Anda di halaman 1dari 3

CHAPTER SEPULUH

Happy reading<3

Malam ini sesuai janjinya, witan mengajak sang adik untuk mengajak nya kepasar
cidu. Leona juga sudah mengabari teman-temannya untuk datang ke sana
menghabiskan waktu bersama.

Pasarnya sangat ramai pengunjung, ada yang bersama bestinya, keluarga dan
pacar. Uhh melihat orang pacaran di daeah sini membust leona iri, ia seakan-akan
ingin pindah ke mars saja

“daritadi ki jalan ndk adapi mau nu beli?” Tanya witan

(kita daritadi jalan kamu nggk mau beli?)

“banyak, tapi bingung ka mau yang mana dulu” ujar leona bingung disini banyak
sekali makanan yang menggiurkan

(banyak, tapi aku bingung mau beli yang mana)

“sotang itu beli dulu” saran witan jujur saja ia sudah capek berjalan

“hmm great idea! kita beli sotang, ayo!” seru leona saran kakaknya lumayan juga

Leona dan witan pun berjalan menuju stand yang menjual sotang bersamaan
dengan itu keempat sahabatnya juga datang dan langsung menghampiri leona
dan witan

“hei! Lama mko disini?” Tanya zacky sambil mengikuti arah langkah leona

(hei! Kamu udah lama disini?)

“hm lumayan lah” jawab leona


Mendengar itu witan melototkan bola matanya, apa?! Ia tak salah dengar?
Lumayan? Hei ia dan leona sudah 30 menit disini dan itu lumayan?! Adikknya ini
tidak waras sepertinya.

Mereka kini sudah sampai di stan yang menjual sotang lalu leona pun memesan
beberapa tusuk sotanguntuknya, kakaknya dan temannya. Untungnya di stand ini
tidak begitu ramai jadi pesanan leona cepat selesai, dan yah yang membayarnya
adalah witan

“wihh abang witan baik sekali” seru rafly

“cair mi kah?” goda aldo

Mendengar olokan dari teman adiknya witan memutar bola matanya malas

“kalau bukan Karena mo’joki itu sana heendk bakal ka traktik ko smua” ujarnya
smabil melirik leona yang tengah mencibirnya

“haha oh deeh mo’jo ko paeng” ujar ralfy

“biarmi mau-mau saya”

Kini mereka kembali jajan makanan yang mereka inginkan, hamper smua stand
mereka datangi dan membeli jajanan. Hingga mereka kini sudah lelah untuk
berjalan dan tangan mereka juga sudah di penuhi oleh bungkusan yang berisi
jajanan mereka masing masing

Mereka memutuskan untuk ke mobil witan saja sambil memakan makanan yang
bereka beli tadi, untung saja mobil witan tidak terparkir jauh dari pasar jadi
mereka tidak perlu menyebrang jalan

“uh akhirnya duduk ka juga” ujar leona yang baru sajs mendaratkan bokong nya di
jok depan samping kursi kemudi

“capekku jalan astaga” ujar aldo

“nu kira kau ji capek? Capek semua jki kapa” seru andika
“ weh pi ka dulu ke wc nah ada panggilan alam ku” ujar witan

“iyyo pergi mko jangko hilang” ujar zacky snatai sambil membuka bungkusan di
tangan nya

“we dompala bemana bisa hilang di kota sendiri pongoro” ujar rafly sambil
menoyor kepala zacky

“ih kan siapa tau”

“weh sudahi mi makan mko” lerai leona

Mereka pun berhenti adu bacot dan mulai memakan makanan mereka. Hening
sejenak kemudian leona kembali membuka percakapan diantara mereka

“mm soal samsur kayaknya kalau jadi ka ketemu itu terakhir kalinyami” ucap
leona memecah keheningan diantara mereka. Perkataan leona barusan membuat
semua temannya mengerutkan alis

“maksudnya?” Tanya aldo tak mengerti

Menghela nafas sejenak kemudian leona mulai membuka suara kembali

“seharusnya dari dulu mi kulupakan tapi ndk tau kenapa muncul teruski di
ingatanku” ujarnya sendu

“bisa jko itu, toh sekarang harusko focus sama seleknas nu sisa berapa hari
mamiko baru berangkat toh” ujar rafly memberi semangat

“sudah mi sedih sedih na deh ndk na cocok” maki aldo

Perkataan aldo menuai tatapan sinis dari seluruh temannya kecuali leona, aldo
pun hanya menyengir sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu

Anda mungkin juga menyukai