Anda di halaman 1dari 54

01

Dwi Lestari P,
Emulsi
Emulsi Tujuan khusus topik
emulsi

Mahasiswa dapat menjelaskan


tentang:
1. formula emulsi tipe a/m dan
m/a
2. teori emulsifikasi dan
mekanisme pembentukan emulsi
3. cara-cara pembuatan emulsi
tipe a/m dan m/a
4. Menjelaskan cara-cara evaluasi
sediaan emulsi metode :
-Sedimentasi rasio
-Perubahan ukuran partikel
02 -Stabilitas
REFERENSI
14
03 REMINGTON : THE SCIENCE AND A PRACTICAL GUIDE TO
PRACTICE PHARMACY CONTEMPORARY PHARMACY
Gennaro, A.R. 2000. . Edisi 20. Vol.1. Hlm. PRACTICE.
322-333, 1030-1034 Thompson, J.E. 2004. 2nd ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins
THE THEORY AND PRACTICE OF
INDUSTRIAL PHARMACY THE ART, SCIENCE, AND
Lachman, L., et.al. 1986. . Edisi 3.
TECHNOLOGY OF
Philadelphia: Lea & Febiger. Hlm. 100-122,
PHARMACEUTICAL
502-533.
COMPOUNDING
BASIC PRINCIPLES OF Allen, L.V. 2002. . 2nd ed. Washington DC:
COLLOIDAL SCIENCE American Pharmaceutical Association

Everett, D.H. 1988. London: The Royal


Society of Chemistry. Hlm. 55-56, 60, 182- DLL (JURNAL ONLINE TOPIK
183. TERKAIT)
MONITORING AND PREDICTING
EMULSION STABILITY OF METAL
WORKING FLUIDS BY SALT
TITRATION AND TURBISCAN
Zhao, Y.P., et.al. Jurnal dari nalco.com.
Diunduh pada 10 februari 2009.
outlines
Definisi

Tipe emulsi

Identifikasi tipe emulsi

Sifat fisik emulsi

Emulsifikasi

Formulasi emulsi

Pembuatan emulsi
04 Stabilitas emulsi
- industri kosmetika - industri cat - etc
industri farmasi - industri makanan minuman
Susu : emulsi alami (lemak terdispersi dalam
air) dengan kasein (suatu protein) sebagai
emugator

Emulsi Silikon : untuk membuat shampoo, bath


lotion, skin care cream, hot oil treatment dan
hand care cream.

Fat emulsion injection : a homogeneous and


stable fat emulsion consisting of purified
soybean oil and purified lecithin. It can provide
high energy and essential fatty acids to
patients needing parenteral nutrition

Mentega: emulsi air dalam minyak, kira-kira


18% air terdispersi di dalam 80% lemak dengan
sejumlah kecil proteinyang bertindak sebagai
zat pengemulsi (emulsifier)

Emulsion in market

05
06
more in emulsions
07

emulsion of 35 % oil in 60%


sweetened water with lecithin
as emulsifier
Coolwhip
Emulsions encountered in 08
everyday life!

stability of emulsions pesticide asphalt

may be engineered to vary from

seconds
cutting oil
to years

depending on application
Definisi
09
Emulsi
sistem dispersi dari minimal dua fase
cair yang tidak dapat bercampur atau
hanya tercampur sebagian
salah satu fase cairan terdispersi dalam bentuk droplet
(faseterdispersi) di dalam cairan lainnya (fase pendispersi)

Droplet size: 0.1-100 µm


Tujuan pembuatan emulsi
Meningkatkan kelarutan obat

Meningkatkan stabilitas obat

Memperpanjang lama kerja obat

Memperbaiki rasa obat

Memperbaiki penampilan sediaan

Memformulasi gabungan nutrisi penting

Memformulasi sediaan eksternal (washable

10 maupun bersifat emolien)


Tipe emulsi

Berdasarkan fase terdispersi Berdasarkan ukuran droplet

Emulsi Sederhana: Makroemulsi (Kinetically Stable)


O/W: minyak dalam air 0.1 – 100 µm
W/O: air dalam minyak Mikroemulsi
Emulsi Ganda (multiple (Thermodynamically Stable)
emulsion) 0.01 – 0.1 µm
O/W/O

11 W/O/W
Tipe emulsi

Emulsi minyak dalam air Emulsi air dalam minyak


(O/W) (W/O))umumnya topikal
Oral, topikal, parenteral
Emulsi ganda

Emulsi air dalam minyak dalam Emulsi dalam minyak dalam air
air dalam minyak
Tampilan emulsi
Macroemulsion: > 400 nm : white

Nanoemulsion (miniemulsion): 100-400 nm: blue white

Microemulsion: <100 nm : translucent

<50 nm: transparent

Tampilan emulsi tergantung pada


ukuran partikel fase terdispersi
Faktor yang mempengaruhi
tipe emulsi
Emulgator

O/W: minyak dalam air


W/O: air dalam minyak

Rasio fase
(komposisi relatif
minyak dan air)
Fase dengan konsentrasi lebih
besar : fase kontinyu TETAPI
jenis emulgator lah yang paling
menentukan

Urutan pencampuran
Bentuk
sediaan Semisolida

Vanishing Cream : O/W


Likuida (cair)

emulsi
Cold cream : W/O
Ukuran droplet
emulsi
<0.5 mm

0.5 - 1.5 mm

1.5 - 3 mm

> 3 mm
Tipe emulsi
dan
stabilitasnya
Uji konduktivitas

i tipe
emulsi
Identifikas
Tekstur

cara umum, emulsi O/W


Emulsi O/W bertekstur creamy
memiliki konduktivitas elektrik
dan emulsi W/O terasa lengket
yang lebih tinggi daripada
(greasy)
emulsi W/O

Pengenceran Kelarutan zat warna

Emulsi O/W dapat diencerkan Emulsi dapat terwarnai oleh zat


oleh air warna yang larut dalam
Emulsi W/O dapat diencerkan medium pendispersi
dengan minyak
uji pengenceran emulsi O/W

uji pengenceran emulsi W/O


uji konduktivitas emulsi O/W uji konduktivitas emulsi W/O

Uji
konduktivitas
Uji kelarutan
zat warna dengan pewarna amaranth
Formulasi emulsi
Emulsi yang stabil minimal
mengandung 3 komponen

fase terdispersi

medium pendispersi

emulgator (emulsifying
agents)

bahan aditif
dua cairan tak bercampur
AKTIVITAS PERMUKAAN
DALAM EMULSI

Emulsi adalah dispersi dari droplet suatu


cairan di dalam cairan yang lain
Emugator larut di kedua fase cairan
tersebut dengan tingkat kelarutan
tertentu
Klasifikasi bahan pengemulsi
ALAM
Koloid Hidrofilik :
Gom akasia, gelatin → tipe film
multimolekul
BAHAN PENGEMULSI PEMBANTU
Lesitin, kolesterol → tipe film
tidak dapat membentuk emulsi yang stabil
monomolekul
secara tunggal
Membantu menstabilkan emulsi dengan
SINTETIK (surfaktan) menambahkan kekentalan
a. Anionik Contoh : metilselulosa, Na-alginat, Na-
b. Kationik CMC, ariety of fatty acids (e.g., stearic
c. Nonionik acid), fatty alcohols (e.g., stearyl or cetyl
alcohol), and fatty esters (e.g., glyceryl
PADATAN TERBAGI HALUS monostearate)
Colloidal Clays :
Bentonite, veegum → tipe film partikel padatan
Metal Hidroksida :
Mg-hidroksida → tipe film partikel padatan
Mekanisme
kerja bahan 1. Menurunkan tegangan antarmuka
di antara dua fase yang tak

pengemulsi
bercampur (air-minyak) :
Surfaktan Þmembentuklapisan
film monomolekuler
Mekanisme
kerja bahan 2. Membentuk lapisan pelindung di sekitar
globul terdispersi dengn membentuk

pengemulsi
lapisan film antarmuka → mencegah
koalesensi fase terdispersi : Polimer
Mekanisme
kerja bahan 3. Partikel padat terbagi halus diadsorpsi di
sekitar glubul dan menghasilkan

pengemulsi
penghalang partikulat yang mencegah
collision dan koalesensi : Padatan
anorganik terbagi halus.
Bahan pengemulsi: surfaktan
Bahan pengemulsi: surfaktan
Bahan pengemulsi alami: tumbuhan,
hewan, turunan semisintetik
Bahan pengemulsi partikel terbagi halus
Senyawa anorganik dalam bentuk terbagi halus yang dapat diadsorpsi pada
antarmuka air-minyak membentuk lapisan film koheren
Bahan pengemulsi tambahan
HLB
(hydrohilic – lipophilic balance

Sifat ampifilik dari kebanyakan pengemulsi (umumnya


surfaktan nonionik) dinyatakan dalam skala empirik
yang disebut HLB 0 - 3: Bahan antibusa

Pengemulsi lebih hidrofilik →lebih larut air → O/W 4 -6: pengemulsi W/O
Pengemulsi lipofilik → kurang larut air → W/O
Keseimbangan tepat → efektif → terkonsentrasi pada 7 - 9: bahan pembasah
antarmuka O dan W
8 - 18: pengemulsi O/W
13 – 15 : detergen
10 – 18 : bahan penglarut
45 Pembuatan
emulsi
SEDIAAN EMULSI CAIR YANG IDEAL

1.Ukuran Droplet Halus

2.Agregasi dan creaming droplet rendah

3.Mudah diredispersi dengan

pengocokan ringan
Pembuatan emulsi
Pemilihan bahan
pengemulsi

SISTEM HLB : 4 – 6 →emulsi W/O; 8


– 18 → emulsi O/W
Emulgator surfaktan nonionik : 2-
Pembuatan skala kecil
5% (10-20% fase minyak)
Campuran Bahan Pengemulsi : menggunakan peralatan sederhana spt mortir dan stamper
Untuk mendapatkan HLB yang terutama untuk pengemulsi pembentuk film multimolekul
diinginkan (akasia, tragakan, agar)
Menambah stabilitas dan
2 Metode :
kepaduan antarmuka
Metode GOM BASAH (English Method)
Mempengaruhi kekentalan dan rasa
produk Metode GOM KERING (Continental Method)
PERHITUNGAN
EMULGATOR NON-IONIK

Rx Mineral oil 50 mL
Span 60 q.s
Tween 40 q.s
Cherry syrup 40 mL
Aqua dest.q.s ad. 120 mL
PERHITUNGAN
EMULGATOR NON-IONIK
1.Sediaan untuk penggunaan internal -----> harus

emulsi O/W

2.HLB yang “dibutuhkan” mineral oil= 12 (O/W)


3.Jumlah total emulgator yang dibutuhkan:
5% x 120 mL = 6 g

4.HLB Span 60 = 4,7

5.HLB Tween 40 = 15,6


PERHITUNGAN
EMULGATOR NON-IONIK
6. Perhitungan Jumlah Span 60 dan Tween 40 yang

dibutuhkan : berdasarkan “HLB yang dibutuhkan”

cara aljabar & aligasi

a. Cara ALJABAR:
HLB = ft (HLBt) + fs (HLBs);
ft = fraksi berat Tween; fs = fraksi berat Span
HLBt = HLB Tween; HLBs = HLB Span
HLB = total HLB yang dibutuhkan

ft + fs = 1, maka ft = 1 - fs
PERHITUNGAN
EMULGATOR NON-IONIK
ft + fs = 1, maka ft = 1 - fs

12 = (1 - fs )(15,6) + fs (4,7)

12 = 15,6 – (fs )(15,6) + fs (4,7)

10,9 fs = 3,6

fs = 0,33 fraksi berat Span

Maka fraksi berat Tween adalah: ft = 1 - fs = 1 – 0,33 = 0,67

Berat Span 60 yang digunakan (total emulgator 6g) => 0,33 x 6 g = 1,98 g

Berat Tween 40 = 0,67 x 6 g = 4,02 g


PERHITUNGAN
EMULGATOR NON-IONIK
b. CARA ALIGASI
Metode pembuatan emulsi
Pembuatan emulsi tergantung pada skala produksi.
Skala kecil : mortar and pestle , tapi efisiensi terbatas; 
mikser listrik kecil (hati-hati udara yg terperangkap!!).
Skala besar : stirer mekanik untuk mengendalikan agitasi dan
shearing stress untuk menghasilkan emulsi yang stabil.

Emulsi penggunaan internal


A. METODE TRITURASI
a. metode Gom Basah
b. metode gom kering
B. METODE BOTOL

Emulsi eksternal
METODE TRITURASI
2. METODE GOM KERING

a. Minyak ditriturasi terlebih dahulu dengan gom dengan

sejumlah kecil air untuk membentuk emulsi primer.

b.Triturasi terus berlangsung hingga terdengar ‘clicking’

sound dan terbentuk krim putih

c. Setelah emulsi primer terbentuk,air yang tersisa

ditambahkan secara perlahan hingga terbentuk emulsi akhir.


METODE BOTOL

Untuk pembuatan emulsi minyak atsiri dan minyak non-viskos lainnya

Metode gom basah maupun gom kering

Minyak atsiri (viskositas rendah): membutuhkan gom yang lebih banyak

Metode botol : Minyak atau air dikocok dengan baik bersama sejumlah gom

yang telah ditentukan

Setelah teremulsi dengan baik, cairan kedua (air/minyak) ditambahkan

sekaligus, botol dikocok kembali dengan kuat....> emulsi primer

Air ditambahkan dalam porsi kecil sambil dikocok secara konstan setiap ada

penambahan hingga volume akhir.


Mechanical

cells, and make-up


Gently removes dirt, dead skin
stirrer

Presentations are communication tools that can be


used as demonstrations, lectures, speeches, reports,
and more. It is mostly presented before an audience.
It serves a variety of purposes, making presentations
powerful tools for convincing and teaching.
PENGEMASAN, LABEL, PENYIMPANAN
SEDIAAN EMULSI
•Emulsi oral : botol bertutup rapat

•Produk peka cahaya : dalam botol amber

•Emulsikental : botol bermulut lebar

•Label : harus dikocok dahulu

•Disimpanpadasuhu yang sejuk tapi bukan di lemari

es.
pengawetan dalam emulsi

PENGAWETAN DARI MIKROORGANISME

–SANGAT PENTING : oleh karena mo sangat mudah berkembang biak pada lingkungan banyak air, apalagi juga tdp KH,

protein, steroid

–Perubahan rasa, warna, gas, hidrolisis, perubahan pH, dan pemecahan emulsi

–Pengawet : sangat larut air, koefisien partise lemak/air rendah, bakterisid, noniritan,nonsensitizing, nontoksik, inert,

stabil pada rentang pH dan suhu yang lebar, spektrum antibakteri, antijamur dan antiragi yang lebar

–ESTER PARAHIDROKSIBENZOAT : metil,propil,butil paraben; ASAM ORGANIK ; asam askorbat, asam benzoat,

SENY.AMONIUM KUARTENER (cetrimide), TURUNAN KRESOL (klorokresol), dll


pengawetan dalam emulsi
2. PENGAWETAN DARI OKSIDASI

•Emulsi minyak mineral, minyak tumbuhandan lemak hewanÞ perubahanoksidatif(tengik, rusakoleh karenaefek

oksigendan enzim mikroorganisme

•ANTIOKSIDAN Þ untukmencegah kerusakanakibat oksigendi atmosfer

•ANTIOKSIDAN : zat yang memiliki afinitasyg tinggi thd O2 sehingga dapatberkompetisi denganzat labil dalamformulasi

untukberikatan dg O2

•Antioksidan ideal : nontoksik, nonirritan, effektif padakonsentrasi rendah, larut dalam medium dan stabil, tidakberbau

dan tak berasa (oral)

•Contoh : alkilgalat sepertietil, propilatau dodesilgalat, butylatedhydroxyanisole (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT)
Stabilitas emulsi

1.STABILITAS FISIK

–Menjaga fase terdispersi dalam bentuk droplet halus dan kemudahan redispersi

–Emulsi secara alami adalah tidak stabil secara fisik, maka harus dijamin paling tidak dalam rentang waktu penggunaan

sediaan stabil

2.STABILITAS KIMIA

3.STABILITAS MIKROBIOLOGI

–Seluruh emulsi membutuhkan pengawet antimikroba : fase air merupakan medium pertumbuhan mikroorganisme.

TERUTAMA UNTUK EMULSI O/W DAN GOM ALAM


Instabilitas emulsi

Anda mungkin juga menyukai

  • 5-6. Emulsi
    5-6. Emulsi
    Dokumen51 halaman
    5-6. Emulsi
    Aas astriani
    Belum ada peringkat
  • Sediaan Emulsi
    Sediaan Emulsi
    Dokumen34 halaman
    Sediaan Emulsi
    mayang utari
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen39 halaman
    Emulsi
    Ayu Candra Widnyani
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen61 halaman
    Emulsi
    Rinaa Burhan Tengker
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen45 halaman
    Emulsi
    dita novia maharani
    Belum ada peringkat
  • Semilik Semisolida Review
    Semilik Semisolida Review
    Dokumen82 halaman
    Semilik Semisolida Review
    Serli Wahyun
    Belum ada peringkat
  • Semilik Semisolida Review
    Semilik Semisolida Review
    Dokumen82 halaman
    Semilik Semisolida Review
    Serli Wahyun
    Belum ada peringkat
  • Laplengkap Emulsi
    Laplengkap Emulsi
    Dokumen38 halaman
    Laplengkap Emulsi
    Rosyi
    Belum ada peringkat
  • Laplengkap Emulsi
    Laplengkap Emulsi
    Dokumen38 halaman
    Laplengkap Emulsi
    queen sahara
    Belum ada peringkat
  • Emulsi 2018 PDF
    Emulsi 2018 PDF
    Dokumen52 halaman
    Emulsi 2018 PDF
    Sima Noviantika
    Belum ada peringkat
  • Fisika Farmasi EMULSI
    Fisika Farmasi EMULSI
    Dokumen22 halaman
    Fisika Farmasi EMULSI
    Yesenia Rizki
    Belum ada peringkat
  • Formulasi Produk Obat Bentuk Sediaan Emulsi
    Formulasi Produk Obat Bentuk Sediaan Emulsi
    Dokumen69 halaman
    Formulasi Produk Obat Bentuk Sediaan Emulsi
    Milhan Aulia Putri
    Belum ada peringkat
  • Afrizal Emulsi
    Afrizal Emulsi
    Dokumen9 halaman
    Afrizal Emulsi
    Afrizal Thezxemoeng
    Belum ada peringkat
  • 6 8. Sediaan Heterogen Revised
    6 8. Sediaan Heterogen Revised
    Dokumen105 halaman
    6 8. Sediaan Heterogen Revised
    Rafdi Agil
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen38 halaman
    EMULSI
    Yuni Sitompul
    Belum ada peringkat
  • Sistem Dispersi Kasar Emulsi
    Sistem Dispersi Kasar Emulsi
    Dokumen19 halaman
    Sistem Dispersi Kasar Emulsi
    Dina Panjaitan
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen30 halaman
    Emulsi
    Shakkila Tauhid
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen17 halaman
    Emulsi
    Eka Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen66 halaman
    EMULSI
    Yetri Elisya
    Belum ada peringkat
  • Emulsi - S1 Farmasi
    Emulsi - S1 Farmasi
    Dokumen67 halaman
    Emulsi - S1 Farmasi
    Muhammad Rizky Abdul Rani
    Belum ada peringkat
  • EMULSI s1
    EMULSI s1
    Dokumen89 halaman
    EMULSI s1
    meandyoooou
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen39 halaman
    Emulsi
    RizkaFirdasari
    Belum ada peringkat
  • Sistem Dispersi Emulsi
    Sistem Dispersi Emulsi
    Dokumen16 halaman
    Sistem Dispersi Emulsi
    sucialtichantika8
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka Emulsi
    Tinjauan Pustaka Emulsi
    Dokumen5 halaman
    Tinjauan Pustaka Emulsi
    nebula planetary
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN EMULSIFIKASI Docx
    LAPORAN EMULSIFIKASI Docx
    Dokumen19 halaman
    LAPORAN EMULSIFIKASI Docx
    ayu00443
    Belum ada peringkat
  • III Emulsi
    III Emulsi
    Dokumen69 halaman
    III Emulsi
    S.A.U channel moto vlog
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen67 halaman
    EMULSI
    nova
    Belum ada peringkat
  • LAPLENG TEKCAR PANTUL Print
    LAPLENG TEKCAR PANTUL Print
    Dokumen45 halaman
    LAPLENG TEKCAR PANTUL Print
    Muhammad Alpi Indrawan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Emulsifikasi
    Laporan Emulsifikasi
    Dokumen20 halaman
    Laporan Emulsifikasi
    Ummu Auzan Hudzaifah
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen36 halaman
    Emulsi
    Mohamad Aprianto Paneo
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Farmasi
    Teknologi Farmasi
    Dokumen24 halaman
    Teknologi Farmasi
    Yolla Jufanda
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen83 halaman
    EMULSI
    mhd.adnin haris
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen76 halaman
    Emulsi
    LaiLi Imnida
    100% (1)
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen42 halaman
    Emulsi
    Anonymous TWae45UG
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen22 halaman
    EMULSI
    Camboy D' Jablez
    Belum ada peringkat
  • EMULSI s1
    EMULSI s1
    Dokumen83 halaman
    EMULSI s1
    Najaf_Alexa
    Belum ada peringkat
  • 2 Elfi
    2 Elfi
    Dokumen22 halaman
    2 Elfi
    nhina nhona
    Belum ada peringkat
  • Lapleng Tekcar Pantul 5
    Lapleng Tekcar Pantul 5
    Dokumen43 halaman
    Lapleng Tekcar Pantul 5
    syafia Adjara
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen21 halaman
    Emulsi
    Anna Fitriyah
    Belum ada peringkat
  • Irlan Tugas Esai Kampret?
    Irlan Tugas Esai Kampret?
    Dokumen12 halaman
    Irlan Tugas Esai Kampret?
    Ima Hadiqsis
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen36 halaman
    Emulsi
    Syarfina Safirah
    Belum ada peringkat
  • Emulsifikasi Iik Bhaktaa
    Emulsifikasi Iik Bhaktaa
    Dokumen14 halaman
    Emulsifikasi Iik Bhaktaa
    rahayu fitriana
    Belum ada peringkat
  • Laporan Emulsi
    Laporan Emulsi
    Dokumen21 halaman
    Laporan Emulsi
    hasfie aini
    Belum ada peringkat
  • Puspita Rabbani - Emulsi
    Puspita Rabbani - Emulsi
    Dokumen5 halaman
    Puspita Rabbani - Emulsi
    puspitainr
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen19 halaman
    Emulsi
    Jenny Haurissa
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman
    Rangkuman
    Dokumen17 halaman
    Rangkuman
    Hidayati Arsyfa
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen36 halaman
    Emulsi
    katrin
    Belum ada peringkat
  • Emulsi 1
    Emulsi 1
    Dokumen76 halaman
    Emulsi 1
    Deni Rahmat Atmaja
    Belum ada peringkat
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen27 halaman
    Emulsi
    Hanifa Fidinilah
    Belum ada peringkat
  • Emulsi 1
    Emulsi 1
    Dokumen62 halaman
    Emulsi 1
    Rose Ayu Kartika
    Belum ada peringkat
  • EMULSI
    EMULSI
    Dokumen18 halaman
    EMULSI
    hilda yantii
    Belum ada peringkat
  • Demulsifikasi
    Demulsifikasi
    Dokumen27 halaman
    Demulsifikasi
    Milton Velez
    Belum ada peringkat