Happy reading<3
“huh begitu mi nak, tidak ada perkembangan, tetta mau bawa mama mu ke singapura tapi mama mu
tidak mau” ujar herman lesu
(huh ya begitulah nak,ga ada perkembangan, ayah mau bawa mama kamu ke singapura tapi mama
kamu nggk mau)
“oh iya tadi adekmu telpon tetta, katanya disana dia ada yang mau adopsi” lanjut herman
(oh iya tadi adekmu telpon ayah, katanya disana ada yang adopsi dia)
“adekmu bilang kalau keluarganya kevin sanjaya mau adopsi adekmu karena mirip sama mendiang purti
mereka” jelas herman
(adekmu bilang kalau keluarganya kevin sanjaya mau adopsi adekmu karena mirip sama mendiang
putrinya)
“karena itu ji? Mau na ambil adekku? Ih teja tetta! Ndk setuju ka” bantah witan
(Cuma karena itu? Mereka mau ambil adek aku? Aku nggak mau ayah! Aku nggak setuju)
“dengarkan tetta dulu nak, tetta mau bicara sama kakekmu dulu tentang ini. Sebenarnya tetta izinkan
adekmu di adopsi, karena katanya keluarganya baek-baekji orangnya. Terus disana ndk ada yang bisa
jaga adekmu, makanya tetta izinkan adekmu di adopsi Cuma tetta mau bicara sama kakekmu dulu” jelas
herman
(dengerin ayah dulu nak, ayah mau bicarakan ini sama kakek kamu. Sebenarnya ayah izinkan adekmu di
adopsi, karena katanya keluarnya orangnya baik-baik. terus disana kan adekmu nggak ada yang jaga,
makanya ayah izinkan adekmu di adopsi, Cuma ayah mau bicarain sama kakek kamu dulu)
“tapi tetta ndk bisa ka kalau kita yang jaga dari jauhmi saja?” Tanya witan
Pertanyaan witan seketika membuat herman terdiam, mereka memang bisa menjaga leona dari jauh.
Tapi mereka juga harus berfokus kepada sang istri yang sedang terbaring lemah di rumah sakit.
“kenapa jadi rumit sekali” batin herman
“jangan ki kasi tau mama mu tentang ini, biar tetta yang kasih tau sendiri, masuk mki ke kamar mu
sudah tengah malam” titah herman
Witan langsung beranjak ke kamarya dengan perasan yang masih buruk, lalu di susul sang ayah yang
juga memasuki kamarnya. Sudah seminggu ini herman tidur sendiri tanpa adanya sang istri, sepertinya ia
sangat merindukan istri nya itu padahal baru sejam yang lalu mereka bertemu.
--
Pbsi cipayung
Hari senin datang cepat sekali, aktivitas pun kembali berjalan. Seperti leona, ia bangun sangat pagi sekali
karena ia harus menjalankan latihan rutin yang harus ia jalani. ia dan adit juga harus membangun
cymestry yang lebih kuat lagi dari sebelumnya, karena bulan depan ia akan mengikuti turnamen
pertamanya di yonex Slovenia international series.
Saat sedang break latihan, leona berjalan ke pinggir lapangan di susul oleh adit. Adit duduk di samping
leona yang tampak sedang murung
“huh biasaanya cewek kalau bilang ndk itu pasti ada apa-apanya” ujar adit
“pusingka dit, keluarganya koh kevin mauka na adopsi, tapi ndk tau bagaimana tanggapannya
keluargaku” ujar leona
“alasannya klasik ji, karena saya mirip sama anak perempuannya yang sudah meninggal” jawab leona
“jangan mko pikir ki weh, tugasmu sekarang itu fokus untuk turnamen bulan depan, turnamen pertama
ta ini di pelatnas eh” ujar adit
Saat sedang berbincang-bincang, ada saja hal yang membuat leona merasa terganggu dan kesal
“mungkin selain latihan, kerjaan gue gangguin lu deh leo, soalnya lu kalau marah tuh gemes, pengen gue
gigit deh” gemas rafly
“nama aku leona bukan leo ya” koreksi leona, bukannya tidak suka ia di panggil leo. Cuman panggilan itu
mengingatkan ia pada seseorang
“udah sih jangan berantem mulu, jodoh baru tau rasa” lerai adit
Mereka pun pergi dengan arah yang saling bertolak meninggalkan adit sendiri, adit tak habis pikir
kenapa leona dan rafly selalu saja adu mulut hampir setiap hari. Adit juga tak tahu bagaimana awalnya
rafly dan leona menjadi musuhan seperti ini.
Setelah kurang lebih 4 jam latihan pun selesai, Kevin menghampiri leona yang tengah mengemasi
raketnya. Ia ingin melalukan pendekatan dengan leona, ia sungguh ingin leona menjadi adiknya.
“eh nggak, aku Cuma mau bilang semangat buat turnamen pertama kamu bareng adit” ujar kevin
Leona kini telah selesai mengemasi barangnya, tapi entah mengapa perasaannya menjadi tak enak. Hal
itu disadari oleh kevin, kevin pun mengerutkan alisnya. Saat ingin bertanya kepada leona, handphone
leona bordering tanda ada telpon masuk, kevin yang kepo pun mengintip siapa yang menelpon leona.
Ternyata ayah leona yang menelpon, leona pun segera mengangkat telponnya
“halo tetta”
“begini nak, tetta sudah bicara sama kakek nenekmu tentang yang kemarin, dan kita semua sepakat
untuk ketemu dulu sama keluarga yang mau adopsi ki. Supaya kita semuanya yakin kalau keluarga yang
mau adopsi ki itu memang kelusrga ysng baik”
“emm tetta, kita bicara mki sama koh kevin karena adaji di dekatku”
“halo om”
--
Saat ini leona tengah berada di taman seorang diri, entah kenapa ia merasakan hal buruk akan terjadi,
firasatnya ini sudah ia rasakan sejak akan berangkat kejakarta beberapa waktu lalu. Tapi ia selalu berdoa
agar firasatnya kali ini tidak benar dan hanya firasat semata.
Saat sedang asik merenung leona, di hampiri oleh seorang pemuda yang selama ini membuatnya kesal.
Siapa lagi kalau bukan rafly, tapi kali ini rafly keliatan aneh dimata leona, pemuda itu terlihat kalem
berbeda dari biasanya.
“kalau kamu kesini Cuma mau ganggu aku mending kamu pergi deh, aku nggak mau di gsnggu dulu” usir
leona
“gue nggak mau gangu lu untuk kali ini, tapi gue perhatiin lu merenung mulu dari tadi. Ada apa sih leo?”
Tanya rafly
“iya”
“eh lu tau nggak sih, gue tuh punya keturunan makassar tau” ujar rafly
“nyokap orang makassar, Cuma pindah kebandung terus ketemu deh sama bokap gue” jelass rafly
“nggak bisa, gue bisanya sunda, nyokap juga nggak pernah ajarin” jawab rafly
“ohh jadi ceritanya udah akur nih, tumben banget” celetuk seorang pemuda yang menghampiri mereka
“astagfirullah ni anak yee harusnya lu berdua bersyukur gue dating nanti beneran ada setan gimana?
Hayoloh” ujar rayhan
“setan doang yang dateng mah aku nggak takut kali, yaudah deh udah malem aku mau tidur. Babay
boys” pamit leona
Perkataan rafly tidak di dengar jelas oleh leona, rayhan berbalik ke arah rafly dengan pandangan aneh
dan mengintimidasi
“ngadi-ngadi lu ya nggak lah, yakali gue suka sama leo” elak rafly
“kok leo?”
“ya emang kenapa? Namanya tuh kepanjangan LEONA yaudah gue singkat aja leo biar gampang manggil
nya” jelas rafly
Rafly bungkam mendengan perkataan rayhan barusan, entahlah ia juga tidak tau, yang pastinya rafky
suka membuat gadis itu kesal karena dirinya. Kemudian ia menggelengkan kepalanya dan beranjak
masuk ke asrama untuk beristirahat