Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Kajian Pustaka

1.1 . Singkong dan produksi singkong

Deskripsi Botani: Singkong adalah tanaman akar-akaran yang berasal


dari Amerika Selatan. Tanaman ini memiliki akar berwarna putih hingga
kekuningan yang digunakan sebagai sumber utama produk-produk olahan
singkong. Singkong dikenal dengan ubi kayu atau ketela pohon (Cassava)
sudah lama dikenal orang dan ditanam oleh penduduk dunia. Meskipun
sebenarnya singkong bukan tanaman asli Indonesia, tetapi singkong
banyak ditanam dan merupakan makanan pokok nomor tiga setelah padi
dan jagung. Singkong mempunyai banyak nama daerah diantaranya
adalah ketela pohon, ubi jendral, ubi Inggris, telo puhung, kasape, bodin,
sampeu, huwi dangdeur, kasbek dan ubi prancis.

Berikut ini adalah gambar singkong:

Tanaman singkong tidak butuh tanah subur hanya memerlukan


tanah yang cukup gembur sehingga hasilnya memuaskan. Oleh karan itu,
singkong merupakan jenis umbu-umbian daerah tropis yang merupakan
sumber energi paling murah.
Singkong Sebagai Alternatif Makanan: Sumber karbohidrat lain seperti
singkong merupakan karbohidrat kompleks yang kadar gulanya rendah.
Mengonsumsi sumber karbohidrat ini juga memberi rasa kenyang lebih
lama. Maka dari itu, singkong merupakan salah satu menu makanan
pengganti nasi yang paling baik.

Adapun manfaat singkong bagi kesehatan diantaranya :


1. Sumber Energi
Singkong merupakan bahan makanan rendah lemak dan kolesterol,
namun tinggi kalori. Kandungan kalori pada singkong bahkan hampir dua
kali lipat dibandingkan kentang. Per 100 gram singkong mengandung
sekitar 160 kalori, terutama berasal dari sukrosa yang yang membentuk
sebagian besar gula pada umbi-umbian. Singkong juga diindikasikan
sebagai jenis umbi-umbian tropis kaya pati dengan kandungan kalori
tertinggi. Dengan demikian, singkong dapat dijadikan alternatif pengganti
nasi untuk memenuhi kebutuhan kalori tubuh sebagai sumber energi guna
melakukan aktifitas sehari-hari.

2. Sumber Serat
Seperti yang kita ketahui, mengkonsumsi makanan berserat sangat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti menurunkan tekanan darah,
menjaga kadar kolesterol dan membantu memperlancar pencernaan.
Kandungan serat tinggi dan rendah lemak, hal ini menunjukkan kalau
singkong aman dikonsumsi tanpa harus khawatir obesitas.

3. Sumber Vit. K
Vitamin memegang peranan dalam membangun massa tulang
dengan cara memicu aktifitas osteotrophic dalam tulang. Selain itu, vitamin
K juga dapat membantu membatasi kerusakan saraf di otak sehingga
berguna dalam pengobatan penderita alzheimer.
4. Sumber Vit. B Kompleks
Singkong juga mengandung vitamin B kompleks dan beberapa
kelompok vitamin seperti riboflavin, folates, thiamin, piridoksin (vit B6)
dan asam patotenat. Riboflavin sendiri bermanfaat dalam proses
pertumbuhan serta membantu proses produksi sel darah merah guna
menghindari anemia. Selain vitamin tersebut, singkong juga mengandung
vitamin B17 atau disebut amygdaline yang berfungsi membantu
menghancurkan enzim penyebab kanker. Vitamin B17 yang terkandung
dalam biji aprikot awalnya diaplikasikan oleh warga Australia dan Amerika
sebagai alat pengobatan kanker tanpa kemoterapi, dan ternyata vitamin B17
juga terdapat pada singkong.

5. Sumber Mineral
Beberapa mineral penting bagi tubuh juga terdapat pada singkong.
Seng, magnesium, tembaga, besi dan mangan. Singkong juga memiliki
kandungan kalium dalam kadar yang cukup, sekitar 271 mg per 100 gram
singkong. Kalium merupakan bagian penting dari sel dan cairan tubuh yang
membantu mengatur denyut jantung dan tekanan darah.

Nilai Gizi: Singkong adalah sumber karbohidrat yang signifikan, namun


memiliki kandungan protein yang relatif rendah. Akar singkong
mengandung vitamin C dan folat, dan memiliki potensi sebagai sumber
energi.

Secara umum klasifikasi singkong adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Famili : Euphorbiaceae

Spesies : Manihot utilissima Pohl.; Manihot esculenta Crantz


Singkong (Manihot utilisima atau Manihot esculenta crantz)
merupakan salah satu tanaman yang tersebar luas di Indonesia yang sudah
banyak dibudidayakan di berbagai negara di dunia (Gardjito dkk, 2013).
Varietas-varietas ketela pohon unggul yang biasa ditanam, antara lain:
Valenca, Mangi, Betawi, SPP, Muara, dan jenis Mentega.

Pemanfaatan: Pemanfaatan singkong sebagai bahan dasar dalam berbagai


produk makanan seperti tepung singkong, keripik singkong, dan amilum
singkong. Singkong juga memiliki peran dalam pertanian sebagai tanaman
sumber pakan ternak.

Pemanfaatan Singkong Sebagai Tepung:

Produk tepung berbahan baku singkong yang sedang


dikembangkan di Indonesia adalah tepung singkong termodifikasi atau
Modified Cassava Flour(mocaf). Mocaf adalah produk tepung dari
fermentasi singkong (Manihot Asculenta Crantz) yang diproses
menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong dengan cara fermentasi
aerobik sehingga menyebabkan perubahan karakteristik terutama naiknya
viskositas, kemampuan gelatinisasi, daya rehidrasi dan solubility
(kemampuan melarut) (Emil, 2011).

Berikut ini adalah contoh daripada tepung singkong:


Pemanfaatan Singkong Sebagai Keripik

Keripik singkong merupakan salah satu makanan ringan


tradisional yang banyak digemari. Keberadaan keripik singkong hampir
ada di seluruh wilayah Indonesia, membuat camilan ini banyak
diproduksi. Jenis keripik dan dan cara mengolah dibeberapa daerah
kadang bervariasi. Keripik singkong menjadi oleh-oleh dan buah tangan
ketika bepergian kesuatu tempat (Yuyun, 2010).

Berikut adalah gambar dari keripik singkong:

*Macam-Macam Produksi Singkong:

Budidaya: Singkong tumbuh baik di iklim tropis dan subtropis. Proses


budidaya melibatkan penanaman setek atau umbi singkong, perawatan
tanaman, dan panen setelah sekitar 8 hingga 12 bulan.

Pemanenan: Pemanenan singkong dilakukan dengan mencabut umbi dari


tanah setelah tanaman mencapai ukuran yang cukup.

Pengolahan: Umbi singkong dapat diolah menjadi berbagai produk


melalui proses pembersihan, perendaman, penggilingan, dan pengeringan.
Ini mencakup produksi tepung singkong, keripik singkong, amilum, dan
produk-produk olahan lainnya.

Produktivitas dan Kepentingan Ekonomi: Produksi singkong adalah


aspek penting dalam pertanian dan ekonomi di banyak negara. Singkong
memberikan sumber pendapatan bagi banyak petani dan industri yang
mengolahnya menjadi produk makanan dan non-pangan.

1.2 . Limbah singkong

Tandan Kosong Singkong: Ini adalah bagian batang singkong yang


biasanya dianggap limbah setelah umbi singkong dipanen. Namun,
beberapa limbah ini dapat digunakan sebagai bahan bakar atau pakan
ternak.

Daun Singkong: Daun-daun singkong yang tidak digunakan dalam


pengolahan makanan dapat menjadi limbah. Namun, daun ini juga dapat
digunakan sebagai pakan ternak atau bahan kompos.

Kulit Singkong: Kulit luar umbi singkong sering dianggap limbah.


Beberapa penelitian telah mengeksplorasi cara mengubah kulit singkong
menjadi produk bernilai tambah.

Air Perendaman: Selama proses pengolahan singkong menjadi tepung


atau amilum, biasanya ada air perendaman yang mengandung senyawa
yang perlu dikelola dengan baik untuk menghindari pencemaran
lingkungan.

Limbah Cair dan Padat: Pabrik-pabrik yang menghasilkan produk


olahan singkong juga menghasilkan limbah cair dan padat selama proses
produksi. Pemrosesan limbah ini menjadi lebih ramah lingkungan adalah
tantangan yang perlu diatasi.

1.3 . Pemanfaatan limbah dan industri

Daur Ulang Bahan Baku: Banyak industri, seperti industri kertas, logam,
dan plastik, menggunakan limbah sebagai bahan baku untuk memproduksi
produk baru. Dengan mendaur ulang bahan baku, limbah dapat diubah
menjadi barang bernilai tanpa perlu menggali lebih banyak sumber daya
alam.
Penggunaan Energi: Beberapa limbah dapat digunakan sebagai bahan
bakar alternatif untuk menghasilkan energi, seperti pembangkit listrik
tenaga biomassa yang menggunakan limbah organik. Ini membantu
mengurangi kebutuhan terhadap sumber energi fosil.

Kompos dan Pupuk: Limbah organik, seperti sisa makanan dan


tumpukan hijauan, dapat diubah menjadi kompos yang berguna untuk
pertanian. Ini meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan
pupuk kimia.

Limbah Konstruksi dan Demolisi: Limbah konstruksi dan demolisi


dapat dimanfaatkan kembali dalam proyek konstruksi lainnya. Bahan-
bahan seperti kayu, beton, dan logam dapat didaur ulang untuk
mengurangi penimbunan sampah.

Biomaterials dan Produk Ramah Lingkungan: Beberapa industri


sedang mengembangkan produk berbasis limbah atau biomaterials yang
lebih ramah lingkungan, seperti kertas daur ulang, bahan bangunan ramah
lingkungan, dan plastik biodegradable.

Pengelolaan Limbah Beracun: Industri kimia dan farmasi dapat


memanfaatkan teknologi pengolahan limbah untuk mengurangi risiko
limbah beracun dan menciptakan praktik yang lebih aman dalam
pengelolaan limbah.

1.4 . Produk Sampingan Dan Limbah Singkong

Pakan Ternak: Banyak komponen limbah singkong, seperti tandan


kosong singkong, daun singkong, atau kulit singkong, dapat diolah
menjadi pakan ternak. Ini merupakan solusi yang umum digunakan untuk
memanfaatkan limbah singkong dalam pertanian peternakan.

Kompos: Daun-daun singkong dan komponen organik lainnya dari limbah


singkong dapat diubah menjadi kompos, yang merupakan pupuk organik
yang berguna untuk tanaman. Ini membantu dalam meningkatkan
kesuburan tanah.

Bioetanol: Beberapa penelitian telah mengungkapkan potensi untuk


mengubah komponen limbah singkong menjadi bioetanol, yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

Bahan Baku Industri: Beberapa komponen limbah singkong, seperti


amilum atau senyawa lain, dapat digunakan dalam industri makanan atau
farmasi sebagai bahan baku dalam produksi produk tertentu.

Bioetanol: Beberapa penelitian telah mengungkapkan potensi untuk


mengubah komponen limbah singkong menjadi bioetanol, yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

Bahan Baku Industri: Beberapa komponen limbah singkong, seperti


amilum atau senyawa lain, dapat digunakan dalam industri makanan atau
farmasi sebagai bahan baku dalam produksi produk tertentu.

Tepung Daun Singkong: Daun singkong yang umumnya dianggap


limbah dapat diolah menjadi tepung daun singkong. Tepung ini dapat
digunakan sebagai bahan tambahan dalam produk makanan, seperti kue-
kue atau mi, untuk meningkatkan nilai gizinya.

Produk Fermentasi: Limbah singkong dapat digunakan dalam produksi


makanan fermentasi, seperti tape singkong, oncom, atau tempe singkong.
Proses fermentasi ini mengubah limbah menjadi produk yang memiliki
rasa dan tekstur yang berbeda.

Pulp dan Kertas: Beberapa industri kertas mengubah komponen limbah


singkong, seperti tandan kosong atau serat singkong, menjadi pulp dan
kertas daur ulang.
Briket Biomassa: Limbah seperti tandan kosong singkong dapat diubah
menjadi briket biomassa yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif
dalam industri atau rumah tangga.

Produk Herbal atau Obat-obatan: Beberapa senyawa dalam limbah


singkong memiliki potensi dalam pengembangan produk herbal atau obat-
obatan tradisional.

Singkong Sebagai Pakan Ternak Unggulan: Usaha peternakan di


Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, namun tidak diimbangi
dengan ketersediaan lahan, sehingga berpengaruh terhadap kontinuitas
pakan. Sisa hasil pertanian memiliki potensi yang besar untuk memenuhi
kebutuhan pakan ternak ruminansia (Prasetyawan dkk., 2012). Namun
untuk memanfaatkan sisa hasil pertanian sebagai bahan pakan lokal
haruslah memenuhi 3 aspek, yaitu aspek kuantitas, kualitas dan
kontinuitas. Kulit singkong merupakan bagian dari hasil sisa pertanian
yang ketersediaannya melimpah dan memiliki potensi sebagai bahan baku
pakan. Nurlaili dkk., (2013) menyatakan bahwa limbah kulit singkong
mengandung nutrisi antara lain bahan kering 17,45%, protein 8,11%, serat
kasar 15,20%, lemak kasar 1,29%, kalsium 0,63% dan fosfor 0,22%.
Namun Sandi dkk, (2013) menyatakan bahwa kulit singkong mengandung
lignin 7,2%, selulosa 13,8% dan selulosa 11% serta HCN 109 ppm. Hal
itu memungkinkan kulit singkong memiliki kecernaan yang rendah serta
dapat meracuni ternak. Kadar HCN yang mampu ditolerir ternaktidak
boleh lebih dari 50 ppm. Teknik pengolahan seperti amoniasi dan
fermentasi dapat meningkatkan kadar protein, kecernaan serta dapat
menurunkan kadar HCN pada kulit singkong (Hanifah dkk, 2010).

Makanan Ternak Fermentasi: Singkong atau komponen limbah


singkong dapat digunakan dalam produksi makanan ternak fermentasi.
Misalnya, produk seperti singkong fermentasi dapat diberikan kepada
ternak untuk meningkatkan asupan gizi mereka.
Bahan Baku Energi Hayati: Beberapa senyawa dalam limbah singkong
memiliki potensi sebagai bahan baku dalam produksi energi hayati, seperti
metana melalui biodigester atau gas sintetis.

Pakan Ikan: Beberapa komponen limbah singkong dapat dimanfaatkan


dalam produksi pakan ikan, seperti singkong yang difermentasi menjadi
bahan pakan ikan.

Minyak Atsiri: Beberapa varietas singkong menghasilkan minyak atsiri


yang dapat diekstraksi dari umbi singkong dan digunakan dalam industri
kosmetik atau farmasi.

Bahan Pembuatan Gantungan Kunci dan Kerajinan Tangan:


Beberapa produk sampingan limbah singkong dapat digunakan dalam
kerajinan tangan, seperti pembuatan gantungan kunci atau produk
dekoratif

Serat Produk: Serat yang dihasilkan dari komponen limbah singkong,


seperti kulit luar atau tandan kosong, dapat digunakan sebagai bahan
tambahan dalam produk roti, sereal, atau makanan sehat lainnya.

Pupuk Organik Cair: Limbah cair dari pengolahan singkong dapat


diubah menjadi pupuk organik cair yang berguna untuk pertanian. Ini
membantu dalam memperbaiki kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman.

Peralatan dan Alat Rumah Tangga: Beberapa produk sampingan limbah


singkong, seperti tandan kosong, dapat diubah menjadi bahan baku untuk
membuat peralatan atau alat rumah tangga yang sederhana.

Karbon Aktif: Beberapa senyawa dalam limbah singkong dapat


digunakan untuk membuat karbon aktif, yang digunakan dalam berbagai
aplikasi, termasuk pengolahan air, masker, atau filter udara

Pakan Udang: Beberapa komponen limbah singkong dapat diolah


menjadi pakan udang, yang digunakan dalam budidaya udang.
Ekstrak Minyak: Minyak yang diambil dari limbah singkong bisa
digunakan dalam berbagai produk seperti sabun atau produk perawatan
kulit.

Pupuk Hayati: Limbah singkong dapat dimanfaatkan untuk memproduksi


pupuk hayati atau pupuk organik yang mendukung pertumbuhan tanaman.

Bahan Konstruksi: Beberapa komponen limbah singkong dapat diubah


menjadi bahan konstruksi seperti papan partikel atau bahan isolasi.

Ekstrak Warna Alami: Beberapa senyawa dalam limbah singkong dapat


digunakan sebagai sumber ekstrak warna alami yang digunakan dalam
industri makanan atau tekstil.

Bahan Dasar Arang Aktif: Beberapa komponen limbah singkong dapat


diubah menjadi arang aktif yang digunakan dalam pemurnian air dan
pengobatan limbah industri.

Dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan oleh penulis


mengenai umbi singkong, batang singkong, daun singkong dan kulit
singkong penulis berpendapat bahwasanya berbagai aspek semuanya yang
terkandung dalam singkong (Umbi, batang, daun, kulit) dapat
dimanfaatkan dengan baik baik dijadikan sebuah olahan atau pada
limbahnya dapat dimanfaatkan kembali menjadi berbagai produk dan juga
bahan untuk ransum pakan ternak.

Selain itu penulis menyadari dan mengetahui bahwa kandungan


gizi dalam singkong sangatlah besar maka penulis dapat berstatement
bahwasanya mengkonsumsi singkong dengan sangat disarankan bagi
masyarakat karena terkandung juga berbagai manfaat yang sangat penting
bagi kesehatan. Dengan harga yang ekonomis, singkong menjadi bahan
yang sangat banyak diminati oleh kalangan masyarakat baik itu untuk
sebuah olahan makanan seperti: keripik, combro, gaplek, talam, timus,
misro, dan, sebagai bahan pakan alternatif ternak juga.

Anda mungkin juga menyukai