Anda di halaman 1dari 21

DINAMIKA ALIRAN FLUIDA

Pengaliran Zat Cair (Hidrodinamika)


Pergerakan cairan atau aliran dipengaruhi oleh kecepatan sebagai fungsi waktu dan akan
menimbulkan perubahan atau percepatan yang berbeda , sehingga dalam prinsip dasar aliran
mengikuti 3 (tiga) konsep yaitu :

1. Prinsip Kekekalan Massa mengacu pada Persamaan Kontinuitas Aliran


2. Prinsip Kekekalan Energi mengacu pada persamaan Gerak aliran
3. Prinsip Kekekalan Momentum mengacu pada persamaan gaya gaya dinamis.

Prinsip Hukum Kekekalan Massa


Mengacu pada hukum Kontinuitas (Kesenangtiasaan), maka besar debit aliran untuk sepanjang
penampang selama pengaliran akan tetap .
Prinsip Hukum Kekekalan Energi

Hukum kekekalan energi terjadi apabila Energi yang diberikan oleh fluida atau cairan yang
menimbulkan posisi dan kondisi terhadap sifat/karakteristik cairan . Oleh karena itu energi
terjadi apabila : adanya kekuatan , adanya pergerakan dan tekanan terhadap fluida/cairan.

Energi Potensial yaitu ; Energi yang dimiliki oleh sebuah zat (Cairan ) untuk mempertahankan
dirinya dan sangat tergantung pada keberadaan fluida atau cairan tersebut.

Misalnya: Satu kilogram zat cair berada pada kedalam terhadap dasar = Z meter , maka besar energi
potensialnya = Z m kg dan tinggi tekanan potensialnya = Z.mkg/1.kg = Z. Meter.

Energi Kinetik yaitu ; Besar energi yang timbul akibat adanya pergerakan yang diperngaruhi
oleh kecepatan atau aliran fluida/cairan pada potensial setiap satuan berat,
biasa juga disebut energi kecepatan atau tinggi kecepatan.

Misalnya: Satu kilogram zat cair mengalir dengan kecepatan V. m/detik , atau V = 2𝑔ℎ sama dengan
𝑉2
(2g .h)1/2  h = sehingga besar energi kinetik 1 kg zat cair =
2𝑔
2
1. 𝑘𝑔 𝑉 2𝑔 𝑽𝟐
= 𝑚 𝑘𝑔
1𝑘𝑔 𝟐𝒈
Energi Tekanan yaitu ; Energi yang timbul akibat adanya tekanan terhadap partikel
fluida/cairan atau besarnya energi yang berikan oleh sebuah tekanan
persatu satuan berat jenis fluida /cairan.
Misalnya ; satu kilogram zat cair ditekan dengan gaya sebesar P kg/m2 , berarti tekanan pada satu titik partikel
𝑷 1.𝑘𝑔 𝑃 𝛾 𝑃
zat cair P = γh dan tinggi tekannya (h) = ,sehingga besar energi tekanannya = 𝑚 𝑘𝑔
𝜸 1𝑘𝑔 𝛾

Energi Total yaitu penjumlah ketiga energi tersebut di mana mempunyai sifat atau karateristik
yang tetap sehingga kondisi tersebut dinyatakan sebagai kekekalan Energi.
𝑽𝟐 𝑷
( 𝒛 + 𝟐𝒈 + )
𝜸
Prinsip Kekekalan Momentum

Apabila sebuah penampang saluran mengalirkan zat cair dengan kondisi pengaliran
penuh dan maksimal, akan memberikan energi yang mana energi tersebut menimbulkan
momentum terhadap pergerakan aliran. Pada zat cair, momentum tersebut akan nampak
pada akhir pengaliran dan menimbulkan karateristik aliran yang berbeda pada awal
pengaliran. Kasus ini dapat dibuktikan dengan persamaan gaya-gaya dinamis yang bekerja
pada suatu proses pengaliran baik pada saluran tertutup maupun pada saluran terbuka.

Aliran merupakan pergerakan volume zat cair atau debit yang mana debit ini
merupakan gaya- gaya dinamis zat cair. Pembuktian gaya-gaya dinamis aliran dianalisis
berdasarkan hukum Bernoully.
Teori Benoully :

Apabila terjadi suatu pengaliran yang merupakan perpindahan satu titk pengaliran ke
titik pengaliran berikutnya maka akan terjadi kehilangan tenaga /energi pada pergerakan zat
cair disebabkan oleh karena tidak terjadinya momentum akhir sehingga impuls yang terjadi
hanya berupa kehilangan tinggi tekanan saja.
Apabila kita memperhatikan suatu pengaliran seperti contoh pada gambar di bawah ini
maka :

Perhatikan Tititk 1 dan 2 pada potongan X-X dan Y-Y


Perpindahan titik 1 dan 2 akibat aliran akan terjadi ke potongan x-x dan y-y dengan
masing-masing jarak δL1 dan δL2.

Melihat kondisi pergerakan ke dua titik tersebut maka dapat dinyatakan bahwa berat cairan
antara potongan X- X dan x-x adalah :
pada potongan Y-Y dan y-y adalah :

Pergerakan aliran dapat terjadi apabila ada Gaya energi akibat tekanan, sehingga besar
tekanan untuk mengalirkan zat cair tersebut diperoleh sebagai berikut :
Akibat ada tekanan terhadap potensial zat cair maka terjadi kecepatan aliran sebagai energi
kinetik ;
Menurut Bernoully dengan persamaan 4 dapat di turunkan sebagai berikut
Contoh Soal

Sebuah Reservoir dengan Ketinggian 5 meter akan diisi air dari bawah seperti
pada gambar . Diketahui diameter pipa 2,5 cm dan tekanan udara diatas ( P2) =
101 kg/m2 , Jika debit air yang akan dialirkan pada pipa = 5 liter /detik .dan
kehilangan energi diabaikan Hitung berapa besar tekanan yang dibutuhkan
(P1) untuk menaikkan air ke reservoir.

Penyelesaian : Diketahui Q = 5 l/detik = 0,005 m3/detik


d iameter = 2,5 cm = 0,025 m
P2 = 101 kg/m2
Tinggi Reservoir (Z2) = 5 m

Perhitungan Kecepatan dengan menggunakan persamaan Kontinuitas

A1 V1 = A2 V2 = Q

A1V1 = Q -- ( ¼  D2 )( V1) = 0,005 m3/detik

0,005 m3/detik
V1 = ( ¼  0,0252 ) = 10 m/detik
oleh karena diameter sepanjang pipa sama maka V1 = V2

10 𝑃1 10 101 𝑃1
Z1 + 2𝑔 +  = Z2 + 2𝑔 +    = 5 + 101/1 = 106 kg/m2
Diketahui sebuah saluran dengan panjang 100 meter mengalirkan air sebesar 10 m3 /det Ukuran
penampang saluran lebar = 4 meter dan tinggi 3 meter. Kondisi saluran tersebut pada posisi hulunya
berada pada ketinggian 1 meter dan di hilir 0,25 m seperti pada gambar. Dengan mengabaikan kehilangan
energi selama pengaliran tekanan awalnya 25 kg /m .Hitung Berapa tekanan akhirnya.

Penyelesaian: Diketahui : Z1 = 1 m dan Z2 = 0,25 m


Luas Penampang saluran (A) = 4 x 3 = 12 m2
Debit Yang mengalir (Q) = 10 m3 /det
Tekanan Awal Saluran (P1) = 25 kg /m
Ditanyakan tekanan akhir ( P2) = ?

Pers Kontinuitas untuk mendapatkan Kecepatan (V)


A1 V1 = A2 V2 = Q
A1V1 = Q -- ( 12 )( V1) = 10 m3/detik

10 m3/detik
V1 = = 0,8 m/detik
(12 )
oleh karena diameter sepanjang pipa sama maka V1 = V2

0,8 25 0,8 𝑃2
1 + 2𝑔 +  = 0,25 + 2𝑔 + 
𝑃2 0,8 25 0,8
 = 1 + 2𝑔 +  - 0,25 - 2𝑔
KEHILANGAN ENERGI PADA PENGALIRAN
Pada pergerakan zat cair dapat terjadi kehilangan energi disaat terjadi pengaliran, demikian
pula apabila di awal pengaliran mendapat tekanan maka pada energi potensial mengalami
kekurangan tinggi tekan. Besarnya kehilangan Energi dan tinggi tekanan pada pengaliran dapat
dianalisa berdasarkan teori Bernoully.

Kehilangan Energi dan Tinggi tekanan pada pengaliran terdiri dari 2(dua) bentuk yaitu :
 Mayor Losses, merupakan kehilangan energi yang besar diakibatkan oleh faktor gesek dan
Kekasaran permukaan penampang saluran dan umumnya terjadi pada keadaan aliran
turbulen.
 Minor Losses, merupakan kehilangan energi yang kecil yang diakibatkan oleh beberapa
faktor antara lain :
1. Mulut aliran masuk (Inlet)
2. Mulut aliran Keluar ( outlet)
3. Pelebaran penampang aliran ( Expansi)
4. Penyempitan penampang aliran (contraksi)
5. Rintangan pada penampang aliran.
6. Perubahan atau pertukaran arah aliran.
7. Akibat penyambungan dan peralatan saluran seperti :
Pengkokang/Tikungan (Elbow), Katub/kran, Saringan dan lain
lainnya.
1. Kehilangan Energi dan Tinggi Tekanan akibat faktor gesek dan Kekasaran permukaan
Penampang.
Untuk mengetahui besarnya kehilangan energi yang diakibatkan oleh adanya
kekasaran permukaan , sangat tergantung pada faktor gesek yang ditimbulkan oleh
kekasaran tersebut. Untuk kondisi pengaliran pada saluran tertutup atau pipa yang lurus
dapat dignakan persamaan Darcy -Weisbach

Apabila diketahui sebuah pipa berdiameter (d) seragam mengalirkan zat cair
dengan kecepatan aliran (V) sepanjang pipa (L), seperti pada gambar ;
Tekanan pada Inlet = P1.A
Tekanan pada oulet = P2. A
Beda Tekanan = (P1 - P2).A ......(1)
Oleh karena adanya gesekan pada
permukaan maka besar gaya
F ½ m v2 atau
𝟏 𝛄
𝐅 = 𝐟. 𝟐 𝐠. . 𝐕 𝟐 ...............(2)
. f = faktor gesek menurut Darcy.

Kekasaran terdapat sepanjang penampang ( OL ), sehingga Total Gaya akibat gesekan ;


Keseimbangan Gaya antara Inlet ( Potongan 1-1) dengan Outlet (Potongan 2-2)
adalah Persamaan 1 = persamaan 3 ,

Dari experiment yang dilakukan oleh Darcy ditemukan besar faktor gesek (f) sebagai berikut :
1
.f = 0,005 1 + 12.𝑑 untuk pipa baru (belum pernah dialiri) , apabila pipa
berdiameter sangat besar ( d< 1000 mm) , f = 0,005.
1
.f = 0,01 1 + 12.𝑑 untuk pipa yang sudah pernah dialiri , apabila berdiameter
sangat besar ( d<1000 mm) , f = 0,01

Selain dengan percobaan dari Darcy , besar faktor gesek dapat dihitung berdasarkan
karakteristik aliran dengan menggunakan persamaan Osborne raynolds sebagai beruikut :
Pada Kondisi Aliran Laminer menurut Posuieulle : λ = 64/Re, atau f = 16/Re, sedangkan
pada kondisi aliran turbulent menurut Blassius : λ = 0,316 Re-0,25 atau f = 0,076 Re-0,25
Apabila faktor kekasaran menggunakan diagram Moody maka faktor gesek dapat diperoleh
dengan membedakan dua jenis pipa :
Selain dengan percobaan dari Darcy , besar faktor gesek dapat dihitung berdasarkan
karakteristik aliran dengan menggunakan persamaan Osborne raynolds sebagai beruikut :
Pada Kondisi Aliran Laminer menurut Poieulle : λ = 64/Re, atau f = 16/Re, sedangkan
pada kondisi aliran turbulent menurut Blassius λ = 0,316 Re-0,25 atau f = 0,076 Re-0,25
Apabila faktor kekasaran menggunakan diagram Moody maka faktor gesek dapat diperoleh
dengan membedakan dua jenis pipa :

∈ = 𝑘 ∶ 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑀𝑜𝑜𝑑𝑦


2. Kehilangan Energi/Tinggi tekan pada Mulut aliran masuk (Inlet)
Kehilangan Energi atau Tinggi Tekanan pada saat aliran masuk ke penampang saluran
sangat tergantung pada kondisi bentuk aliran yang terjadi apakah terexpansi atau
terkontraksi , jika tercontraksi dari aliran aktual maka energi yang hilang dianggap setengah
adari energi kecepatan (0,5 V2/2g) . V adalah kecepatan aliran setelah masuk ke saluran
atau pipa.

3. Kehilangan Energi/Tinggi tekan pada Mulut aliran Keluar (Outnlet)


Apabila aliran mengalir meninggalkan penampang maka semua energi yang terjadi sama
dengan energi gerak akibat kecepatan tanpa pengaruh bentuk aliran atau (V2/2g ) di mana V
= kecepatan aliran dalam penampang atau pipa.
4. Kehilangan Energi /Tinggi Tekan akibat Pelebaran penampang aliran (Expansi).
Persamaan 6 sama dengan Persamaan 7

5. Kehilangan Energi / Tinggi tekan akibat Penyempitan penampang aliran (contraksi)

Pada pengaliran akibat penyempitan penampang akan terjadi vena contra antara luas
penampang besar dengan luas penampang kecil . Apabila kita memperhatikan gambar di
bawah ini maka dapat diuraikan bahwa : Ac = Cc x A . ................................................. Pers 1
Cc = Koefisien Kontraksi aliran.
6. Kehilangan Energi / Tinggi tekan akibat Hambatan

Kehilangan energi dapat diakibat oleh adanya hambatan pada aliran misalnya benturan
pada sisi penampang atau adanya benda-benda yang menghalangi pengaliran tersebut.
7. Kehilangan Energi / Tinggi tekan akibat Perubahan atau pertukaran arah aliran.
Kehilangan energi dapat terjadi karena perubahan arah mengikuti bentuk penampang
dari lurus menjadi menurun berangsur atau sebaliknya dan umumnya membentuk kontraksi
atau expansi dari aliran
8. Kehilangan Energi / Tinggi tekan akibat penyambungan dan peralatan .
Kehilangan energi dapat terjadi oleh karena adanya material penghubung saluran dan
peralatan antara lain :
b. Peralatan pelengkap : Katub, Stop kran, Saringan
Contoh – Soal

Sebuh rangkaian perpipaan seperti pada gambar ,


Diketahui debit yang mengisi tampungan(reservoir) 0,10 m 3 / detik jika air tersebut
dialirkan pada rangkaian pipa tersebut Hitung Kehilangan Energi atau Tinggi
tekanan yang terjadi , Apabila : Panjang Pipa : L1 = 4 m , L2 = 5 m, L3 = 3 m dan L4
2 m. Kekasaran pipa = 0,006 dan koef Kontraksi 0,60. sedangkan diameter pipanya ;
pipa 1 = 2,5 cm , pipa 2 =7, 5 cm dan pipa 3 = 5 cm

Penyelesaian : Untuk menghitung kecepatan menggunakan persamaan Kontinuitas


Q = A1 V1 A2V2 = A1V1 A3V3 = A2V2 A4V4 = A3V3
Kehilangan Energi :

1 Pada Inlet .hl = (0,5 V12/2g)


𝟒 𝐟 𝐋𝟏 𝐕𝟏𝟐
2 Pada Pipa sepanjang L1 .hl = 𝟐𝐠.𝐝
3 Pada Kondisi expansi

4 Pada Pipa sepanjang L2


5 Pada kondisi Kontraksi
6 Pada sepanjang pipa L3
7 Pada pengkokan 90 derajat
8 Pada Pipa sepanjang L4
9 Pada outlet

Anda mungkin juga menyukai