Anda di halaman 1dari 10

“yena cepatlah bangun, kau harus bersiap!

” teriak sang ibu dari luar kamar sang anak

“iya iya bun, yena sudah hampir selesai” jawab sang anak dengan nada malas khasnya

“baiklah ibu tunggu diruang hias ya” balas sang ibu ceria

“ya”

Yena merasa malas dengan hal konyol yang dilakukan oleh orang tuanya, bagaimana tidak? Ia
dijodohkan dengan lelaki yang tak ia kenal, ya walaupun ia sesekali pernah melihat sosok lelaki itu

Apakah ini masih jaman siti nurbaya?, rasanya ia ingin sekali mengobrak abrik kamarnya untuk
melampiaskan kekesalannya sekarang, walaupun ia hanya akan bertunangan saja untuk hari ini, ya
tetap saja dia belum ingin melepas status single nya itu

Apalagi calon suaminya adalah manusia yang terkenal dingin disekolahnya, sudah jelas sekali
kepribadian lelaki itu bertolak belakang dengan Yena yang dikenal sangat ceria bahwa dianggap
sebagai happy virus didalam kelasnya

Meskipun begitu calon suaminya adalah orang yang tampan dan bisa dibilang famous di SMA,
bahkan banyak siswi siswi cantik dan pintar yang mengincarnya.

Yena berjalan kebawah menuju kamar rias milik sang ibu dengan Langkah malas, ia berharap semoga
acara hari ini berjalan dengan cepat, karena rasanya ia ingin segera merebahkan dirinya lagi
diranjang minimalis kesayangannya

“ah kau sudah sampai, kenapa langkahmu gontai sekali?” tanya sang ibu

“Bu, apakah benar-benar tidak bisa dibatlkan?”

“ah, anakmu mulai lagi” ucap sang ayah yang sedari tadi ikut menunggu putrinya

“heh Dia juga anakmu!” sargah sang ibu


“baiklah-baiklah, aku akan berias sekarang” balas yena yang malas mendengar keributan orang
tuanya

“anak ayah memang pintar”

“aku bukan anak kalian” sinis yena, ia akan dianggap Ketika ia mau menurut, itulah pikirnya

Setelah berias sekitar 3 jam, yang membuat yena melanjutkan tidurnya akhirnya ia dibangunkan
oleh sang bunda yang menatap putrinya dengan senyuman manis

“putri bunda memang sangat cantik” ucap sang bunda dengan mengamati wajah yena

“haha terimakasih bunda, aku memang cantik” balas yena percaya diri

“iya, tapi bunda lebih cantik” ucap lelaki yang baru datang dari arah pintu

Yena membelalak dan langsung berdiri bersiap untuk memeluk lelaki yang sangat ia rindukan

“kakak…..”

“eh eh kok gini kelakuan orang yang mau menikah” ucap lelaki yang disebut kakak

“huhuhuhu kakak apakah kau tidak bisa menggantikanku?” tanya yena dengan suara pura-pura
menangis

“heh, maksudmu aku menjadi gay menikah dengan calon suamimu? Choi Yena sadarlah aku ini pria
normal, yang masih suka dengan perempuan yang memiliki body seperti gitar spanyol, bukan malah
sepertimu yang kurus krempeng ini” jawab sang kakak Panjang lebar

“sungmin kau tidak boleh mengatai adikmu seperti itu” tegur sang ayah

“lagian kalian apakah tidak pernah memberi dia makan?” tanya sungmin
“bukan tidak pernah, dia hanya bilang gadis itu harus kurus jika ingin menjadi tipe ideal orang lain”
ucap sang ibu meniru nada yena Ketika mengatkan hal itu

“memang sih, tapi kurusnya harus wajar dong kalua krempenng seperti ini bisa bisa kau dilihat
seperti zombie” balas sungmin, yena yang tak terima pun menatap sang kakak dengan sebal

“hahaha aku hanya bercanda, kamu memang makin cantik Yena tapi jangan membuat dirimu kurus
seperti ini nanti dikira kekurangan gizi” baru saja yena tersenyum tapi kalimat diakhir membuatnya
Kembali naik pitam

“hahahahaha, cepatlah berganti baju adikku tercinta” ucap sungmin yang dibalas dengan jari tengah
oleh yena

“Sungmin kau ini suka sekali membuat adikmu kesal, ibu dan ayah keluar dulu ya saying, cepat
berganti acaranya sebentar lagi akan dimulai” ucap sang ibu yang dibalas anggukan oleh yena

“hah! Kenapa mereka melakukanku seperti ini” ucap yena dramatis yang membuat penata rias itu
menatapnya antara iba dan jijik

Setelah akhirnya Yena selesai dengan semua ia pun keluar menemui calon suami yang sudah
menunggunya , acara pertunangan dilaksanakan dirumahnya dengan nuansa yang sederhana, tamu
yang diundang hanya kerabat dekatnya saja, untuk teman Yena tidak mempunyai teman yang bisa ia
percaya utnuk menjaga rahasianya jadi ia tak mengundang temannya satu pun

Yena berjalan kearah calon suaminya yang sedang berdiri memungginya

“Kim Yohan?” panggilnya ragu

Lalu lelaki itu pun membalikkan badannya menatap Yena dingin, Yena sempat terpukau melihat
bagaimana tampannya Yohan memakai setelan jas yang terlihat sangat cocok ditubuh atletis pria itu

“lama sekali” gumam pria itu yang masih bisa didengar oleh yena

“APA?” teriak yena yang merasa kesal, ia pun menjadi bahan tontonan, karena merasa malu yena
pun menarik lengan Yohan membawanya ke halaman belakang rumah yang tamunya hanya sedikit
“apa katamu tadi?” tanya yena yang kesal, tidak pria didepannya ini berpikir betapa lamanya dan
malasnya ia berias seperti ini? Ia bahkan sampai harus bangun jam 3 pagi untuk ini

“kenapa kau membawaku kesini?” tanya Yohan datar

“kenapa kau malah balik bertanya?” Ucap yena makin tak terima

“sudahlah kau sangat cerewet” balas Yohan meninggalkan yena

“cerewet? Astaga pria itu lebih mengesalkan dari kak sungmin, apakah aku bisa tinggal berdua
dengannya nanti? Memikirkannya saja sudah membuatku malas” monolog yena dengan menatap
kepergian Yohan

Tak selang beberapa menit ia pun menyusul Yohan karena acara akan dimulai

……..

Seperti yang diharapkan oleh orang tuanya acara pertunangan Yena dan Yohan pun berjalan dengan
lancer yang ditutup dengan foto Bersama keluarga, dan pernikahan mereka akan dilaksanakan bulan
depan

Kini para keluarga Yena dan Yohan masih berkumpul diruang tengah rumah milik Choi Siwon

Yena sedari tadi hanya bermain hp dibelakang sang kakak agar tidak ketahuan, sampai akhirnya
mama Yohan sebut saja Son Yejin berkata

“bagaiimana kalau Yena dan Yohan tinggal Bersama dari sekarang? Agar nanti jadi lebih merasa
terbiasa” ucap mama Yohan yang mampu membuat kedua pemilik nama itu membelalakan matanya

“ide bagus itu kak yenjin” balas sang bunda yena

Wah bagaimana bisa ibunya ini mengiyakan semua dengan cepat hhuhuhuhu

Sudahlah Yena memang dramatis


“Nanti aja kalau udah nikah, lagian kita belum liat-liat rumah, ya kan han?” sargah yena cepat

“masalah itu tenang aja sayang mama sama papa udah nemuin kok rumah yang bagus , kalian
berdua Cuma perlu nempatin aja, kami sudah urus segalanya” balas mama Yohan dengan senyum
merekah

“a-ah begitu ya baiklah hehe” tidak ada lagi alas an Yena menolak jika sudah seperti ini

“ternyata mama Yohan orang yang cepat dan tangkas ya dbdhsbsdhsdbch AKU HARUS
BAGAIMANA?? BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPI PRIA DINGIN INI NANTINYA? BAGAIMANA
JIKA DIA MALAH MEMBUATKU MENJADI PEMBANTU SEPERTI DI FILM-FILM?”

“keliatannya anak bunda udah saetuju ya, nak Yohan bagaimana?” tanya sang bunda

Wah Yena sadar dia masih punya harapan karena Yohan sepertinya tidak akan mungkin menyetujui
hal konyol satu ini

Yena menatap Yohan penuh harap sampai akhirnya jawaban sang pria berhasil membuatnya kecewa

“Yohan sih iya aja bun, kalau Yena nya udah setuju”

“kamu romantis banget ya sayang haha” balas sang bunda senang

“pindah nya dari sekarang aja mau gak?” tanya hyunbin yang dari tadi menyimak

“EHHHH GAUSAH” teriak yena cepat yang membuat semua orang kaget

“m-maksudnya besok aja, yena masih mau beresin barang hehe” koreksi yena cepat

“oh yaudah kalau begitiu, besok Yohan jemput Yena ya paginya sekalian bantuin calon kamu ini dia
keliatan kecapean dari tadi itu” ucap yenjin

“ga-gausah ma, Yena bisa sendiri kok lagian Yohan juga pasti cape dari tadi ngurus tamu” balas yena
yang lebih ke penolakan sih sebenarnya
“yaampun kamu perhatian banget sih sayang, gak salah nihi mama ngejadiin kamu menantu” ucap
yenjin sambal mencubit pipi yena gemas

“hehe” balas yena tertawa canggung

“Ya sudah kalau begitu kami pamit dulu ya” pamit hyunbin beranjak dari kursi yang diiringi Yenjin
dan Yohan

Yena pun bersaliman dengan orang tua Yohan dan berakhir memeluk Yohan dengan dipaksa oleh
mama Yenjin.

Keesekokan harinya

Yena masih bergelut dengan selimut miliknya sampai akhirnya ia merasa terganggu dengan pancaran
cahaya dari jendela miliknya, dengan kesal ia pun membuka matanya bersiap untuk menutup
kembali korden yang ia yakini dibuka oleh sang bunda

Baru saja beberapa detik ia membuka matanya ia dikejutkan dengan sosok pria yang kini tengah
mengamati wajahnya dengan jarak yang lumayan dekat, pria itu pun tak kalah terkejut dengannya

“YA! KIM YOHAN APA YANG TENGAH KAU LAKUKAN?” teriak yena yang buru buru dinbekap oleh
Yohan

“bisakah kau tak usah berteriak seperti itu dipagi hari” balas Yohan kesal

“kenapa kau bisa masuk kesini?” tanya yena menghiraukan perkataan yena
“aku dipaksa mama kesini, dan bunda mu lah yang menyuruhku masuk untuk membangunkan
Wanita malas sepertimu” balas Yohan dengan nada sindiran

“malas katamu? Hei! Lalu mengapa kau malah menatap wajahku tadi? Apakah mempunyai niat yang
tidak-tidak kepadaku?” ucap yena tak terima

“maksudmu?” tanya Yohan tak paham

“aku tau kau pria normal” balas yena sinis

“pftttt aku memang pria normal tapi maksudmu aku tertarik pada tubuhmu yang kurus begini?
Hahahahaha” balas Yohan yang baru connect dengan ucapan yena

Ya mungkin ini pertama kalinya Yena melihat Yohan tertawa terbahak bahak seperti ini, tapi tawaan
yang pertama kali ia lihat justru membuatnya kesal, ia semakin tidak yakin bisa hidup dengan pria
didepannya ini.

Yena kini sedang membereskan barang-barangnya yang dibantu oleh Yohan

“itu juga akan kau bawa?” tanya Yohan yang terdengar menyolot

Yena menatap Yohan sinis

“ini barang yang paling penting dari semua, kau tahu” balas yena

“ck boneka sebesar dirimu kau katai penting”

“apa jangan-jangan itu pemberian pacarmu ya, ckckckck dasar bucin” lanjut Yohan

Kini yena akhirnya mengetahui satu hal tentang Yohan, ternyata sebenarnya manusia satu ini terlalu
cerewet

“kalau tidak niat membantu pergilah” balas yena malas


“wah ternyata benar” ledek Yohan

“heh aku tidak pernah bilang itu benar ya”

“kau mengusirku ku anggap itu benar”

“aku menyuruhmu pergi karena kau terlalu cerewet” sinis yena

Kira-kira itulah yang terjadi jika mereka disatukan, dan berakhir dengan membuat mood Yena
menurun

“ayah, bunda, kakak, aku pamit dulu ya” ucap yena sedih menatap keluarga kecilnya

“jaga diri kamu baik ya sayang” ucap sang bunda yang merasa sedih akan berpisah dengan putri satu
satunya itu

“Yohan kami titip Yena ya, tolong jagain dia dengan baik” ucap siwon sambal merangkul bahu Yohan

“siap yah, kalo begitu kami pamit dulu ya” jawab Yohan sembari mengikuti Yena yang berpamitan
kepada orang tuanya

Setelahnya mereka pun masuk kedalam mobil Mercedes benz milik Yohan.

Sesampainya dirumah baru yang akan mereka tinggali Yohan pun masuk tanpa membantu Yena
membawa koper dan barang-barang miliknya, Yena yang melihat itu hanya bisa mengata =I Yohan
dalam hati

Dan dengan susah payah Yena pun selesai dengan kegiatannya memindahkan barang miliknya
kedalam kamar entahlah milik siapa sebenarnya
Yena keluar berniat ingin menemui Yohan yang dari tadi tak Nampak batang hidungnya

“cari siapa?” tanya Yohan mengagetkan yena

“yaampun kau sudah seperti hantu saja” balas yena dengan mengelus dada nya untuk bersabar

“aku ingin membuat kesepakatan denganmu” ucap Yohan menatap yena serius

“kesepakatan?” jawab yena bingung

“kesepakatan pernikahan” sambung Yohan yang akhirnya diangguki oleh yena

Benar mereka menikah karena dijodohkan jadi wajar saja jika membuat kesepakatan diantara dua
belah pihak

“akum au kita pisah kamar, masalah percintaan kamu tidak dilarang untuk menjalin hubungan
asmara dengan siapapun begitupun sebaliknya, jam pulang harus dibawah jam 10 jika melanggar dia
harus menuruti satu permintaan dari satu pihak, tidak boleh membeberkan kalau kita sudah
menikah” ucap Yohan sambal membaca tulisan yang sudah ia buat dalam lembar kertas ditangannya

“aku ingin menambahkan, pekerjaan rumah harus dibagi dua melihat ukuran rumah yang lumayan
besar jadi tidak mungkin untuk sendirian membersihkannya, dan juga kita harus terlihat seperti
orang tak kenal saat diluar, untuk masalah makanan aku tidak bisa memasak jadi terserah jika kamu
mau pesan makanan dari luar atau memasak sendiri” tambah yena yang disetujui oleh yena

“oh ya, untuk pernikahan kita akan menikah selama dua bulan, setelah itu kita akan bercerai dan
tidak boleh ada penolakan dari masing-masing pihak” lanjut Yohan

“baiklah” final yena

“sekarang kamu tanda tangan disini” tunjuk Yohan dikertas yang sudah berisi tanda tangannya
dibawah pojok kiri

Mereka berdua pun berjabat tangan


“DEAL!” ucap mereka berduaaa.

Anda mungkin juga menyukai