Anda di halaman 1dari 4

UNIT PELAYANAN MEDIA BCCM (BM) PEKAN, KOTA MARUDU

BERSAMA, KITA MELAYANI TUHAN

Kisah Para Rasul 6:1-7 | Bersama, Kita Melayani Tuhan


Tulisan :Gerry Atje

Bersama, Kita Melayani Tuhan — Ada cerita tentang seorang pendeta


yang sedang mempersiapkan khotbah untuk hari minggu yang
bertemakan “Pencurahan Roh Kudus”. Dalam persiapannya, pendeta itu
mendapatkan satu idea untuk memperlihatkan bagaimana Roh Kudus itu
dicurahkan kepada jemaat.

Keesokan harinya sebelum ibadah di mulai, pendeta itu meminta


bantuan kepada anak muda gerejanya dan berkata: “nak, nanti kalau
saya khotbah … bisa gak saya minta tolong: tolong pegang burung
merpati ini dan nanti kalau kamu dengar kata “pencurahan Roh Kudus”
kamu harus melepas burung merpati ini terbang ya?.” Pemuda itupun
bilang: “Siap pak pendeta ..”
UNIT PELAYANAN MEDIA BCCM (BM) PEKAN, KOTA MARUDU
Khotbah dimulai, pendeta itu pun melirik kearah tempat duduk pemuda
tadi. Sang Pemuda tampak mulai rimas dengan burung merpatinya itu
dan akhirnya burung merpatinya itu terlepas dan terbang sebelum
waktunya, keluar gedung gereja karena terus memberontak dari
cengkaman pemuda tadi.

Dan tidak berapa lama kemudian, sang pendetanya mengucapkan “inilah


waktunya pencurahan Roh Kudus!!!” … pendeta itu berhenti sejenak dan
menunggu burung merpati yang harusnya dilepaskan sekarang. “inilah
waktunya pencurahan Roh Kudus .. !” … dan pemuda itu pun berteriak
ke pendetanya: “Roh Kudusnya sudah kabur terbang duluan pak
pendeta” :)

Kerinduan untuk memberikan pelayanan yang terbaik, rasanya hal itu


yang jadi alasan pendeta dalam cerita tadi yang menyebabkan dia
merancang ‘adegan burung merpati terbang’ dalam khotbahnya …
meskipun akhirnya berjalan ‘tidak seperti yang direncanakan’

Dalam pembacaan Alkitab kita, Kisah Para Rasul 6:1-7, para rasul pun
memiliki kerinduan yang sama: mereka ingin melayani jemaat dengan
sepenuh-penuhnya. Namun ternyata ada satu masalah: ketika
beberapa orang merasa bahawa pelayanan yang dilakukan oleh para
rasul pada waktu itu ada yang kurang, ada yang seakan-akan
diabaikan oleh mereka: pelayanan meja, pelayanan bagi para janda
dan orang-orang miskin (ayat 1).

Bayangkan saja jumlah jemaat mula-mula pada waktu itu yang sudah
sedemikian banyak dan semakin bertambah pesat (catatan Kisah Rasul
2:41 yang menyebutkan jumlah orang percaya waktu itu adalah 3000
orang dan semakin bertambah seperti yang terlihat di ayat 1) sedangkan
rasul-rasul hanya 12 orang.

Rasul-rasul pun menyadari kekurangan mereka (ayat 2). Dan yang lebih
menggembirakan lagi adalah kenyataan bahawa rasul-rasul itu mencari
cara agar kekurangan yang kemarin itu bisa ditangani, diminimalkan dan
diperbaiki. Itulah sebabnya mereka bersama jemaat kemudian memilih 7
orang untuk membantu pelayanan di dalam jemaat (ayat 3-6).

Saudara, setiap dari kita tentu memiliki kerinduan yang sama … bahawa
kita pun rindu untuk melayani Tuhan dalam kehidupan kita. Akan tetapi
UNIT PELAYANAN MEDIA BCCM (BM) PEKAN, KOTA MARUDU
seringkali kerinduan kita untuk terjun dalam sebuah pelayanan bagi
Tuhan, ditengah jemaat misalnya, terhalang oleh hal-hal yang membuat
kita jadi undur dalam pelayanan. “dari pada nanti orang tidak puas hati
dengan apa yang saya lakukan dalam pelayanan karena saya ini
orangnya sibuk, misalnya, lebih baik saya gak usah dulu ikut-ikutan
pelayanan … dilayani aja dulu”

Kabar baiknya adalah, bahkan para rasul yang sudah memberikan


hidup mereka sepenuhnya untuk pelayanan pun masih saja ada orang-
orang yang tidak puas hati. Tapi bagaimana mereka menyikapi
ketidakpuasan itu sehingga pelayanan mereka tetap jalan terus, itu
yang harus kita teladani. Bukan berhenti karena
menghadapi ‘masalah’, melainkan mencari solusi agar
‘masalah bukan lagi menjadi masalah’.
Bagi para rasul, solusi yang mereka temukan adalah: kerjasama, tidak
bekerja sendirian lagi atau ber-duabelas-an lagi, melainkan mereka
menggunakan orang-orang yang juga memiliki kerinduan untuk
membangun jemaat pada waktu itu.

Kita tidak sendirian dalam pelayanan kita, ada mereka, saudara-


saudara kita yang siap membantu dalam pelayanan kita. Berikan
mereka kesempatan, berikan mereka kepercayaan … sehingga
bersama-sama, kita bisa memberikan pelayanan terbaik bagi Tuhan.

Kita hidup dalam persekutuan sebagai satu keluarga, terkadang ada hal-
hal yang kita tidak puas hati, ada hal-hal yang mungkin bisa mengguris
hati kita, ada teguran yang mungkin membuat kita mau undur dalam
pelayanan, namu percayalah semua itu merupakan hal-hal yang
diizinkan Tuhan untuk mendewasakan iman dan kesabaran kita dalam
melayani. Saya percaya, dengan hati yang tulus dan dan rendah-hati
sahaja yang mampu membuatkan diri kita tenang walau ditekan oleh
teman, jemaat dan siapa pun dalam pelayanan. Karena motivasi kita
melayan adalah TUHAN dan bukan mencari sesuatu yang bisa kita
gunakan untuk kemegahan dan kepuasan diri.

Akhir sekali saudara, marilah kita tetap melayani bersama-sama


karena pelayanan adalah merupakan tindakan kita atas anugerah
penebusan dosa oleh darah Yesus Kristus. Tetaplah rendah hati, ikhlas ,
UNIT PELAYANAN MEDIA BCCM (BM) PEKAN, KOTA MARUDU
saling menguatkan, saling menyokong, saling percaya, saling
membantu, saling memaafkan dan saling menghargai sesama kita.
Semoga pelayanan kita menjadi terang bagi semua orang dan nama
Tuhan dimuliakan.

Salam Kasih, Tuhan memberkati…

Amin…

Anda mungkin juga menyukai