Anda di halaman 1dari 23

SWEET LITTLE LIES

Seorang pria terlihat terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya beberapa kali mencoba
mengingat apa yang terjadi padanya sampai ia bisa berada ditempat yang asing padanya.

“ Just Woke up Baby?” tanya seseorang yang sedari tadi memperhatikannya.

“Dimana gue? Arghh.... sial kepala gue pusing sekali” ucap pria yang diketahui bernama Jaemin itu
sambil memegangi kepalanya mencoba untuk berdiri.

“ Berpura-pura hilang ingatan Hmm? Baiklah kalau begitu akan saya ingatkan kembali” ucap pria
berbadan besar yang berada di depannya.

Lalu pria itu berjalan perlahan mendekati jaemin dan memegang dagu bawah jaemin lalu
mengangkat dagu itu perlahan.

“ Semalan saya telah membelimu apa kau melupakan itu baby?” ucap pria itu dengan nada yang
sedikit ia olah kecewa.

“ Cih!!! Bajingan elo pikir dengan elo ngebeli gue, gue bakal nurut sama kemaun lo ? Maaf tuan anda
bukan tipe saya” ucap jaemin sambil menepiskan tangan pria itu dari jawahnya.

Setelah mengatakan itu jaemin berusaha bangkit dan ingin pergi namun pria itu segera menariknya
yang membuat ia terjatuh ketempat tidur kemudian pria itu mengukungnya dibawahnya.

“ Hey baby, bagaimana bisa kau berbicara seperti itu apa kau ingin aku menghukum mu hmmm?
baiklah jika itu yang kau mau” ucap pria itu lalu menyiumi leher jaemin dengan paksa yang membuat
jaemin meronta dibawahnya.

“ Bajingan lepaskan aku brengsek “ teriak jaemin membuat pria diatasnya itu semakin gencar
menciumi tubuhnya dengan paksa.

Jaemin berusaha keras mendorong pria itu agar menjauh darinya ia sangat jijik dengan pria itu
namun kekuatannya kalah telak karena pria itu lebih besar darinya.

Sedang kan pria diatasnya masih melanjutkan kegiatannya tak memperdulikan teriakan jaemin, ia
mencium rakus bibir jaemin dengan kasar sambil sesekali menggigit bibir bawah jaemin agar jaemin
membuka mulutnya.

“ Arghhh.... sialan kau jalang kurang ajar” ucap pria itu tiba-tiba, Yap jaemin menggigit bibir pria itu
hingga robek dan mengeluarkan darah segar.

*PLAK*

Satu tamparan keras mendarat diwajah jaemin, namun jaemin hanya tersenyum sinis sambil
menahan rasa panas dipipinya akibat tamparan tadi.

“ HOW DARE ARE YOU!!!” pria itu lalu bangkit dan pergi meninggalkan jaemin dengan bibir yang
masih mengeluarkan darah segar itu.
Kalian jangan bertanya mengapa jaemin masih bisa tersenyum setelah diperlakukan kasar seperti
itu, ia bahkan sudah pernah merasakan hal yang lebih parah dari ini dihidupnya dan yang dilakukan
oleh pria itu hanyalah masalah kecil baginya.

---------------------------------------------

*DREAM CLUB*

Setelah kejadian itu jaemin langsung pergi keclub dimana biasanya dia minum-munim dan disini lah
ia sekarang di Dream Club milik sahabatnya.

Ia duduk disalah satu meja disana dan wajah yang penuh luka lebam sambil meneguk segelas wine
disana.

“ Hai kenapa kau mengacaukannya, sudah enak kau dibayar mahal dan kau tinggal memuaskan
nafsunya lalu BOOMM.... kau akan dapat segala Na Jaemin” ucap pria manis yang tiba- tiba duduk
disampingnya.

Yap itu adalah Baekhyung, kakak sekaligus sahabatnya dan pemilik Club tersebut.

“ Segalanya? Semuanya maksudmu seperti apa? Aku takkan sudi melayani seorang bajingan yang
bukan tipeku sialan” ucap jaemin dengan datar sambil terus menegak winenya.

Baekhyun yang mendegar itu membuang napas kasar dan meminta bartenber membelinya wine lalu
langsung meneguknya dengan frustasi.

“ Oh... Come on Jamein-na. Kau itu sangat manis bahkan kemarin banyak yang menginginkan mu
dengan harga fantastis” ucap baekhyun frustasi.

“ Tapi kau lihat sekarang bahkan tak ada yang menginginkan mu, akibat ulahmu kemarin kau tau?
Dia itu orang yang sangat berpengaruh” lanjut baekhyun yang dijawab dengan tatapan datar jaemin.

Baekhyun sangat frustasi bagaimana tidak setelah kejadian itu iya harus membayar denda karena
pelanggaran kontran dan juga akibat kejadian itu tidak ada lagi yang ingin membeli jaemin.

“ Hey Hyung ingat saat bajingan itu menjualku kesini kau hanya membayar 10 juta won saja, itu
takkan membuatmu rugi” ucap jaemin lalu menghidupkan rokoknya dan menghembuskan asapnya
kearah baekhyun.

Jika kalian bertanya bagaimana ia bisa seakrab itu dengan baekhyun jawabannya adalah karena
baekhyunlah yang semala ini merawatnya dan selalu ada untuk jaemin dimana terpuruknya dulu
karena itu lah jaemin merasa berhutang budi dengannya sampai bisa melakukan hal konyol ini.

“ baiklah hyung kalau begitu aku ingin bersenang-senang dulu” ujarnya lalu pergi meninggalkan
baekhyun yang masih mengomel tak karuan.

Sementara itu disebuah apartemen mewah terlihat seorang pria tengah membuang napasnya
dengan kasar ia merasa suntuk saat ini. Lalu ia mengirimkan pesan kepada seseorang diseberang
sana.
Beberapa saat kemudian dia dan para sahabatnya telah duduk diruang VIP yang terdapat di Dream
Club dengan menikmati wine dan pertunjukan para penghibur disana.

“ Ah lama sekali rasanya tidak kemari, jika haechan sampai tau bisa mati aku” ucap salah satu
sahabatnya yg bernama mark itu.

“ Santai saja hyung, Haechan hyung tak takn tau kau tak perlu khawatir” ucap pria disebelahnya yg
bernama sungchan itu.

“ Pasti lah dia tak tau karena saat ini ia sedang diluar kota bersama ibunya HAHAHA” tawa pria itu
sambil meneguk alkohol di tangannya.

“ Sudah lah hyung lupaiin dulu masalah pacar kau itu kita bersenang –senang saja dulu” uca pria
paling muda diantara yg lainnya itu yaiutu Park Jisung.

“ Oh iya sepertinya ini pertama kalinya jeno hyung mengajak kita kumpul ketempat seperti ini,
memang kau ada masalah apa hyung?” lanjutnya lagi sambil sesekali menyesap minumannya.

“ Tidak aku hanya sedang bosan saja tak usah terlalu dipikirkan” ucap jeno santai.

Lalu jeno melirik kearah sungchan dan kekasihnya yang terlihat saling menggoda satu sama lain yang
membuatnya sedikit merasa kesal.

“ Hai bisakah kalian jangan berpacaran disini? Mood ku sedang rusak kau tau” ucap jeno sambil
melempar tisu kearah mereka berdua.

Dapat dilihat dari wajah kesal jeno saat ini yang begitu berbeda dari biasanya.

“ Hai Bro kau sebenarnya kenapa? Apa ada masalah dikantor? Biasanya kau selalu bersama dengan
salah satu wanitamu, kemana mereka sekarang?” tanya mark yng sedari tadi memperhatikan
sahabatnya itu.

“ apa mereka meninggalkan mu setelah mendapatkan tas Di*r? Atau setelah kau beri mobil sport
mu?” lanjutnya dengan sedikit tertawa.

“ Bukan begitu.. aku hanya sudha bosan dengan mereka, aku ingin sesuatu yang lebih dari mereka”
ucap jeno

“ emmm bagaimana jika kau mencoba hal baru? Seperti yah mungkin bersama laki-laki?” ucap mark,
jeno tampak sedikit berfikir saat mendengar saran mark tadi.

“ Laki-laki? Apa kau gila? Ayolah hyung kau jangan bercanda kau tau jika aku itu 100% lurus” ucap
jeno dengan nada frustasinya.

“ Come on jeno, aku juga sepertimu tapi setelah bertemu haechan semua seakan berubah, kau tau
kau takkan bisa menolaknya jika sudah sekali mencoba itu bagaikan narkoba yang membuat candu.”
Ucap mark sambil menepuk pelan pundak jeno.
“ Benarkah? Apa aku harus mencobanya? Sepertinya itu menarik dan lumayan menantang” ucap
jeno sambil tersenyum dan meminum alkoholnya lagi.

“ benar hyung kau harus mencobanya nikmatnya luar biasa , oh iya setau ku di club kau bisa
menyewa atau membeli salah satu dari mereka” ujar sungchan,

Setelah mendengarkan perkataan sungchan tadi jeno mengedarkan pandangannya kearah


sekumpulan pria manis yang terlihat sedang menggoda orang-orang yang berda di club itu.

Namun matanya tertuju kepada seseorang yang sedang asik berdansa dengan sexinya tanpa
memperdulikan pria atau wanita yang menggodanya dari tadi.

“ Manis sekali, he looks like bunny” gumamnya

Jeno perlahan pergi dari ruangannya dan berjalan kearah pria yang membuatnya tertarik tadi namun
belum berhasil menyentuh pria itu, ia dihalangi oleh seorang laki-laki yng bisa dibilang lumayan
manis dan imut juga.

“ Permisi tuan. Perlu mainan baru tuan ku?” ucap pria itu yang tidak lain adalah baekhyun.

“ Aku ingin dia” ucap jeno sambil menunjuk kearah pria yang membuatnya tertarik tadi.

“ apa tuan serius? Aku hanya takut jika tuan akan menyesal” ucap pria manis itu

“ aku tak beduli” ujar jeno singkat.

“ Namun tuan ia tak bisa diatur bahkan kemarin ia sempat di beli oleh seseorang dan tuan tau di
menggigit pria tu sampai bibir pria itu sobek tuan” tutur baekhyun, ia hanya tak mau jika harus
membayar denda lagi akibat perbuatan jaemin.

Jeno mendengar hal itu bukannya takut ia malah semakin merasa tertantang. Tentu ia pertu
adrenaline baru.

“ aku tak perduli dengan apa yng dia lakukan sebelumnya, aku hanya ingin dia” ucapnya sambil
menunjk ke arah pria yang masih asik berdansa itu.

“ baiklah tuan, tapi jika terjadi sesuatu anda tidak bisa mengembalikannya kesini ataupun meminta
saya mengembalikan uang anda” ucap baekhyun

“ tenang saja aku takkan melakukan itu” ujar jeno santai sambil memasukkan kedua tangannya
kesaku celananya.

“ Baik tuan jika seperti itu, anda tunggu disini sebentar saya akan membawanya kesini” ujar
baekhyun yang hanya dijawab anggukan oleh jeno.

Baekhyun pun pergi dan menghampiri pria yang dimaksud oleh jeno tadi. Setelah itu ia membawa
pria itu kehadapan jeno.

“ Ok jaemin ini adalah tuan baru mu hyung harap kau menjadi ANAK YANG BAIK” ucap baekhyun
kepada pria manis disebelahnya dan memberi beberapa tekanan di kalimat terakhir.
Pria manis yang dipanggil jaemin itu memperhatikan jeno dari atas hingga bawah ia diam-diam
tersenyum misterius kearah jeno.

“ Baiklah hyungkautenangsaja aku akan menjadi ANAK YANG SANGAT MANIS” jawabnya tanpa
memalingkan pandangannya dari jeno.

Setelah mengucapkan itu jaemin tersenyum mengejek kearah jeno dengan tatapan merendahkan
sedangkan jeno yang melihat itu bukannya marahia malah mendekati jaemin dan membisikan
sesuatu ketelinga jaemin.

“ Jadilah anak yang baik my Bunny” ucap jeno dengan suara beratnya tepat di telinga jaemin.

Jaemin yang mendengar itu sekelika merinding dan mundur satu langkah ia tak pernah seperti ini
disaat berhadapan dengan seseorang.

“ ehm maaf menggagu untuk pembayarannya tuan ingin metode apa? Mau transfer atau cash?”
ucap baekhyun yng membuat jeno kembali ke posisi semula.

“ Untuk uangnya nanti sekertaris saya yang akan transfer” ucap jeno singkat.

“ Baik tuan kalau begitu, selamat bersenang-senang” ucap baekhyun lalu pergi meninggalkan mereka
berdua.

Setelah itu jeno menarik jaemin pergi menuju mobilnya dan pergi dari club itu, jika kalian bertanya
kabar dari sahabat-sahabat jeno jawabnnya baik – baik saja karena mereka sudah biasa ditinggalkan
oleh jeno tanpa sekata apapun.

Sedari tadi jaemin memperhatikan dengan lekat pria disampingnya yang sedang melajukan mobil
sportnya itu.

“Aku tau aku tampan jangan menatapku seperti itu nanti kau bisa jatuh cinta” ucap pria itu tanpa
menatap kearah jaemin.

“ Cih pede sekali kau, aku hanya penasaran mengapa kau membeliku, bukankah diluar sana banyak
wanita cantik” ucapnya

“Emm... mungkin karena kau manis” jawab jeno lalu menatapnya sekilas dan kembali menatap
kedepan lagi.

“ aku berasa ingin muntah mendengar itu, dari cara kau berbicara pasti sudah banyak pria maupun
wanita yang menjadi korbanmu”

“ Yah kau sedikit benar tapi untuk pria kaulah yang pertama” ucap jeno santai

“ kenapa harus aku? Bukan pria yang lain?”

“ Entahlah aku pun bingung mungkin aku tertarik denganmu karena kau manis dan err sexy, aku
ingin sekali membungkam mulutmu dengan mulutku agar kau berhenti bertanya” ucap jeno yang
mampun membuat jaemin terdiam.

Ketika tangan jeno ingin memegang bibir jaemin, pria itu segera menepisnya dengan kasar.
“ singkirkan tangan sialanmu itu dari wajahku brengsek!!!” ujar jaemin

Entah mengapa jaemin tiba-tiba merasa gugup dan aneh dengan perlakuan yang diberikan pria itu
kepadanya. Sebenarnya apa yang diinginkan pria itu batin jaemin.

Taklama mereka sampai di sebuah bangunnan yang bisa dibilang sangat mewah bagai istana itu,
mereka memasuki bangunan itu dan jaemin mengedarkan pandangnnya kesekeliling ia berfikir
kenapa rumah sebesar ini sangat sepi sekali.

“ Kau tinggal sendiri? Kenapa disini seperti tidak ada tanda-tada kehidupan suram sekali” tanyanya
sambil terus mengedarkan pandangannya.

“ Benar aku tinggal sendiri aku tidak suka ada seseorang dirumahku tapi sekarang ada kau jadi aku
tak sendirian lagi.” Ucapnya yang perlahan mendekati jaemin dan membuat jaemin terpojok.

“ Menyingkir dari ku sialan dan singkirkan senyummu yang menjijikan itu aku muak melihatnya”
ucap jaemin sambil mendorong jeno, jeno yang diperlakukan seperti itu bukannya marah namun ia
semakin gemas entah mengapa itu terlihat manis di matanya.

Setelah itu jeno pun membawa jaemin menuju kamar yang akan jaemin tempati dan itu
bersebelahan dengan kamarnya.

“ ini kamarmu semua perlengkapan mu sudah disiapkan didalam sana” ucap jeno

“ tapi jika kau takut tidur sendirian aku dengan senang hati berbagi tempat tidur dengan mu”lanjut
jeno

“ Tidak terimakasih”

Jaemin langsung masuk kekamarnya dan menutup pintu kamar itu tanpa mengucapkan apapun.

“ Lee jeno kau harus sabar menghadapi kelinci nakal satu itu” gumamnya lalu pergi

----------------------------------------

Pagi ini matahari bersinar cukup cera, jeno mengetuk pintu kamar jaemin berkali-kali namun tak ada
jawaban dari jaemin, ia pun memutuskan untuk masuk kekamar itu dengan kunci cadangan yang ia
miliki.

“Na Jaemin...” jeno mengedarkan pandangannya dan tak menemukannya juga, jeno sedikit panik
lalu memeriksa setiap ruangan dikamar itu dan terakhir ia membuka kamar mandi yang terdapat di
ujung kamar.

“ Yak!!! Kau gila aku sedang mandi bodoh bagaimana bisa kau masuk tanpa mengetuk sialan” ucap
pria yang berada didalam kamar mandi itu dengan kesal.

“ Hehehe maafkan aku, ku pikir kau kabur dan aku sudah memanggilmu sedari tadi tapi tak ada
jawaban dari dalam “ ucap jeno sambil terkekeh kecil lalu menutup pintu itu perlahan.

“ ALASAN!!! Lee jeno sialan keluar dari kamarku sekarang” teriak jaemin dari kamar mandi yang
membuat jeno tersenyum geli.
“ jika sudah selesai turunlah aku sudah membuatkanmu sarapan” ucap jeno sebelum pergi keluar
dari kamar itu.

“ Aish berisik sekali kau iya nanti gue turun” ucap jaemin sedikit berteriak

Tak lama setelah itu jaemin keluar dengan rambut yang masih basah dan memilih baju yang akan dia
gunakan.

“ Sial kenapa bajunya besar semua, sebenarnya dia manusia atau raksasa sih yang mana harus ku
kenakan” ucapnya kesal sambil terus memilih baju dilemari itu

Setelah mengubrak-abrik lemari akhirnya jaemin memutuskan mengenakan baju kemeja polos hitam
dan celana jeans selutut. Lalu ia segera turun kebawah disana ia melihat jeno sedang memasak yang
menurutnya itu sedikit sexy.

Jeno yang sadar sedang diperhatikan oleh seseorang lalu menoleh kesosok itu.

“ kenapa kau diam saja kemarilah” ujarnya dan melanjutkan memasaknya.

Jaemin pun pergi menghampiri pria itu dan duduk di meja yang menghadap langsung ke dapur.
Jaemin menatap makanan yang disajikan jeno dan menatap jeno bergantian ia curiga jika pria itu
memasukkan sesuatu kedalamnya.

“ cepat dimakan tenang saja aku tak menaruh apapun dimakanan mu” ucapnya sambil memberikan
jaemin piring dan sendok.

“ siapa tau bisa saja kau memasukkan obat bius atau obat perangsang siapa yang tau kan” ucap
jaemin sambil menatap curiga kearah jaemin.

Jeno yang mendengar itu menghela napas dan memakan masakannya dihadapan jaemin.

“ kau lihat sekarangkan, aku baik-baik saja” ucap jeno

“ baiklah baik aku percaya” ujarnya lalu mengambil masakan jeno tadi.

“ terimakasih” ucap jaemin lirih

“ kau tak perlu takut aku takkan menyakitimu, aku tau kau merasa risih diperlakukan seperti ini “
ucap jeno lembut sambil menatap kearah jaemin.

Benar ucapan jeno ia merasa aneh diperlakukan seperti ini, ini pertama kalinya ia diperlakukan
layaknya manusia biasanya ia hanya digunakan untuk pemuas nafsu saja.

“ Baiklah kau makanlah aku ingin pergi keperusahaan dulu kau jadilah anak yang baik oh iya ini
handphone untuk mu agar aku mudah menghubungimu kapan saja” ucap jeno sebelum ia pergi ia
berjalan kearah jaemin dan perlahan mengecup kening jaemin entahlah mengapa ia melakukan itu ia
pun tak tau.

“ baiklah aku pergi sekarang” ujarnya lagi dan meninggalkan jaemin yang mematung akibat
perbuatannya tadi.
Jaemin hanya mengangguk karena ia masik syok sambil memegangi keningnya entah mengapa
hatinya menjadi sangat tenang dan muncul sedikit perasaan aneh di hatinya.

Setelah kepergian jeno tadi pagi jaemin sedari tadi hanya menonton tv dan bermain game saja, ia
merasa hampir mati karena bosan .

“ Akh... sial bosan sekali apa sebaiknya aku masak saja hitung-hitung untuk balas budi karena dia
sudah membuatkan ku sarapan” ucap jaemin lalu pergi kedapur.

Karena terlalu fokus memasak ia sampai tak menyadari jika jeno telah pulang sedar tadi dan duduk
manis dimeja makan sambil menatapnya masak.

“ Anjing! Setan! Sialan sejak kapan kau pulang kenapa tak bersuara sama kali” jaemin terkejut saat
membalikkan badannya dan mendapati jeno sedang duduk di meja makan.

Hampir saja makanan yang berada di tangannya terjatuh akibat terkejut untung saja ia bisa menahan
tangannya.

“ ternyata kau bisa masak juga ya, sini biar aku cicipi” ucap jeno tanpa merasa bersalah.

Jeno pun berdiri dan mengambil nasi goreng yang masih berada di tangan jaemin lalu membawanya
kemeja makan.

“ ini benar kamu yang memasak na?” tanya jeno setelah menyuap nasi goreng itu.

“ kenapa tidak suka? Kalo tidak suka sini tak usah dimakan” ucap jaemin namun saat jaemin ingin
mengambilnya jeno segera menahannya.

“ Na ini sangat enak kau belajar masak dimana” ucap jeno sambil terus memakan nasi goreng itu.

“ aa..ap..apaan sih biasa saja”

Jeno tersenyum kecil melihat muka jaemin yang memerah karena malu.

Setelah itu ia meminta jaemin untuk makan bersamanya dan setelah mereka menghabiskan
makanan itu jaemin segera membereskan piring-piring kotor dan ia langsung menuju kekamarnya
dengan sedikit berlari.

Namun belum sempat jaemin pergi jeno menahan tangannya jeno menariknya yang membuat
jaemin hampir terjatuh untung saja jeno menahannya.

“ Mau kemana Hem... kenapa buru-buru sekali” ucap jeno sambil memajukan mukanya.

“ emm... itu... anu... aku mengantuk iya mengantuk aku ingin tidur.” Ucap jaemin terbata-bata

“ benarkah? Yasudah kau istirahat sana Good Night My Bunny” ucap jeno lalu mengusak lembut
rambut jaemin.

Jeno pun pergi meninggalkan jaemin yang masih mematung sambil memegangi kepalanya. Lalu ia
memasuki kamarnya dan ia terdiam sejenak dibelakang pintu kamarnya.
“ ada apa denganku, sejak kapan aku mengucapkan selamat malam kepada seseorang dan mengapa
jaemin sangat manis” gumamnya, ia bingung ada apa dengan dirinya apapun yang dilakukan jaemin
pasti manis dimatanya.

Disisi lain
jaeminmasihkalutdenganpikirannyaiamerasaanehdenganperlakuanjenoterhadapnyaberbedajauhden
ganbajingan-bajingan yang pernahiatemuisebelumnya.

“Apa-apaan ini semua, mencium kening? Mengucapkan selamat malam?Menyiapkan makanan?


Sebenarnya apa maunya itu” gumam jaemin dengan nada frustasi sambil mengacak-ngacak
rambutnya.

Terkutuklah jaemin karena memikirkan hal itu ia sampai tak bisa tidur, namun disaat yang
bersamaan seseorang mengetuk pintu kamarnya.

*TOK TOKTOK&

Dari luar jeno mengetuk pintu kamar jaemin berharap pria manis itu belum tidur.

“ Na apa kau sudah tidur” ucap jeno lirih

“Belum masuklah pintunya tak kukunci ” ucap pria itu dari dalam kamarnya.

Sepertinya dewi keberuntungan sedang berada dipihak jeno ,ia pun perlahan membuka pintu itu dan
memasuki kamar jaemin.

“ Em… maafkan aku sudah mengganggu istirahatmu aku tak bisa tidur” ucap jeno

“ takapa, ada apa kau mencariku?”

Perlahan jeno mendekati jaemin dan naik ketempat tidur jaemin. Lalu merebahkan kepalanya di
pangkuan jaemin dan meneggelamkan kepalanya di perut jaemin. BTW posisi jaemin saat ini sedang
duduk sambil bersender di dinding.

“ Maaf Na biarkan seperti ini sebentar saja aku sangat lelah” ucap jeno lirih.

Jaemin hanya terdiam entahlah ia tak bisa menolak jeno, padahal ia berfikir bisa saja ia di perkosa
oleh pria itu saat itu juga.

Setelah beberapa saat jeno bangkit dari tidurnya dan menidurkan dirinya disebelah jaemin.

“Na sini “ucap jeno sambil menepuk tempat kosong disebelahnya mengisyaratkan jaemin agar tidur
disebelahnya.

Suara jeno berhasil menyadarkan jaemin dari lamunannya dan jaemin pun segera memposisikan
tubuhnya disamping jeno.

Namun tiba-tiba saja jeno menerik tubuh itu dan memeluknya dengan erat.

“ Good Night My Bunny” ucap jeno di telinga jaemin dengan suara beratnya yang berhasil membuat
telinga itu merah.
“ Night too jen” ucap jaemin dan membalas pelukan jeno. Tolong ingatkan jeno ini pertama kalinya
jaemin menyebut namanya.

----------------------

Pagi yang cerah di kediaman jeno, jaemin terbangun dari tidurnya dan ia melihat sesosok pria yang
masih setia memeluknya. Dengan sangat hati-hati jaemin memcoba bangkit agar tidur jeno tidak
terganggu.

“ Sepertinya dia sangat lelah, apakah pekerjaannya sangat berat” ucap jaemin lalu perlahan
tangannya menyentuh kening dan merapikan sedikit rambut jeno yang menutupi wajah tampannya.

“ lebih baik aku buatkan sarapan untuknya baru nanti aku bangunkan dia” ucapnya

Jaemin pun perlahan keluar dari kamar menuju kedapur, lalu ia melihat isi kulkas dan mengambil
beberapa bahan untuk dimasak.

“ Akh… akhirnya selesai juga, sebaiknya aku membangunkan jeno dulu” ucapnya lalu pergi menuju
kamarnya.

Saat memasuki kamarnya ia dapat melihat jeno masih tertidur pulas disana.

“ aku taktega membangunkannya, sebaiknya aku membereskan kamar saja dulu baru nanti
kubangunkan dia” gumamnya tapi tanpa jaemin sadari ternyata sedari tadi jeno sudah bangun dan
memperhatikannya yang sedang berberes itu.

“ Kau sedang apa na?” suara itu reflex mengagetkan jaemin karena posisi ia saat itu sedang
membelakangi jeno.

“ Oh jen kau sudah bangun ternyata maaf jika mengganggu tidurmu.”

“ takapa, jam berapa sekarang?” Tanya jeno dan jaemin menatap kearah jam tanganya.

“ jam9, oh iya aku sudah bikin sarapan, kau mandi saja dulu baru sarapan.”

“ baiklah” setelah mendengar itu jaemin hendak pergi keluar namun tiba-tiba saja jeno menariknya
dan memeluknya dari belakang yang membuatnya cukup terkejut.

“ je..jen.. ap.apa yang kau lakukan” ucap jaemin terbata-bata.

“ biarkan seperti ini sebentar saja” jaemin yang mendengar itu hanya terdiam dan membiarkan jeno
memeluknya seperti itu.

“ Em jen aku mau bilang sesuatu” ucap jaemin seraya mencoba melepas pelukan jeno namun yang
ada jeno semakin mengeratkan pelukannya.

“ bicaralah aku mendengarkan mu” ucap jeno lalu menyembunyikan wajahnya diantara leher
jaemin.

“ emmm aku ingin pergi kesupermarket untuk membeli beberapa bahan yang mulai habis apakah
boleh?” tanya jaemin
Jeno yang mendengar itu melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuh jaemin sehingga mereka
berdiri berhadapan.

“ boleh nanti akan aku antar “ ujar jeno namun ia mendapat penolakan dari jaemin.

“ eh tidak usah tenang saja aku takkan kabur, kau istirahat saja dirumah” ujar jaemin sembari
tersenyum manis kearah jeno.

“ kau serius tak perlu ku temani?” tanya jeno memastikan sekali lagi.

“ Iya jen kau tenang saja, sudah sana kau mandi baru sarapan aku mau berangkat dulu.” Ucap jaemin
namun saat ia hendak pergi jeno menahan tangannya.

“ baiklah tapi kau harus diantar oleh supirku dan aku tak suka ditolak” ucap jeno yang dijawab
anggukan oleh jaemin.

--------------------------------------

Tak butuh beberapa lama saat ini jaemin sudah sampai di supermarket terdekat, ia mulai menyusuri
setiap rak sambil sedikit bersenandung.

Tetapi tiba-tiba saja ia terhenti karena ada seseorang yang menghalangi jalannya.

“ Hai manis akhirnya kita bertemu kembali” ucap pria berbadan besar yang berada dihadapan jaemin
itu.

“ Siapakau brengsek” ucap jaemin yang perlahan mundur

“ apa kau melupakan ku manis? Ohh aku merasa sangat sedih mendengarnya” ujar pria itu dan mulai
berjalan mendekat kearahnya.

Entah mengapa seluruh badan jaemin bergetar hebat saat melihat pria didepannya itu. Ia ingat betul
siapa pria yang berada didepannya itu.

“ Senang bertemu dneganmu lagi manis, tenang saja kau tak perlu takut aku takkan menyakitimu,
kita akan bersenang-senang malam ini sayang” ucap pria itu. Jaemin terdiam ia benar-benar
ketakutan sekarang namun ia berusaha menguatkan dirina sendiri saat ini.

“ Mau apa kau bajingan”

“ shtttt... anak manis tidak boleh berkata kasar nanti bisa dihukum loh, aku hanya menginginkan
dirimu yang manis ini” ucap pria itu dan menarik dagu jaemin keatas.

Ok sekarang jaemin menyesal karena menolak tawaran jeno tadi. Jika kalian bertanya kemana
perginya supir jeno ia sudah babak belur akibat anak buah pria itu.

Sedangkan dikediaman jeno, ia terlihat sangat gelisah karena dapat dilihat dari sorot matanya yang
terus melihat jam dan handphone ditangannya secara bergantian.

Ia sedang menunggu jaemin yang bahkan belum pulang sedangkan hari sudah semakin sore.
“ kenapa jaemin belum pulang juga” gumamnya ia mencoba menelpon jaemin namuntak ada
jawaban dari sana.

“ kenapa perasaanku menjadi tidak enak, baiklah akan aku coba untuk bertanya kepada baekhyun
hyung” ucapnya lalu memencet salah satu nomor di ponselnya itu.

JENO CALL

“ Hallo hyung “

Baekhyun call

“Ada apa tuan? Apa jaemin berbuat masalah sampai


Tuan menelpon saya?”

“Ah tidak aku hanya ingin bertanya apa jaemin ada disana?”

“Ah dia tak pernah kesini semejak tuan membawanya,


memang ada masalah apa tuan?”

“ tidak apa baiklah saya mengerti”

Setelah mengatakan itu jeno langsung menutup sambungan telponnya.

“ aneh sekali kemana dia pergi tidak mungkin jika ia kabur” ucapnya sambil terus berusaha
menghubungi jaemin.

“ Alex cepat kau panggil jaehyun hyung agar segera menemui sekarang jua” ucap jeno kepada salah
satu pengawalnya dan pengawal itu langsung melaksanakan perintahnya.

“ baik tuan “

Tak perlu waktu lama sebuah mobil lamborghini terpakir rapi dihalaman depan dan menampilkan
seorang pria yang langsung disambut oleh pelayan-pelayan disana.

“ Silahkan tuan jaehyun saya antar keruangan tuan jeno” ucap pelayan itu.

“ Oh baiklah terimakasih” ucap pria yang dipanggil jaehyun tadi lalu ia mengikuti pelayan itu dan
sampailah disebuah ruang bercat dominan hitam itu.

“ Ada apa kau memanggil ku tiba-tiba tumben sekali.” Ucap jaehyun lalu duduk didepan meja kerja
jeno.

“ Hyung aku perlu bantuanmu bisakah kau melacak keberadaan jaemin? Perasaanku tidak enak
sedari tadi” ucap jeno dengan menghela nafas frustasi.

Jaehyun yang melihat perubahan pada wajah jeno yang tidak seperti biasanya, ia tau jika masalah ini
bukan masalah kecil.
“ Baiklah kau tenang dulu aku akan mencoba melacaknya.” Setelah mengucapkan itu jaehyun mulai
melacak keberadaan jaemin menggunakan laptobnya namun ia menemukan sesuatu yang aneh.

Sedang kan dilain tempat disebuah mobil terlihat seorang pria tengah terikat dan dijaga oleh 2 orang
berbadan besar.

“ Lepasin gue brengsek lo mau bawa gue kemana HAH!” teriaknya seraya mencoba melepaskan
ikatan di tangannya.

“ Shtt diam lah kita sebentar lagi akan bersenang-senang sayang” ucap salah satu pria yang berada di
sebelahnya.

Tanpa jaemin sadari Johnny menyuntikkan sesuatu kepadanya dan tak berapa lama penglihatannya
perlahan menjadi kabur dan menggelap.

“ Tidur yang nyenyak sayang” ucap pria itu di telinga jaemin yang sudah tak sadarkan diri.

Sementara itu dikediaman jeno jaehyun masih berusaha menemukan jaemin dan ia mendapati
sesuatu yang ganjal.

“ jen kau kesini sebentar coba kau lihat ini” jeno menghampiri jaehyun dan mulai melihat layar
laptob itu.

“ sepertinya jaemin mu dalam bahaya” ucap jaehyun lagi yang membuat jeno mengepalkan
tangannya dan meninju keadar dinding yang mengakibatkan tangannya berdarah.

“ Akhh… brengsek siapa yang sudah berani menyentuh milikku jika terjadi sesuatu padanya akan ku
pastikan dia takkan pernah berada di dunia ini lagi” ucapnya sampi berteriak marah.

“ kau tenang dulu jen, hyung akan berusaha mencari keberadaan jaemin” ucap jaehyun mencoba
menenangkan sepupunya itu.

Tiba-tiba saja jeno bangkit dan mengambil kunci mobilnya.

“ ingin kemana kau jen jangan bertindak gegabah kita tidak tau siapa yang akan kita hadapi” ucap
jaehyun sambil menahan jeno yang ingin pergi.

“ aku tak bisa diam saja hyung aku akan mencarinya jika kau sudah mendapatkan lokasinya kirim
segera kepadaku” ucap jeno lalu menghempas tangan jaehyun dan pergi.

“ baiklah kau hati-hati aku akan mengabarimu jika lokasi jaemin sudah ditemukan.” Ucap jaehyun
sedikit berteriak.

“ baik hyung terimakasih telah membantu” setelah mengatakan itu jeno berlari keluarr bangunan
dan segera melajukan mobilnya.

-----------------------------------------------

Disebuah ruangan jaemin mulai tersadar dari pingsannya ia perlahan membuka matanya, ia
merasakan seluruh tubuhnya tak dapat di gerakan.
“ Oh kau sudah bangun honey. Bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak sayang?” ucap pria yang berdiri
di hadapannya.

“ Brengsek kau lepasin gue sekarang bajingan atau lo bakal gue laporin polisi”

“ Apa polisi? Kau pikir mereka akan menolongmu? Dan jua aku tak akan melepaskanmu dengan
mudah aku bahkan belum memulai permainannya” ucap Johnny

“ Sial kau bajingan sebenarnya apa yang kau inginkan brengsek. Jika kau ingin uang akan aku berikan
berapapun yang kau mau” ucap jaemin sambil mencoba melepaskan ikatan ditubuhnya.

“ Uang? Emm aku tak begitu tertarik yang aku inginkan hanyalah tubuhmu “- ucapnya santai.

“ Sial kau bajingan lepasin gue” jaemin berusaha keras melepaskan dirinya namun ia kalah kuat
dnegan Johnny. Saat ini ia hanya bisa berharap jika jeno akan datang menyelamatkannya.

“ Jen tolong aku aku takut” ucap jaemin dalam hati.

Sedangkan itu jeno masih berusaha mencari jaemin kesegala tempat namun ia tetap tak
menemukan sosok jaemin.

“ Na kumohon bertahanlah aku akan menyelamatkanmu apapun yang terjadi” ucap jeno sambil
memukul setir mobilnya.

Jeno terus mengendarai mobilnya menjelajah kesetiap sudut kota namun tetap saja ia tak bisa
menemukan jaemin. Ponsel jaemin pun masih mati sampai saat ini.

Tak beberapa lama ponsel jeno bordering dan menampilkan nama * Jaehyun Hyung * di layar
ponslenya. Ia pun segera mengangkatnya.

Jeno call

“ hallo hyung bagaimana apa kau sudah menemukan lokasi dimana jaemin?”

Jaehyun Call

“ Iya jen hyung sudah dapat lokasinya, akan hyung kirim ke


Kamu, tapi sebaiknya kau hati-hati jen”

“ Apa maksud Hyung?”

“ Orang yang telah menculik jaemin adalah musuh terbesarmu


Dalam bisnis namun aku tak tau apa hubungannya dengan jaemin”

“ Siapa?”

“ Johnny, jadi hyung harap kau berhati-hati.


Hyung akan segera menyusulmu kesana”
“Brengsek. Jika sampai terjadi sesuatu
Dengan jaemin akan ku bunuh dia”

Jeno menutup telponnya dan langsung menuju ketempat jaemin di culik.

Disebuah gedung kosong terlihat seorang pria yang terliaht tak berdaya, satu persatu pakaiannya
dirobek oleh pria yang lebih besar darinya, ia tak bisa melawan lagi karena tubuhnya sudah terlalu
lemah.

Johnny perlahan mendekat dan memegang dagu jaemin lalu diciumnya kasar bibir jaemin dan
digigitnya hingga bibir itu mengeluarkan darah segar. Jaemin mencoba memberontak namun tangan
Johnny menahannya.

“ Apa kau sudah ingit dengan ku sekarang manis? Apa kau ingat dengan bekas luka ini hem?” Johnny
menunjuk bekas luka yng dibibirnya, yap dugaan kalian benar Johnny dia adalah pria yang bibirnya
digigit hingga robek oleh jaemin.

“ kau harus membayar semua itu sayang” jaemin hanya diam ia hanya bisa menangis ia terlalu takut
sekarang. Kemana perginya dirinya yang dulu yang tak pernah takut pada apapun.

Disaat Johnny ingin memulai permainannya, ia mendengar suara gaduh dari luar dan

*BRUK*

Pintu gudang itu seketika hancur akibat bertabrakan dengan sebuah mobil dan seseorang keluar dari
mobil itu menghampiri kearah Johnny yang tersenyum sinis ke pria itu.

“ Wow lihat lah siapa yang datang” ucap Johnny dengan nada merendahkan.

“ Dimana kau menyembunyikan jaemin sialan” ucap jeno dengan wajah datarnya.

Saat jeno sedang mengitari pandangannya, matanya menangkap sosok pria manis yang sudah
terbaring lemah disebuah meja dengan keadaan yang sangat kacau yang membuat hatinya begitu
hancur.

“ Wah aku tak menyangka ternyata jalang ini mainan barumu”

“ Brengsek kau Johnny, kau apakan tunanganku” ucap jeno sambil berteriak marah kearah Johnny

“ Tunangan? Apa aku tak salah dengar? Apa kau tidak tau jika dia itu seorang pelacur yang tugasnya
hanya untuk memuaskan nafsu saja” ucap Johnny menatap remeh kearah jeno.

Jeno yang sedari tadi mencoba menahan emosinya seketika meledak karena mendengar ucapan
Johnny, ia benar-benar marah sekarang.

*BUGH* *BRAK*

Jeno memukul dan menendang Johnny secara membabi buta yang membuat Johnny terkulai lemas
dilantai dengan darah yang mengalir di beberapa bagian.
Setelah membereskan Johnny, jeno segera menghampiri jaemin dan menutup tubuh polos itu
dengan jasnya.

“ Jika terjadi sesuatu dengannya akan ku pastikan kau takkan pernah berada didunia ini lagi” ucap
jeno dihadapan Johnny dan membawa jaemin kemobilnya.

Sesampai dimobil ia mendudukan jaemin di kursi mobil sambil menyelimuti tubuh jaemin.

“ Na bangun ini aku jeno Na..” ucap jeno lirih mencoba untuk menyadarkan jaemin.

“ Lepas… lepasin gue…lepas!!!!” jaemin memberontak ketakutan, jeno yang melihat itu memeluk
erat jaemin.

“ Na tenang ini aku jeno kau aman bersamaku” ucap jeno sambil mengelus lembut punggung jaemin
berusaha menenangkan jaemin.

“ Je…jen.. ak..aku takut” ucap jaemin dipelukan jeno sambil meremas baju jeno.

“ tenang ya kamu sekarang aman tidak aka nada yang bisa menyakitimu selama ada aku”

Tiba-tiba saja jeno merasakan tubuh jaemin melemah dan tak ada suara lagi yang tedengar dari
jaemin.

“ Na… Na Jaemin…” jeno berusaha membangunkan jaemin namun ia tak berhasil, ia pun segera
membawa jaemin kerumah sakit terdekat dari sana.

“ Na kau harus bertahan, kita sebentar lagi sampai rumah sakit.” Ucapnya sambil memegang tangan
jaemin dan melajukan mobilnya.

Sesampainya dirumah sakit jeno segera membawa jaemin ke UGD dan membiarkan dokter
memeriksa keadaan jaemin.

“ bagaimana dok keadaan tunangan saya” ucap jeno saat melihat dokter itu selesai memeriksa
jaemin.

“ Kondisi pasien saat ini sudah stabil namun saya khawatir dengan kesehatan mentalnya saat ia
terbangun nanti” jelas dokter yang memeriksa keadaan jaemin tadi.

“ apa maksud dokter”

“ Dia mengalami syok karena tekanan yang ia terima, kondisi seperti ini biasanya akan meninggalkan
trauma yang mendalam bagi pasien.” Ucap dokter itu.

“ pengobatan apa yang bisa dilakukan untuk tunangan saya agar dia bias hidup seperti dulu tanpa
ada trauma?” jeno mencoba bertanya pada dokter dihadapannya.

“ untuk saat ini kita akan melihat perkembangan dari pasien dulu nanti baru kita bicarakan lagi.”
Jawab dokter itu

“ Baik dok saya mengerti terimakasih” ucap jeno.


“ kalau begitu saya permisi selamat malam” setelah mengucapkan itu dokter itu pun pergi
meninggalkan jeno.

Setelah kepergian dokter tadi jeno segera memasuki ruangan dimana jaemin dirawat, ia mengelus
lembut wajah jaemin dan mencium kening itu dengan lembut.

“ Na kumohon buka mata kamu, aku rindu senyum kamu” ucap jeno lirih sambil mengusap lembut
tangan jaemin.

“ Maafin aku na karena membiarkan kamu pergi sendirian, andai saja aku memaksa untuk ikut kamu
tidak akan berakhir seperti ini” ucap jeno.

Tiba-tiba jari-jari jaemin perlahan bergerak perlahan dan jeno menyadari itu ia sangat senang karena
akhirnya jaemin sadar dari komanya.

“ Na…”

Perlahan jaemin membuka matanya dan menatap sayu kearah jeno.

“ aku dimana jen?” ucapnya dengan suara serak

“ Kau dirumah sakir na “

“ rumah sakit? Kenapa aku bisa disini” Tanya jaemin ia terlihat bingung saat menyadari dirinya
berada di rumah sakit.

“ Apa kau lupa na dengan apa yang sudah terjadi dengan mu?” pertanyaan jeno itu hanya dijawab
gelengan oleh jaemin.

“ Ak..aku hanya ingat aku pergi kesupermarket lalu aku bertemu dengan…akh… kepala ku” jaemin
langsung memegangi kepala saat mencoba mengingat apa yg terjadi olehnya.

Jeno yang melihat itu langsung memeluknya dan menenangkan jaemin.

“ sudah tak usah kau ingat lagi kau tenang saja ada aku disini” ucap jeno sambil mengelus lembut
rambut belakang jaemin

Saat memeluk jaemin, jeno dapat merasakan jika saat ini jaemin sedang menangis dipelukannya.

“ ak..aku ingat jen ak… aku takut jika dia datang mencari ku lagi” ucapnya dengan suara menggetar
ketakutan sambil memeluk erat tubuh jeno.

“ shtt.. udah na gak bakal ada yang bisa nyakitin kamu disini, dia gak akan bisa nemuin kamu lagi
selama aku masih hidup” ucap jeno sambil terus mengusap punggung jaemin.

“ Jen, makasih sudah nyelamatin aku, aku tak tau bagaimana jadinya jika kau tidak datang saat itu”
ucapnya lalu membenamkan wajahnya dileher jeno.

“ sudah jangan dipikiran lagi itu udah kewajiban aku na untuk melindungimu”
Jeno perlahan melepaskan pelukannya dan menatap wajah jaemin, lalu ia perlahan mendekatkan
wajahnya dan mencium bibir pria dihadapannya itu dengan lembu, Jaemin? Ia hanya terdiam namun
perlahan ia merespon ciuman itu.

----------------------------------------

Satu Tahun kemudian

Sudah sekitar satu tahun setelah kejadian itu, hubungan antar jeno dan jaemin menjadi dekat, walau
pun status mereka tidak berumah namun jaemin tetap bersyukur karena ia telah dipertemukan
dengan jeno yang mampu merubah hidupnya.

*TOKTOK*

“ Jen apa aku boleh masuk?” Tanya pria yang mengetuk pintu ruang kerja jeno tadi yang tidak lain
adalah jaemin.

“ tentu saja masuklah” jaemin pun masuk keruangan kerja jeno dan melihat jeno yang tengah sibuk
dengan bebagai berkas di mejanya.

“ Ada apa na? apa kau membutuhkan sesuatu?” Tanya jeno saat melihat jaemin masuk.

“ Em… itu… emm.. apakahb boleh mala mini aku tidur bersamamu?” Tanya jaemin dengan malu-
malu.

Jeno terkejut bukan main saat mendengar ucapan jaemin barusan, ia benar-benar tak menyangka
jika jaemin akan meminta hal itu.

“ Ap..apa maksudmu na?”

“ Em maksudku aaku ingin tidur sambil memelukmu seperti waktu itu” ucapnya sambil memainkan
jari-jarinya karena malu, jeno yang mendengar itu terkekeh pelan ia merasa saat ini jaemin sangat
lah lucu.

“ hahaha lucu sekali kah, kemarilah” ucap jeno sambil menepuk pahanya member isyarat pada
jaemin untuk duduk dipangkuannya, jaemin pun mengangguk dan mendekati jeno.

“ Tunggu sebentar ya, sebentar lagi perkerjaan ku selesai” ucap jeno sambil mengelus lembut kepala
jaemin dan melanjutkan pekerjaannya.

Tak membutuhkan waktu lama jeno kini telah selesai dengan pekerjaannya dan dilihatnya jaemin
yang ternyata sudah tertidur dipangkuannya itu.

“ Sepertinya kau sudah sangat mengantuk” ucap jeno lirik lalu perlahan ia membawa jaemin menuju
kamarnya dan menidurkannya di tempat tidurnya, tidak lupa ia memeluk jaemin dan ia pun ikut
tidur juga.

“ Selamat malam My Bunny” ucapnya dan mengecup kening jaemin.

--------------------------------------------
Pagi ini jaemin sudah rapi dengan kemeja hitam dan celana hitam yng membelut tubuhnya karena
ia diajak oleh jeno untuk ikut kekantornya sebenarnya jaemin sangat malas untuk ikut namun ia tak
bisa menolak ajakan jeno.

Sesampainya dikantor, jeno membawa jaemin kesebuah kursi yang berada dilobi kantonya dan
menyuruh pria manis itu untuk duduk di kursi itu.

“ Na kau disini dulu jangan kemana-mana aku ada rapat sebentar dnegan clien” ucap jeno sambil
sedikit mengacak rambut jaemin.

“ emm tapi jangan lama-lama ya aku takut sendirian dan aku juga tidak suka karena terlalu ramai”
ucap jaemin sambil memegang tangan jeno.

Jeno yang mendengar itu tertawa kecil ia merasa gemas dengan jaemin lalu mengecup kening itu
sebentar.

“ iya, aku tidak akan lama kok, ya sudah aku tinggal dulu jadilah anak yang baik” ucap jeno

“ emm “ jaemin menganggukkan kepalanya

Setelah kepergian jeno tadi, seseorang saja tiba-tiba menghampirinya.

“ Wah lihatlah siapa ini? Apa kau sekarang sudah menjadi jalangnya jeno?” ucap seorang pria yang
menghampirinya tadi jaemin yang mendengar itu langsung menoleh kesumber suara dan menatap
datar kearah pria itu.

“ Asal kau tau aku bukan jalang dan juga harga ku lebih mahal dari pada harga dirimu itu” ucap
jaemin sambil menatap jijik kearah pria itu.

“ Oh iya bukankah kau dulu suka membawa pria asing kerumah ya? Apa sekarang masih seperti itu?”
lanjutnya lagi.

FYI pria itu adalah anak dari pamannya yang sudah menjualnya ke baekhyun pria itu bernama
jeonghan.

“ Brengsek!!! Jika bukan karena ayahku kau pasti sudah mati bersama kedua orang tuamu yang
sialan itu”- ucap pria itu

“ jika saja waktu bisa diputar kembali aku akan memilih mati dari pada dirawat oleh ayahmu itu, yah
tapi bagaimana pun aku harus berterimakasih karena berkat ayahmu menjualku, aku bisa bertemu
dengan jeno.”

Jeonghan yang sudah tak bisa menahan emosinya langsung pergi begitu saja dan setelah kepergian
jeonghan seorang pria lain menghampirinya lagi.

“ Permisi apakah kau benar jaemin?” Tanya pria manis itu.

Jaemin terdiam melihat pria didepannya itu ia bingung siapa pria itu kenapa ia bisa tau namanya.

“ Oh maaf aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Lee Heachan dan aku adalah pacar dari sahabat
jeno, Mark lee “ ucap pria manis itu yang diketahui bernama haechan.
Jaemin mendengar itu hanya mengangguk dan menerima uluran tangan itu dengan senyum
canggungnya.

“ Oh iya bagaimana hubunganmu dengan jeno” ucapnya seraya duduk disamping jaemin.

“ Hah?” jaemin terlihat bingung dengan pertanyaan dari haechan tadi.

“ iya,hubungan mu dengan jeno” jelasnya

“ Ah biasa saja tidak ada yang special” ujar jaemin sambil memainkan jarinya.

“ benarkah? Aneh sekali apa jeno punya rencan lain lagi” gumam haechan.

“ Apa maksudmu?” Tanya jaemin yang merasa bingung dengan ucapan haechan tadi.

“ Ah apa kau tau… sebelumnya jeno tak pernah berhubungan serius dengan siapapun ia hanya akan
bermain-main saja, ia bahkan akan bersikap manis kepada mainannya, aku yakin kau pasti sangat
dimanja olehnya.” Ucap haechan

“ Dan juga apakau tau jeno itu sebenarnya tipe orang yang menyukai kekerasan dalam berhubungan
“ lanjutnya lagi.

Raut muka jaemin berubah 180 derajat setelah mendengar ucapan haechan tadi.

“ Ma..mainan? ap…apa maksdumu?”

Jaemin berharap ia bene-bener tak mengerti apa yang dimaksud dengan pria itu, tapi percayalah ia
paham semua maksud dari itu semua.

“ Emmm jeno pernah berkata ingin mengambil tubuhmu dengan cara yang lembut, ia tak ingin
menyakitimu dan juga kau adalah pria pertama yg bersama jeno” jelas haechan.

“ Namun baru kali ini aku melihat jeno sangat perhatian kepada seseorang , kau sangat hebat bisa
membuatnya seperti itu” lanjutnya.

Hati jaemin benar-benar hancur dan kecewa saat ini ia hanya bisa tersenyum kaku setelah
mendengar kan perkataan haechan tadi.

“ Aku permisi dulu” ucap jaemin lalu pergi meninggalkan haechan disana.

Jaemin merasa bodoh bagaimana mungkin ia bisa lupa tujuan utama jeno membelinya, ia begitu
marah pada dirinya saat ini bagaimana bisa ia menaruh hati kepada jeno.

Jaemin pergi dengan air mata yang terus mengalir dan terus berlari tidak memperdulikan klason
mobil yang hampir menabraknya.

Sementara itu jeno sudah menyelesaikan rapatnya, ia segera bergegas untuk menemui jaemin
namun ia tak dapat menemukannya yang ia temui hanya pacar dari sahabatnya.

“ Hai chan” sapa jeno

“ Oh jen ada apa?” Tanya pria manis itu.


“ apa kau melihat jaemin?”

“ Jaemin? Oh dia baru saja pergi” ujar haechan

“ pergi? Pergi kemana? Kenapa ia tak memberitahuku?” ujar jeno mencoba mencari jawaban dari
haechan.

“ entah lah ia langsung pergi begitu saja, saat aku bertanya ia tak menjawabnya.” Jelas Haechan.

Jeno mencoba untuk menelpon jamein namun tidak diangkat oleh pria itu, jeno semakin khawatir
karena ia tak dapat menghubungi jaemin ia takut sesuatu terjadi lagi kepada jaemin.

“ Chan gue balik dulu” ucap jeno

“ oh ok baiklah hati-hati dijalan” jeno segera pergi dari situ meninggalkan haechan seorang diri.

Sepanjang perjalanan ia terus berfikir apakah ia ada berbuat kesalahan yang tidak sengaja? Apa
karena ia terlalu lama meninggalkannya? Tapi firasatnya tidak enak dan menyuruhnya untuk segera
pulang.

Sesampainya dikediamannya jeno segera bergegas masuk dan menuju kekamar jaemin.

“ Na apa kau sedang ada didalam?” Tanya jeno sambil mengetuk pintu kamar jaemin.

Namun nihil tak ada jawabn dari dalam, jeno mencoba untuk menelpon kembali dan ia mendengar
suara dering hp dari dalam kamar jaemin.

“ Na aku tau kau didalam tolong buka pintunya Na” ucap jeno dengan lembut.

“ Pergilah jen ku mohon aku saat ini ingin sedirian.” Ucap jaemin dari dalam kamar, dapat jeno
dengar suara jaemin sedikit bergetar.

“ Enggak Na kita harus bicara, sebenarnya ada apa denganmu kumohon buka dulu pintunya kita
bicaran semuanya baik-baik” ucap jeno sambil terus mengetuk pintu itu.

Sedangkan didalam kamar jaemin menutup wajahnya menggunakan bantal, penampilannya saat ini
benar-benar kacau air matanya tak bisa berhenti keluar. Ayolah ini bukan gaya seorang Na Jaemin.

“ Na kumohon tolong buka pintunya “

“ Gak ada yang perlu dibicarakan jen, biarkan aku sendiri aku perlu waktu” ucap jaemin lirih namun
masih bisa didengar oleh jeno.

“ Na ok aku minta maaf jika aku ada berbuat salah denganmu dan aku telah menyakitimu” ucap jeno
yng masih berusaha untuk membuka kamar jaemin.

“ Gak jen kamu gk salah, aku yang terlalu bodoh “

“ Apa maksudmu na? tolong buka pintunya jika kau terus seperti ini masalah tidak akan selesai”

Perlahan pintu kamar jaemin terbuka dan menampilkan wajah jaemin yang sudah kacau.
“ Na ada apa deng..mppphhsss..” jaemin langsung mencium bibir jeno dengan brutal, namun jeno
berusaha melepaskannya ia tau ada sesuatu yang jaemin sembunyikan darinya.

“ Aku menginginkanmu” ucap jaemin mendadak yang membuat jeno terkejut.

Tanpa aba-aba jaemin menarik tubuh jeno dan mendorongnya hingga jeno jatuh kekasurnya lalu ia
kembali mencium jeno dengan brutal.

Jeno yang masih sadar mencoba melepaskan diri dari jaemin ia sadar ini semua bukanlah kemauan
jaemin sendiri.

“ Na.. Tung..tunggu dulu sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa kau menjadi seperti ini” ucapnya
setelah berhasil membalikkan posisi mereka.

“ A…Aku menginginkan tubuhmu jen” ucapnya lirih

Jeno tau bukan ini yang jaemin inginkan terlihat dari sudut mata jaemin yang memancarkan
kesedihan dan rasa kecewa.

“ Na ak..aku mohon jangan seper-mmpphhss” ucapan jeno terpotong saat jaemin menarik lehernya
dan kembali menciumnya.

Jeno terus berusaha keras menahan hasratnya ia tak ingin menyakiti jaemin namun ia gagal dan
malam itu menjadi malam yang panjang bagi mereka berdua.

----------------------------

Pagi ini matahari memasuki sela-sela jendela yang berada di kamar jaemin yang membuat jaemin
terbangun dari tidurnya, ia menatap pria disampingnya yang masih terlelap itu.

“ Kenapa begitu sulit memberikan kepercayaan kepada seseorang” ucap jaemin lirih

Jaemin menyentuh lembut pipi jeno dan sedikit merapikan rambut jeno yang sedikit berantakan.

“ Kau bisa mempercayaiku Na” ucap jeno tiba-tiba dengan mata yang masih tertutup. Ternyata jeno
sudah bangun sedari tadi dan mendengar ucapan jaemin.

Jaemin yng mendengar itu terkejut ia tak menyangka jika jeno sedang pura-pura tidur dan
mendengar semua yang ia katakana.

Lalu jeno mendudukan dirinya dan bersandar pada kasur sambil memandangi jaemin.

“ Sebenarnya ada apa dengan mu na?”

“ Ak…aku ingin kau mengakhiri semua ini jen” ucap jaemin pelan

Jeno yang mendengar itu terkejut lalu ia menarik tubuh jaemin dan memeluknya.

“ Apa maksudmu na?”


“ Kau hanya menginginkan tubuhku dan aku sudah memberikanny, ak..aku akan mengembalikan
semua uang yang kau pakai untuk membel-mph” ucapan jaemin terputus karena jeno langsung
menciumnya.

“ kenapa kau berkata seperti itu? Kau milikku dan aku mecintaimu.” Ucap jeno sambil menatap lekat
wajah jaemin.

“ Ap..apa kau men..mencintai aku?” percayalah ini pertama kalinya seorang Na jaemin mendengar
kata itu untuk dirinya.

“ T-tapi bagaimana bisa? Bukankah kau membeliku karena menginginkan tubuhku seperti yang
lainnya?” ucap jaemin bingung ia masih tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Jeno memeluk erat jaemin dan mengecup lembut pundak jaemin.

“ Dulu memang aku berencana seperti itu, namun setealh kejadian itu aku sadar jika aku mulai
mencintaimu.”- jaemin menenggelamkan kepalanya leher jeno jujur saja ia sangat bahagia saat ini
karena bisa dicintai oleh seseorang seperti jeno.

Namun jeno tiba-tiba melepaskan pelukannya yang membuat jaemin bingung.

“ Na…” panggilnya

“ Ada apa jen?”

“ Menikahlah denganku…”

END

Anda mungkin juga menyukai