Anda di halaman 1dari 3

Cintaku dan Kau

(nama pengarang)
Rafael pelajar Sekolah Menengah Atas yang menyukai gadis popular di sekolahnya.
Dia adalah Jeanne, namun si cantik hanya milik si tampan, Jeanne adalah kekasih Alen lelaki
paling tampan diangkatan Rafael. Jika dibandingkan mereka berdua seperti langit dengan
lumpur Lapindo sangat jauh tapi teman-teman Rafael menghiburnya dengan mengatakan jika
dia dan Alen itu seperti langit dan berlian di bawah tanah, karena Rafael itu tidak kalah
tampan tapi tertutupi oleh kemiskinannya.
Sudah 10 tahun Rafael menyukai Jeanne, hingga sekarang dia masih tidak bisa
melupakan Jeanne. Rafael hanya melihat Jeanne dari jauh dan menyukainya dalam diam.
Rafael selalu memendam rasa di hatinya dan hanya 3 temannya yang tahu Abiyyah, Elmer,
dan David. Mereka tidak bisa membantu Rafael karena yang selalu menjadi saingannya
adalah laki-laki tampan dan kaya raya. Bagaikan pungguk merindukan bulan.
Suatu hari terjadi sebuah kecelakaan dan Jeanne menjadi salah satu korban
kecelakaan. Rafael yang kebetulan berada di sana langsung menolong Jeanne dan
membawanya ke rumah sakit. Namun Nasib buruk dialami Jeanne, dia lumpuh karena
kecelakaan tersebut. Tetapi Jeanne memiliki kesempatan untuk sembuh. “Rafa, ada apa
dengan kakiku, kenapa tidak bisa aku gerakkan?”, ungkap Jeanne kepada Rafael. Tak lama
kemudian Rafael memeluk Jeanne, “ Jeanne kamu harus kuat, aku akan menemanimu samapi
sembuh. Sabra Ya! Aku mohon, kamu harus bisa ikhlas dan menerima keadaan ini. Ada aku
di sini. Hanya untuk kamu”.
Satu minggu kemudian Jeanne pulang dari rumah sakit. Rafael selalu menemani
Jeanne. Di mana Alen selama ini? Dia tak pernah muncul semenjak Jeanne kecelakaan.
Pintu ruang tamu di ketuk oleh seseorang. “Permisi, adakah orang di dalam?, suara
dari luar pintu. Jeanne merasa tak asing dengan suara itu. “Ibu, ada tamu!” Jeanne memanggil
ibunya. Ibunya sedang memasak di dapur. “ Iya Nak, sebentar Ibu bukakan pintu”, jawab
ibunya. Ibu sedikit berlari menuju pintu depan. Setelah tahu siapa yang datang. Ibu berkata, “
Ooo, Nak Alen. Silahkan masuk Nak. Berhubung Jeanne belum bisa berjalan. Kamu
langsung ke kamarnya ya”. Alen menjawab, “Iya Bu, terima kasih”.
Alen menemui Jeanne dan ibu melanjutkan memasak di dapur.
“Hai Jean, apa kabar? Maaf aku ga pernah menjenguk kamu. Aku sangat sibuk!” ucap
Alen. “ Iya tidak apa-apa. Kabarku ya seperti ini. Berbaring di ranjang. Diam merenung”,
kata Jeanne.
“ Em, Jeanne..maksud aku datang ke rumah kamu……”, Alen terhenti berkata karena
Jeanne sudah menyambung kalimat Alen. “ Kamu mau memutuskan aku kan? Aku sudah
siap kok. Aku tahu diri. Aku sudah memikirkan setiap hari di kamar ini. Kamu pasti tidak
mau punya pacar cacat seperti aku, iya kan?, cerocos Jeanne.
“Maafkan aku, Jean” nada tak bersalah si Alen. “ Alen, kamu pulang saja! Tenaga
kamu tidak usah kamu gunakan untuk menjengukku dan menjelaskan kenapa kamu mau
putus denganku” kata Jeanne.
Alen pun pulang tanpa berpamitan ke ibu Jeanne. Tak lama kemudian, Rafael datang
menjenguk Jeanne. Jeanne terlihat sedih. Sebenanrnya, Rafael mengetahui apa yang terjadi
pada Jeanne. Karena tadi sebenarnya Rafael mau menjenguk Jeanne tapi di depan p[intu ada
Alen yang bertamu. Akhirnya Rafael menunggu sampai Alen pulang. Rafael selalu
menjenguk Jeanne setiap hari dan merawatnya meski telah dilarang oleh Jeanne, namun
Rafael tetap datang dan menghibur Jeanne.
Dua bulan telah berlalu dan Jeanne bisa kembali bersekolah. Dia sering dibantu oleh
Rafael. Rafael antar jemput Jeanne karena teman-teman Jeanne yang dulu dekat dengannya
sekarang mulai menjauh. Hubungan Rafael dengan Jeanne mulai berkembang seiring
berjalannya waktu, berbulan bulan Jeanne mengikuti pengobatan agar bisa berjalan kembali.
Rafael selalu menemani dan membantu mengurus kebutuhan Jeanne, dan Jeanne juga mulai
peduli dengan Rafael, hingga selang 2 tahun. Mereka kini telah di ujung masa remaja.
Kedekatan Jeanne dan Rafael sangat terlihat, Rafael sangat banyak meluangkan waktunya
untuk membantu dan merawat Jeanne hingga gadis itu bisa berjalan lagi, bahkan mereka
dikira sudah berpacaran.
Saat acara kelulusan diadakan prom night di sekolah mereka untuk merayakan
kelulusan, Rafael dan Jeanne berjanji bahwa mereka akan berdansa di acara tersebut. Jeanne
mendatangi acara tersebut dengan gaun dan riasan yang memukau. Semua siswa berdandan
sesuai tema malam ini. Namun Rafael belum juga datang hingga di pertengahan acara. Jeanne
mendatangi teman-teman Rafael untuk menanyakan keberadaannya namun teman-temannya
juga tidak mengetahui keberadaan Rafael. Mereka sudah berusaha menghubungi Rafael
namun tidak ada balasan.
Disisi lain, Rafael berlari dari rumahnya karena motornya mogok dan smartphonenya
mati. Namun, saat dia datang ke sekolah acaranya sudah hampir selesai dan dia melihat
Jeanne dan Alen berdansa. Bayangan Rafael hari ini adalah dia ingin mengungkapkan isi
hatinya dan memulai hubungan dengan Jeanne. Saat Jeanne selesai berdansa dengan Alen dia
mendapati Rafael tengah hujan. Rafael membiarkan air hujan menghantam tubuhnya. Dengan
harapan air hujan bisa memadamkan hatinya yang membara. Jeanne mendatangi Rafael dan
mengajaknya untuk masuk karena dia khawatir jika Rafael sakit nantinya. Rafael pun diam
seribu Bahasa. “ Kenapa kamu kembali ke pada Alen?”, Rafael bertanya-tanya dalam hati.
Jeanne menggandeng Rafael untuk berteduh di teras gedung. Akhirnya, Rafael mengikuti
ajakan Jeanne karena Jeanne ikut kehujanan. Kemudian Jeanne berkata, “ Rafa, seandainya
kamu tahu. Aku sedih karena kamu tidak datang. Aku berusaha menghubungi kamu. Tapi HP
kamu tak meresponku. Aku Tanya ke teman-teman kamu, semua tidak ada yang tahu. Karena
aku sedih, datanglah Alen mengajakku berdansa. Awalnya aku enggan untuk mengikuti
ajakannya. Tapi dia memaksa. Daripada ramai, aku pun mengikuti ajakannya. Dan
seandainya kamu tahu, aku hanya ingin berdansa denganmu. Maafkan aku!”
Rafael melihat kujujuran Jeanne. Rafael memandang dan hanya fokus pada paras
cantiknya Jeanne. Rafael terpana akan kecantikan bak Cinderela malam ini.
Mata mereka beradu. Jeanne berkata,” Rafael, maafkan aku. Alen ingin aku kembali
ke dia. Dan……”. Rafael langsung menyahut dan melanjutkan kata-kata Jeanne, “ Dan…
kamu menerima dia kembali.”
Rafael meninggalkan Jeanne. Rafael meninggalkan Jeanne dengan perasaan kecewa.
Rafael berkata dalam hati,” Jeanne masih mau diajak kembali pacaran oleh Alen. Padahal,
Alen meninggalkan Jeanne saat dia terpuruk. Kenapa kamu berpacaran lagi dengan pria yang
dulu meninggalkanmu? Seharusnya mata kamu terbuka, kamu seharusnya memilih aku.
Akulah yang bisa mengerti kamu.”
Teman teman Rafael tidak dapat berbuat banyak untuk membantu Rafael, sepanjang
malam itu hingga acara penutupan dengan dinyalakannya kembang api. Rafael Kembali
menjadi Rafael yang dulu, hanya melihat dari jauh dan menyukai dalam diam. Air matanya
sudah tidak dapat tertahan lagi dia terus menangisi kisah cintanya yang berakhir sebelum di
mulai tersebut. Kini berakhir sebelum aku memulainya.

Anda mungkin juga menyukai