Anda di halaman 1dari 29

SNEAK PEEK

GEAM Sharing Session Batch I

11 November 2022
FOCUS ACLS
• Seminar ACLS
• Megacode Implementation

14 November 2022
ECG SIMPLICITY
• Basic ECG
• Advanced ECG
• ECG Based-Case
TAKIKARDIA

Takikardia adalah gangguan irama dengan laju


denyut jantung lebih dari 100 kali per menit, namun
gejala biasanya muncul saat laju denyut jantung
pasien lebih dari 150 kali per menit.

Berdasarkan letak kelainannya, takikardia dibagi


menjadi supraventrikel dan ventrikel.

Gelombang yang berasal dari supraventrikel


memiliki pola QRS yang sempit, sedangkan
gelombang yang berasal dari ventrikel memiliki pola
QRS lebar.
Takiaritmia

QRS Sempit QRS Lebar

Reguler Irreguler Reguler Irreguler

SVT Atrial VT VT
Fibrilasi Monomorfik Polimorfik

Atrial
Flutter
Supraventrikular Takikardia

Atrial Flutter Atrial Fibrilasi


Ventrikular Takikardia

VT Monomorfik VT Polimorfik

Torsades de Pointes merupakan salah satu tipe


VT polimorfik dengan karakteristik perubahan
variasi periodic amplitudo QRS pada garis
isoelektrik. Umumnya berkaitan dengan QT
prolongation, dapat berakhir spontan atau
Torsade de pointes
berubah menjadi VF.
Stabil atau tidak stabil?
Hipotensi

Penurunan Kesadaran

Tanda Syok

Nyeri Dada Iskemik

Gagal Jantung Akut


Dosis Kardioversi pada Takikardia Tidak
Stabil

Jenis QRS Regularitas Diagnosis Dosis Kardioversi Tersingkronisasi

QRS Sempit Reguler SVT 50 – 100 J


Atrial Flutter
Irreuler AF Bifasik 120 – 200 J
Monofasik 200 J
QRS Lebar Reguler VT 100 J

Irreguler VT Polimorik/ Defibrilasi / kardioversi tidak


Torsade de tersingkronisasi dengan dosis 200 J
pointes (bifasik) atau 360 J (monofasik)
Takikardia Stabil
SVT

• Manuver vagal
• Adenosine (atau ATP)
Dosis pertama 6 mg Adenosine (10 mg ATP) bolus IV dalam 1-3 detik, diikuti
bolus NS 20 mg, kemudian lengan diangkat.
Dosis kedua 12 mg Adenosine (20 mg ATP) bolus IV, dapat diberikan dalam
102 menit setelah pemberian pertama (bila perlu).
Manuver Vagal
1. Pasien terpasang monitor EKG.

2. Posisikan pasien terlentang, kepala ekstensi dan

menoleh ke arah kontralateral yang akan di pijat.


3. Cari setinggi mungkin titik arteri carotis yang teraba.

4. Lakukan pijatan arteri carotis secara sirkuler 5-10 detik,

perhatikan monitor secara bersamaan.


5. Jika tidak berhasil, ulangi manuver disisi berlawanan.

Jika tidak terdapat perubahan, dapat diberikan terapi


farmakologi seperti Adenosine dan golongan BB/CCB
(Diltiazem, Verapamil)
Valsalva Maneuver
Kontraindikasi Manuver Vagal

• Riwayat infark miokard


• Riwayat TIA/stroke 3 bulan terakhir
• Riwayat VT/vf
• Bruit pada arteri karotis.
Takikardia Stabil
VT Monomorfik

• Adenosine (atau ATP)


• Amiodarone
150 mg IV dalam 10 menit pertama, dapat diulang jika VT muncul. Dosis
max 2,2 gr IV/24 jam.
Dosis rumatan: 360 mg IV selama 6 jam (1 mg/menit), dilanjutkan
dengan 540 mg IV selama 18 jam berikutnya (0,5 mg/menit).
Takikardia Stabil
Torsade de pointes dengan nadi

• MgSO4 IV
Loading dose: 1-2 gram (5-10 ml dari larutan Magnesium 20%) diencerkan
dalam 50-100 cc D5%, diberikan selama 5-60 menit IV. Diikuti dengan 0,5-1
gram per jam IV (titrasi untuk mengontrol Torsade de Pointes)
Second line therapy
SVT (terapi rate control)

Verapamil • Dosis pertama 2,5 mg-5 mg Bolus IV selama 2 menit atau 3 menit pada usia lanjut.
Dosis berikutnya 5-10 mg IV (jika diperlukan) dengan interval waktu 15-30 menit. Dosis
max 20 mg IV.
• Dosis alternaltif 5 mg bolus IV setiap 15 menit dengan dosis total 30 mg
Diltiazem • Berikan 15-20 mg (0,25 mg/Kg) IV selama 2 menit. Dalam 15 menit kemudian, dapat
diulang dengan dosis 20-25 mg (0,35 mg/Kg) selama 2 menit.
• Dosis rumatan 5-15 mg/jam, dititrasi hingga tercapai laju nadi fisiologis.
• Dapat diencerkan dengan Dextrose 5% atau NS.
Digoksin • Dosis pertama 4-6 µg/kgBB (dosis dewasa 0,5 mg atau 1 ampul Digoksin IV) dalam 5
menit.
• Dosis berikutnya 2-3 µg/kgBB (untuk dewasa setengah ampul atau 0,25 mg IV) dalam 4-
8 jam berikutnya. Total 8-12 µg/kgBB, terbagi selama 8-16 jam.
• Cek kadar Digoksin 4 jam setelah pemberian IV atau 6 jam setelah pemberian oral.
• Turunkan dosis Digoksin 50% apabila digunakan bersamaan dengan Amiodarone
Second line therapy
VT Stabil

Lidokain VT stabil, QRS lebar dengan tipe yang tidak jelas, ektopi yang signifikan:
• 0,5-0,7 mg/kgBB IV sampai 1-1,5 mg/kgBB IV diulangi setiap 5-10 menit. Total dosis 3
mg/kgBB.
• Dosis pemeliharaan 1-4 mg/menit IV (30-50 µg/kgBB/menit) diencerkan dalam D5%
atau NaCL 0,9%
Teknik Penggunaan Kardioversi dan
Defibrilasi
MIND MAP
PENGERTIAN

PROSEDUR KARDIOVERSI KOMPLIKASI


Definisi

• Kardioversi adalah prosedur medis untuk mengembalikan detak


jantung abnormal ke ritme yang normal. Prosedur ini umumnya
dokter lakukan ketika seseorang mengalami gangguan irama
jantung atau aritmia.
• Kardioversi biasa diberikan pada kasusu atrial flutter,SVT,VT dan
Fibrilasi atrium
Prosedur kardioversi

• Memasangkan infus dan diberikan anestesi melalui infus.


• Pemasangan beberapa elektroda pada area dada dan mungkin
punggung Elektroda ini terhubung ke defibrilator melalui kabel.
• Saat Anda sudah tertidur, defibrilator mulai mengirimkan kejut
listrik ke jantung Anda dan mengembalikan detak jantung
Anda ke normal.
• memantau irama jantung Anda. Beberapa orang mungkin
hanya perlu satu kali kejut listrik, tetapi yang lainnya bisa lebih.
• Prosedur biasanya berjalan 30 menit
Komplikasi atau risiko yang mungkin
terjadi setelah kardioversi
• Gumpalan darah pada jantung yang terlepas dan berpindah ke
bagian tubuh lain, seperti otak yang bisa menimbulkan stroke
atau ke paru-paru.
• Aritmia yang memburuk, seperti mengalami jenis gangguan
irama jantung lainnya saat atau setelah prosedur.
• Iritasi kulit, termasuk kemerahan, sensasi seperti terbakar, atau
nyeri, pada area penempelan elektroda.
• Reaksi alergi akibat obat-obatan.
MIND MAP
PENGERTIAN

PROSEDUR Defibrilasi KOMPLIKASI


Definisi

• Defibrilasi adalah prosedur medis mengalirkan aliran listrik ke


jantung dalam kondisi aritmia yang mengancam jiawa ataupun
kondisi cardiac arrest
Prosedur
• Melakukan RJP sampai defibrilator tersedia
• Elektroda dari EKG dipasang didada pasien
• meletakkan kedua elektroda defibrilator atau paddle yang telah diolesi gel khusus
pada dada kanan atas dan area tulang iga kiri bawah (atau punggung kiri atas).
• memastikan tidak adanya denyut nadi sambil membaca hasil EKG dan mengonfirmasi
tidak ada kontak dengan pasien.
• Alat defibrilator akan menganalisis irama jantung pasien dan mengirimkan kejutan
listrik pada jantung bila diperlukan.
• Analisis akan dilakukan lagi, lalu defibrilator akan mengulangi kejutan listrik pada
jantung sebanyak mungkin sesuai kebutuhan pasien
• melanjutkan resusitasi jantung paru dan bantuan hidup lanjutan jika dibutuhkan.
Komplikasi atau risiko yang mungkin
terjadi setelah defibrilasi
• Gumpalan darah pada jantung yang terlepas dan berpindah ke
bagian tubuh lain, seperti otak yang bisa menimbulkan stroke
atau ke paru-paru.
• Kematian sel otot jantung
• Kulit terbakar
• Aritmia tipe lain
Kekuatan energi yang diberikan baik
saat defibrilasi maupun kardioversi

• VF : 100 J, 200 J, 300 J 360 J


• VT : 50 J, 100 J
• Atrial flutter : 25-50 J
• Atrial Fibrilasi : 100-200 J
• SVT : 75-100 J
• Torsade de pointes : 50-200 J
Bagaimana Meshfriend?
Penjelasannya mudah dimengerti kan?

Masih banyak lagi penjelasan seputar


EKG dan ACLS di buku GEAM!
Pastinya praktis dan mudah dipahami!

Yuk dapatkan sekarang!


Contact us to learn more: Click Here
Kindly contact us to Order: Click Here

or Order Directly via Shopee: Click Here

Anda mungkin juga menyukai