PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
3.Beberapa penyakit jantung bawaan (anomali Ebstein’s, single ventricle, L-
TGA). 3
EKG 12 sadapan
AVNRT AVRT/WPW
QRS sempit, sangat reguler, laju QRS QRS sempit, reguler, laju QRS
berkisar antara 150-240x/mnt. berkisan antara 150-240x/mnt.
Sebagiann besar gelombang P ada DI Interval RP biasanya > 70mdet.s
dalam komplek QRS.
Studi eletrofisiologi
AVNRT AVRT/WPW
Takikardi dengan cycle length 250- Takikardi dengan cycle length 250-
400 mdet. 400 mdet.
Interval VA pendek (<70mdet) Interval VA penjang (>70mdet).
kecuali pada AVNRT atipikal. Aktivasi retrograde aeksentrik.
Tidak ada reset pada pemacuan reset pada pemacuan ventrikel saat
ventrikel saat refrakter His. refrakter His.
Interval VA saat takikardia-interval retrograde A paling awal menentukan
>80mdet. lokasi jalur aksesori.
Pola VAV saat terminasi ventrikel Pola VAV saat terminasi ventrikel
kanan dengan takikardi masih kanan dengan takikardi masih
berlangsung. berlangsung.
2.5 DIAGNOSIS
1. anamnesis. 4
a. berdebar
b. dizziness
c. awitan dan terminasi mendadak
d. near syncope/ syncop
3
2. pemeriksaan fisik
a. laju nadi teraba cepat dan reguler.
b. tanda hipoperfusi (akral dingin, pucat) tidak terlalu.
3. pemeriksaan penunjang
a. eletrokardiogarfi (EKG).
b. laboratorium darah : hematologi rutin, faktor koagulasi, fungsu tiroid,
HCV, HIV, fungsi ginjal.
c. Ekokardiografi.
d. Foto rontgen thorak.
e. Holter monitoring.
f. Eletrofisologi.4
2.7 TERAPI
1. Pada keadaan akut
a. Manuver valsava
b. Adenosin iv (oabat pilihan utama ATP 10-20 mg.
c. Verapamil iv 2,5-5 mg perlahan, 3x jika tidak ada gagal jantung
d. Diltiazemiv iv 0,25-0, 35 mg/kg jika tidak ada gagal jantung
e. Digitalis iv 0,5 mg
f. Metoprolol iv 5-15 mg, propanolol 1-2 mg, selama 4 mnt.
g. Kardoversi listrik bila hemo dinamik tidak stabil
2. Terapi definitif
AVNRT: ablasi radio frekuensi slow path way dari nodus AV
AVRT: ablasi radio frekuensi jalur kasesori. 4
4
2.8 EDUKASI
1. Edukasi mengenali tanda dan gejala secara mandiri. Ajarkan cara
menghitung anadi yang cepat, mengukur tekanan darah, mengeluh
derdebar, rasa melayang seperti akan pinsan, keringat dingin, lemas.
2. Edukasi tindakan awal yang harus dilakukan ketika timbul tanda dan
gejala, seperti : istirahat, bila keluhan tidak hilangharus segera pelayanan
kesehatan terdekat.
3. Edukasi tindakan lanjut/terapu definitif : radio frekuensi ablasi.
4. Edukasi easurance : meyakinkan pasien kondisi tidak berbahaya.4
2.9. PROGNOSIS
>50 % pasien AVNRT atau AVRT konversi ke irama sinus pada fase akut
<3% tingkat frekuensi pasien AVNRT atau AVRT dengan terapi definitif. 4
5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Takikardi supraventrikular (TSV) adalah satu jenis takidisritmia yang ditandai
dengan perubahan laju jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi berkis
ar antara 150kali/menit sampai 250 kali/menit.
2. SVT terdiri atas: Atrioventricular nodal reentry tachycardia (AVNRT),
Atrioventricular reciprocal tachycardia (AVRT), sindrom Wolf-Parkinson-
White (WPW).
3. Ditandai dengan keadaan: berdebar, dizziness, awitan dan terminasi
mendadak, near syncope/ syncop.
4. >50 % pasien AVNRT atau AVRT konversi ke irama sinus pada fase akut <3%
tingkat frekuensi pasien AVNRT atau AVRT dengan terapi definitif.