Anda di halaman 1dari 3

Ihwal Caesar Erlan

2001175

Aliran pipa dan logging produksi

1. - Aliran satu fasa merupakan aliran yang terdiri dari satu jenis aliran cair ataupun gas tanpa
partikel padat. Pada aliran fluida satu fasa, saat menurunkan atau menaikan tekanan
dasar sumur laju produksi akan setara berbanding terbalik dengan penurunan atau
kenaikan Pwf tersebut, karena aliran fluida tidak dipengaruhi oleh aliran fluida lain.

-Aliran Dua Fasa merupakan bagian dari aliran multi-fase yang dibedakan atas fase-fase
aliran (gas-cair, cair-padat dan padat-gas), arah aliran (searah dan berlawanan arah) dan
kedudukan saluran (tegak, mendatar atau miring)

-Alira Multifasa adalah aliran yang mengalir secara bersamaan dan terdiri dari berbagai
macam fase antara cairan dan gas di dalam pipa.

2. -Pada aliran slug pola aliran ini terbentuk gelembung yang besar akibat peningkatan laju
kecepatan aliran gas yang membuat gelembung sebesar diameter tabung yang kemudian
diikuti gelembung gelembung kecil dibelakangnya.

-Pada aliran annular pola aliran ini cairan mengalir pada permukaan tabung sedangkan
aliran gas mengalir dibagian orizo tabung yang didalamnya terdapat butiran butiran air. Pada
posisi pipa orizontal tebal lapisan cairan pada dasar tabung lebih tebal dibandingkan pada
bagian atas tabung hal ini dikarenakan adanya pengaruh gravitasi.

3. Diketahui Diameter tubing 3.5 in, Wt 7.7 lb/ft


𝑄𝑡
Ditanya Vt= 𝐴𝑡
𝜋𝑥(3.5)2 3.14𝑥(3.5)2 38.465
Untuk mencari At dengan rumus , didapat hasil = = 9.61625
4 4 4

Qt = 300 BPD
𝑄𝑡 300
Vt= 𝐴𝑡 = 9.61625 = 31.1971
Diketahui Diamater casing 5.5 in, 20lb/ft
𝑄𝑡
Ditanya Vt= 𝐴𝑡

𝜋𝑥(5.5)2 3.14𝑥(3.5)2 94.985


Untuk Mencari At menggunakan rumus , didapat hasil = = =
4 4 4
23.746 (At)

Qt = 300 BPD
𝑄𝑡 300
Vt= 𝐴𝑡 = 23.746 = 12.633

Dari kecapatan rata rata yang didapat, diameter tubing 3,5in mempunyai aliran
media yang lebih besar karena memiliki kecapatan rata rata aliran yang lebih tinggi
dibanding diameter casing 5.5in

4. Diketahui D= 7in

d= 6.8inc

V= 100 ft/min

Ditanya : Nilai Lineal (L) dan Laju alir (B/D) dari aliran casing
𝑄
Untuk mencari nilai lineal menggunakan rumus L = , tetapi kita belum
𝐴𝑋𝑉
mengetahui luas penampang tersebut jadi kita harus mencari dahulu luas penampang
𝜋𝑥(𝐷2 −𝑑2 ) 3.14 𝑥(72 −6.82 ) 8.6664
dengan rumus A = , dapat dimasukkan menjadi , didapat =
4 4 4
2.16 untuk luas penampang (A)

Setelah mendapatkan luas penampang kita mencari laju aliran minyak ( dengan volume
per unit waktu missal dalam barel per detik ) dengan rumus Q =A x V, menjadi 2.16 x 100
= 216 BPD

Setelah itu baru kita menghitung nilai lineal (L)


𝑄 216 216
L =𝐴𝑥𝑉 = 2.16 𝑥 100 = 216 = 1 (L)
𝑄
Setelah itu kita mencari laju alir (B/D) dari aliran casing dengan rumus B/D =
𝐴 𝑥 24 60
216 216
= = 69.45 (B/D)
2.16 𝑥 24 𝑥 60 3.110.4
𝐿
5. Dalam soal ini kita akan menggunsksn rumus t = , dimana t untuk mencari waktu
𝑉
tempuh, L adalah Panjang lintasan aliran dan V adalah kecepatan aliran,

Mencari waktu tempuh casing diameter D1 = 7inc (ID=5.920 inc), mencari luas
𝜋𝑥(𝐷12 −𝑑12) 3.14𝑥(72 −5.9202 ) 43.814
penampang dahulu dengan rumus A = ,A= =A= = 10.95
4 4 4

𝐿 3
Setelah itu kita mencari V1 dengan rumus V1 = 𝑡 , V1 = 25 = 0.12

Setelah itu kita mencari laju alir dengan rumus Q1 = A1 x V1, Q1= 10.95 x 0.12 = 1.314
BPD,
Setelah itu baru kita mencari waktu tempuh dalam dan laju alir dalam liner

12
𝜋𝑥(𝐷22 −𝑑2)2 3.14𝑥(52 −5.044)2 15.09
Mencari luas penampang dahulu A = =A= =A= = 3.77
4 4 4

Mencari V2

Anda mungkin juga menyukai