Bicara
Bicara
Tepat saat Salsa akan menghampiri Lian, Aro datang dengan dua cup americano di
Lian melihatnya dan kemudian berdecak kesal. Inilah yang ia benci dari dulu, Aro yang
selalu termagnet ke arah Salsa, seakan akan Lian bukanlah sandingannya. Apa salah jika
Lian cemburu dengan kawannya sendiri? Apa salah jika Lian iri dengan Aro yang
sepertinya lebih layak bersanding dengan Salsa? Apa salah jika Lian menganggap Aro
perusak hubungannya?
Semuanya salah.
Karena Aro tidak patut untuk disalahkan disini. Lian lah yang tidak percaya diri. Lagian
Aro tak melakukan apa-apa yang terdengar menikung, bahkan orang lain pun ada yang
lebih dekat dari Salsa, tapi kenapa Lian begitu iri dengan Aro?
Lian mengambil korek dan rokoknya dari meja dengan kasar kemudian keluar dari
ruang tunggu dengan menutup pintunya, mengundang atensi dari siapa saja yang ada di
“Kenapasih tuh anak. Nih Sal americano, di beliin Noura,” kata Aro memberikan dua
“Itu buat lo sama Lian tadinya, tapi dia keluar duluan. Selalu gitu. Pas latihan juga dia
kalau ada gue sama lo pasti ngejauh. Gue kira dia cemburu tapi masa cemburu sama
Sedetik kemudian, Salsa yang telah mencerna kata-kata Aro langsung tersadar. “Elo!”
“Anjing?!” Staff di ruangan makin terkejut setelah mendengar Salsa berkata kasar. “Salsa
“Bisa bisanya gue bego, alasannya selama ini ada di depan mata.”
Salsa pun menoleh dan menatap Aro serius. “Gue tanya, selama ini lo ada niat
“Ro!”
“Engga Sal suer engga, gue gapernah mau ngambil lo dari Lian. Lo kan adeknya temen
gue, makanya gue jagain mulu, bukan berarti gue suka. Suka dikit sih dulu sebelum gue
tau lo pacarnya Lian tapi gajadi suka.”
“Aroooo, Lian insecurenya sama lo gara gara itu, pantes dia marah marah gajelas sama
lo, cemburu dia tuh,” satu staff yang mendengar ini terkejut karena ia baru saja
“Sumpel,” kata Salsa dan Aro mengangguk sambil mengeluarkan dompetnya. Hendak
Lian masuk ke dalam ruangan dan mengemasi barang-barang. “Mas, Liannya kemana
ya?”
“Pulang duluan, Mba. Barusan minta kunci mobil. Ada urusan kah mba biar saya