3. Benda bermassa 4,00 kg diikatkan pada batang vertikal menggunakan dua buah tali sama
panjang. Ketika sistem diputar terhadap batang, benda tersebut terangkat seperti
diilustrasikan pada gambar di samping. Diketahui besar tegangan tali atas adalah 80 N.
a. Tentukan besar tegangan tali bawah?
b. Tentukan frekuensi gerak putaran yang dilakukan sistem tersebut?
5. Balok bermassa m1 meluncur turun dari keadaan diam dari ketinggian h = 2,50 m pada suatu permukaan miring licin dan
kemudian menumbuk balok lain bermassa m2 yang dalam
keadaan diam. Setelah bertumbukan, balok m2 meluncur
pada permukaan datar kasar yang memiliki koefisien gesek
kinetik k = 0.5 dan berhenti setelah menempuh jarak d pada
permukaan kasar tersebut. Diketahui m2 = 2m1.
a. Tentukan nilai d jika tumbukan kedua balok bersifat
elastik (elastic collision).
b. Tentukan nilai d jika tumbukan kedua balok bersifat
sempurna tak elastik (completely inelastic collision).
SOLUSI
2. a. Diagram gaya (diagram bebas) untuk masing-masing balok adalah sebagai berikut
Dengan 𝑁𝐴𝐿 menyatakan gaya sentuh pada balok A akibat lantai, 𝑁𝐴𝐵 dan 𝑓𝐴𝐵 adalah komponen gaya sentuh
pada balok A akibat balok B yang merupakan pasangan aksi-reaksi dengan dengan gaya 𝑁𝐵𝐴 dan 𝑓𝐵𝐴 .
b. Dengan menerapkan hukum II Newton pada masing-masing balok akan dapat dinyatakan
𝑇 − 𝑓𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 𝑎𝐴𝑥 (1)
𝑁𝐴𝐿 − 𝑊𝐴 − 𝑁𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 𝑎𝐴𝑦 (2)
𝑓𝐵𝐴 = 𝑚𝐵 𝑎𝐵𝑥 (3)
𝑁𝐵𝐴 − 𝑊𝐵 = 𝑚𝐵 𝑎𝐵𝑦 (4)
𝑇 − 𝑊𝐶 = 𝑚𝐶 𝑎𝐶𝑦 (5)
Karena balok A dan B tidak bergerak pada arah vertikal, maka 𝑎𝐴𝑦 = 0; 𝑎𝐵𝑦 = 0, hal ini akan memberikan
𝑁𝐵𝐴 = 𝑊𝐵 = 𝑚𝐵 𝑔 dan 𝑁𝐴𝐿 = 𝑊𝐴 + 𝑁𝐴𝐵 = 𝑊𝐴 + 𝑁𝐵𝐴 = 𝑚𝐴 𝑔 + 𝑚𝐵 𝑔 = 𝑔(𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 )
Karena tali bersifat ideal (tidak mulur), maka jika balok A bergerak ke kanan dengan jarak tertentu balok C
akan bergerak turun dengan jarak yang sama. Hal ini memberikan 𝑎𝐴𝑥 = −𝑎𝐶𝑦 ≡ 𝑎
𝑇 − 𝑓𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 𝑎 (1)
𝑁𝐴𝐿 = 𝑊𝐴 + 𝑁𝐴𝐵 (2)
𝑓𝐵𝐴 = 𝑚𝐵 𝑎𝐵𝑥 (3)
𝑁𝐵𝐴 = 𝑊𝐵 (4)
𝑊𝐶 − 𝑇 = 𝑚𝐶 𝑎 (5)
Jika balok B bergerak bersama dengan balok A, maka 𝑎𝐵𝑥 = 𝑎, kemudian dari persamaan (3) diperoleh 𝑎 =
𝑓𝐵𝐴 𝜇 𝑁 𝜇 𝑚 𝑔
= 𝑠 𝐵𝐴 = 𝑠 𝐵 = 𝜇𝑠 𝑔
𝑚𝐵 𝑚𝐵 𝑚𝐵
Jumlahkan persamaan (1) dan (5) lalu substitusi nilai 𝑎 = 𝜇𝑠 𝑔 akan diperoleh
𝑊𝐶 − 𝑓𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 𝑎 + 𝑚𝐶 𝑎
𝑚𝐶 𝑔 − 𝑚𝐵 𝑎 = 𝑚𝐴 𝑎 + 𝑚𝐶 𝑎
𝑚𝐶 (𝑔 − 𝑎) = (𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 )𝑎
(𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 )𝑎 (𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 )𝜇𝑠 𝑔 (𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 )𝜇𝑠
→ 𝑚𝐶 = = =
(𝑔 − 𝑎) 𝑔(1 − 𝜇𝑠 ) (1 − 𝜇𝑠 )
Jadi nilai maksimum 𝑚𝐶 agar A dan B masih bergerak bersama adalah
(13)(0,75)
𝑚𝐶 = = 39 kg
0,25
c. Jika massa balok C yang digunakan lebih dari massa yang diperoleh pada soal b., berarti akan ada gerak relatif
antara balok A dan balok B. Gaya gesek antara balok A dan balok B adalah gaya gesek kinetik. Percepatan
balok B tidak sama dengan percepatan balok A. Percepatan balok A sama dengan percepatan balok C.
Besar gaya gesek antara permukaan balok A dan balok B adalah
𝑓𝐴𝐵 = 𝑓𝐵𝐴 = 𝜇𝑘 𝑁𝐵𝐴 = 𝜇𝑘 𝑊𝐵 = 𝜇𝑘 𝑚𝐵 𝑔
Persamaan (1) akan memberikan
𝑇 − 𝑓𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 𝑎 → 𝑇 − 𝜇𝑘 𝑚𝐵 𝑔 = 𝑚𝐴 𝑎
Dan Persamaan (5)
𝑊𝐶 − 𝑇 = 𝑚𝐶 𝑎
Eliminasi kedua persamaan itu akan memberikan
𝑊𝐶 − 𝜇𝑘 𝑚𝐵 𝑔 = 𝑚𝐴 𝑎 + 𝑚𝐶 𝑎
(𝑚𝐶 − 𝜇𝑘 𝑚𝐵 )𝑔
→𝑎=
𝑚𝐴 + 𝑚𝐶
Dengan 𝑚𝐶 = 1.5(39) = 58,5, maka akan diperoleh
(58,5 − (0,5)(5))(10) 560
𝑎= = ≈ 8,7 m/s2
8 + 58,5 64,5
3. a. Gambar diagram gaya untuk balok adalah sebagai berikut