Anda di halaman 1dari 25

RANGKUMAN MATERI MATEMATIKA

KELAS 4 SEMESTER 1
KURIKULUM MERDEKA
Oleh : Mrs Okasoviana

Materi Materi Tujuan Pembelajaran Domain Bilangan


Bilangan 4.1. Menunjukkan nilai tempat satuan, puluhan, ratusan, ribuan, puluh ribuan, ratus
dan niai ribuan, dan jutaan suatu bilangan cacah sampai angka 1.000.000 (atau maksimum
tempat nya enam angka)
4.2. Mengurutkan bilangan-bilangan (sampai enam angka) berdasarkan nilai tempat
nya ke dalam garis bilangan
4.5. Melakukan pembulatan bilangan sampai ke ratusan ribu terdekat
Nilai mata 4.6. Mengenal berbagai nilai mata uang rupiah
uang rupiah
4.7. Menentukan kesetaraan antara satu mata uang dan mata uang lainnya.
4.8. Memilih jenis barang yang dapat dibeli dengan mata uang yang dimiliki
FPB dan 4.9. Menentukan kelipatan suatu bilangan dengan menggunakan garis bilangan dan
KPK tabel perkalian.
4.10. Menentukan faktor-faktor suatu bilangan dengan menggunakan tabel
pembagian dan tabel perkalian
4.11. Mengenal bilangan-bilangan prima
4.12. Membuat pohon faktor dengan menggunakan bilangan prima
4.13. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan FPB dan KPK
Pecahan 4.14. Menjelaskan arti pecahan senilai menggunakan benda konkret atau gambar
benda yang dibagi beberapa bagian
4.15. Membuat beberapa pecahan senilai untuk suatu pecahan dengan mengalikan
atau membagi pembilang dan penyebut dengan angka yang sama
4.16 Membuat visualisasi suatu pecahan campuran
4.17. Membedakan pecahan biasa dan pecahan campuran
4.18. Mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran dan sebaliknya
4.21. Mengenal nilai tempat persepuluh dan perseratus
4.22. Mengubah pecahan ke dalam bentuk desimal dan persen
4.23. Membandingkan mana yang lebih besar dan lebih kecil antara dua pecahan,
pecahan campuran, desimal, atau persen
NILAI TEMPAT BILANGAN

Setiap angka pada bilangan memiliki tempat dengan nama tertentu yang disebut

nilai tempat. Nilai tempat ini biasanya dimulai dari sebelah kanan, yaitu dari satuan,

puluhan, ratusan, dan seterusnya.

Bagaimana cara membaca bilangan cacah besar menggunakan nilai tempat? Dalam

membaca bilangan cacah, tempatkan nilai tempat ke dalam digitnya. Sebagai ilustrasi,

perhatikan nilai tempat pada bilangan cacah berikut.

1.243.976

Nilai tempat pada bilangan tersebut adalah:

1 = nilai tempat jutaan

2 = nilai tempat ratusan ribu

4 = nilai tempat puluhan ribu

3 = nilai tempat ribuan

9 = nilai tempat ratusan

7 = nilai tempat puluhan

6 = nilai tempat satuan

Bilangan tersebut dibaca: satu juta dua ratus empat puluh tiga ribu sembilan ratus

tujuh puluh enam.


MENGURUTKAN BILANGAN

CONTOH :

Urutkan bilangan berikut dari yang paling kecil!

1.500.000 1.700.000 2.100.000 1.900.000 2.300.000

a b c d e

Lihatlah dari angka jutaan terlebih dahulu, urutkan dari yang terkecil, jika angka sama

maka lihatlah angka belakangnya (Ratusan Ribu) pilih yang terkecil lagi, dan seterusnya.

Maka jika diurutkan dari terkecil urutannya adalah a, b, d, c, e

PEMBULATAN BILANGAN

 Pembulatan bilangan ke puluhan terdekat

Berikut langkah-langkah pembulatan bilangan ke puluhan terdekat:

 Perhatikan angka satuannya.

 Jika angka satuan lebih besar atau sama dengan 5, bilangan dibulatkan ke atas.

Artinya, nilai angka puluhan bertambah 1 puluhan.

 Jika angka satuan lebih kecil dari 5, bilangan dibulatkan ke bawah. Artinya,

nilai angka puluhan tetap.

Contoh :

 Pembulatan bilangan ke ratusan terdekat

Berikut langkah-langkah pembulatan bilangan ke ratusan terdekat:

 Perhatikan angka puluhannya.

 Jika angka puluhan lebih besar atau sama dengan 5, bilangan dibulatkan ke atas.

Artinya, nilai angka ratusan bertambah 1 ratusan.


 Jika angka puluhan lebih kecil dari 5, bilangan dibulatkan ke bawah. Artinya,

nilai angka ratusan tetap.

Contoh :

 Pembulatan bilangan ke ribuan terdekat

Berikut langkah-langkah pembulatan bilangan ke ribuan terdekat:

 Perhatikan angka ratusannya.

 Jika angka ratusan lebih besar atau sama dengan 5, bilangan dibulatkan ke atas.

Artinya, nilai angka ribuan bertambah 1 ribuan.

 Jika angka ratusan lebih kecil dari 5, bilangan dibulatkan ke bawah. Artinya,

nilai angka ribuan tetap.

Contoh :

 Pembulatan bilangan ke puluh ribuan terdekat

Berikut langkah-langkah pembulatan bilangan ke puluh ribuan terdekat:

 Perhatikan angka ribuannya.

 Jika angka ribuan lebih besar atau sama dengan 5, bilangan dibulatkan ke atas.

Artinya, nilai angka puluh ribuan bertambah 1 puluh ribuan.

 Jika angka ribuan lebih kecil dari 5, bilangan dibulatkan ke bawah. Artinya, nilai

angka puluh ribuan tetap.

Contoh :

 Pembulatan bilangan ke ratus ribuan terdekat

Berikut langkah-langkah pembulatan bilangan ke ratus ribuan terdekat:

 Perhatikan angka puluh ribuannya.

 Jika angka puluh ribuan lebih besar atau sama dengan 5, bilangan dibulatkan ke

atas. Artinya, nilai angka ratus ribuan bertambah 1 ratus ribuan.


 Jika angka puluh ribuan lebih kecil dari 5, bilangan dibulatkan ke bawah.

Artinya, nilai angka ratus ribuan tetap.

Contoh :

PENAKSIRAN BILANGAN

 Taksiran rendah

Taksiran rendah dapat dilakukan dengan membulatkan hasil operasi hitung

berdasarkan bilangan yang ada dibawahnya. Jenis taksiran ini tidak disertai dengan

nilai di belakang angka yang di cari.

Cara menyelesaikan soal taksiran rendah adalah dengan cara membulatkan nilai

satuan ke puluhan yang terendah.

Contoh : 24 + 58 = …

Pembahasan:

24 dibulatkan menjadi 20

56 dibulatkan menjadi 50

Maka hasil penjumlahan 20 + 50 adalah 70

 Taksiran tinggi

Operasi hitung dapat ditaksirkan dengan membulatkannya menjadi bilangan di

atasnya. Pada taksiran ini tidak memperhatikan nilai di belakang angka yang dicari.

Cara menyelesaikan soal taksiran rendah adalah dengan membulatkan nilai

satuan menjadi nilai puluhan setelahnya.

Contoh 73 + 36 = …

Pembahasan:

73 dibulatkan menjadi 80
36 dibulatkan menjadi 40

Maka hasil penjumlahan 80 + 40 adalah 120

 Taksiran terbaik

Taksiran terbaik digunakan untuk membuat semua nilai operasi hitung dapat

ditaksirkan menjadi pembulatan terdekat.

a. Taksiran ke puluhan terdekat

Contoh : 41 + 27 ≈

40 + 30 ≈ 70

b. Taksiran ke ratusan terdekat

Contoh : 141 + 287 ≈

100 + 300 ≈ 400

c. Taksiran ke ribuan terdekat

Contoh : 5.241 – 1.875 ≈

5.000 – 2.000 ≈ 3.000

d. Taksiran ke puluh ribuan terdekat

Contoh : 12.358 – 7.589 ≈

12.000 – 8.000 ≈ 4.000

e. Taksiran ke ratus ribuan terdekat

Contoh : 422.325 + 297.352 ≈

400.000 + 300.000 ≈ 700.000

MATA UANG

 Mengenal Mata Uang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengenal istilah uang. Uang merupakan

alat pembayaran yang sah dalam kegiatan ekonomi. Setiap negara mempunyai mata

uang sendiri. Mata uang Indonesia adalah rupiah. Jenis uang yang digunakan juga
berbeda-beda. Jenis uang yang digunakan di Indonesia ada 2, yaitu uang koin dan

uang kertas.

1. Uang koin

Uang koin biasanya tidak mudah rusak, tetapi tidak praktis jika dibawa dalam

jumlah banyak.

2. Uang Kertas

Uang kertas lebih praktis untuk dibawa. Tetapi lebih mudah rusak dibandingkan

dengan uang koin.

 Cara Penulisan Uang

Dalam penulisan nilai suatu mata uang tidak boleh sembarangan. Cara penulisan

nilai uang (dalam rupiah) menggunakan aturan baku sebagai berikut: • Rupiah ditulis

dengan singkatan Rp dan diletakkan di depan nilai uang. • Nilai uang ditulis dengan

lambang bilangan dan ditulis di belakang Rp. • Di belakang nilai uang diberi

tambahan “,00” (koma nol nol).

Contoh : Rp 5.000,00

 Menghitung Nilai Sekelompok Mata Uang yang Nilainya Berbeda

Untuk menghitung nilai sekelompok uang, kita harus mengenal berbagai nilai mata

uang serta menguasai operasi hitung penjumlahan.

Misalnya :

Rp 1.000,00 + Rp 50.000,00 + Rp 20.000,00 + Rp 500,00 + Rp 100.000,00 = …

Urutkan dari nilai atau nominal terbesar ke yang terkecil


Rp 100.000,00 + Rp 50.000,00 + Rp 20.000,00 + Rp 1.000,00 + Rp 500,00

= Rp 171.500,00

 Nilai Tukar Uang

Untuk keperluan tertentu, kita perlu menukarkan uang dengan nilai atau satuan

yang lain.

Misalnya Rp 20.000,00 dapat di tukar dengan :

 2 lembar Rp 10.000,00

 4 lembar Rp 5.000,00

 10 lembar Rp 2.000,00

 40 Koin Rp 500,00

 100 koin Rp 200,00

 200 koin Rp 100,00

KELIPATAN BILANGAN

 Kelipatan

Kelipatan adalah hasil perkalian bilangan dengan bilangan asli secara

berurutan. Kelipatan suatu bilangan bisa diperoleh dengan cara menambahkan

bilangan tersebut dari bilangan sebelumnya atau mengalikan bilangan tersebut

dengan 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.

CONTOH :

1. Tulislah 10 bilangan kelipatan 2!

JAWAB :

Kelipatan 2 = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, …

2. Tulislah kelipatan 8 yang kurang dari 30!

JAWAB :

Kelipatan 8 = 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, …

Kelipatan 8 yang kurang dari 30 adalah 8, 16, 24


 Kelipatan Persekutuan

Kelipatan Persekutuan dari dua bilangan adalah kelipatan dari dua bilangan yang

sama. Contohnya :

Kelipatan persekutuan dari 4 dan 6 adalah …

Kelipatan 4 = 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, …

Kelipatam 6 = 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, …

Jadi kelipatan persekutuan 4 dan 6 adalah 12, 24, 36, …

FAKTOR BILANGAN

 Faktor

Faktor adalah bilangan-bilangan yang bisa membagi suatu bilangan sampai habis.

Contoh :

Faktor dari 6 adalah … 6

Kita bagi bilangan asli dengan berurutan (1,2,3,4,...) 1 6

6:1=6 2 3
6:2=3 3 2
6:3=2 6 1
6 : 4 = 1 sisa 2 ( bukan faktor )

6 : 5 = 1 sisa 1 ( bukan faktor )

6:6=1

Jadi faktor bilangan 6 adalah 1, 2, 3, dan 6

 Faktor Persekutuan

Faktor Persekutuan dari dua bilangan adalah faktor dari dua bilangan yang sama.

Contohnya :

Faktor Persekutuan dari 12 dan 20 adalah …


12 20

1 12 1 20

2 6 2 10

3 4 4 5

4 3 5 4

6 2 10 2

12 1 20 1

Jadi:

Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12

Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 10, 20

Faktor Persekutuan 12 dan 20 = 1, 2, 4

BILANGAN PRIMA

 Bilangan Prima

Bilangan prima adalah bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dan hanya memiliki dua

faktor pembagi yang berbeda, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Dengan kata lain,

bilangan prima hanya dapat dibagi dengan 1 dan dirinya sendiri.


POHON FAKTOR dan FAKTORISASI PRIMA

 Pohon Faktor dan Faktorisasi Prima

Membuat pohon faktor adalah cara mudah untuk mencari semua bilangan prima dari

sebuah angka. Setelah Anda mengetahui cara membuat pohon faktor, Anda akan

mampu melakukan perhitungan yang rumit dengan lebih mudah.

KPK DAN FPB

 KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)

KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) yaitu dua bilangan yang termasuk ke dalam

bilangan positif terkecil. Salah satu ciri-ciri dari bilangan yang termasuk ke dalam

bilangan KPK adalah, bilangan tersebut bisa habis dibagi oleh bilangan itu sendiri.

Untuk mencari KPK dengan menggunakan faktorisasi prima adalah dengan

mengalikan seluruh bilangan faktor tersebut dengan pangkat terbesar.

 FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)

FPB (Faktor Persekutuan Terbesar), yaitu dua bilangan bulat positif terbesar. Dua

bilangan terbesar tersebut dapat membagi habis bilangan itu sendiri. Mencari FPB

caranya ambil bilangan yang sama dengan pangkat yang kecil.


 Contoh mencari FPB dan KPK dengan pohon faktor.

Tentukan KPK dan FPB dari 20 dan 12!

 Contoh mencari FPB dan KPK dengan tabel.

Tentukan KPK dan FPB dari 20 dan 12!

12 20 KPK (semua pembagi)

KPK dari 12 dan 20 adalah 2 x 2 x 3 x 5 =


2 6 10
22 x 3 x 5 = 60
3 5
2
FPB (semua tabel terisi / tdk ada - )
1 -
3
FPB dari 12 dan 20 adalah 2 x 2 = 22 = 4
- 1
5

 FPB dan KPK dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam mengerjakan soal cerita FPB dan KPK, harus memperhatikan kata kunci

sehingga kita bisa menentukan, apakah soal tersebut dikerjakan menggunakan FPB

atau KPK.

1. Penerapan FPB

Soal cerita FPB biasanya tentang pembagian yang sama banyak dan sama

jumlahnya.

KATA KUNCI : Jumlah yang sama / sama banyak

Contoh :
Ibu mempunyai 15 buah jeruk dan 21 buah apel. Buah jeruk dan apel tersebut

akan dibagikan kepada beberapa anak. Masing – masing anak menerima jumlah

jeruk dan apel yang sama. Berapa anak yang akan menerima buah tersebut?

Jawab :

15 21 FPB dari 15 dan 21 adalah 3

Jadi jumlah anak yang akan menerima buah


5 7
3
tersebut 3 orang.
1 -
5

- 1
7

2. Penerapan KPK

Soal cerita KPK biasanya tentang hal yang dilakukan berulang lagi secara

bersama – sama.

KATA KUNCI : setiap, bersama – sama, bersamaan, bersama

Contoh :

Mila berenang setiap 4 hari sekali. Doni berenang setiap 6 hari sekali. Apabila

mereka berenang bersama pada hari ini. Berapa hari lagi mereka akan berenang

bersama lagi?

Jawab :

4 6 KPK dari 4 dan 6 adalah 2 x 2 x 3 = 12

Jadi mereka akan berenang bersama lsetelah 12


2 3
2
hari lagi.
1 -
2

- 1
3
PECAHAN SENILAI

 Pecahan Senilai

Pecahan senilai merupakan pecahan yang memiliki nilai sama jika angka pembilang

dan penyebutnya dikalikan atau dibagikan.

 Cara menemukan Pecahan Senilai

Sukajati dalam bukunya mengungkapkan, ada beberapa cara menemukan pecahan

senilai. Cara atau tahapan yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Peragaan dengan Kertas

Siswa dapat ditunjukkan contoh melalui peragaan dengan kertas untuk

memahami 1/2 = 2/4 = 4/8. Lipat kertas berbentuk persegi panjang itu menjadi

dua, ini mewakili pecahan 1/2. Kemudian lipat kembali kertas itu menjadi dua

sehingga terbentuk empat bidang persegi, ini mewakili pecahan 2/4. Begitu

seterusnya.

2. Peragaan dengan Garis Bilangan

Pecahan senilai dapat ditunjukkan melalui peragaan garis bilangan. Pertama-

tama, siapkan kertas berpetak atau kertas kotak-kotak yang biasa digunakan

untuk pelajaran Matematika. Kemudian dengan menggunakan penggaris, buatlah

garis bilangan horizontal.

Lalu tandai pecahan yang muncul dengan tanda titik hingga nilainya sama dengan

1. Misalnya pada garis bilangan pertama, hanya ada dua titik yakni 1/2 dan 2/2.

Kemudian garis kedua ada tiga titik, 1/3-2/3-3/3. Pada garis keempat, ada
empat titik yakni 1/4-2/4-3/4-4/4. Begitu seterusnya hingga garis bilangan

untuk pecahan dengan angka penyebutnya 8(1/8 sampai dengan 8/8).

Dari garis bilangan itu, kita dapat menemukan pecahan senilai yang posisi

titiknya ada pada garis vertikal yang sama.

1/2 = 2/4 = 3/6 = 4/8

1/3 = 2/6

1/4 = 2/8

3/4 = 6/8

3. Contoh Melengkapi Pecahan Senilai


MEMBEDAKAN PECAHAN BIASA DAN CAMPURAN

 Pecahan Biasa

Pecahan Biasa terdiri dari penyebut dan pembilang.

Contoh :

 Pecahan Campuran

Pecahan Campuran terdiri dari bilangan utuh dan pecahan biasa (penyebut dan

pembilang).
MENGUBAH PECAHAN BIASA DAN CAMPURAN

 Mengubah Pecahan Biasa ke Pecahan Campuran

 Mengubah Pecahan Campuran ke Pecahan Biasa


NILAI TEMPAT DESIMAL

 Nilai tempat pada pecahan desimal

Bilangan desimal tersebut dibaca : seratus dua puluh tiga koma empat lima enam.

 Cara membaca Bilangan Desimal

Apabila kamu ketemu angka 345,678, bagaimana cara kamu membacanya?

Jika kamu membaca bilangan tersebut dengan “tiga ratus empat puluh lima koma

enam ratus tujuh puluh delapan”, ternyata cara membaca seperti itu kurang

tepat.

Angka di kiri tanda koma dibaca seperti bilangan bulat, sedangkan angka di

kanan koma dibaca satu per satu. Pembacaan bilangan desimal ada kaitannya dengan

nilai tempatnya. Jadi, cara membaca bilangan desimal 345,678 yang tepat yaitu

“tiga ratus empat puluh lima koma enam tujuh delapan”.


PECAHAN DESIMAL DAN PERSEN

 Pecahan Desimal

Desimal adalah bentuk pecahan dengan penyebut 10, 100, 1.000, 10.000 dan

seterusnya. Bentuk desimal bisa diperoleh dari pembagian antara pembilang dengan

penyebut.

Contoh :
25 175 3147
 2,5 artinya  1,75 artinya  3,147 artinya
10 100 1000

 Persen

Persen adalah pecahan dengan penyebut 100, dilambangkan dengan %.

Contoh :
25 175
 25% artinya  175% artinya
100 100

MENGUBAH BERBAGAI PECAHAN

 Mengubah Pecahan Biasa dan Campuran ke Persen


 Mengubah Persen ke Pecahan Desimal dan Sebaliknya

 Mengubah Persen ke Pecahan Desimal

 Mengubah Pecahan Biasa ke Desimal


 Mengubah Pecahan Campuran ke Desimal

MEMBANDINGKAN BERBAGAI PECAHAN

 Membandingan Pecahan Biasa dengan Penyebut Sama

Untuk membandingkan pecahan biasa dengan penyebut sama, maka kita bisa

membandingkan pembilangnya.

Contoh :
2 1
1. >
5 5
2 5
2. <7
7
 Membandingan Pecahan Biasa dengan Penyebut Berbeda

Untuk membandingkan pecahan biasa dengan penyebut berbeda, maka kita harus

menyamakan terlebih dahulu penyebutnya. Baru membandingkan pembilangnya.


1 2 3 10
1. < = 15 <
5 3 15
1 1 3
= x3 =
5 5 15
2 2 10
= x5 =
3 3 15
2 1 14 5
2. > 7 = 35 > 35
5
2 2 14
= x7 =
5 5 35
1 1 5
= x5 =
7 7 35

 Membandingan Berbagai Pecahan

Untuk membandingkan berbagai bentuk pecahan, maka kita harus mengubah

menjadi pecahan yang sama.

Contoh :
1
1. 0,25 > = 0,25 > 0,20
5

Bisa kita ubah ke pecahan desimal


1
= 0,20
5
3
2. 1 5 < 180% = = 1,60 < 1,80

Bisa kita ubah ke pecahan decimal


3 8
15 = 5 = 1,60

180
180% = = 1,80
100

Materi Materi Tujuan Pembelajaran Domain Aljabar

Operasi 4.3. Melakukan operasi penjumlahan bilagan cacah sampai 1.000.000 tanpa teknik
hitung menyimpan, dan dengan teknik menyimpan
penjumlahan
dan 4.4. Melakukan operasi pengurangan bilagan cacah sampai 1.000.000 tanpa teknik
pengurangan meminjam, dan dengan teknik meminjam

Operasi hitung 4.19. Melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa dan pecahan
penjumlahan campuran berpenyebut sama
dan 4.20. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pengurangan pecahan biasa dan pecahan campuran berpenyebut sama.
pecahan
4.24 Membulatkan pecahan biasa, pecahan campuran, desimal dan persen ke satuan
terdekat.
4.25 Melakukan penaksiran hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian pecahan biasa, pecahan campuran, desimal dan persen.

PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH

 Melakukan operasi penjumlahan bilangan cacah sampai 1.000.000 tanpa teknik

menyimpan, dan dengan teknik menyimpan.

Contoh :

1. Penjumlahan tanpa teknik menyimpan

2.650.000 + 3.220.000 = …

2. Penjumlahan dengan teknik menyimpan

5.860.000 + 3.550.000 = …

PENGURANGAN BILANGAN CACAH

 Melakukan operasi pengurangan bilangan cacah sampai 1.000.000 tanpa teknik

meminjam dan dengan teknik meminjam.

Contoh :

1. Pengurangan tanpa teknik meminjam

5.489.000 – 2.234.000 = …
3. Pengurangan dengan teknik meminjam

7.784.000 – 2.565.000 = …

PENJUMLAHAN PECAHAN BIASA DAN CAMPURAN

 Melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa dan pecahan campuran

berpenyebut sama.

Contoh :
1 3 1+3 4
2 + =2 =2
8 8 8 8
4 3 4−3 1
2 − =2 =2
8 8 8 8
 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan

pengurangan pecahan biasa dan pecahan campuran berpenyebut sama.

Contoh :
5 3
Ibu membeli gula 2 kg. Gula tersebut digunakan untuk membuat teh sebanyak
8 8
2
kg. Kemudian ibu membeli gula lagi sebanyak kg. Berapa kg gula ibu sekarang?
8
Jawab :
5 3 2 5− 3+2 4
2 − + =2 =2
8 8 8 8 8
4
Jadi gula ibu sekarang adalah 2 8 kg
PEMBULATAN PECAHAN KE SATUAN TERDEKAT

PENAKSIRAN PECAHAN

Anda mungkin juga menyukai