Pemeran
Intan Safitri : as azura arabella
Nurul Fauziah: as syera jehani
Firli sujadi: as Satrio hernandika
Deni Abdul Aziz: as Alan Adrian
Lisna apriliani : as narator &penulis
Jadi dewasa?
Dewasa adalah fase peralihan. Yang identik dengan
kematangan psikologis, emosi serta tanggung jawab.
Banyak hal yang akan dilalui yang harus dihadapi, serta
dijalani. Hehe ternyata dewasa tidak sebencanda yang
dikira. Disaat kamu harus berdiri dengan tumpuan paling
kuat yaitu kakimu sendiri, disaat kamu harus bisa
tersenyum dikala mental, dan hati beradu secara habis
habisan. Tapi dengan dewasa kamu akan bisa lebih
mengerti, akan makna hidup yang sebenarnya. Dan arti
didewasakan dengan keadaan.
Inilah kisah singkat Abel, Satrio, alan dan syera tentang
menjadi dewasa adalah diam, tenang, dan syukuri
Abel. Namanya Azzura Arabela . Dia adalah anak bungsu dari tiga
bersaudara. Dia adalah 1 dari 1000 wanita yang di tuntut menjadi
dewasa oleh keadaan. Pada awalnya dia tidak yakin bisa melanjutkan
pendidikan SMA, seperti anak remaja seusianya. Di karenakan
keadaan yang kurang mendukung, ditambah lagi setelah kepergian
ayahnya, kondisi keuangan keluarganya tidak setabil. Apalagi di masa
pandemi ini, sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Tetapi hal
tersebut tidak menyurutkan semangat nya untuk terus belajar. Atas
bantuan sang paman Abel di tawari pekerjaan di sebuah cafe yang
tak jauh dari rumahnya. Untung saja sang pemilik cafe berkenan
memperkerjakan seorang anak sma yang bahkan belum lulus
sekolah. Setiap hari, sehabis pulang sekolah. Abel bekerja paruh
waktu di cafe tersebut. semua itu dia lakukan supaya bisa terus
melanjutkan pendidikannya. Dia ingin mandiri dan tak membebani
ibunya. Meskipun lelah dengan rutinitas barunya ini, tapi dia cukup
senang karna masih bisa sekolah dan menikmati masa remajanya.
Awalnya ia ingin menyerah dan berhenti sekolah, tetapi pesan
mendiang ayahnya sebelum meninggal, membuat Abel berpikir dua
kali untuk berhenti melanjutkan pendidikan. Ayahnya ingin abel
sesukses dan bisa menggapai cita-cita nya. Supaya bisa
membanggakan keluarganya, dengan prestasi yang dia capai. Jadi
sarjana hukum itulah impian nya
Alan dia adalah seorang pria ramah, yang punya pesonanya
tersendiri. Dia adalah sosok teman yang baik juga setia kawan. Dia
dengan segala sikap friendsible mampu membuat orang nyaman
didekatnya.
Walaupun begitu, dia memiliki sikap yang mudah tersinggung atau
terkesan baperan. Disekolah Alan adalah seorang anak malas yang
selalu menyepelekan pelajaran. Meskipun begitu, Alan sangat
disayang orang tuanya, tetapi Karana jiwa bandelnya ini
membuatnya,kurang bersyukur jadi suka melupakan kekhawatiran
orang tuanya.
Adapun syera ,sahabat dekat Abel seorang wanita ceria yang banyak
bicara, dan terkesan cerewet. Dia sosok anak yang manja tapi sangat
dewasa. Sama seperti Alan, dia juga mampu mencairkan suasana.
Namun sikap syera terkadang bisa sangat menjengkelkan. Sikap nya
sangat sama dengan Alan, pemalas, tidak bisa diam,biang Onar juga
selalu mengabaikan pelajaran akademik.
Yang terakhir adalah Satrio, dia aslinya orang Jawa tapi tidak bisa
berbahasa jawa. Meskipun begitu di tetap mencintai kota tempat
kelahirannya itu.
Satrio seorang laki laki penuh pesona, yang cengengesanya mampu
membuat teman-teman selalu betah berada disampingnya.
Satrio ini tipikal orang jail pembuat obat. Selalu ada saja tingkah
random yang dia lakukan. Meskipun terkesan menjengkelkan tapi dia
selalu berhasil jadi si paling menyenangkan.
Dia punya sifat humoris, juga senyum yang manis. Meskipun begitu
dia merupakan seseorang yang misterius dengan sejuta cerita kelam
yang dengan dibalut senyuman.
Kisah ini sangatlah singat namun dengan berbagai cerita dan kisah
hidup keluarga yang berbeda beda. Kisah menjadi dewasa ini hadir
dengan versinya masing masing
Tringg...
Tringgg...
Bangsatrio:)
P
P
Bel abelll takobel kobel
Bangun bel anjirr! Udah siang nihh
Abell cepett bangun udah siang
Bellll abelllll
Abelll
Abelll
Bangun, kebo bangett lo
Belll
Abel
Buru bangun
Suara ponsel di nakas bedering begitu keras membangunkan Abel
yang sedang tertidur pulas, tangannya terulur mengambil ponsel
yang ada di nakas. pandangan nya masih kabur Mungkin nyawanya
masih belum terkumpul, tanpa melihat siapa si penelpon Abel
langsung mengangkanya.
“Abel: “hall... ooo” belum selesai bicara omonganya langsung di
potong
"Abell anjirr bangunnn gak Lo! Liat sekarang jam berapa” teriak
orang di sebrang sana
Abel: “Apaan sihhh baru juga jam.... ucap Abel sambil melirik ke arah
Beker yang ada di atas nakas.
“ehh kok... Bentar bentar” Abel mengucek ngucek matanya
Aduh gue kesiangan” teriak Abel, ia terkejut ketika melihat jam
sudah menunjukkan pukul 06.45 yang artinya 15 menit lagi gerbang
sekolah akan di tutup.
Abel: “Yoo! kok Lo, ga bangunin guee sihh” kesal Abel kepada
seseorang yang di ketahui bernama Satrio itu
Satrio: “ ga bangunin kata Lo, gimana gimana !!! Gue udah telpon Lo
lebih dari 30 kali, Lo nya aja kali yang kebo. Gua telpon dari subuh,
bahkan sebelum ayam tetangga Lo berkokk, tapi tetep aja gak di
jawab jawab. udahlah yang penting lo udah bangun, lain kali kalo
tidur jangan kebo kebo amat. Lo tidur apa simulasi mati sih! Bel Lo
tau kan ini udah siang banget, mending sekarang siap siap gak usah
mandi aja bel. Lama” jelas Satrio panjang lebar
Abel: “ hehehe sorry, nggak denger gue” kekeh Abel
"emmm yaudah kalo gitu.gue siap- siap dulu. Makasih Yo, udah
bangunin gue.
Satrio: " Yaudah sana"
Abel: "Sekali lagi maksihhh iyooo. Gue matiin ya telponnya.ya!
Byee” teriak Abel lalu mematikan sambungan telepon nya
Tuttt
Sambungan terputus
Abel buru buru berlari ke kamar mandi rumahnya. Dia tidak mandi
hanya gosok gigi,dan mencuci muka saja. Karena ia rasa waktunya
tak akan cukup. Selasai itu dia langsung bersiap siap untuk pergi ke
sekolah.
Beberap menit kemudian, akhirnya Abel sampai di sekolah.Untung
saja gerbang belum di tutup. Abel buru buru berlari ke arah kelasnya.
Saat sampai di kelas pemandangan pertama yang ia lihat adalah
ketiga temannya yaitu Alan, Satrio dan syera yang sudah memasang
wajah kesal. maybe mungkin karna Abel datang terlambat, Abel
menghampiri mereka dan duduk di bangku nya yang tepat berada di
sebelah syera
Alan: “anjayyy baru bangun loo” tanya alan dengan kedua tangan di
lipat di atas dada
Abel: “hehe iya ni, kesiangan gue tadi ”jawab Abel sedikit terkekeh
Alan: “eh bentar- bentar lo gak mandi yaaa”
Abel: “ko Lo tau sihh” balas Abel dengan cengenges khasnya
Alan: “itu tuh, ada bekas iler di pipi lu”
Mendengar perkataan alan tersebut sontak membuat semua orang
yang ada di kelas tertawa terbahak bahak,tidak terkecuali dengan
Abel, ia kesal dengan alan bisa bisanya dia berbicara seperti itu apa
lagi di tempat yang ramai seperti kelas ini. dengan gerak cepat Abel
mencubit perut alann agak keras membuat si empu sedikit meringis
Alan: “aaaaawwww sakit bel, jadi cewe kok kasar banget sih” Alan
meringis sambil memegang perutnya yang sakit akibat cubitan abel
Abel : “makanya kalo ngomong filter dulu jangan asal nyeletuk
aja”Ucap Abel kesal
Alan: tapi emang bener gitu, tanya aja sama si Satrio..! Bener kan Yo?
ucap Alan melirik kearah satrio
Satrio : “yaaah.. gimana yaaa, emang bener sih apa yang di bilang
sama si alan” timah Satrio sambil bertos dengan alan
Alan : “tuh kan bener kata gue juga apa”ujar Alan merasa bangga
Abel: “dih sorry yah mana ada, meski belum mandi tapi gue gak jorok
mana mungkin ada iler di pipi gue” Abel memutar bola mata malas
sambil meraba raba wajahnya
Alan: “ngaku aja bel jangan ngeles gitu, gak baik nak” Goda Alan
Abel: " heh Alan sialan mana ada yah"
Alan: Kitu nya Yo, cewe mah sok Tara mau ngelehan"
Satrio: “yoi bro. Emang si Abel mah gitu udah ketauan juga masih aja
ngeles” tambah Satrio dengan nada mengejek
Abel: “GAKK LAH, SIAPA JUGA YANG NGELES. EMANG GITU
KENYATAANYA” ucap Abel dengan nada ngegass
Satrio : “kalem atuh neng tong Sabari ngegas ngomongna" ucapnya
sambil mengusap dada dengan muka sok memelas
Abel: "serah gue"ketus Abel menatap tajam satrio
Satrio: "dih kok Malah makin ngamuk”Ujar Satrio tersenyum sambil
menyenggol- nyengol bahu abel
Alan: “iya yah Sensi amat. Kayak cewe lagi pms aja”
Abel: “mau gak Sensi gimana! Lo yang ngeledek gue duluan. terus
yang pertama gue emang cewe Dan yang kedua gue emang lagi pms”
ucap Abel sinis
Alan: " Pantes Beki galak njir taunya lagi pms gening " gumam alan
sambil bergidik ngeri
Satrio: "salah sasaran ieu mah lan" bisik satrio
Alan:" heeh Yo, ke isuk mah Mun dek ngahereyan teh tanya heula
lagi PNS apa heunteu"
Sario:" PMS lan lain PNS. PNS mah pagawe negri sipil sia teh" satri
mengeplak kepala Alan
Alan:" "emang beda" ucap nya mengaruk kelapa bagian belakang
Abel" ngomong apa Lo berdua" tanya Abel dengan wajah penuh
permusuhan
Alan: " kepo lu, kayak Dora"
Tak ingin perdebatan Semakin panjang syera bertanya hal lain untuk
mengalihkan pembicaraan
Syera: "Bell, btw Lo kenapa bisa telat gini” tanya syera yang sendari
tadi hanya diam memperhatikan tingkah ketiga temannya itu
Satrio : " Gadang kali dia. Nonton Drakor, kan biasanya Cewe gitu
atau kalo nggak telponan sama ayang. Iya kan bel” potong Satrio
saat Abel hendak bicara
Syera : "gua ngak nanya sama lu Samsudin, nyambung mulu dari
tadi” Mata syera melotot kearah Satrio. Ingin sekali rasanya menoyor
kepala temanya itu
Satrio: “gua Satrio bukan Samsudin” ucap Satrio tak terima
Syera: “ serah gue lah mau panggil Lo Samsudin ke Jamaludin ke
Wahyudin ke bebes lah. mulut mulut gue” ucap syera memutar bola
mata seolah tak mau kalah
Satrio: “ yaa gak bisa gitu lah, masa nama sebagus Satrio diganti jadi
Samsudin sih kan gak etis”
Alan: “ udah udah skip. Abel udah mau jawab tuh” tujuk Alan pada
abel
Syera: “ oh iya iya maaf maaf. Jadi gimana nih kenapa Lo bisa
terlambat kaya tadi” Tanya syera yang belum sempat di jawab Abel
karena perdebatannya tadi dengan satrio
Abel: “ ehkemm, jadi gini semalem gue lembur, soalnya caffe tempat
gue kerja lagi rame banget, lumayan lah uangnya bisa buat bayar
biaya sekolah” ucap Abel dengan sudut bibir terangkat membentuk
senyuman
Syera: “ oh jadi gitu gue kira apa”
Alan: “ emang Lo pulang jam berapa semalem bel” tanya Alan
lembut. Meski menyebalkan dan kerap kali menjahili Abel tapi
sebenarnya alan ini sangat care terhadap teman- temanya.
Abel: “ emmm kurang lebih jam 2 pagi deh. Lupa lagi, soalnya pas
pulang gue langsung tidur gak sempet liat jam dulu” jawab abel
sambil terkekeh
Satrio: “WHATTT itu jam 2 pagi sapa yang beli anjirr, mbak Kunti aja
udah tidur jam segitu mah ” ucap Satrio dengan wajah so panik
Satrio: " ka oyo heula meureun maneh mah" ucap Satrio yang
langsung mendapatkan tabokan manja dari Alan
Alan: "lambemu"
Satrio: " hampurasun" sario menyatukan tangan diatas kepalanya
seolah meminta maaf
Abel: “jam segitu emang udah gak ada yang beli tapi kan gue harus
beres beres ini itulah, Kaya nyuci piring, lap meja, ngepel banyak lah
pokonya” ucap Abel menjelaskan panjang lebar
Syera: Lo gak cape bel? Pulang sekolah langsung kerja gitu. Apalagi,
pulangnya malem banget. Menurut gue, Lo Jangan terlau kecapean
bel ntar kalo Lo sakit gimana” ucap syera dengan nada khawatir
Abel: “ yaa mau gimana lagi syer gue gak bisa bergantung terus sama
nyokap gue, kasian dia. Kalo gue gak kerja ntar gue makan apa
coba,terus sekolah disini juga butuh biaya kan” ucap Abel Dengan
raut sedih
Suasana seketika berubah yang tadinya happy berubah jadi melo
Alan: “bukan apa apa bel, kita cuman khawatir sama Lo. Kerja boleh
tapi Lo harus pentingin juga kesahatan. Jangan terlau kecapean, kita
gak ngelarang, semua keputusan ada ditangan Lo. Tapi kesehatan
harus di utamain. Kita bilang gitu karena sayang sama lo ”kata alan
sembari meneput pelan kepala abel
Syera : “ bener kata Alan, pentingin kesehatan Lo, Jangan terlalu
maksain diri bel” syera mengenggam tangan abel
Abel : sebelumnya makasih ya syer,lan udah peduli sama gue. Tapi
gue beneran gak papa ko, gue udah mulai terbiasa sama semuanya”
Abel tersenyum lembut berusa menetralkan raut wajahnya seolah
tidak apa apa
Alan: “jujur aja bel. Gue tau Lo itu lagi gak baik baik aja, Lo gak bisa
bohongin kita” ucap Alan sambil menepuk pundak abel
Abel: “Kalo gue boleh jujur, sekarang gue lagi nggak baik baik aja. i'm
not good, I'm just tired, gue cape”ujar Abel dengan suara menahan
Isak
Syera: “sini sini bel. Peluk gue biar beban Lo pindah separo ke gue”
syera memeluk tubuh Abel yang sedang terisak.
Abel: “lah emang bisa” tanya Abel heran
Syera: “bisalah” balas syera sambil mengeratkan pelukannya pada
abel
Satrio: “anjir kok malah jadi pelukan gini” ujar Satrio dalam hati
Menepuk kepanya seolah mendap ide " aha aing punya ide ieu mah"
Satrio yang melihat teman temannya seperti sedang sedih berniat
menghibur mereka, ide konyol terlintas di benaknya.
Satrio: berhubung lagi pada sedih ni mending gue kasih lagu Aja biar
tambah dramatis” batin satrio
Bughh
Tanpa aba aba Alan memukul rahang Satrio dengan keras. Membuat
sang empu terhuyung ke belakang. Dan hampir kehilangan
keseimbangan.
Satrio: “ Ajj_ kenapa Lo pukul gua sih” ucap Satrio menyeka sudut
bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah. Akibat pukulan Alan tadi.
Alann: "kalo lo gak mulai. Gue gak bakal gini"Tekannya
Menyatukan alisnya heran. Dia sungguh tak menyangka bahwa Alan
akan melakukan hal tersebut, apalagi hanya karena masalah sepele
saja
Satrio: “ gua cuman ngingetin aja. Why? Lo gak terima?”ucap Satrio
Alan “bukan gitu. Caranya Lo salah anjing. Itu terkesan ngeremehin
bukan ngingetin”ucap Alan kesal
Alan: “ Gue tegasin sekali lagi. Jangan ngerasa sok paling suci yo.”
ucap Alan sambil menatap remeh wajah satrio
Satrio: “FUCK. Apa Lo bilang!” ucap Satrio naik satu Oktaf
Syera: “ STOPPP. Udahlah jangan ribut lagi. Pusing aing
ngabandunganna. Selesin secara baik baik aja. Ya?”teriak syera
sambil berdiri di tengah antara Satrio dan alan
Syera menatap ke arak keduanya. Lalu mendekat ke ara Alan
Syera: "Lo kenapa sih lan. Kasurupan sigana ieu mah" syera bergidik
ngeri, saat melihat raut wajah Alan yang terlihat menyeramkan
Syera:" yuk. Bisa yu, istighfar lan. ashaduu" ucap syera mendekat ke
arah alan lalu mengusap lengannya
Alan: " ashaduu"
Syera: "Alla"
Alan: " Alla"
Abel: " bukanya itu itu syahadat syer" tanya Abel heran
Menepuk kepala pelan
Syera: " eh iya lupa. Astaghfirullah Lan"
Alan:" astaghfirullahaladzim" ucapnya sambil memegang dada
Syera: " udah ya. Jangan berantem lagi" syera mengandeng kedua
lelaki itu
Satrio: “ tau tuh si alan yang mulai duluan” Satrio menjuk wajah Alan
Alan: “loh? kok gue sih. Lo tuh yang duluan” ucap Alan tak terima
Satrio: “enak aja. Lo yang duluan”
Alan: “LOO” Alan kembali ngegas
Satrio: “LOO” Satrio tak kalah ngegas
Alan: “ LOO”
Satrio: “ LO SIALAN”
Alan: “Lo Bangsat”
Satrio: “ LOO”
Alan: “LOO”
Keduanya saling tunjuk satu sama lain
Abel: “UDAHHH gue bilang berhenti. Dengerin! kalian ini udah gede
jangan kaya bocah gini. Masa cuman masalah gitu pake acara
berantem segala” ucap Abel melerai perdebatan mereka dengan
menarik tangan alan
Syera: “ iya tuh, bener kata Abel, teu dewasa tau ngak. Heh ya kalian
tuh udah tua masa masih berantem. Malu sama umur Cok” Tambah
syera
Mendengar perkataan teman temanya membuat Alan malu sekaligus
merasa bersalah. Seharusnya dia jangan terlalu terbawa emosi
apalagi sampai memukul satrio, yang notabenik adalah sahabatnya
Alan: “sorry bel” ucap Alan menunduk. Sungguh saat ini dia benar-
benar merasa bersalah.
Abel: minta maaf nya bukan sama gue tapi sana dia” ucap Abel
menunjuk ke arah satrio
Alan: “iya iyaa gue minta maaaf” alan menghampiri Satrio dan
mengulurkan tangannya
Abel: “Lo juga Yoo” ujar Abel menunjuk Satrio
Satrio hanya diam dengan tatapan yang tidak bisa diartikan tapi dari
ekspresi nya yang menegang Dan tangan yang mengepal menadakan
bahwa dia masih marah
Syera: “satrio Lo kenapa, kok gitu” tanya syera heran
Alan: gu..e minta maaf Yo seharusnya gue gak ngomong gitu, gue gak
bermaksud nyinggung Lo, gue cuman kebawa emosi aja”ujar Alan
sambil menyodorkan kembali tangannya
Satrio menepis kasar ukuran tangan Alan dan beranjak dari
duduknya,
Satrio: “ gue tau idup gue emang belum bener, tapi gue cuman mau
ngingetin, belajar itu bukan maen maen, kalo di banding sama
kehidupan gue kalian terbilang masih beruntung” ujar Satrio
mengambil tas dan pergi keluar kelas sambil membanting pintu
Brakkkkk
Suara pintu tertutup dengan keras
Abel: “dia kenapa sih kok jadi gini”
Alan: “tau ah, kok malah jadi ribet gini sih, dah mending cabut ya,
gua berusaha susul dia dan minta maaf lagi”ucap alan lalu pergi
keluar kelas
Syera: “ kok mereka pada pergi, kita ditinggal dong”
Abel: “udahlah, biarin aja mereka butuh waktu,mending sekarang
kita juga pulang aja”ajak Abel pada syera
Satu Minggu kemudian, setelah kejadian itu sikap Satrio berubah
drastis, dia menjadi lebih pendiam hal tersebut membuat semua
orang merasa bingung, karena tidak biasanya dia begitu. Sikapnya
yang menjadi dingin itu berlawanan dengan sikap biasanya yang
terkenal humoris dan cenderung banyak bicara.
Dan sekarang sudah tiga hari pula dia tidak masuk sekolah,hal itu
membuat kita semua merasa Khawatir.
Akhirnya setelah berdiskusi, mereka bertiga memutusan untuk
mengunjungi rumah Satrio sehabis pulang sekolah nanti
Bell pulang sekolah sudah berbunyi mereka bertiga besiap siap pergi
ke rumah Satrio.
Sesampai di sana, keadaan rumah Satrio tampak sepi seolah tidak
berpenghuni
Tok tok tok
Alan mengetuk pintu rumah Satrio, lalu beberapa saat kemudian
seseorang membuka pintu, yah dia adalah Satrio dengan penampilan
yang tidak baik baik saja, matanya bengkak seperti habis menagis,
rambutnya juga berantakan,sangat tidak terurus
Syera: “are you okay?”Tanya syera menyentuh bahu Satrio
Satrio: “masuk” jawab Satrio dingin menghiraukan pertanyaan syera
Mereka bertiga masuk kedalam rumah Satrio yang bisa di bilang
sangat sederhana tapi terlihat nyaman dan rapi.
Satrio: to the point kalian kenapa kesini? Tanya Satrio dengan wajah
datar
Syera: “kita khawatir sama Lo, kenapa tiga hari Lo gak masuk
sekolah”
Abel: iya kita semua khawatir sama Lo
Alan:” Lo gak papakan kenapa gak masuk sekolah, Lo kemana aja
selama ini, dan selama seminggu kemarin sikap Lo juga berubah,
mana Satrio yang dulu, Satrio yang ceria dan selalu bikin orang
ketawa, mana!!!” ujar Alan dramatis
Alan: “ maafin gue yah”
Satrio: “sebelumya,makasih udah peduli sama gue, gue udah maafin
Lo lan, gue juga minta maaf ya atas perkataan gue waktu itu” ucap
Satrio penuh haru
Alan: “ gue yang harusnya minta maaf gak seharusnya gue bilang gitu
sama Lo, gue gak bisa ngontrol emosi gue” ucap Alan merasa
bersalah
Satrio: “ gak papa kok yang Lo bilang emang bener Hidup gue belum
bener, keluarga gue ancur gue udah gak punya siapa-siapa lagi nenek
gue juga udah gak ada, gak ada yang peduli sama gue” ujar Satrio
sambil terisak
Abel: “maksud Lo apa?” tanya Abel heran
Syera: jangan bilang lo gak sekolah kemaren karena nenek Lo
meninggal? Tanya syera terkejut
Satrio: “ iya,hiks.. hiks.. nenek gue udah gak ada, gue gak punya
siapa-siapa lagi” ucap Satrio sambil menagis di bahu alan
Alann: “Lo jangan ngerasa sendirian disini kita selalu ada buat lo,
orang tua Lo juga masih ada kan!” ujar alan menyenangkan
Satrio: “orang tua? Mereka gak perduli sama gue, mereka ninggalin
gue pas gue masih kecil” ucapnya sambil tertawa miris
Abel:”maksud Lo”
Alan: “ Lo broken home?tanya Alan
Satrio: “hmm” Satrio hanya menjawab dengan deheman saja
Satrio: “orang tua gue cerai waktu gue masih kecil, mereka sekarang
udah punya keluarga baru,dan gue di titipin sama nenek gue,
semenjak gue tinggal sama nenek kita kesusahan banget,nenek kerja
mati-Matian, banting tulang demi gue, biar cucunya bisa terus
sekolah sampai perguruan tinggi dan bisa ngeliat cucunya jadi
sarjana. Tapi sayang nenek gue keburu pergi sebelum liat gue lulus
dan jadi sarjana. Waktu nenek gue sakit gue jadi sadar sekolah itu
bukan buat maen maen, bagi gue bisa sekolah dan ngelanjutin
Pendidikan itu anugerah paling besar di hidup gue. Tapi sekarang
nenek gue udah gak ada idup gue udah gak berarti lagi, gue harus
gimana Sekarang” ucap Satrio sambil terisak
Abel: “Lo harus kuat Yo tunjukin sama nenek Lo bahwa Lo bisa
lewatin semua ini, nenek Lo pasti sedih liat Lo terpuruk kaya gini,
buktiin sama nenek Lo kalo Lo bisa wujudin impianya” ucapnya
sambil menepuk bahu Satrio
Abel: “mendiang papa gue pernah bilang kalo hidup ini gak akan
pernah berhenti buat ngarjarin kita, jadi kalo sekarang Lo nyerah Lo
bakal lewatin hal hal istimewa gak bakal Lo dapetin ditempat lain Lo
tau kan guru terbaik itu pengalaman? yah namanaya hidup kayak
roaler coster kadang naik turun ada juga likunya yang nguji banget
mental kita tapi Lo harus yakin hidup bakal ngasih pelajaran yang
bisa bikin Lo terus bersyukur arti bangun setelah Lo jatuh arti
sembuh saat Lo udah luka intinya Lo gak bakal ngerasa bahagia
sebelum ngerasa sedih itu kayak gimna intinya arti hidup yang bakal
Lo rasain dimulai bener bener dari diri Lo sendiri. jangan ngeras
sendirian liat kita, kita bakal selalu ada buat Lo jangan ngetasa
hampa kita saling nguatin kita saling support”
Syera: “gue yakin Lo pasti bisa, Lo Jangan ngerasa sndiri kita selalu
ada buat Lo”
Satrio:”iya makasih udah selalu ada buat gue, bener yang nene gua
bilang semua orang dipertemukan bukan Cuma kebetulan kalian
Hadir dihidup gua buat nguatin gua buat ngasih pelajaran berharga
ada hikmah dibalik semua kejadian yang udah Allah kasihin gua bisa
nemuin keluarga kedua gue kalian yang bisa bikin gue bangkit dan
alesan buat gue bangun dipagi hari dengan senyuman pokoknya
kalian terbdabestt pprenn forever gaisss :*
Alan: “anjirrr Lo kok jadi puitis banget ke boy Candra sihhh alay
beutttt Yo(tertawa terkekeh)”
Syera: “hehe kok gue jadii ikut terharuuu ginii sii yooo keren banget
kata kata Lo sumpahh(terisak sambil bertepuk tangan)”
Abel: “iyoo Penn peyukk terharu banget Abel dengernya (sambil
mengusap air mata dan mengulurkan tangan) pokoknya prinsip yang
Abel yakini yang Abel pegang tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras,
tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan tidak ada kelancaran
tanpa tangisan dan tidak ada kemudahan tanpa doa ,jadii mulai lah
dari tempatmu berdiri ,melangkahlah dengan caramu sendiri ,
usahakan dengan penuh tekad kemampuan sendiri dan syukuri
keringat yang sudah mengiringi karena sesusah apa kita dimasa
sekarang akan menentukan sesukses apa kita di masa depan hehe..”
Satrio: “ abel kalo prinsip Lo ke gitu gua langsung mo halalin lu dahh
serius Bell makin sayang aja gua sama loo (satriooo sambill
mengulurkan tangan mencubit pipi Abell “
Alan: “bacott ko jadii pada bucinn ginii siii (sambil menepuk
punggung Satrio)”
Syera: “ udahh ahhh kok gua yang jadi salting nihh udahh
ahhhh ..berati lo sekarang harus lebih semangat lagi ada kita kan ada
ayang nya Lo juga kan jangan sedih sedihan harus bangkit pokok nya
besok Lo harus sekolah tunjukin lagi pesona mu yaa wkwkwk “
Satrio: “heheh iyaa iya syer ,dan siap pokoknyaaa besok bakalan
semangat alasan gua buat senyum buat semangat ada kalian support
system’ gua mulai sekarang apalagi ada ayang Abel hehehe ...”
Abel: “ duhh bocah bocah dasarr(Abel tertawa merona ) iya iyaa
harus semangat yaaa Yo kan ada ayanggg pokoknya kita harus sama
sama sukses sama sama belajar saling support lulus barenggg kalo
bisa bareng bareng sampe pelaminan hehehe pelaminan mah
pelaminan siappa we yaa”
Satrio: “ayang Abel....(kata ditekann )kan pelaminan kita hehehe”
Syera,Alan dan Abel: tertawa bersama sama sambil berpelukan
Banyak hal yang dilewati dalam fase kehidupan
pertemuan menyatukan kemudian perpisahan serta
alasan dari sebuah pertemuan memberikan pelajaran atau
benar benar ditakdirkan ,cara mendewasakan diri dengan
berbagai keadaan jatuh menangis hingga bangkit
kembali . Menjadi dewasa entah dengan luka atau suka
atau duka serta dipertemukan dengan orang orang yang
sama sama dewasa dengan keadaan adalah sebuah
kebahagiaan yang tidak bisa terelakan karena dengan
mengalahkan egomu kamu bisa menjadikan dirimu lebih
dewasa disaat kamu menatap sesuatu untuk menatap
kamu akan lebih bersyukur tentang takdir yang sudah
Allah tetapkan , fase hidup yang sudah Allah gariskan
berdamai dengan takdir dan semesta itulah cara kerja
sebuah kata Dewasa .