Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DEMTA
Jl. Ambora No. 01. RT 03/RW. 02 Kampung Ambora Distrik Demta

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS DEMTA


NOMOR :440/SK/C/VIII/ /07/2017

TENTANG

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS DEMTA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya mengatur praktik keamanan dan langkah-langkah


pencegahan infeksi, resiko dan kemungkinan bahaya laboratorium perlu
ditetapkan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya;
b. bahwa untuk mengurangi / mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas
laboratorium harus melaksanakan penanganan dan pembuangan bahan
berbahaya sesuai dengan ketentuan atau standar prosedur yang berlaku;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Demta tentang penanganan dan
pembuangan bahan berbahaya;
Mengingat : 1. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang baik;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS DEMTA TENTANG
PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA.
Kesatu : Menentukan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya di
PuskesmasDemta sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan surat
keputusan ini, akan ditinjau dan diadakan perubahan seperlunya.
Ditetapkan : di Demta
Padatanggal : 19 Juli 2017
KEPALA PUSKESMAS DEMTA,

REIZAL A MANUGAN

DaftarLampiran : Surat Keputusan Kepala Puskesmas Demta


Nomor : 440/SK/C/VIII//07/2017
Tanggal : 19 Juli 2017

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA


PUSKESMAS DEMTA

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat menimbulkan bahaya /


resiko terhadap petugas dan pasien yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan
sekitarnya. Untuk mengurangi / mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium
harus melaksanakan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya sesuai dengan ketentuan
atau standar prosedur yang berlaku.
Pengelolaan Limbah
1. Limbah padat, terdiri dari limbah / sampah umum dan limbah khusus seperti benda tajam,
limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia, limbah B3 dan limbah
plastik.
Fasilitas Pembuangan limbah padat:
a. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai
permukaan halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal satu buah untuk satu
kegiatan.
Kantong plastik yang melapisi bagian dalamnya diangkat setiap hari atau apabila 2/3
bagian telah terisi sampah.
Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastic sebagai pembungkus
sampah dengan warna dan label seperti pada tebel berikut:

Warna tempat /
NO KATEGORI kantong plastik LAMBANG
pengumpulan
sampah

1 Radio Aktif Merah

2 Infeksius/Toksik/Kimia Kuning

3 Sitotoksik Ungu

4 Umum Hitam “DOMESTIK” warna putih

b. Tersedia Penampungan Sampah Sementara


Tempat penampungan sampah sementara dibersihkan dan dikosongkan dalam waktu
sekurang – kuranya satu kali dalam 24 jam.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
 Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
 Sampah umum dibuang ketempat pembuangan akhir sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Limbah Cair, terdiri dari limbah cair umum / domestik, limbah cair infeksius dan limbah
cair kimia.
Cara menangani limbah cair:
a. Limbah cair umum / domestic dialirkan masuk kedalam septic tank.
b. Limbah cairin feksius dan kimia dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku
melalui IPAL.

KEPALA PUSKESMAS DEMTA

REIZAL A MANUGAN

Anda mungkin juga menyukai