Deg!
"Sama-sama, sayang."
***
***
"Hallo kak Alan!" sapa perempuan yang tak lain adalah
adik kelas Alan. Ia menghalangi jalan Alan dan spontan
Alan berhenti.
***
Di kantin, semua pasang mata melihat ke arah Alan dan
perempuan yang mengikutinya dari belakang.
"Biasa ppb!"
"Apa tuh?"
"Polos-polos BANGSAT!"
***
De Javu
Suasana makan malam dikediaman keluarga Andrean,
seperti biasanya.
"Malam!!"
Di kamar Sherin, ia menuju kamar mandi untuk
membersihkan tubuh. Setelah selesai dengan urusannya,
ia menuju meja belajar.
***
Pagi hari di kamar Alan, yang baru saja membuka
matanya. Lalu ia melihat jam di ponselnya yang
menunjukan pukul 06:50 , yang berarti 10 menit lagi bel
masuk sekolah berbunyi.
"Hati-hati, waalaikumsalam!"
***
"Rasain! Pasti itu kak Alan marahin dia, kan kak Alan
suka sama aku," ujar Stella dengan pe-de nya.
"Kok main tarik aja? kan aku belum selesai sama pmg
itu?!" protes Sherin pada Alan.
"Bolos."
***
"Ta—tapi, gu—"
"yes, I will."
"Ini pertama kali gue pacaran, sorry kalo gue nggak bisa
romantis. Tapi gue janji bakal jaga perasaan lo dan
nggak akan nyakitin lo."
"Promise!"
"Cepet!"
Cup
"Apasih!"
"Ayy!"
"Bercanda."
***
Kembali
Sherin yang baru saja keluar dari kamar mandi sedang
mengeringkan rambut dengan handuk.
Cup
***
COTY WOIII
Seperti biasa berbagai teriakan dan bisikan memenuhi
parkiran sekolahan.
SIAGA SATU
Ting!
Ting!
Ting!
SASIMO
MURAHAN
Bisik-bisik semua orang sembari melihat ke arah Stella
dengan pandangan merendahkan.
PUNCAK KOMEDI!
***
Epilog
"Hahahaha! Lemah banget jadi cowok!" ledek Cavaro
pada Reza yang terpeleset dipasir.
See we both,
Fightin' every inch of our fiber,
'Cause ain't no way,
It's gonna end right but,
We are both too foolish to stop
See like,
Just because this cold cold world saying we can't be,
Baby, we both have the right to disagree,
And I ain't with it,
And I don't wanna be so old and gray,
Reminiscin' 'bout these better days,
But convention's telling us to let go,
So we'll never know
***
TAMAT..
DEDI DARMAWAN