Anda di halaman 1dari 5

PERSAHABATAN ILOZA

Ilona dan Aliza merupakan sepasang sahabat yang tidak bisa dipisahkan. Iloza ialah singkatan untuk
nama mereka berdua. Saat ini mereka masih mengeyam pendidikan di bangku SMA. Orang tua Iloza
memang sengaja menyekolahkan anak-anaknya di tempat yang sama dari taman kanak-kanak sampai
nanti mereka di fakultas. Namun, persahabatan mereka berdua tidak lagi seperti dulu setelah
kedatangan lelaki bernama Rafael.

Hari yang cerah , saatnya untuk kembali bersekolah setelah libur panjang. Ilona sudah siap dengan
baju putih abu berbalut jaket jeans berwarna pink sebagai luarannya, sementara aliza menggunakan
baju putih abu berbalut cardigan warna hitam. Keduanya terlihat cantik dengan gaya mereka masing-
masing.

“ mah, pah kita berdua berangkat dulu” ucap mereka sambil bersalaman kepada David dan
Ita.”belajar yang rajin ya, dengarkan guru ketika menjelaskan pelajaran” ujar ita.

Mobil ilona memasuki gerbang bertuliskan “SMA UNGGUL NUSA BANGSA”, setelah menempatkan
mobilnya ditempat yang srategis untuk parkir, Iloza keluar dan bergegas menuju kelas. Saat ini Iloza
berada di kelas yang sama yaitu kelas XI IPA 1.

“Hai Iloza” sapa teman-teman mereka yang sudah dulu berada di kelas. “Hai semuanya” balas Iloza
serempak.

Kelas semakin ramai, suasana pun semakin riuh karena sudah lama tidak bertemu. Sampai akhirnya
guru datang, suasana pun menjadi tenang karena tidak hanya guru tersebut dia diikuti seorang lelaki
dibelakangnya seperti murid baru.

“Tampan, cool, tinggi, tipe aku banget” ujar Ilona.

“Ya anak-anak kelas kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu.”

“Hai semua, perkenalkan nama saya Rafael Alexander biasa dipanggil Rafael, saya pindahan dari
SMA Bimasakti” suara lelaki itu dengan nada yang berat. “ Baiklah, Rafael kamu duduk di tempat yang
kosong dibelakang Aliza” timpal buguru.

Rafael akhirnya duduk dibelakang Aliza. Selama pelajaran berlangsung siswa siswi memperhatikan
guru yang sedang menjelaskan sementara Ilona sibuk melihat Rafael lewat pantulan cermin miliknya.
Saat menghadap siswa buguru melihat Ilona yang senyum-senyum sendiri.

“Ilona kamu ngapain, dari tadi saya menjelaskan kamu tidak memperhatikan.” Ilona langsung
tersadar bahwa dia diomeli gurunya “maaf buguru.”

Waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 saatnya siswa siswi SMA Unggul Nusa Bangsa pulang.

“Aliza, nanti kita jangan pulang ke rumah dulu, kita harus ikutin Rafael, saya mau tau dimana dia
tinggal” bisik Ilona. “ih kurang kerjaan banget, saya ga mau, capek tau mau langsung tidur” jawab
aliza. “Ga seru kamu, sahabatnya lagi jatuh cinta, bantu pdkt kek.”

“iya-iya kita ikutin Rafael” timpal Aliza yang membuat wajah Ilona berseri-seri kegirangan.
Setelah melihat Rafael menaiki mobilnya, Ilona bersiap-siap untuk mengikuti lelaki itu. Ilona sengaja
mengambil jarak yang agak jauh antara mobilnya dengan mobil Rafael sampai akhirnya Rafael
memasuki gerbang rumahnya yang berada di Jln. Adipati No.9.

Aliza merebahkan dirinya pada kasur hello kitty miliknya, ia harus tidur cepat agar bisa bangun pagi
untuk bersekolah. Sebelum tidur Aliza mengecek handphone miliknya terlebih dahulu dan
menemukan notifikasi dari nomer yang tidak dikenal.

CHATS

“malam, save Rafael.”

“iya sudah, dapet nomer saya darimana ya?”

“dari temanmu di kelas.”

“ooh gitu.”

“kenapa kamu belum tidur?”

“ini mau tidur.”

“yaudah tidur yang nyenyak, sampai bertemu besok di sekolah”

“.......”

Hari ini jadwal kelas XI IPA 1 berolahraga, semua siswa sudah memenuhi lapangan untuk
berolahraga, ada yang bermain voli, basket, sepak bola, dan masih banyak lagi. Iloza bermain voli
bersama Chelsea dan Reiysa. Selang beberapa menit mereka beristirahat.

“Nih buat kamu” Rafael memberikan sebotol air putih kepada Aliza. “makasi” ucap Aliza tanpa
penolakan membuat Ilona sedikit kesal dan menanyai sahabatnya. “kok kamu bisa akrab sama
Rafael.”

“Iya dia kemaren ngesave nomer saya, nanti saya send ke kamu nomernya” timpal Aliza. “Makasi
sahabatku tercantik” puji Ilona sambil memeluk Aliza.

David dan Ita akan pergi ke luar kota karena ada urusan kantor. Selama beberapa bulan kedepan
hanya Ilona dan Aliza yang menempati rumah. Iloza memeluk David dan Ita sebelum mereka
berangkat.

“Kalian berdua jangan nakal selama mama papa tidak berada disini” ujar David yang langsung dibalas
anggukan dari Iloza.

CHATS

“Hai, save Ilona sahabatnya Aliza.”

“Sudah, oh kamu sahabatnya Aliza saya kira kalian saudaraan.”

“Iya, Aliza sahabatku dari kecil, dia sudah saya anggap sebagai kakakku sendiri.”

“Sekarang Alizanya mana?”


“Aliza masih mandi.”

“Ilona besok kan libur saya mau ngajak kamu ngedate, mau ga?”

“Dengan senang hati.”

“Besok ajak Aliza juga ya biar seru.”

Ilona melompat-lompat kegirangan di atas kasur miliknya , ia terlihat sangat bahagia, bagaimana
tidak Rafael lelaki yang disukai mengajaknya ngedate untuk yang pertama kalinya.

“Aliza bantu saya milih baju besok kita diajak ngedate sama Rafael” teriak Ilona. “ Seriusan, kamu ga
bohong kan?” ujar Aliza. “Ngapain aku bohong, uda ni bantu saya milih bagusan yang mana?”.

“Yang ini aja” jawab Aliza mengambil dress warna merah yang sangat indah apalagi jika dipakai oleh
Ilona.

Pagi menjelang siang, Iloza dan Rafael sekarang sudah berada di Teranico salah satu restoran
termewah. Rafael sudah menyiapkan ini semua dengan matang, mereka bertiga duduk di luar
restoran.

“Kalian mau pesan apa?” tanya Rafael. “Apa aja, saya sudah lapar ni” jawab Aliza dan mendapat
cubitan dari Ilona. “Baiklah kalok begitu” timpal Rafael.

Tidak lama kemudian, makanan mereka datang memenuhi meja. Mereka bertiga pun menyantapnya
dengan tenang. Setelah selesai makan Rafael membuka suara dan memegangi tangan Aliza.

“Aliza di depan sahabatmu untuk menjadi saksi bahwa aku menyukaimu sejak kita pertama bertemu
dikelas, maukah kamu menjadi pacarku?”

Ilona langsung beranjak dari tempat ia duduk meninggalkan Rafael dan Aliza, ia sudah tidak bisa
menahan air matanya. Aliza berlari untuk mengejar sahabatnya sementara Rafael kesal karena
cintanya tidak dibalas Aliza.

Sesampainya di rumah, Ilona mengunci pintu kamarnya.

“Ilona kamu jangan marah kayak gini, saya ga tau bakalan seperti ini, saya juga ga bakal nerima
Rafael kok, saya ga cinta sama Rafael” ucap Aliza dari balik pintu kamar Ilona.

“Saya benci kamu Aliza, saya muak liat muka kamu, pergi kamu dari sini bawa barang-barangmu,
saya ga peduli kamu mau tinggal dimana sekarang” ujar Ilona yang membuat hati Ilona hancur
berkeping-keping.

Sambil menangis Aliza membereskan bajunya, sebelum pergi meninggalkan rumah ini, Aliza menuju
depan pintu kamar Ilona. “ Ona saya pamit makasi sudah kasi saya tinggal disini tolong sampein
makasi saya ke om David dan tante Ita” lirih Aliza yang tidak dibalas apa-apa oleh Ilona.

Aliza sudah berada di depan gerbang rumahnya yang dulu. Ketika Aliza masuk ia melihat foto mama
papanya yang sudah berdebu namun masih bisa terlihat. Aliza mengangkat foto tersebut “ma pa Aliza
kangen, Aliza pengen kayak Ona yang keluarganya masih utuh, kita beruntung banget ya ma pa punya
mereka, tapi sekarang Aliza ngecewain Ona, Ona marah sama Aliza” lirihnya sambil menangis.
7 tahun yang lalu

Sebuah truk yang lepas kendali menabrak mobil Rian ayah Aliza dari arah timur membuat mobil
tersebut hancur berkeping-keping. Pada saat itu Keluarga Rian dan David baru saja pulang liburan dan
untungnya Aliza bersama Ilona di mobil David. Banyak orang berdatangan dari segala penjuru jalan
melihat apa yang terjadi.

“Cepat hubungi ambulans” perintah David pada orang-orang disekitarnya. Ita sudah tidak dapat
membendung air matanya lagi. Ambulans pun datang, David ikut bersama ambulans yang membawa
Rian dan Ita ikut bersama Mawar di dalam ambulans.

“David aku titip anakku Aliza kepadamu, aku mohon jaga dan sayangi Aliza, sekolahkan Aliza bersam
Ilona disekolah yang sama, jangan pernah pisahnya Iloza, kamu bisa mengambil alih perusahaanku
untuk membiayai hidup Aliza” lirih Rian terbata-bata.

“Aku janji akan menyayangi dan menjaga Aliza” balas David tapi sudah terlambat Rian
menghembuskan nafas terakhirnya. Rian dan Mawar sudah tidak bisa diselamatkan. Sejak saat itu
Aliza tinggal bersama David dan Ita.

Dengan mengenakan seragam yang lengkap Aliza berjalan pagi sekali menuju sekolah karena
sekarang Aliza tidak lagi berangkat dengan Ilona menggunakan mobil. Sesampainya di sekolah Aliza
sudah menemukan banyak siswa yang akan berbaris untuk upacara bendera untung saja Aliza tidak
terlambat. Aliza menaruh tas nya ke kelas dan langsung bergegas ke lapangan, rupanya Ilona sudah
berada dilapangan juga.

Selesai upacara Aliza bertemu dengan Ilona “Ona maafin saya”ucap Aliza menarik tangan Ilona.
“Apaan sih” Ilona menghempaskan tangan Aliza kasar.

Dikelas Aliza terlihat sangat mengantuk karena kemarin malam dia membereskan rumahnya
sendirian. Walaupun begitu Aliza tetap berusaha mendengarkan guru di depannya. Aliza sama sekali
menghiraukan Rafael di belakangnya.

Bel pulang berbunyi seluruh siswa bergegas membereskan buku-bukunya. Ilona keluar terlebih
dahulu meninggalkan Aliza. Aliza pun terdiam karena mengetahui sahabat masih marah kepadanya.
Seperti tadi pagi sekarang Aliza juga pulang dengan berjalan. Selama perjalanan Aliza menghiraukan
teriknya matahari.

Sesampainya di rumah, Aliza tertidur karena capek juga hingga akhirnya dia terbangun di sore hari.
Perutnya belum terisi makanan sama sekali karena uang sepeserpun dia tidak punya. Aliza menangis
sambil melihat foto mama dan papa nya.

Ilona membuka kamar Aliza yang sudah kosong tidak lagi terdapat Aliza. Ilona menaiki kasur yang
berada di kamar tersebut sambil memegangi fotonya bersam Aliza. Sampai tidak sadarkan diri Ilona
tertidur disana.

“Ilona kenapa kamu tidak menjaga Aliza bukankah tante sudah menitipkan Aliza kepadamu”ujar
Mawar. “ Om kecewa sama kamu Ilona kamu tidak menepati janjimu untuk menjadi sahabat Aliza
selamanya” timpal Rian.
“Om tante maafin Ona, maafin Onaaa” teriak Ilona dan langsung terbangun dari mimpinya. Tanpa
aba-aba Ilona langsung bergegas keluar menaiki mobilnya untuk mencari Aliza. Tujuan pertamanya
adalah rumah Aliza yang dulu. Dan akhirnya Ilona menemui Aliza berbaring lemas di tempat tidurnya.

“Aliza kamu kenapa? Astaga badan kamu panas banget” Ilona membantu Aliza untuk bangun dari
tempat tidurnya. “Saya baik-baik saja Ona” ucap Aliza lemas.

Ilona membawa Aliza ke rumah sakit terdekat sesampainya di rumah sakit dokter hanya bilang kalok
Aliza hanya kecapekan dan perutnya kosong. Ilona menangis di depan Aliza dan meminta maaf.

“Aliza maafin Ona, Ona uda jahat ama kamu” lirihnya.” Sebelum Ona minta maaf, saya dah maafin
Ona kok, Ona tetap jadi sahabat Aliza yang paling baik” balas Aliza dan langsung dipeluk oleh
sahabatnya Ilona.

Pesan yang dapat diambil dari cerita ini adalah jangan pernah membenci sahabat gara-gara hal
sepele dan berusahalah untuk menepati janji.

Nama : Dian Rismayani

Kelas : 92

Anda mungkin juga menyukai