Anda di halaman 1dari 1

Lotion Farmasi

Lotion biasanya berupa suspensi cair atau dispersi yang ditujukan untuk pemakaian luar pada
tubuh. Mereka mungkin dipersiapkan dengan:

(1) Menggiling bahan hingga menjadi pasta halus dan kemudian menambahkan sisa fase cair
secara hati-hati atau dalam jumlah yang lebih besar dengan menggunakan mixer atau
homogenizer berkecepatan tinggi. Contoh klasiknya adalah Lotion Calamine, yang terdiri dari
bubuk halus padatan tidak larut yang ditahan dalam suspensi yang kurang lebih permanen
dengan adanya zat pensuspensi dan/atau zat aktif permukaan.

(2) Melalui interaksi kimia dalam cairan. Contoh – Losion Putih yang harus dibuat segar dan
tidak mengandung bahan pensuspensi. Jenis losion kedua yang dikenali oleh USP XVII adalah
jenis losion O/W yang distabilkan oleh zat aktif permukaan. Contohnya adalah Losion Benzil
Benzoat.

(3) Beberapa Lotion berbentuk larutan bening dan faktanya, bahan aktif dari salah satu losion
resmi, Dimethisoqun Hydrochloride Lotion, merupakan zat yang larut dalam air.

Lotion biasanya diaplikasikan tanpa gesekan. Bahan yang tidak larut harus dipecah halus karena
partikel yang mendekati dimensi koloid lebih menenangkan area yang meradang dan lebih
efektif jika bersentuhan dengan permukaan yang terinfeksi. Berbagai macam bahan dapat
ditambahkan ke dalam sediaan untuk menghasilkan dispersi yang lebih baik atau untuk
menonjolkan sifat pendinginan, menenangkan, mengeringkan, atau melindungi losion. Contoh
zat pensuspensi yang baik adalah bentonit. Metilselulosa atau natrium karboksimetilselulosa
akan melokalisasi dan menahan bahan aktif dalam kontak dengan tempat yang terkena.
Formulasi yang mengandung gliserin akan menjaga kelembapan kulit dalam jangka waktu yang
cukup lama. Penambahan alkohol ke dalam formula akan menonjolkan efek pengeringan dan
pendinginan.

Anda mungkin juga menyukai