Anda di halaman 1dari 2

Nama: putri dwifitria wati

Nim: p 101 21 015

Kajian Surveilans Epidemiologi Kabupaten Purwakarta

27 Juni 2023 Kesehatan oleh Endra Prasetyo ST,.MT

Surveilans kesehatan masyarakat merupakan instrumen penting untuk mencegah outbreak


penyakit dan mengembangkan respons segera ketika penyakit mulai menyebar. Informasi
dari surveilans juga penting bagi kementerian kesehatan, kementerian keuangan dan
donor/stakeholder, untuk memonitor sejauh mana populasi telah terlayani dengan baik.
Surveilans berbeda dengan pemantauan (monitoring) biasa. Surveilans dilakukan secara
terus menerus tanpa terputus (kontinu), sedang pemantauan dilakukan intermiten atau
episodik. Dengan mengamati secara terus-menerus dan sistematis maka perubahan-
perubahan kecenderungan penyakit dan faktor yang mempengaruhinya dapat diamati atau
diantisipasi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah investigasi dan pengendalian
penyakit dengan tepat. Seperti yang telah dijelaskan di atas ada 5 komponen utama dari
kegiatan Surveilans Epidemiologi antara lain :

1. Pengumpulan/pencatatan kejadian (data) yang dapat dipercaya.

2. Pengolahan dan penyajian data.

3. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan.

4. Desiminasi informasi atau penyebarluasan informasi.

5. Feed back atau umpan balik

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang


Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan, Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta melalui
OPD Bappelitbangda Kabupaten Purwakarta menyelenggarakan kegiatan surveilans
epidomiologi di Kabupaten Purwakarta. Dikarenakan data yang tersedia masih bersifat
tabular, sehingga diperlukan Analisa secara keruangan agar lebih memudahkan pekerjaan.

Maksud kegiatan ini adalah tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar
manajemen Kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, program Kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon
kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:

1. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi, dan determinan penyakit di suatu wilayah.

2. Melakukan penyebarluasan informasi dari data yang telah diperoleh.

3. Mendeteksi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) di suatu wilayah.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan

kejadian penyakit.
Berdasarkan hasil analisis , didapat kesimpulan sebagai berikut :

• Dalam 3 tahun terakhir, sedikitnya terdapat 58 jenis penyakit yang telah dikategorikan
berdasarkan nama penyakitnya. Berdasarkan analisis terjadi peningkatan kasus penyakit
hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Purwakarta.

• 4 jenis penyakit dengan penderita terbanyak adalah ISPA, Diare dan Gastrenteritis,

Demam, dan Konjutivitis.

• Dalam 4 tahun terakhir terdapat Kejadian Luar Biasa (KLB) berupa penyakit Difteri

yang terjadi di 7 kecamatan.

• Dalam 6 tahun terakhir masih terdapat kasus Stunting (kekurangan gizi pada bayi) di
Kabupaten Purwakarta. Namun berdasarkan analisa, angka tersebut cenderung

memiliki trend yang menurun setiap tahunnya.

• Mayoritas sebaran penyakit berada di pusat perkotaan (Kecamatan Purwakarta) dan dekat
dengan kawasan industry (Kecamatan Babakan Cikao, Bungursari, dan Sukasari). Hal
tersebut mungkin terjadi dikarenakan tingginya polusi di wilayah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai