Anda di halaman 1dari 34

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERKANTORAN (K3 PERKANTORAN)

Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia


Kementerian Kesehatan

2023
▪ Latar Belakang

▪ Kebijakan K3 Perkantoran dan SMK3

▪ Pendekatan Germas di tempat kerja


AGENDA
▪ Kesimpulan dan Penutup
▪ Latar Belakang

▪ Kebijakan K3 Perkantoran dan SMK3

▪ Pendekatan Germas di tempat kerja


AGENDA
▪ Kesimpulan dan Penutup
PENDAHULUAN
275 JT PENDUDUK 144,01
INDONESIA Juta jiwa ANGKATAN KERJA

• Usia produktif
• 208.54 jt (69,06%)
Tulang punggung Bekerja
keluarga Tidak Bekerja
135,61
8,4
juta jiwa
Aset negara juta jiwa

Penggerak ekonomi
93,3 Juta 95,6 Juta bangsa Formal Informal
(49,4%) (50,6%) 54.31jt 81,3jt
Pencetak generasi (40.04%) (59.97%)
penerus bangsa

PERKANTORAN
Bekerja Menurut Lapangan Usaha 1. Perkantoran
• Administrasi pemerintahan 4.637.862 Pemerintah
• Jasa Keuangan 1.505.271 2. Perkantoran BUMN,
• Jasa Perusahaan 1.939.223 BUMD
3. Perkantoran swasta

BPS Februari 2022


Sebaran Jumlah Pekerja berdasarkan sektor pekerjaan
• Data Pekerja Indonesia dari BPS

Total Populasi Penduduk Indonesia : 275 Juta Jiwa


Usia Produktif : 208,54 Juta Jiwa
Angkatan Kerja : 144,01 Juta Jiwa
Pekerja : 135.61 Juta Jiwa

KATEGORI LAKI LAKI PEREMPUAN TOTAL

Pekerja Industri Besar-Menengah 5.902.367

Pekerja Perkantoran 32.403.100 17.395.121 49.798.221

Pekerja Industri Kecil 4.993.746 4.653.696 9.647.442

Pekerja Sektor Informal 67.877.225

Pekerja Di Fasilitas Kesehatan 872.447 1.512. 298 2.384.745

Sumber: BPS (Februari, 2022)


10 BEBAN KESEHATAN TERBESAR PADA KELOMPOK USIA PRODUKTIF DAN LANSIA

KATEGORI USIA (LIFECYCLE)


PERINGKAT Remaja 15-19 th Usia Produktif 20-39 th Usia Produktif 40-59 th Lansia 60+ th
Cardiovascular Cardiovascular Cardiovascular
1 Transport injuries
diseases diseases diseases
Musculoskeletal Musculoskeletal Musculoskeletal
2 Mental Disorders
disorders disorders disorders
Skin & Subcuta- Sense organ
3 Mental disorders Neoplasms
neous Diseases diseases
Neurological Diabetes & kidney
4 Neoplasms Neoplasms
disorders diseases
Musculoskeletal Respiratory infections Diabetes & kidney
5 Mental disorders
disorders & TB diseases
Chronic respiratory
6 Enteric Infections Transport injuries Digestive diseases
diseases
Neurological Sense organ
7 Unintentional Injuries Digestive diseases
disorders diseases
Respiratory infections Respiratory infections
8 Digestive diseases Other NCDs
& TB & TB
Neurological Neurological
9 Neoplasms Other NCDs
disorders disorders
Cardiovascular Diabetes & kidney Respiratory infections
10 Enteric Infections
diseases diseases & TB
% total Cause 67% 73% 85% 94%
of Deaths
% total YLDs 68% 71% 80% 90%

% total DALYs 69% 69% 79% 75%

Sumber: Global Burden of Diseases – IHME


Masalah Kesehatan pada Pekerja
Permasalahan Kesehatan Kerja

Lebih dari 1000 pekerja diduga menderita gangguan


Penyakit Kesehatan dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja1 Banyaknya pekerja
yang masih belum
Akibat Pekerja sakit
memperoleh akses
Kerja 752 pekerja menderita Penyakit Akibat Kerja 2 pelayanan Kesehatan
kerja
3 dari 10 pekerja menderita hipertensi3
Penyakit 2 dari 10 pekerja mengalami obesitas3 Produktivitas
Tidak Masih rendahnya klaim Menurun
7 dari 10 pekerja fasyankes mengalami muskuloskeletal
Menular jaminan (JKK)
disorder4
terhadap kasus PAK
pada pekerja
2066 tenaga Kesehatan meninggal akibat tertular Covid- Ekonomi
Penyakit 19 di tempat kerja5 Terhambat
Menular 3 dari 10 pekerja fasyankes tertular Hepatitis B melalui
jarum suntik6 Validasi terhadap
kasus PAK di daerah
3 dari 10 pekerja mengalami tertusuk jarum suntik6 masih diperlukan
Kecelaka penguatan
an kerja 14% kematian diakibatkan oleh kecelakaan kerja6

Sumber: 1 SITKO 2022; 2BPJS Ketenagakerjaan 2022 3 Riskesdas 2018 4Kesjaor 2019; 5Lapor Covid-19 2021; 6WHO 2012-2018;
HARAPAN PEKERJA DALAM BEKERJA

SEHAT MASUK KELUAR SEHAT

“Healthy Workplace
KESEHATAN KERJA, KESELAMATAN KERJA, Healthy Workers”
KESEHATAN LINGKUNGAN
(WHO 2010)

BUDAYA K3
SISTIM MANAJEMEN KESEHATAN STANDAR KESEHATAN DAN
DAN KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN KERJA

8
RISIKO PERMASALAHAN DI TEMPAT KERJA
▪ Tidak berperilaku hidup Bersih
dan Sehat
01
Pekerja ▪ Kurang Aktfitas Fisik
PERILAKU ▪ Perilaku serta sikap kerja yang
tidak aman GIZI
PENYAKIT
▪ Pajanan Fisik AKIBAT
▪ Pajanan Kimia KERJA
02
▪ Pajanan Biologi
PTM
Pekerjaan
PROSES
KERJA ▪ Pajanan Ergonomi
▪ Psikososial
▪ Lama kerja (rata-rata 8 jam)
KECELAKAAN PM
AKIBAT KERJA
▪ Pajanan Fisik
▪ Pajanan Kimia KESPRO
03
▪ Pajanan Biologi
LINGKUNGAN
KERJA ▪ Berkumpul banyak orang di
satu tempat kerja.
▪ Kebersihan lingkungan kerja
▪ Kualitas udara lingkungan
kerja
IMPLEMENTASI K3

PERAN K3
Keluarga Keluarga
Sehat, Sakit,
Pekerja Pekerja
Sehat Sehat
= =
Keluarga Beban “MEWUJUDKAN
Bahagia Keluarga PEKERJA SEHAT
TETAP SEHAT.
Keluarga
PEKERJA SEHAT
Keluarga
Sehat, Sakit, TIDAK SAKIT”
Pekerja Pekerja
Sakit Sakit
= =
Masalah Bencana
Keluarga Keluarga
▪ Latar Belakang

▪ Kebijakan K3 Perkantoran dan SMK3

▪ Pendekatan Germas di tempat kerja


AGENDA
▪ Kesimpulan dan Penutup
DASAR HUKUM K3 PEKERJA DI PERKANTORAN
MATERI TERKAIT KESEHATAN PEKERJA
• Hak pekerja untuk memperoleh perlindungan atas Kesehatan dan Keselamatanm Kerja/K3
UNDANG- UU No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan • Perlindungan pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
UNDANG diakibatkan oleh pekerjaan.(Psl164)
UU No 36/2009 tentang Kesehatan • Pengelola tempat kerja wajib melakukan upaya kesehatan pencegahan, peningkatan, pengobatan dan
pemulihan bagi tenaga kerja (Psl 165 dan166)
• Setiap perusahaan yang mempekerjakan nminimal 100 orang atau memiliki potensi bahaya tinggi
PP No 50/2012 tentang Sistim Managemen wajib menerapkan SMK3 (pasal 5)
PERATURAN Kesehatan and Keselamatan Kerja /SMK3 • Penyelenggaraan Kesehatan Kerja meliputi upaya: a. pencegahan penyakit; b. peningkatan kesehatan;c.
PEMERINTAH penanganan penyakit;danpemulihan kesehatan (Pasal 2 ayat 2)
PP No 88/2019 tentang Kesehatan Kerja
• Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat dan peningkatan Kesehatan fisik dan mental

Perpres No 7/2019 tentang Penyakit Akibat Kerja • Pekerja yang menderita PAK berhak atas manfaat Jaminan Kesehatan Kerja /JKK meskipun
PERATURAN/ /PAK hubugan kerja telah berakhir masksimal 3 tahun (Pasal 2)
INSTRUKSI
Inpres No 1/2017
PRESIDEN • K/Luntuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) . Upaya initidak hanya berupa kampanye
tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
tetapi harusdapat diimplementasikan

Per MenkoPMK No 3/2020 • Renstra Kemenko PMK – Germas sebagai inti pembangunan manusia dan kebudayaan Indonesia
tentang Renstra Kemenko PMK
Permenkes No 48/2016 – K3 Perkantoran • Mencakup kebijakan (SMK3), Keselamatan Keja, Kesehatan Kerja, Lingkunga Kerja, Ergonomi
Permenkes No 66/2016 – K3 RS • Peningkatan pengetahuan kesehatan kerja; pembudayaan perilaku hidup bersihdan sehat di tempat kerja;
PERATURAN Permenkes No 52/2018 – K3 Fasyankes aktivitasfisik (Pasal 16)
MENTERI
Permenkes No 11/2022 • Lingkup pelayanan kesehatan PAK meliputi penegakan diagnosis, tatalaksana, rujukan, pencatatn
Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja dan pelaporan, survelans

• Setiap industri wajib memenuhi standar dan menerapkan persyaratan kesehatan lingkungan kerja industri
Permenkes No 70/2016 tentang Standar dan (Pasal 2)
Persyaratan Keslingja Industri • Penetapan standar lingkungan kerja indsutri (Pasal 3)
KEBIJAKAN DAN PENERAPAN K3
PERKANTORAN

K3 Perkantoran adalah Segala


kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan
kesehatan karyawan melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja di kantor
PELAKSANAAN K3 PERKANTORAN

Penetapan
Kebijakan
Standar K3
Perkantoran meliputi:

a. Keselamatan kerja
Peninjauan &
Perencanaan b. Kesehatan kerja
Peningkatan
K3 c. Kesehatan
Berkelanjutan SMK3
lingkungan kerja
perkantoran
d. Ergonomi
perkantoran

Pemantauan
Pelaksanaan
dan Evaluasi
K3
Kinerja
1. Kebijakan K3 Perkantoran

• Penetapan Kebijakan K3 Perkantoran


dilaksanakan oleh Pimpinan Kantor dan/atau
Pengelola Gedung.

• Penetapan Kebijakan K3 Perkantoran


ditetapkan secara tertulis dengan keputusan
Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung
dan disosialisasikan ke seluruh karyawan.
1. Kebijakan K3 Perkantoran

• Merupakan pernyataan tertulis Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola


Gedung
mengenai kebijakan K3
• Tertulis dan bertanggal; terkinikan (update)
• Ditandatangani oleh orang yang tertinggi jabatannya di perkantoran
• Kebijakan K3 Perkantoran paling sedikit memuat:
a.visi;
b.tujuan;
c.komitmen dan tekad dalam melaksanakan kebijakan K3 Perkantoran;
dan
24
d.kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan K3
Perkantoran secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau
operasional.
• Diketahui dan dipahami oleh semua pegawai di kantor
2. Perencanaan K3 Perkantoran
• Perencanaan K3 Perkantoran dilakukan untuk menghasilkan rencana K3
Perkantoran.
• Rencana K3 Perkantoran disusun dan ditetapkan oleh Pimpinan Kantor
dan/atau Pengelola Gedung dengan mengacu pada kebijakan K3 yang
telah ditetapkan.
• Dalam menyusun rencana K3 Perkantoran, Pimpinan Kantor dan/atau
Pengelola Gedung harus mempertimbangkan:
a.hasil penelaahan awal; 24

b.identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko;


c.peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya; dan
d.sumber daya yang dimiliki.
2. PERENCANAAN K3 PERKANTORAN

• Rencana K3 Perkantoran paling sedikit memuat:


a. tujuan dan sasaran;
b. skala prioritas;
c. upaya pengendalian bahaya;
d. penetapan sumber daya;
e. jangka waktu pelaksanaan;
f. indikator pencapaian; dan
24
g. sistem pertanggungjawaban.
3. Pelaksanaan rencana K3 Perkantoran

•Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung harus melakukan


upaya keselamatan kerja, Kesehatan Kerja, kesehatan lingkungan
kerja perkantoran, dan Ergonomi perkantoran sesuai dengan
standar K3 perkantoran

•Pelaksanaan rencana K3 Perkantoran didukung oleh sumber daya


manusia yang memiliki kompetensi dibidang K3
24
Perkantoran, dan
sarana dan prasarana.
4. PEMANTAUAN DAN EVALUASI K3 PERKANTORAN

• Pemantauan dan evaluasi K3 Perkantoran dilakukan oleh Pimpinan


Kantor dan/atau Pengelola Gedung.

• Pemantauan dan evaluasi K3 Perkantoran dilakukan melalui


pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal sistem
manajemen K3 Perkantoran.
24
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3 Perkantoran

• Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3 Perkantoran


dilakukan oleh Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung
untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3
Perkantoran.
• Peninjauan dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan,
pelaksanaan, dan 24

pemantauan dan evaluasi.

• Hasil peninjauan digunakan untuk melakukan perbaikan dan


peningkatan kinerja.
▪ Latar Belakang

▪ Kebijakan K3 Perkantoran dan SMK3

▪ Pendekatan Germas di tempat kerja


AGENDA
▪ Kesimpulan dan Penutup
Pentingnya GERMAS Sudah banyak Dikembangkan
pola hidup • Inpres No. 1 Tahun 2017
kegiatan RENCANA AKSI
sehat untuk • PerMenPPN no. 11 Tahun 2017 GERMAS, tapi agar GERMAS
mencegah • Narasi dan Matriks RPJMN 2020- masih sporadis, dapat menjadi
penyakit 2024 insidentil dan suatu budaya
sehingga SDM tidak spesifik.
• PMK No. 21 Th 2020 tentang sehat masyarakat
berkualitas
Renstra Kemenkes 2020 – 2024

Penerapan di tatanan tempat kerja


Untuk mewujudkan
GERMAS menjadi
suatu budaya yang Penerapan di tatanan
dapat secara penuh pendidikan
diterapkan di
masyarakat, perlu
usaha kerjasama yang Penerapan di tatanan komunitas
erat dan sinergis oleh serta fasiltasi umum
semua stakeholder
baik di tingkat
Nasional dan Daerah Fokus tahapan RANPembudayaan GERMAS
Germas perlu dilakukan secara kontinu untuk menjadi pembudayaan di masyarakat
PENERAPAN K3 PERKANTORAN DI KEMENTERIAN KESEHATAN

Kesjaor 2019
UPAYA K3 PERKANTORAN YANG SUDAH DILAKUKAN KEMENKES

1. Webinar K3 Perkantoran: 56 K/L 1. Webinar K3 Perkantoran dan COVID-


1. Webinar K3 Perkantoran dan COVID-
Kementerian, 34 Provinsi (1.104) 19: 56 K/L Kementerian, 34 Provinsi
19: 56 K/L Kementerian, 34 Provinsi
2. Pendampingan K3 : 10 K/L 2. Kampus Sehat: 94
2. Penilaian K3 Perkantoran: 299 K/L,
3. Penilaian/ Penghargaan GP2SP: 650 3. Penilaian K3 Perkantoran: 308 K/L,
Perusahaan
Perusahaan di 119 Kab/Kota Perusahaan
3. Penilaian/Penghargaan GP2SP: 671
4. Pengukuran Kebugaran Jasmani: 10 4. Penilaian/ Penghargaan GP2SP: 750
Perusahaan di 128 Kab/Kota
K/L Perusahaan di 128 Kab/Kota
4. Pengukuran Kebugaran Jasmani
5. Pengukuran Kebugaran Jasmani dan 5. Pengukuran Kebugaran Jasmani dan
Kantor Berhias di Kemenkes
Kantor Berhias di Kemenkes Kantor Berhias di Kemenkes

2019 2020 2021 2022

❖ Hasil Penilaian K3 Perkantoran, (10 ❖ Hasil Penilaian K3 Perkantoran 299 ❖ Hasil Penilaian K3 Perkantoran 308
K/L) Kantor (K/L, Pemda, Swasta) Kantor (KL, Pemda, Swasta)
1. Orientasi K3 Perkantoran:
➢ Kategori:
➢ Kategori: ➢ Kategori: • 440 orang dari LP/LS
• Baik Sekali : 8,44%
• Baik Sekali (81-100%): 41% • Baik Sekali : 9% • 966 orang K/L, Pemda
• Baik : 23,05%
• Baik (61- 80%). : 41% • Baik : 22% • 447 orang BUMN, BUMD
• Cukup : 32,7%
• Cukup (41- 60%). : 13% • Cukup : 34% 2. Penilaian K3 Pekantoran: Okt – Nov
• Kurang : 35,71%
• Kurang (< 40%). : 3% • Kurang : 34% 2022
➢ Fasilitas: 3. Penilaian GP2SP : Okt – Nov 2022
➢ Fasilitas:
• Ruang ASI. : 136 (45,5%) • Ruang ASI. : 207 (67,2%) 4. Pengukuran Kebugaran Jasmani
• Klinik. : 125 (41,8%) • Klinik. : 144 (46,7%)

GP2SP – Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif


Program GP2SP merupakan kerjasana Kemenkes, Kemenaker, Kemendagri, KemenPPPA didukung Apindo dan Serikat Pekerja Indonesia (MOU
Pemberian
2009) Mitra Bakti Husada
TEMPAT KERJA FORMAL YANG TERSOSIALISASI

MELAKSANAKAN PROGRAM KESEHATAN DAN HASIL PENILAIAN K3 PERKANTORAN TAHUN 2021

Baik Sekali (81 % – 100%)


1104 9%
1200

Baik (61% -80%)


1000 750 22%
800
Baik Sekali (81 % – 100%)
600
Cukup (41% – 60%) 7,97%
34%.
400
92 Baik (61% -80%)
200 Kurang (< 40%) 22,71%
34%.
0
Kantor Tersosialisasi Kampus Sehat Perusahaan dengan Cukup (41% – 60%)
GP2SP

Kantor Tersosialisasi Kampus Sehat Perusahaan dengan GP2SP


2020
TOTAL: 299 kantor
33,86%

Kurang (< 40%)


35,46%

2021
TOTAL: 251 kantor
Membangun kelompok usia
produktif Sehat Bugar Produktif dan Penguatan kemitraan dan
Lansia yang SMART dengan pemberdayaan masyarakat
menitikberatkan upaya promotif dan
preventif

Peningkatan kapasitas
tenaga kesehatan dan
Penyelenggaraan program AoC
KEBIJAKAN secara bertahap, terpadu,
dan berkesinambungan
STRATEGI Penyelenggaraan program
yang sesuai standar
pelayanan dan SPO

Kemitraan dan Penguatan manajemen Advokasi dan Pemanfaatan


pemberdayaan dan layanan kesehatan sosialisasi teknologi
Masyarakat informasi
SIAPA BERPERAN DALAM PEMBINAAN DAN
MENGAWASAN

01
01c 02
c
02 03c

PEMERINTAH PENGELOLA GEDUNG


DAERAH PEGAWAI
1. Menetapkan kebijakan
1. Menetapkan 2. Menerapkan SMK3P Menerapkan K3 dan
Kebijakan 3. Sosialisasi & edukasi protokol kesehatan
2. Sosialisasi pegawai
4. Memantau implementasi
kebijakan 1. Dirumah
5. Melakukan pemantauan
3. Pembinaan dan 2. Dalam Perjalanan
kesehatan secara
monev pergi dan Pulang
proaktif
6. Berkoordinasi dengan 3. Di tempat kerja
Dinkes 4. Kembali ke
7. Mengikuti rumah
perkembangan
▪ Latar Belakang

▪ Kebijakan K3 Perkantoran dan SMK3

▪ Pendekatan Germas di tempat kerja


AGENDA
▪ Kesimpulan dan Penutup
1. Pekerja memiliki risiko terpapar bahaya di tempat
kerja yang dapat mempengaruhi status kesehatan
dan produktifitas kerja.
2. Implementasi kesehatan kerja merupakan upaya
untuk menciptakan tempat kerja sehat, serta
mencegah dan mengendalikan penularan Covid-
KESIMPULAN 19 di tempat kerja.
DAN HARAPAN 3. Pemerintah daerah memiliki peran strategis
sebagai contoh dan membina K3 Perkantoran di
daerahnya
4. Penerapan TEMPAT KERJA SEHAT diharapkan dapat
memberikan daya ungkit dalam mewujudkan
pekerja sehat, bugar, produktif dalam
pembangunan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai