Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN KONSEP

BARISAN DAN DERET DALAM


BIDANG EKONOMI DAN
AKUNTANSI

BRIGITA YOLANDA MAELIN SINAGA


220503152
BARISAN DAN DERET
Barisan merupakan sebuah daftar bilangan yang
dituliskan secara berurutan dari kiri ke kanan yang
memiliki karakteristik atau pola tertentu

Sedangkan deret adalah penjumlahan dari suku-


suku yang ada di dalam suatu barisan tertentu
Note :
Un : Bilangan yang terdapat dalam barisan dikenal
sebagai suku dan biasanya disimbolkan dengan
U1 atau a : suku pertama dari suatu barisan
Sn : deret bilangan
Barisan dan
Deret
Aritmatika
Barisan dan
Deret Terbagi
Menjadi Dua Barisan dan
Deret
Geometri
Barisan dan Deret Aritmatika
Barisan aritmatika merupakan barisan bilangan yang memiliki selisih yang
sama di antara suku-sukunya yang saling berdekatan di mana selisih
tersebutlah yang akan kita kenal sebagai beda yang memiliki simbol b.
Sedangkan deret aritmatika merupakan jumlah suku ke-n pada barisan
aritmatika
Contoh : 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, …….

Barisan dan Maka dari barisan di atas dapat kita simpulkan bahwa suku pertama
barisan tersebut adalah a = 2 dan memiliki beda, b = 2 antar setiap
deret sukunya. Jika kita berbicara mengenai deret atau jumlah suku, maka kita
dapat melihat contoh yaitu S2 atau deret ke 2 = 6 ( 2 + 4 = 6 ).
Aritmatika
Namun, terdapat rumus yang dapat kita terapkan untuk mencari suku ke n
atau pun deret ( jumlah suku ) ke n dalam barisan aritmatika yaitu :
Un = a + (n – 1)b
Sn = ½ n ( 2a + n-1 b )
Barisan dan Deret Geometri ( barisan dan deret ukur )
Barisan geometri merupakan merupakan barisan yang suku berurutannya
memiliki kelipatan atau rasio bilangan yang tetap. Rasio tersebut biasanya
dilambangkan dengan r. Sedangkan deret geometri merupakan jumlah
suku ke n pertama pada barisan geometri.
Contoh : 1, 4, 16, 64, 256, …..

Dari barisan tersebut, kita dapat melihat antara suku pertama dengan suku
Barisan dan ke dua mempunyai pengali yang tetap, yaitu 4 sehingga r = 4. Mengenai
deret, kita dapat ambil contoh untuk deret ke 3 maka S3 dari barisan
deret geometri tersebut adalah 21 ( 1 + 4 + 16 = 21 ).

geometri Namun, terdapat rumus yang dapat kita terapkan untuk mencari suku ke n
atau pun deret ( jumlah suku ) ke n dalam barisan geometri yaitu :
Un = arn-1
r = Un / Un – 1
Penerapan Barisan dan Deret
dalam Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret sering diterapkan
dalam kasus-kasus yang menyangkut perkembangan dan pertumbuhan yang
berkaitan dengan perusahaan atau suatu fenomena ekonomi. Model
perkembangan usaha merupakan salah satu bentuk penerapan teori Baris dan
Deret. Perkembangan usaha yang dimaksud adalah usaha-usaha yang
pertumbuhannya konstan dari waktu ke waktu mengikuti perubahan baris
hitung.
Selain model perkembangan usaha penerapan barisan dan deret pada kegiatan
ekonomi dan bisnis banyak diaplikasikan di bidang keuangan yang meliputi
menghitung tingkat bunga, perhitungan waktu dan besarnya nilai pembayaran
pinjaman, memperkirakan dana cadangan, memperkirakan penyisihan
pinjaman,nilai berbagai asset keuangan dan bahkan teori barisan dan deret ini
sering dipakai sebagai alat bantu untuk menentukan strategi investasi dari
suatu perusahaan.
Contoh Soal : Bunga Sederhana

Hitunglah pendapatan bunga sederhana dan nilai yang terakumulasi dimasa


datang dari jumlah uang Rp. 5.000.000 yang disimpan di bank selama 5 tahun
dengan bunga 12% per tahun!
Penyelesaian:
Diketahui: P = Rp. 5.000.000; n = 5; i = 0,12 Ditnyakan: I dan F5
Jawab:
I = Rp. 5.000.000 (5)(0,12) = Rp. Rp. 3.000.000

F5 = Rp. 5.000.000 . (1 + 0,12(5)) = Rp. 8.000.000


Contoh Soal : Bunga majemuk

Bapak James mendepositokan uangnya di Bank sebesar Rp. 5.000.000 dengan


tingkat bunga yang belaku 12% per tahun dimajemukkan, berapa nilai total
deposito Bapak James pada akhir tahun ketiga? Berapa banyak pula pendapatan
bunganya?
Penyelesaian :
Fn = P ( 1 + I )n
F3 = Rp 5.000.000 ( 1 + 0.12 )3 = 5.000.0000 ( 1,12 )3
= Rp. 7.024.640
I= Rp. 7.024.640 – Rp 5.000.000 = Rp 2.024.640
Contoh Soal : Anuitas

A.Nilai masa datang dari anuitas ( Future value of annuity )


Contoh soal :
Aldo menabung uangnya sebanyak 2.000.000 setiap permulaan tahun, di mana ia
membayar Bungan 12% per tahun secara majemuk. Berapa jumlah tabungan
Nina setelah 3 tahun ?
Jawab :
Tahun pertama: 2.000.000
Tahun ke dua : 2.000.000 ( 1,12 ) + 2.000.000 = 2.240.000 + 2.000.000 = 4.240.000
Tahun ke tiga : 2.000.000 ( 1,12 )2 + 2.000.000 ( 1,12 ) + 2.000.000 = 6.748.000
Contoh Soal : Anuitas
Penerapan Barisan dan Deret
dalam Bidang Akuntansi
Barisan dan deret tidak hanya memiliki peranan secara umum dalam bidang
ekonomi namun juga secara khusus pada bidang akuntansi. Pada bidang ini
penerapan barisan dan deret berkaitan erat dalam penerapan konsep nilai
waktu uang. Namun contoh nyata yang dapat dilihat adalah penerapan nilai
sekarang ( present value ) dari suku bunga majemuk dan penerapan nilai
sekarang dari anuitas ( present value of annuity ) pada wesel tagih. Konsep ini
diperlukan agar pihak perusahaan dapat melakukan penjurnalan dan
pencatatan pada laporan keuangan dengan benar mengenai jumlah wesel tagih
yang telah dikeluarkan.
Contoh Soal :

Anda mungkin juga menyukai