ABSTRAK
Artrhitis rheumatoid (rematik) merupakan penyakit autoimun yang
menyerang persendian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola
makan, pekerjaan dan status gizi dengan kekambuhan arthritis rheumatoid pada
lansia di Desa Tanjung Bungo wilayah kerja UPT Puskesmas Kampa. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain Cross Sectional.
Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan chi-square.
Populasi pada penelitian ini adalah 240 penderita arthritis rheumatoid dengan
kategori umur 46-59 tahun dengan jumlah sampel 71 responden. Dari 71 responden
yang diteliti, responden dengan pola makanan buruk dan sering kambuh arthritis
rheumatoid sebanyak 27 orang (74,1%), responden dengan bekerja dan sering
kambuh arthritis rheumatoid sebanyak 56 orang (37,5%), responden dengan status
gizi normal dan sering kambuh arthritis rheumatoid sebanyak 35 orang (59,3%).
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi scuare untuk melihat hubungan antara
pola makanan dengan kekambuhan arthritis rheumatoid didapatkan bahwa nilai
p=0,000 (p<0,05), hubungan antara bekerja dengan kekambuhan arthritis rheumatoid
didapatkan bahwa nilai p=0,001 (p<0,05), hubungan antara status gizi dengan
kekambuhan arthritis rheumatoid didapatkan bahwa nilai p=0,000 (p<0,05), yang
artinya bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kekambuhan arthritis
rheumatoid di Desa Tanjung Bungo wilayah kerja UPT Puskesmas Kampa Tahun
2022. Di harapkan bagi lansia penderita arthritis rheumatoid agar dapat mengatur
pola makan, menjaga berat badan dan tidak terlalu memaksakan untuk bekerja
berlebihan agar tidak terjadinya kekambuhan arthritis rheumatoid.