BILANGAN
Keterangan :
1. Bilangan bulat negatif = {...,–5,–4,–3,–2,–1}
2. Bilangan nol = {0}
3. Bilangan Cacah = {0,1,2,3,4,5,...}
4. Bilangan bulat positif (Bilangan asli) = {1,2,3,4,5,...} yang dapat
terbagi menjadi:
Bilangan ganjil positif = {1,3,5,7,...}
Bilangan genap positif = {2,4,6,8,...}
Keterangan :
1. Garis 0 ke atas memiliki aturan yang sama dengan garis 0 ke kanan
2. Garis 0 ke bawah memiliki aturan yang sama dengan garis 0 ke kiri
Contoh:
Bilangan 3.452.679.123.987,23 dibaca dan bentuk panjangnya ?
Dibaca :
Tiga triliun empat ratus lima puluh dua milyar enam ratus tujuh
puluh sembilan juta seratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus
delapan puluh tujuh koma dua tiga.
Bentuk panjangnya :
3.000.000.000.000 + 400.000.000.000 + 50.000.000.000 +
2.000.000.000 + 600.000.000 + 70.000.000 + 9.000.000 + 100.000 +
20.000 + 3.000 + 900 + 80 + 7 + 0,20 + 0,03
Contoh 2:
bilangan 376 dan 36.
Contoh 4:
bilangan 651 dan 659.
Contoh 5:
bilangan 999 dan 999
Contoh 6:
bilangan -376 dan -16.
Contoh 7:
bilangan -376 dan -316.
Contoh 9:
bilangan -969 dan -969
1. Bilangan Asli
Pengertian bilangan asli adalah bilangan positif yang di mulai dari
bilangan satu keatas.
Contohnya: N = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, … }
2. Bilangan Bulat
Pengertian bilangan bulat adalah himpunan bilangan bulat negatif,
bilangna nol dan bilangan bulat positif.
Contohnya: B = { …, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, … }
3. Bilangan Cacah
Pengertian bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang terdiri
bilangan positif danb nol.
Contohnya : C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, … }
4. Bilangan Prima
Pengertian bilangan prima adalah bilangan yang tidak dapat dibagi
oleh bilangan lainnya kecuali bilangan itu sendiri dan 1.
Contohnya: P = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, … }
5. Bilangan Nol
Pengertian bilangan nol adalan bilangan nol (0) itu sendiri.
Contohnya: N = {0}
6. Bilangan Pecahan
Pengertian bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan
dalam bentuk a/b dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0.
Bilangan a disebut dengan pembilang dan b disebut dengan penyebut.
Contohnya: H = { ⅓, ⅔, ⅛, ⅝, … }
Keterangan: 4/2 = 2, berarti 4/2 bukan bilangan pecahan.
7. Bilangan Rasional
Pengertian bilangan rasional adalah bilangan yang dinyatakan dalam
bentuk a/b dengan a dan b merupakan anggota bilangan bulat dan b ≠ 0.
Contohnya: R = { ¼, ¾, … }
8. Bilangan Irrasional
Pengertian bilangan irrasional adalah himpunan bilangan yang tidak
dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan atau bilangan sekain bilangan
rasional. Contohnya : I = { √2, √3, √5, √6, √7, … }
Keterangan √9 = 3 berarti √9 bukan bilangan irrasional.
Nasimun, S.Pd - SMP N 3 Batam - 7
Materi Matematika 7 (2019-2020) : Bilangan
9. Bilangan Real
Pengertian bilangan real adalah himpunan bilangan berupa gabungan
antara bilangan rasional dan bilangan irasional.
Contohnya: R = { 0, 1, ¼, ⅔, √2, √5, … }
10.Bilangan Negatif
Pengertian bilangan negatif adalah bilangan yang bernilai negatif.
Contohnya: N = { -3, -5, ¼, … }
Keterangan -1/-4 = ¼, jadi -1/-4 bukan bilangan negatif.
11.Bilangan Positif
Pengertian bilangan positif adalah bilangan yang bernilai positif
selain nol.
Contohnya: P = { 2, 3, 4, 5, ¼, … }
12.Bilangan Genap
Pengertian bilangan genap adalah bilangan-bilangan yang akan habis
jika dibagi menjadi 2. Contohnya:
Ge = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, … }
13.Bilangan Ganjil
Pengertian bilangan ganjil adalah bilangan yang jika dibagi 2 maka
akan tersisa 1 atau bilangan yang dapat dinyatakan dengan 2n-1 dengan
n adalah bilangan bulat.
Contohnya: Ga = { -3, -1, 1, 3, 5, 7, 9, 11, … }
14.Bilangan Komposit
Pengertian bilangan komposit adalah bilangan asli yang lebih besar
dari 1 tapi bukan termasuk dalam bilangan prima.
Contohnya: K = { 4, 6, 8, 9, 10, 12, … }
15.Bilangan Riil
Pengertian Bilangan Riil adalah bilangan yang dapay ditulis dalam
bentuk desimal.
Contohnya: L = { 5/8, log 10, … }
16.Bilangan Imajiner
Pengertian bilangan imajiner adalah bilangan i (satuan imajiner),
dimana i merupakan lambang bilangan baru yang bersifat i2 = -1.
Contohnya: I = { i, 4i, 5i, … }
17.Bilangan Kompleks
Pengertian bilangan kompleks adalah bilangan yang anggotanya a+bi,
dimana a,b ϵ R, i2 = -1. Dengan a bagian bilangan riil dan b bagian
bilangan imajiner.
Contohnya K = { 2-3i, 8+2, … }
18.Bilangan Kuadrat
Pengertian bilangan kuadrat adalah bilangan yang dihasilkan dari
perkalian suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri sebanyanyak dua
kali dan disimbolkan dengan pangkat 2.
Contohnya : K = { 22, 32, 42, 52, 62, … }
19.Bilangan Romawi
Pengertian bilangan romawi adalah suatu sistem penomoran yang berasal
dari romawi kuno menggunakan huruf latin yang melambangkan angka
numerik.
Contoh: M = { I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, XI, X, XI, … }
. . . . . . . . . . .
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
3+2=5
. . . . . . . . . . .
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
-5 + (-2) = -7
. . . . . . . . . . .
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
5 + (-3) = 2
. . . . . . . . . . .
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
-7 + 2 = -5
. . . . . . . . . . .
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
5-3=2
Contoh (2): -5 - 2 = ...
. . . . . . . . . . .
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
-5 - 2 = -7
Contoh (3): 2 - (-3) = ...
2 + 3 = ...
. . . . . . . . . . .
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
2 - (-3) = 2 + 3 = 5
. . . . . . . . . . .
-10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40
Contoh:
2) 6 x (-4) = (-4) + (-4) + (-4) + (-4) + (-4) + (-4) = -24
6 x (-4) = -24
. . . . . . . . . . .
-36 -32 -28 -24 -20 -16 -12 -8 -4 0 4
. . . . . . . . . . .
-10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40
*Karena panah panjang dan kecil searah, maka hasilnya positif
Contoh:
2) -24 : (-4) =...
(*24-4-4-4-4-4-4 = 0)
-24 : (-4) = 6
6
. . . . . . . . . . .
-36 -32 -28 -24 -20 -16 -12 -8 -4 0 4
*Karena panah panjang dan kecil searah, maka hasilnya positif
Contoh:
3) -42 : 6 =...
(*42-6-6-6-6-6-6-6 = 0)
-42 : 6 = -7
7
. . . . . . . . . . .
-52 -48 -42 -36 -30 -24 -18 -12 -6 0 6
*Karena panah panjang dan kecil berlawanan, maka hasilnya negatif
Contoh:
4) 18 : (-3) =...
(*18-3-3-3-3-3-3 = 0)
18 : (-3) = -6
6
. . . . . . . . . . .
-9 -6 -3 0 3 6 9 12 15 18 21
*Karena panah panjang dan kecil berlawanan, maka hasilnya negatif
2) 180.306 : 9 =...
2003 4 Hasil Proses
9 18030 6 Hitung
18 - angka 3 dan 0
9x2=18
00 diturunkan 9x0= 0
0 - 9x3=21
sekaligus, maka
pada Hasil
030 ditambah 0 9x4=36
27 -
3 6
3 6-
0
Contoh:
1. Cara Pohon Faktor
Faktorisasi dan Faktor Prima bilangan 420 adalah...
420 Dari Pohon Faktor disamping,maka
bilangan 420 diketahui memiliki:
2 210 420:2
Faktorisasi 420 adalah:
2 105 210:2 2x2x3x5x7
22x3x5x7
3 35 105:3
Faktor Prima 420 adalah:
5 7 35:5 {2,3,5,7}
Contoh:
Misalkan setelah bilangan 120 dan 420 dicari faktorisasinya, diketahui:
Faktorisasi 120 adalah: Faktorisasi 420 adalah:
2x2x2x3x5 2x2x3x5x7
3
2 x3x5 22x3x5x7
Maka: FPB dari 120 dan 420 adalah 22x3x5 = 4x3x5 = 60
KPK dari 120 dan 420 adalah 23x3x5x7 = 8x3x5x7 = 840
1.2. PECAHAN
A. Pengertian Dan Bagian-Bagian Pada Pecahan
Pecahan dalam matematika adalah bilangan rasional yang dapat ditulis
dalam bentuk a/b (dibaca a per b) dimana a disebut pembilang(numerator)
dan b disebut penyebut(denominator), sedangkan a dan b merupakan
bilangan bulat, b tidak sama dengan nol, dan bilangan a bukan kelipatan
bilangan b. Dengan arti lain; Pecahan adalah bagian dari suatu kesatuan
bilangan bentuk a/b, dan angka di atas pecahan dinamakan pembilang,
yang menunjukkan jumlah bagian dari kesatuan yang dimiliki. Angka di
bawah pecahan adalah penyebut, yang menunjukkan banyaknya bagian yang
membentuk kesatuan.
Golongan Pecahan:
1)Pecahan Murni
Pecahan murni adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari
penyebutnya dan telah dalam bentuk paling sederhana.
Contoh :
Jenis-jenis Pecahan
1)Pecahan Biasa.
Pecahan biasa adalah pecahan yang terdiri dari pembilang dan
penyebut.
Contoh :
2)Pecahan Campuran.
Pecahan campuran adalah pecahan yang terdiri atas bilangan bulat dan
bagian bilangan pecahan murni.
Contoh :
3)Pecahan Desimal.
Pecahan desimal adalah bilangan pecahan dalam bentuk persepuluh,
perseratus, perseribu, persepuluh ribu, dan seterusnya. Bentuk
umumnya ; "a,bcd" dengan a b c d adalah bilangan riil, misal 0,123
dan 19,742.
Contoh : 0,4 , 1,97 , 30,215 , 103,768 , 0,6072 dan lain-lain
4)Pecahan Persen.
persen adalah pecahan dengan penyebut 100 atau disebut perseratus
yang ditulis dengan notasi %. Jadi.
Contoh : 75% , 12,5% , 150% , dan lain-lain.
5)Pecahan Permil.
permil adalah pecahan dengan penyebut 1000 atau disebut perseribu
yang ditulis dengan notasi ‰.
Contoh : 23‰ , 17,5‰ , 1200‰ , dan lain-lain
E. Menyederhanakan Pecahan
Langkah menyederhanakan pecahan adalah pembilang dan penyebut dibagi
dengan FPB pembilang dan penyebut.
Contoh:
I. Mengurutkan Pecahan
Langkah mengurutkan pecahan sebagai berikut:
1. Pecahan disamakan jenisnya menjadi pecahan sama penyebut atau pecahan
desimal.
2. Pecahan yang sudah sama jenisnya diurut berpedoman pada garis
bilangan pecahan.
Contoh mengurutkan dari yang terkecil, cara Disamakan Penyebut:
L. Penjumlahan Pecahan
Penjumlahan dua pecahan atau lebih dilakukan dengan menyamakan penyebut
pecahan-pecahan tersebut menggunakan KPK menggunakan KPK terlebih
dahulu, kemudian menjumlahkan pembilangnya.
Contoh:
M. Pengurangan Pecahan
Pengurangan dua pecahan atau lebih dilakukan dengan menyamakan penyebut
pecahan-pecahan tersebut menggunakan KPK penyebutnya terlebih dahulu,
kemudian mengurangkan pembilangnya.
Contoh:
N. Perkalian Pecahan
Perkalian pecahan dilakukan dengan pembilang kali dengan pembilang dan
penyebut kali dengan penyebut.
Contoh:
O. Pembagian Pecahan
Perkalian pecahan dilakukan dengan pembalikan salah satu pecahan serta
perubahan ke operasi perkalian, kemudian pembilang kali dengan
pembilang dan penyebut kali dengan penyebut.
Contoh:
Contoh (2):
Contoh (4):
Contoh (5):
Eksponen adalah bentuk suatu perkalian dengan bilangan yang sama yang
diulang-ulang. Ditinjau dari bentuknya, bentuk a n (baca : a pangkat n)
dengan a disebut basis atau bilangan pokok dan n disebut eksponen atau
pangkat.
Pangkat bilangan dapat berupa Bilangan Bulat Positif, Bilangan Bulat
Negatif, Bilangan Nol, dan Bilangan Pecahan.
an = a x a x a x … x a
(a dikalikan sebanyak jumlah n)
Contoh:
1) Bilangan 27 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 128
2) Bilangan 59 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 1.953.125
1) 23 + 25 = ...
penyelasaian:
pan + qam = an(p + qam-n)
23 + 25 = 23(1 + 25-3)
23 + 25 = 23(1 + 22)
23 + 25 = 23(1 + 4)
23 + 2 5 = 2 3 x 5
23 + 2 5 = 5 x 2 3
2) 23 - 25 = ...
penyelasaian:
pan - qam = an (p - qam-n)
23 - 25 = 23(1-25-3)
23 - 25 = 23(1-22)
23 - 25 = 23(1-4)
23 - 25 = 23 x (-3)
23 - 25 = -3 x 23