggunaan Istilah dan

Simbol/Lambang dalam modul yang telah dibuat mendapatkan jumlah sebesar 4,2 yang
didapat dari validasi kelompok lain. Kelayakan yang didapat sebesar 83,3% sehingga modul
yang dibuat sudah layak untuk pesertadidik.

III. INTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM

16. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Islam dalam Materi
Aspek mengintegrasikan nilai-nilai islam dalam materi menunjukkan angka kelayakan
sebesar 75 % dimana angka tersebut sudah cukup baik. Pada modul yang kami buat bahwa
dengan angka kelayakan sebesar itu modul kami sudah dapat sebagai sumber belajar dimana
siswa dapat mengintegrasikan nilai nilai islam namun kelayakan harus ditingkatkan.

17. Kesesuaian Nilai-Nilai Islam dengan Materi

Kesesuaian nilai-nilai islam dalam materi menunjukan angka kelayakan sebesar 83,4%
dimana angka tersebut sudah cukup baik namun tingkat kelayakan harus ditingkatkan lagi agar
modul lebih sesuai dengan nilai-nilai islam dan dapat meningkatkan nilai spiritual siswa.

18. Menumbuhkan Motivasi Spiritual Siswa

Aspek menumbuhkan motivasi spiritual siswa dapat dilihat bahwa nilai kelayakan
sebanyak 83,4% dengan jumlah 4,17 yang didapat dari validasi kelompok lain yang memberi
nilai yang berbeda-beda. Dari angka kelayakan tersebut diketahui bahwa modul sudah cukup
baik untuk menumbuhkan motivasi spiritual siswa.

19. Kesesuaian Ayat dengan Sumber Aslinya

Kesesuaian ayat dengan sumber aslinya sudah sesuai dengan sumber alquran dan al-
hadits dimana dapat dilihat dari jumlah kelayakan yang didapat yaitu sebanyak 80% yang
didapat dari validasi kelompok lain. Dengan nilai kelayakan tersebut dapat disimpulkan bahwa
modul yang telah dibuat berarti sudah layak untuk siswa/peserta didik.

20. Keterbacaan Ayat

 Keterbacaan ayat sudah terbaca dan sudah jelas sehingga di dapat nilai kelayakan
sebanyak 86,6% yang didapat dari validasi kelompok lain. Dengan nilai kelayakan sebanyak
86,6% yang berarti modul sudah cukup baik untuk peserta didik.
SARAN DAN MASUKAN

1. Ayat bisa ditambah lagi karena ayat yang berkaitan dengan sistem pencernaan lumayan
cukup banyak
2. Materi pada modul bisa ditambahkan lagi kata-kata yang mampu menumbuhkan
motivasi spiritual.
3. Perlu ditambahkan lagi tentang nilai-nilai islam dalam materi
4. Cermati tanda-tanda/simbol lambang seperti titik koma dsb, ada tanda titik tanda akhir
kalimat, tetapi tanda titiknya berlebihan (..) dan malah sesudahnya tidak ada spasi untuk
huruf selanjutnya (halaman 2).
 BAB V
KESIMPULAN

1. Bahan ajar Bioteknologi memadukan teknologi dengan bantuan makhluk hidup misalnya
mikroorganisme.
2. Bakteri dan jamur banyak digunakan dalam pengolahan makanan melalui proses
fermentasi seperti fermentasi asam laktat, fermentasi jamur, fermentasi alkohol, dan
fermentasi kadar garam tinggi. Sedangkan bioteknologi yang menggunakan teknik
rekayasa genetika memanfaatkan plasmid bakteri untuk menyisipkan gen yang
diinginkan.
3. Untuk menjamin kehalalan produk makanan hasil bioteknologi harus memperhatikan
keseluruhan proses produksi baik bahan baku, proses pengolahan, maupun
penyimpanan yang harus terbebas dari bahan tidak halal. Lebih ringkasnya yaitu
dengan memperhatikan titik kritis kehalalan produk. Hal ini perlu dilakukan terutama oleh
para produsen makanan untuk menjamin halal nya produk yang beredar.
 BAB VI
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAHAN AJAR

A. KELEBIHAN
1. Informasi dalam bahan ajar sangat bermanfaat, pembaca bisa lebih teliti dengan titik
kritis tiap produk hasil bioteknologi pangan.
2. Tata tulis yang digunakan sudah rapi.
3. Referensi bahan ajar sudah banyak menggunakan artikel jurnal.

B. KEKURANGAN
1. Produk haasil bioteknologi pangan alangkah lebih baik di berikan analisis titik kritis
lebih banyak lagi.
2. Penjelasan di setiap produk pangan hasil bioteknologi pada titik kritis nya dijelaskan
dengan sangat singkat

BAB VII
REFLEKSI

1. Setelah menelaah tersebut menambah wawasan saya tentang bahan ajar pada produk
pangan hasil bioteknologi.
2. Saya mendapatkan banyak informasi tentang aspek aja saja yang perlu diperhatikan
untuk mengetahui titik ktitis pada setiap produk pangan hasil bioteknologi.
3. Saya ingin mengembangkan bahan ajar yang lebih baik lagi.
 DAFTAR PUSTAKA

Faridah D.H, Sari Kurnia S., (2019). Pemanfaatan Mikroorganisme Dalam Pengembangan
MakananHalal Berbasis Bioteknologi. Pusat Riset dan Pengembangan Produk
Halal Universitas Airlangga, Surabaya. Journal of Halal Product and Research
E-ISSN: 2654-9778; P-ISSN: 2654-9409
……………………
……………………..