Anda di halaman 1dari 29

Nama anggota: Rayhan Virjio (29)

Naufal Rizki (21)

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


Pembelajaran Berbasis Aktivitas 2

Menulis Cerita Sejarah Pribadi

Petunjuk (Deskrisi)
1. Kegiatan ini dikerjakan secara kelompok yang terdiri atas dua orang namun demikian setiap
individu sebaiknya melakukan pengembangan sesuai proses pemikiran masing-masing agar
karya yang dihasilkan merupakan hasil pemikiran bersama. Hindari praktik copy paste dan
plagiat dalam karya Anda.
2. Proses awal konsep setiap Langkah silakan Anda tulis pada buku tugas masing-masing.
Setelah konsep matang silakan Anda ketik pada kertas A4, spasi 1,5, Jenis Time new
roman, ukuran huruf 12. Hasil karya Anda diuploud pada web pribadi.
3. Jawaban ditulis dengan kalimat jawaban yang lengkap (SPOK) dan gunakan Bahasa
Indoenesia yang baik dan benar!

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran dengan model problem based learning, Anda dapat
membuat kerangka teks cerita sejarah pribadi dan mengembangkannya menjadi teks cerita sejarah
pribadi utuh dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan secara mandiri, kreatif, inovatif,
percaya diri, dan selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. Aktivitas Pembelajaran

Seperti yang sudah dipelajari sebelumnya novel cerita sejarah memiliki latar belakang
peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi. Ketika Anda hendak menulis cerita sejarah tentang
seseorang atau bahkan, hal paling pertama harus Anda lakukan adalah menentukan peristiwa sejarah
yang terjadi pada masa lalu yang Anda kembangkan menjadi sebuah cerita sejarah.

Sebelum memulai aktivitas pembelajaran, silakan Anda awali dengan berdoa. Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam mencapai
kompetensi ini. Jangan lupa untuk selalu mempehatikan protokol kesehatan dan menjaga jarak ya !
Selamat belajar!

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


Agar pembelajaran lebih maksimal, silakan Kalian baca dan pahami bacaan yang sudah
disediakan ! Pahami kembali materi pada petemuan sebelumnya karena memiliki keterkaiatan
dengan pertemuan ini, yakni menulis cerita sejarah pribadi dengan memperhatikan kebahasaan !

Seperti yang sudah dikemukakan di atas, Kalian akan belajar menulis cerita sejarah pribadi.
Untuk menghasilkan sebuah cerita sejarah pribadi, Kalian perlu melakukan aktivitas awal yakni
menyusun kerangja teks cerita sejarah pribadi berikut ini.

1. Menentukan Topik untuk cerita sejarah pribadi

Topik
Upaya penumpasan Komunis di Indonesia

2. Datalah peristiwa sejarah dari berbagai sumber (buku, majalah, koran, internet) tentang sebuah
peristiwa yang melibatkan tokoh tertentu sesuai dengan topik yang ditentukan. Misalnya
peristiwa yang terjadi di daerahmu atau peristiwa yang pernah Anda alami.

No Peristiwa Sejarah Tokoh Sumber

1 G30S/PKI Letjen Ahmad Yani Film G30S/PKI


Mayjen M.T Haryono Buku GESTAPU 65
Jenderal Nasution
Pahlawan Revolusi
PKI
TNI
2 Pengejaran letkol Untung PKI
Letkol Untung
TNI
3 Operasi trisula Mayjen M Jasin
Kolonel Sarwo Edhie
Wibowo
RPKAD

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


Warga relawan
Kaum komunis
Indonesia

3. Buatlah hasil membacamu menjadi daftar temuan dan kemudian masukkan ke dalam tabel
seperti contoh berikut untuk salah satu peristiwa yang terpilih dari point nomir 2!
No Peristiwa Sejarah Pengembangan Peristiwa

1 G30S/PKI Sekitar pukul sebelas malam, aku mendengar ada bunyi telepon
rumah berdering. Aku pun segera bergegas menuju telepon rumah
bersama anak- anak pak Yani. “halo, bapak ada dirumah gk?” tanya
penelpon, “ada tapi sedang tidur, jangan ganggu ya” ujar salah satu
anak pak Yani. Aku sudah bisa langsung menebak apa yang terjadi.
Akupun langsung menelpon istri pak yani untuk ke Mabesad
secepatnya untuk keselamatan beliau. Kemudian aku menyuruh
anak pak Yani untuk membangunkan beliau secepatnya. Mereka
menurut dan langsung membangunkan pak Yani. “ada apa kau
bangunin saya tengah malam buta kayak gini?” tanya pak Yani
dengan nada agak kesal. “Izin ndan, saya menduga akan adanya
kejadian yang tidak diinginkan terjadi malam ini, jadi sebaiknya
kita ke mabesad untuk kepentingan keamanan.” ujarku”. “Kenapa
kamu sangat yakin dengan dugaanmu?” tanya beliau. “dari tadi pagi
ada banyak orang yang mantau rumah ndan, belum lagi barusan ada
telepon dari suara yang tidak dikenal menelpon dan menanyakan
keberadaan bapak, agak aneh kan pak?” ujarku meyakinkan pak
Yani. “Yasudah deh, awas aj kalo kalo ngelindur atau bohong!”
ancam pak Yani. Kita pun bergegas menuju Mabesad dan pak yani

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


menyuruh Kolonel Sarwo Edhie Wibowo beserta RPKAD untuk
mengawal beliau di Mabesad. Di Mabesad, sudah ada bu Yayu (istri
pak Yani) yang sudah menunggu. Pak yani pun tertidur pulas di
ruang kerja beliau beserta keluarganya, sementara aku, pak Sarwo
Edhie, dan para RPKAD sudah berjaga dimana (depan ruang kerja,
gerbang masuk, dan seluruh sudut yang Mabesad)

4. Berdasarkan peristiwa yang sudah kalian kembangkan tersebut, tuliskanlah tokoh dan
penokohan, dan ilustrasi visual setiap tokoh !
No Tokoh Penokohan Ilustrasi Visual Tokoh
1 Lettu Maulana -Berpikir kritis, Gagah, memiliki muka campuran etnis melayu dan barat,
Siregar (tokoh taktik, dan tinggi diatas rata-rata orang Indonesia pada umumnya, muka
“aku”) praktis berkharisma
-Tak kenal lelah
-Sopan
-ramah
2 Letjen Ahmad -Tegas Memiliki muka etnis Jawa, gagah, klimis
Yani -Berpikir cepat
dan tepat
-Memiliki jiwa
kepemimpinan
yang sangat kuat
3 Mayjen M.T -ramah Memiliki muka etnis Jawa, muka awet muda bila
Haryono -Cerdas dibandingkan dengan pria seumurannya, gagah
-penyabar
4 Jenderal A.H -peduli Memiliki muka etnis Batak, memiliki tatapan yang tegas,
Nasution -pintar dalam gagah
strategi
melarikan diri
5 Letda Boby Putra -penyabar Memiliki muka campuran etnis Jawa dan Sunda, gagah, badan
(karakter fiksi) -setia atletis, tinggi rata rata kebawah
6 Mayjen Soeharto -peduli Memiliki muka etnis Jawa, tatapannya mengintimidasi lawan,
-menurut sering memakai kacamata hitam

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


terhadap atasan
-disiplin
7 Kolonel Sarwo -menurut Gagah, memiliki muka etnis jawa,
Edhie Wibowo terhadap atasan
-disiplin
-tak kenal rasa
takut
8 Mayor Soebardi - baik Gagah, muka awet muda bila dibandingkan dengan pria
-cekatan seumurannya
-menurut
terhadap atasan
-berpikiran
terbuka

5. Buatlah bagan hubungan antartokoh yang Anda temukan atau ciptakan (lihat contoh halaman
127 pada buku paket kelas XII)!

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


6. Mengidentifikasi waktu dan tempat kejadian
No Latar/Setting
Waktu Kejadian Tempat Kejadian
1 29 september 1965 Kediaman Letjen Ahmad Yani
2 30 September 1965, pukul 23:00 Kediaman Letjen Ahmad Yani
3 1 Oktober 1965 Markas Besar Angkatan Darat
4 3 Oktober 1965 Lubang Buaya

7. Menentukan konflik dalam peristiwa

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


No Jenis Konflik Konflik yang terjadi pada Peristiwa
1 Sosial (antar tokoh dalam teks Perdebatan antara tokoh “aku” dan mayor Soebardi
cerita sejarah)

2 Batin (Pada diri tokoh) Tokoh “aku” merasakan firasat yang tidak enak setelah
menerima telepon yang tidak tikenal dari telepon rumah
Letjen Ahmad Yani

3 Fisik (Manusia dengan Upaya perebutan RRI dari tangan cakrabirawa


alam, atau binatang)

8. Berdasarkan kerangka teks cerita sejarah pribadi yang sudah Kalian susun maka aktivitas
selanjutnya adalah mengembangakan kerangka teks cerita sejarah tersebut menjadi sebuah
draf skeanrio cerita secara garis besar ya !
Draf skenario teks cerita sejarah dapat berupa struktur teks cerita sejarah yang mencakup,
Abstrak (opsional), Orientasi, Komplikasi, Klimak, Resolusi, dan Koda (opsional).
a) Membuat Draf Skenario secara Garis Besar
Draf Skenario
Cerita
Orienasi
Pengenalan tokoh dan latar

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


Komplikasi
Tokoh aku yang sudah tau ada rencana penculikan Ahmad Yani dari pki

Klimaks
Pertempuran antara TNI dan Komunis

Resolusi
Pak yani memalsukan kematiannya

b) Setelah draf skenario cerita tersusun lalu Kalian mengembangkannya menjadi sebuah teks
cerita sejarah pribadi yang utuh dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan. Adapun
ketentuan penulisannya, yakni (1) teks cerita sejarah dikembangkan paling sedikt delapan
halaman, (2) kertas A 4, (3) time new roman, (4) ukuran huruf 12, (5) margin : kanan 3 kiri
2, atas 3, bawah 2 (cm), dan spasi 1,5.
Judul :
Penulis:
Rayhan
VIrjio
(29)
Naufal Rizki
(21)
Kelas XII
IPA 6
Upaya Penumpasan PKI terutama pelaku G30S/PKI

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


Di kediaman Letjen Ahmad Yani pada hari Jumat tanggal 29 September 1965, pagi tiba
dengan sinar matahari yang terik, menyapa dengan hangatnya, dan udara sejuk
menggelayut, begitu indahnya. Pagi itu aku bangun sekitar pukul lima untuk
mempersiapkan pakaian dan mengantarkan Letjen Ahmad Yani, serta mempersiapkan
diriku sendiri untuk pergi ke kantor (Mabesad). Namaku adalah lettu Maulana Siregar,
ajudan rumah sekaligus ajudan kantor dari Letjen Ahmad Yani, aku berasal dari pasukan
RPKAD. Saat beliau sedang bersantai setelah berpakaian, beliau bertanya kepadaku
“Maul, besok kamu ada kegiatan atau tidak? Jika tidak, bisakah kamu menunda pesiar
(cuti) mu? Dikarenakan ajudan saya yang besok seharusnya berjaga besok dipanggil
Mayjen Haryono untuk mengawalnya saat acara Munastek” “Baik ndan, laksanakan”
jawabku secara spontan. Walaupun merasa keberatan, suara hati tak ingin memalingkan,
ketika tugas ini menjadi panggilan dari seorang jenderal yang dikenal sangat tegas. Ketika
beliau sudah siap, aku pun sudah siap memanaskan mobil beliau, kemudian beliau
berpamitan kepada keluarga

Ketika pulang kembali ke rumah beliau, raut muka yang sangat bahagia terlihat nampak
di muka keluarga beliau. Ketika masuk ke rumah, beliau bertanya kepada anak beliau “le,
ibu nengdi?” (dalam bahasa Indonesia berarti “ibu dimana”). anak beliau yang bernama
Amelia menjawab “ibu neng pawon, pak” (dalam bahasa indonesia berarti “ibu lagi di
dapur, pak”). Setelah mengetahui bu Yayu (istri beliau), meluai langsung menghampiri
istri beliau. “dor!!” sambut pak yani yang ingin membuat terkejut istri beliau. “wah!!,
bapak iki, nggolek goro goro ae” (dalam bahasa Indonesia berarti “bapak ini, nyari
perkara aja”) sahut istrinya yang masih terkejut. “Serius tenan bu, masak opo sampean”
(dalam bahasa Indonesia berarti “serius banget bu, masak apa emangnya ibu?”) tanya Pak
yani. “nggoreng iwak pitek pak, enggo bengi lawohe iwak pitek goreng karo lalapan yo?
Senengane sampean” (dalam bahasa Indonesia berarti “lagi goreng ayam pak, nanti
malam makan lauk ayam goreng sama lalapan ya? Kesukaanmu”) jawab istrinya. “Wah,
ngerti ae senengane bojone” kata Pak Yani. “Yo mesti lah pak, sak iki sampean mending
leren sek, mari muleh kerjo soalle” (dalam bahasa Indonesia berarti “tentu saja lah pak,
sekarang bapak mending istirahat dulu, baru pulang kerja kan soalnya?”) jawab istrinya.
Pak Yani mengangguk dan pergi ke kamarnya, sedangkan aku sedang bercanda ria

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


dengan anak beliau, sedikit menggodanya.

Malam pun tiba, aku yang biasanya membeli nasi goreng/sate keliling untuk makan
malam, diajak pak Yani untuk makan malam bersama keluarga beliau. “hey, Maul, kau
mau makan malam bareng keluarga saya tidak?” tanya pak Yani. “Wah pak, beneran?
siap! bila bapak sekeluarga tidak keberatan?” tanyaku ragu ragu untuk memberi jawaban.
“Tentu tidak lah, kan saya yang ngajak” saut beliau. “siap pak laksanakan” jawabku. Aku
pun menerima ajakan beliau dan makan malam bersama keluarga beliau. Setelah itupun
aku pergi ke kamarku untuk tidur malam

Sebelum tidur, aku duduk di kasurku untuk bersantai sejenak, sambil memikirkan apa saja
yang ingin ku lakukan di hari esok, tak terasa, waktu menunjukkan pukul sembilan
malam. Aku pun melanjutkan kegiatan untuk duduk bersantai. Aku berpikir besok akan
bersantai saja dirumah selagi cuti ku ditunda. Aku pun tertidur pulas malam itu.

Keesokannya pada tanggal 30 september pun aku terbangun sekitar pukul delapan
dikarenakan pada hari sabtu pak Yani libur, jadi aku pun tidak harus bangun pagi. Ketika
itu aku berjalan keluar untuk membersihkan mobil Pak Yani karena aku ada inisiatif
untuk melakukannya. Ketika sedang membersihkan mobil beliau, terdapat sedikit
percakapan antara aku dengan pak Yani. “Tumben kamu bangun jam segini pas hari
sabtu, Maul. Biasanya bablas sampe jam sebelas-an, hahaha” ucap beliau sambil tertawa
“siap, lagi tidak ada kegiatan ndan” jawabku. “Yaudah deh, lanjut kegiatan mu sana,
jangan setengah-setengah” ucap pak Yani “siap, saksanakan!” jawabku secara spontan.
Ketika sedang membersihkan mobil pak Yani, aku menyadari sedang ada beberapa orang
yang sedang memantau rumah beliau secara diam-diam. Aku pura pura tidak
memperhatikan mereka dan lanjut membersihkan mobil pak Yani. Setelah membersihkan
mobil beliau, saya kembali ke kamar saya untuk beristirahat sejenak. Selagi beristirahat,
aku masih memikirkan tentang siapa orang orang yang memantau rumah pak Yani
barusan. Aku sudah mempunyai firasat tidak enak dari saat itu. Karena gerak gerik

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


mereka itu sangat mencurigakan dan tidak terlihat seperti orang yang hanya lewat saja.
Gerak gerik mereka terlihat seperti intel, aku tahu karena aku pernah menjadi intel di
kodim tulang bawang, dan seperti itulah aku memantau target yang diperintahkan oleh
dandim tulang bawang.

Setelah beristirahat sejenak, saya diperintahkan oleh pak Yani untuk menemani istri
beliau pergi belanja. Saya pun menurut dan mengantar istri beliau ke pasar, di pasar,
tidak banyak yang terjadi, di perjalanan pulang, saya melihat beberapa orang sekali lagi
terlihat seperti memantau rumah pak Yani. Saya mulai curiga dengan mereka, tetapi aku
hanya menghiraukan mereka saja. Kita pun tiba sekitar pukul satu siang karena terjadi
sedikit kendala dijalan. Ketika tiba, aku langsung membantu istri pak Yani mengangkat
barang belanjaan. Setelah itu, aku pergi ke kamarku untuk menunaikan ibadah sholat
dzuhur, setelah itu aku pun beristirahat selama beberapa jam.

Sorenya, aku pun minta izin kepada pak yani untuk keluar dan lari mengelilingi komplek.
Kali ini tidak ada yang memantau rumah pak Yani lagi. Aku pun merasa sedikit lega dan
melanjutkan lari sore ku. Setelah itu aku kembali ke kediaman pak Yani. Kemudian aku
bertemu dengan ajudan pak Yani yang lain yang bernama Mayor Soebardi, kita pun
berbincang sejenak dengan beliau. “izin pak, bukannya hari ini jadwal pesiar bapak ya?”
tanyaku. “Saya cuma ngecek keadaan doang sih, takutnya kamu gk becus jadi ajudan,
hahaha” ucap pak Bardi sambil tertawa. “ngomong ngomong, saya ada perasaan gak enak
nih pak” ucapku. “Apaan emangnya?” tanya beliau terlihat penasaran. “Dari tadi pagi
saya ngerasa ada yang ngintai rumah pak Yani secara diam diam.” ucapku. “Alah, paling
cuma perasaan kamu aja kali.” ucapnya. “Nggak kok, saya kan dulu pernah jadi intel, jadi
saya tau kalo mereka lagi ngintai rumah pak Yani” ujarku. “Ya paling cuma orang iseng
aja, biasalah, Jenderal.” ucap mayor soebardi yang kelihatan meremehkan situasi tersebut.
“yaudah deh, kayaknya emang saya yang kebanyakan berburuk sangka” ucap ku.
“Yaudah, saya pergi dulu ya” ujar mayor soebardi.”Yaudah pak, hati hati di jalan” ujarku.

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


Menjelang malam, aku membantu pak Yani dengan pekerjaannya. Menyusun naskah dan
teks yang dipersiapkan beliau untuk tanggal 5 oktober mendatang. Saya benar benar tidak
fokus saat menyusun naskah dan teks itu karena masih teringat orang-orang yang
memantau rumah pak Yani. Ketidakfokusan ku itu membuat pak Yani sedikit kesal
karena biasanya performa ku jauh lebih baik ketimbang saat ini. “Gimana sih kamu ini,
salah ketik mulu, waktu kita kebuang sia-sia nih” kata pak Yani. “Siap salah pak!”
jawabku karena tidak punya alasan untuk membantah beliau. “Yaudah deh, yang penting
selesai” kata pak Yani.

Pada malam hari, sekitar pukul 8 malam. Aku sedang berbaring di kamar ajudan
(kamarku), Selagi menunggu tukang nasi goreng keliling lewat. Aku pun beranjak dari
tempat tidurku ketika mendengar “tok tok tok” dari luar, seperti suara identik tukang nasi
goreng keliling. Aku pun menyiapkan uangku dan keluar untuk membeli nasi goreng.

“Pak beli pak, biasa, cabenya tambahin, sama kecapnya dikit aja” ujarku yang sudah
menjadi pelanggan setia penjual nasi goreng itu. “Oke mas, meluncur” ujar penjual nasi
goreng. Nasi goreng pun dimasak dan aku menunggu nasi goreng jadi. Selagi menunggu,
aku berbincang bincang dengan tukang nasi goreng. Ketika nasi goreng sudah jadi, aku
menyantap nasi goreng dengan lahap dan menghabiskan nasi gorengnya. Setelah selesai
makan, aku pun membayar makananku dan kembali kedalam.

Sekitar pukul sebelas malam, aku mendengar ada bunyi telepon rumah berdering. Aku
pun segera bergegas menuju telepon rumah bersama anak- anak pak Yani. “halo, bapak
ada dirumah gk?” tanya penelpon, “ada tapi sedang tidur, jangan ganggu ya” ujar salah
satu anak pak Yani. Aku sudah bisa langsung menebak apa yang terjadi. Akupun
langsung menelpon istri pak yani untuk ke Mabesad secepatnya untuk keselamatan
beliau. Kemudian aku menyuruh anak pak Yani untuk membangunkan beliau secepatnya.
Mereka menurut dan langsung membangunkan pak Yani. “ada apa kau bangunin saya
tengah malam buta kayak gini?” tanya pak Yani dengan nada agak kesal. “Izin ndan, saya

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


menduga akan adanya kejadian yang tidak diinginkan terjadi malam ini, jadi sebaiknya
kita ke mabesad untuk kepentingan keamanan.” ujarku”. “Kenapa kamu sangat yakin
dengan dugaanmu?” tanya beliau. “dari tadi pagi ada banyak orang yang mantau rumah
ndan, belum lagi barusan ada telepon dari suara yang tidak dikenal menelpon dan
menanyakan keberadaan bapak, agak aneh kan pak?” ujarku meyakinkan pak Yani.
“Yasudah deh, awas aj kalo kalo ngelindur atau bohong!” ancam pak Yani. Kita pun
bergegas menuju Mabesad dan pak yani menyuruh Kolonel Sarwo Edhie Wibowo beserta
RPKAD untuk mengawal beliau di Mabesad. Di Mabesad, sudah ada bu Yayu (istri pak
Yani) yang sudah menunggu. Pak yani pun tertidur pulas di ruang kerja beliau beserta
keluarganya, sementara aku, pak Sarwo Edhie, dan para RPKAD sudah berjaga dimana
(depan ruang kerja, gerbang masuk, dan seluruh sudut yang Mabesad)

Paginya, tanggal 1 Oktober 1965, pak Yani terbangun karena radio dari RRI yang dibajak
cakrabirawa yang membuatnya langsung darah tinggi. RPKAD pun diperintahkan pak
Yani untuk langsung merebut RRI. Kemudian telepon dari Mayjen Soeharto berdering di
telepon ruang kerja beliau. “Halo Harto, ada apa kau nelpon” tanya pak Yani. “halo pak
Yani, syukurlah anda selamat” ujar pak Harto. “Hah? Selamat? Maksudnya apa Har?”
tanya pak Yani kebingungan. “Tadi malam, berdasarkan kesaksian pembantu anda, ada
pasukan Cakra yang berusaha menculik anda, untungnya anda tidak ada di rumah” ujar
pak Harto. “Oh gitu, alhamdulillah berarti, yaudah, terimakasih atas informasinya ya”
ujar pak Yani. “yaudah pak, selamat pagi, maaf mengganggu waktunya”. setelah itu pak
Yani mandi berpakaian. Diikuti oleh keluarganya. Selagi menunggu kabar dari RPKAD
di bawah pimpinan Kolonel Sarwo edhie Wibowo yang sedang berusaha merebut kembali
RRI. Sedangkan aku sedang mengobrol dengan para provos. Ketika sedang asik
mengobrol, aku bertemu dengan teman dekatku yang mengawal Mayjen M.T Haryono di
acara Munastek, Letda Boby Putra. “Bob, gimana kemarin Munastek? Lancar ga?”
tanyaku. “Lancar darimana bang, acaranya ditunda sampe setengah lima pagi” jawab
Boby sambil mengantuk dan kesal. “Hah? Ditunda sampe setengah lima? Gila ya lo?
Masa ditunda sampe 6 jam-an sih?” tanyaku keheranan. “Iya, soalnya kemarin cuaca
sangat buruk, jadi ditunda sangat lama agar memenuhi kapasitas minimal acara.” ujar
Boby. “Oh, gitu, ngomong-ngomong pak Haryono baik baik aja kan?” tanyaku. “Iya, dia
sangat mengantuk sehingga beliau menyewa hotel untuk dirinya beristirahat.” ujar Boby.
PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023
“oh, yaudah deh kalau begitu mending kau istirahat sana!” ujarku. “siap bang!” ujar Boby
secara spontan.

Siang harinya, pak Harto dan pak Nasution datang ke Mabesad untuk membahas rencana
menumpas pemberontakan dari kaum Komunis. Mereka pun memulai obrolan panas itu.
Tiga orang tertinggi di Angkatan Darat bersatu untuk menumpas komunis. Mereka
bertiga menduga ada campur tangan bung Karno dalam peristiwa kali ini, dikarenakan
cakrabirawa adalah pasukan khusus untuk presiden, jadi tidak mungkin beliau tidak tahu
apa-apa soal tragedi G30S/PKI yang dimana para petinggi Cakrabirawa terlibat semua
dalam tragedi ini. Tetapi ini hanya asumsi dari mereka, karena ada banyak faktor lainnya
yang perlu dipertimbangkan sebelum menyimpulkan pelaku yang terlibat. Mereka
berdiskusi tentang itu sepanjang hari, dan tidak menemukan satupun titik terang soal
tragedi ini.

Setelah berencana sangat lama, pak Yani sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat
(sekarang lebih dikenal dengan sebutan “kepala staf angkatan darat”) memerintahkan
seluruh jajaran pangdam dari Aceh hingga Papua untuk memulai operasi penumpasan
pemberontak komunis. Keesokan harinya pak Yani dibuat naik darah lagi dikarenakan
koran harian rakyat yang terang terangan mendukung PKI dalam gerakan G30S/PKI.
Tentu saja selain pak Yani, seluruh jajaran militer angkatan darat juga ikut geram dengan
ulah PKI dan paham komunis lainnya. Pak Yani hanya bisa geram saja karena jika para
komunis tau lokasi pak yani, mereka akan menggunakan seribu satu cara untuk
menangkapnya. Dan pak Yani tidak sebodoh itu untuk menunjukan dirinya.

Siangnya, aku membelikan pak Yani dan keluarganya makanan dari luar karena pak Yani
masih waspada dengan keberadaan PKI yang mungkin akan membahayakan beliau
sekeluarganya. Kemudian akupun balik ke provos untuk beristirahat. Lalu, akupun
tertidur pulas setelah terjaga semalaman. Selagi aku tidur, provos lain yang ambil alih
penjagaan.

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


Aku terbangun di sore hari dengan mimpi yang tidak enak. Mimpi itu adalah pak Yani
yang berhasil diculik pada G30S/PKI. Untungnya itu hanya “mimpi”. karena aku akan
menyalahkan diriku sendiri jika pak yani berhasil diculik dan dibunuh.

Setelah merenung sejenak, aku kembali terjaga di malam selasa, aku kembali terjaga demi
mengamankan pimpinan tertinggi angkatan darat, alias pak Yani. Sebenarnya aku masih
mengantuk, tetapi tidak apa apa. Demi negara, apapun kulakukan. Termasuk mati

Ketika sedang mengobrol dengan provos lain, ada pernyataan yang tiba tiba muncul di
benakku. “eh, ngomong-ngomong, besok aku izin gk jaga pagi sampai siang ya, ngantuk
berat aku.”. “oke bang, santai aja” ujar si Boby. Akupun terjaga sampai sekitar pukul
tujuh pagi. Setelah itu, aku pun tertidur dengan pulas seharian, selagi aku tertidur, para
prajurit berhasil menemukan tempat korban G30S/PKI dikubur hidup- hidup. Akupun
terkejut saat tau lokasi ditemukannya berada di tempat yang tidak diduga sama sekali

Lokasi ditemukannya jasad para korban adalah di lubang buaya. Dan betapa terkejutnya
aku ketika tahu kalau salah satu korbannya adalah teman dekatku, lettu Pierre Tendean.
Aku sangat terkejut. Karena dia adalah perwira yang dikenal baik dan patuh.

Kemudian dua hari setelah itu, tepatnya 5 oktober, diselenggarakan pemakaman bagi 4
jenderal dan 1 perwira yang menjadi korban keganasan PKI. Aku mengawal pak Yani
untuk mengamankannya. Saat itu, pak Nasution membacakan pidato yang sangat
menyentuh hati. Setelah itu mereka dimakamkan di taman makam Pahlawan Nasional.

Aku merasa sangat kehilangan karena Pierre adalah teman yang sangat setia kawan dan
ramah tamah. Dia juga sudah memiliki tunangan yang tidak kalah indah sifatnya. Tapi
bila takdir berkata lain. Apa boleh buat?

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


Setelah itu, operasi penumpasan kaum komunis di Indonesia diadakan secara Besar
besaran.
Pak Yani dan anggota tni AD lain pun mulai menangkap dan membunuh tokoh penting
maupun hanya prajurit yang terindikasi PKI. Itu tentunya tidak mudah.
Tanpa bantuan dari yang lain, itu tidak akan mungkin

Aku pun ikut berpartisipasi dalam menumpas PKI sebagai anggota RPKAD. Bersama
Letda Sintong Panjaitan dan dibawah kepemimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo.
RPKAD menjadi pasukan yang sangat ditakuti oleh para pemberontak, termasuk PKI.

Akhirnya, pada 22 November 1965. D.N Aidit berhasil ditangkap di Solo, tepatnya di
kecamatan Sambeng. Kemudian dieksekusi pada 23 November 1965.

pak Yani yang memalsukan kematiannya hidup sehari hari dengan nama samaran “Raden
Mas Seno” hidup berdampingan dengan rakyat biasa lainnya sebagai rakyat biasa juga,
terlepas dari pangkat dan posisinya sebagai “Ahmad Yani”, dia sekarang hidup dengan
nama dan identitas barunya

c) Unggahlah karya Kalian pada blog masing-masing. Dan mintalah teman Kalian untuk membacanya
kemudian saling menanggapi !
Aktivitas pembelajaran selesai sampai di sini. Untuk pertemuan berikutnya Kalian akan
melakukan aktivitas Ulangan Harian 2, materi teks cerita sejarah. Jangan lupa untuk selalu
mengucapkan syukur atas kemudahan dan kelnacaran yang sudah Kalian peroleh selama melakukan
pembelajaran ini.
Paraf Guru Nilai

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


Upaya Penumpasan PKI terutama pelaku G30S/PKI

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


Di kediaman Letjen Ahmad Yani pada hari Jumat tanggal 29 September 1965, pagi tiba dengan
sinar matahari yang terik, menyapa dengan hangatnya, dan udara sejuk menggelayut, begitu
indahnya. Pagi itu aku bangun sekitar pukul lima untuk mempersiapkan pakaian dan mengantarkan
Letjen Ahmad Yani, serta mempersiapkan diriku sendiri untuk pergi ke kantor (Mabesad). Namaku
adalah lettu Maulana Siregar, ajudan rumah sekaligus ajudan kantor dari Letjen Ahmad Yani, aku
berasal dari pasukan RPKAD. Saat beliau sedang bersantai setelah berpakaian, beliau bertanya
kepadaku “Maul, besok kamu ada kegiatan atau tidak? Jika tidak, bisakah kamu menunda pesiar
(cuti) mu? Dikarenakan ajudan saya yang besok seharusnya berjaga besok dipanggil Mayjen
Haryono untuk mengawalnya saat acara Munastek” “Baik ndan, laksanakan” jawabku secara
spontan. Walaupun merasa keberatan, suara hati tak ingin memalingkan, ketika tugas ini menjadi
panggilan dari seorang jenderal yang dikenal sangat tegas. Ketika beliau sudah siap, aku pun sudah
siap memanaskan mobil beliau, kemudian beliau berpamitan kepada keluarga

Ketika pulang kembali ke rumah beliau, raut muka yang sangat bahagia terlihat nampak di muka
keluarga beliau. Ketika masuk ke rumah, beliau bertanya kepada anak beliau “le, ibu nengdi?”
(dalam bahasa Indonesia berarti “ibu dimana”). anak beliau yang bernama Amelia menjawab “ibu
neng pawon, pak” (dalam bahasa indonesia berarti “ibu lagi di dapur, pak”). Setelah mengetahui bu
Yayu (istri beliau), meluai langsung menghampiri istri beliau. “dor!!” sambut pak yani yang ingin
membuat terkejut istri beliau. “wah!!, bapak iki, nggolek goro goro ae” (dalam bahasa Indonesia
berarti “bapak ini, nyari perkara aja”) sahut istrinya yang masih terkejut. “Serius tenan bu, masak
opo sampean” (dalam bahasa Indonesia berarti “serius banget bu, masak apa emangnya ibu?”) tanya
Pak yani. “nggoreng iwak pitek pak, enggo bengi lawohe iwak pitek goreng karo lalapan yo?
Senengane sampean” (dalam bahasa Indonesia berarti “lagi goreng ayam pak, nanti malam makan
lauk ayam goreng sama lalapan ya? Kesukaanmu”) jawab istrinya. “Wah, ngerti ae senengane
bojone” kata Pak Yani. “Yo mesti lah pak, sak iki sampean mending leren sek, mari muleh kerjo
soalle” (dalam bahasa Indonesia berarti “tentu saja lah pak, sekarang bapak mending istirahat dulu,
baru pulang kerja kan soalnya?”) jawab istrinya. Pak Yani mengangguk dan pergi ke kamarnya,
sedangkan aku sedang bercanda ria dengan anak beliau, sedikit menggodanya.

Malam pun tiba, aku yang biasanya membeli nasi goreng/sate keliling untuk makan malam, diajak
PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023
pak Yani untuk makan malam bersama keluarga beliau. “hey, Maul, kau mau makan malam bareng
keluarga saya tidak?” tanya pak Yani. “Wah pak, beneran?siap! bila bapak sekeluarga tidak
keberatan?” tanyaku ragu ragu untuk memberi jawaban. “Tentu tidak lah, kan saya yang ngajak”
saut beliau. “siap pak laksanakan” jawabku. Aku pun menerima ajakan beliau dan makan malam
bersama keluarga beliau. Setelah itupun aku pergi ke kamarku untuk tidur malam

Sebelum tidur, aku duduk di kasurku untuk bersantai sejenak, sambil memikirkan apa saja yang
ingin ku lakukan di hari esok, tak terasa, waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Aku pun
melanjutkan kegiatan untuk duduk bersantai. Aku berpikir besok akan bersantai saja dirumah selagi
cuti ku ditunda. Aku pun tertidur pulas malam itu.

Keesokannya pada tanggal 30 september pun aku terbangun sekitar pukul delapan dikarenakan pada
hari sabtu pak Yani libur, jadi aku pun tidak harus bangun pagi. Ketika itu aku berjalan keluar untuk
membersihkan mobil Pak Yani karena aku ada inisiatif untuk melakukannya. Ketika sedang
membersihkan mobil beliau, terdapat sedikit percakapan antara aku dengan pak Yani. “Tumben
kamu bangun jam segini pas hari sabtu, Maul. Biasanya bablas sampe jam sebelas-an, hahaha” ucap
beliau sambil tertawa “siap, lagi tidak ada kegiatan ndan” jawabku. “Yaudah deh, lanjut kegiatan
mu sana, jangan setengah-setengah” ucap pak Yani “siap, saksanakan!” jawabku secara spontan.
Ketika sedang membersihkan mobil pak Yani, aku menyadari sedang ada beberapa orang yang
sedang memantau rumah beliau secara diam-diam. Aku pura pura tidak memperhatikan mereka dan
lanjut membersihkan mobil pak Yani. Setelah membersihkan mobil beliau, saya kembali ke kamar
saya untuk beristirahat sejenak. Selagi beristirahat, aku masih memikirkan tentang siapa orang
orang yang memantau rumah pak Yani barusan. Aku sudah mempunyai firasat tidak enak dari saat
itu. Karena gerak gerik mereka itu sangat mencurigakan dan tidak terlihat seperti orang yang hanya
lewat saja. Gerak gerik mereka terlihat seperti intel, aku tahu karena aku pernah menjadi intel di
kodim tulang bawang, dan seperti itulah aku memantau target yang diperintahkan oleh dandim
tulang bawang.

Setelah beristirahat sejenak, saya diperintahkan oleh pak Yani untuk menemani istri beliau pergi
belanja. Saya pun menurut dan mengantar istri beliau ke pasar, di pasar, tidak banyak yang terjadi,
PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023
di perjalanan pulang, saya melihat beberapa orang sekali lagi terlihat seperti memantau rumah pak
Yani. Saya mulai curiga dengan mereka, tetapi aku hanya menghiraukan mereka saja. Kita pun tiba
sekitar pukul satu siang karena terjadi sedikit kendala dijalan. Ketika tiba, aku langsung membantu
istri pak Yani mengangkat barang belanjaan. Setelah itu, aku pergi ke kamarku untuk menunaikan
ibadah sholat dzuhur, setelah itu aku pun beristirahat selama beberapa jam.

Sorenya, aku pun minta izin kepada pak yani untuk keluar dan lari mengelilingi komplek. Kali ini
tidak ada yang memantau rumah pak Yani lagi. Aku pun merasa sedikit lega dan melanjutkan lari
sore ku. Setelah itu aku kembali ke kediaman pak Yani. Kemudian aku bertemu dengan ajudan pak
Yani yang lain yang bernama Mayor Soebardi, kita pun berbincang sejenak dengan beliau. “izin
pak, bukannya hari ini jadwal pesiar bapak ya?” tanyaku. “Saya cuma ngecek keadaan doang sih,
takutnya kamu gk becus jadi ajudan, hahaha” ucap pak Bardi sambil tertawa. “ngomong ngomong,
saya ada perasaan gak enak nih pak” ucapku. “Apaan emangnya?” tanya beliau terlihat penasaran.
“Dari tadi pagi saya ngerasa ada yang ngintai rumah pak Yani secara diam diam.” ucapku. “Alah,
paling cuma perasaan kamu aja kali.” ucapnya. “Nggak kok, saya kan dulu pernah jadi intel, jadi
saya tau kalo mereka lagi ngintai rumah pak Yani” ujarku. “Ya paling cuma orang iseng aja,
biasalah, Jenderal.” ucap mayor soebardi yang kelihatan meremehkan situasi tersebut. “yaudah deh,
kayaknya emang saya yang kebanyakan berburuk sangka” ucap ku. “Yaudah, saya pergi dulu ya”
ujar mayor soebardi.”Yaudah pak, hati hati di jalan” ujarku.

Menjelang malam, aku membantu pak Yani dengan pekerjaannya. Menyusun naskah dan teks yang
dipersiapkan beliau untuk tanggal 5 oktober mendatang. Saya benar benar tidak fokus saat
menyusun naskah dan teks itu karena masih teringat orang-orang yang memantau rumah pak Yani.
Ketidakfokusan ku itu membuat pak Yani sedikit kesal karena biasanya performa ku jauh lebih baik
ketimbang saat ini. “Gimana sih kamu ini, salah ketik mulu, waktu kita kebuang sia-sia nih” kata
pak Yani. “Siap salah pak!” jawabku karena tidak punya alasan untuk membantah beliau. “Yaudah
deh, yang penting selesai” kata pak Yani.

Pada malam hari, sekitar pukul 8 malam. Aku sedang berbaring di kamar ajudan (kamarku), Selagi
menunggu tukang nasi goreng keliling lewat. Aku pun beranjak dari tempat tidurku ketika
PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023
mendengar “tok tok tok” dari luar, seperti suara identik tukang nasi goreng keliling. Aku pun
menyiapkan uangku dan keluar untuk membeli nasi goreng.

“Pak beli pak, biasa, cabenya tambahin, sama kecapnya dikit aja” ujarku yang sudah menjadi
pelanggan setia penjual nasi goreng itu. “Oke mas, meluncur” ujar penjual nasi goreng. Nasi goreng
pun dimasak dan aku menunggu nasi goreng jadi. Selagi menunggu, aku berbincang bincang dengan
tukang nasi goreng. Ketika nasi goreng sudah jadi, aku menyantap nasi goreng dengan lahap dan
menghabiskan nasi gorengnya. Setelah selesai makan, aku pun membayar makananku dan kembali
kedalam.

Sekitar pukul sebelas malam, aku mendengar ada bunyi telepon rumah berdering. Aku pun segera
bergegas menuju telepon rumah bersama anak- anak pak Yani. “halo, bapak ada dirumah gk?” tanya
penelpon, “ada tapi sedang tidur, jangan ganggu ya” ujar salah satu anak pak Yani. Aku sudah bisa
langsung menebak apa yang terjadi. Akupun langsung menelpon istri pak yani untuk ke Mabesad
secepatnya untuk keselamatan beliau. Kemudian aku menyuruh anak pak Yani untuk
membangunkan beliau secepatnya. Mereka menurut dan langsung membangunkan pak Yani. “ada
apa kau bangunin saya tengah malam buta kayak gini?” tanya pak Yani dengan nada agak kesal.
“Izin ndan, saya menduga akan adanya kejadian yang tidak diinginkan terjadi malam ini, jadi
sebaiknya kita ke mabesad untuk kepentingan keamanan.” ujarku”. “Kenapa kamu sangat yakin
dengan dugaanmu?” tanya beliau. “dari tadi pagi ada banyak orang yang mantau rumah ndan, belum
lagi barusan ada telepon dari suara yang tidak dikenal menelpon dan menanyakan keberadaan
bapak, agak aneh kan pak?” ujarku meyakinkan pak Yani. “Yasudah deh, awas aj kalo kalo
ngelindur atau bohong!” ancam pak Yani. Kita pun bergegas menuju Mabesad dan pak yani
menyuruh Kolonel Sarwo Edhie Wibowo beserta RPKAD untuk mengawal beliau di Mabesad. Di
Mabesad, sudah ada bu Yayu (istri pak Yani) yang sudah menunggu. Pak yani pun tertidur pulas di
ruang kerja beliau beserta keluarganya, sementara aku, pak Sarwo Edhie, dan para RPKAD sudah
berjaga dimana (depan ruang kerja, gerbang masuk, dan seluruh sudut yang Mabesad)

Paginya, tanggal 1 Oktober 1965, pak Yani terbangun karena radio dari RRI yang dibajak
cakrabirawa yang membuatnya langsung darah tinggi. RPKAD pun diperintahkan pak Yani untuk
PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023
langsung merebut RRI. Kemudian telepon dari Mayjen Soeharto berdering di telepon ruang kerja
beliau. “Halo Harto, ada apa kau nelpon” tanya pak Yani. “halo pak Yani, syukurlah anda selamat”
ujar pak Harto. “Hah? Selamat? Maksudnya apa Har?” tanya pak Yani kebingungan. “Tadi malam,
berdasarkan kesaksian pembantu anda, ada pasukan Cakra yang berusaha menculik anda,
untungnya anda tidak ada di rumah” ujar pak Harto. “Oh gitu, alhamdulillah berarti, yaudah,
terimakasih atas informasinya ya” ujar pak Yani. “yaudah pak, selamat pagi, maaf mengganggu
waktunya”. setelah itu pak Yani mandi berpakaian. Diikuti oleh keluarganya. Selagi menunggu
kabar dari RPKAD di bawah pimpinan Kolonel Sarwo edhie Wibowo yang sedang berusaha
merebut kembali RRI. Sedangkan aku sedang mengobrol dengan para provos. Ketika sedang asik
mengobrol, aku bertemu dengan teman dekatku yang mengawal Mayjen M.T Haryono di acara
Munastek, Letda Boby Putra. “Bob, gimana kemarin Munastek? Lancar ga?” tanyaku. “Lancar
darimana bang, acaranya ditunda sampe setengah lima pagi” jawab Boby sambil mengantuk dan
kesal. “Hah? Ditunda sampe setengah lima? Gila ya lo? Masa ditunda sampe 6 jam-an sih?” tanyaku
keheranan. “Iya, soalnya kemarin cuaca sangat buruk, jadi ditunda sangat lama agar memenuhi
kapasitas minimal acara.” ujar Boby. “Oh, gitu, ngomong-ngomong pak Haryono baik baik aja
kan?” tanyaku. “Iya, dia sangat mengantuk sehingga beliau menyewa hotel untuk dirinya
beristirahat.” ujar Boby. “oh, yaudah deh kalau begitu mending kau istirahat sana!” ujarku. “siap
bang!” ujar Boby secara spontan.

Siang harinya, pak Harto dan pak Nasution datang ke Mabesad untuk membahas rencana menumpas
pemberontakan dari kaum Komunis. Mereka pun memulai obrolan panas itu. Tiga orang tertinggi di
Angkatan Darat bersatu untuk menumpas komunis. Pak harto punya ide untuk memalsukan
kematian dari Pak Yani agar PKI mengira pak Yani sudah tiada dan tidak meneror pak Yani dan
keluarganya. Mereka bertiga menduga ada campur tangan bung Karno dalam peristiwa kali ini,
dikarenakan cakrabirawa adalah pasukan khusus untuk presiden, jadi tidak mungkin beliau tidak
tahu apa-apa soal tragedi G30S/PKI yang dimana para petinggi Cakrabirawa terlibat semua dalam
tragedi ini. Tetapi ini hanya asumsi dari mereka, karena ada banyak faktor lainnya yang perlu
dipertimbangkan sebelum menyimpulkan pelaku yang terlibat. Mereka berdiskusi tentang itu
sepanjang hari, dan tidak menemukan satupun titik terang soal tragedi ini.

Setelah berencana sangat lama, pak Harto sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat (sekarang
PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023
lebih dikenal dengan sebutan “kepala staf angkatan darat”) memerintahkan seluruh jajaran pangdam
dari Aceh hingga Papua untuk memulai operasi penumpasan pemberontak komunis. Keesokan
harinya pak Yani dibuat naik darah lagi dikarenakan koran harian rakyat yang terang terangan
mendukung PKI dalam gerakan G30S/PKI. Tentu saja selain pak Yani, seluruh jajaran militer
angkatan darat juga ikut geram dengan ulah PKI dan paham komunis lainnya. Pak Yani hanya bisa
geram saja karena jika para komunis tau lokasi pak yani, mereka akan menggunakan seribu satu
cara untuk menangkapnya. Dan pak Yani tidak sebodoh itu untuk menunjukan dirinya.

Siangnya, aku membelikan pak Yani dan keluarganya makanan dari luar karena pak Yani masih
waspada dengan keberadaan PKI yang mungkin akan membahayakan beliau sekeluarganya.
Kemudian akupun balik ke provos untuk beristirahat. Lalu, akupun tertidur pulas setelah terjaga
semalaman. Selagi aku tidur, provos lain yang ambil alih penjagaan.

Aku terbangun di sore hari dengan mimpi yang tidak enak. Mimpi itu adalah pak Yani yang berhasil
diculik pada G30S/PKI. Untungnya itu hanya “mimpi”. karena aku akan menyalahkan diriku sendiri
jika pak yani berhasil diculik dan dibunuh.

Setelah merenung sejenak, aku kembali terjaga di malam selasa, aku kembali terjaga demi
mengamankan pimpinan tertinggi angkatan darat, alias pak Yani. Sebenarnya aku masih
mengantuk, tetapi tidak apa apa. Demi negara, apapun kulakukan. Termasuk mati

Ketika sedang mengobrol dengan provos lain, ada pernyataan yang tiba tiba muncul di benakku.
“eh, ngomong-ngomong, besok aku izin gk jaga pagi sampai siang ya, ngantuk berat aku.”. “oke
bang, santai aja” ujar si Boby. Akupun terjaga sampai sekitar pukul tujuh pagi. Setelah itu, aku pun
tertidur dengan pulas seharian, selagi aku tertidur, para prajurit berhasil menemukan tempat korban
G30S/PKI dikubur hidup- hidup. Akupun terkejut saat tau lokasi ditemukannya berada di tempat
yang tidak diduga sama sekali

Lokasi ditemukannya jasad para korban adalah di lubang buaya. Dan betapa terkejutnya aku ketika

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


tahu kalau salah satu korbannya adalah teman dekatku, lettu Pierre Tendean. Aku sangat terkejut.
Karena dia adalah perwira yang dikenal baik dan patuh.

Kemudian dua hari setelah itu, tepatnya 5 oktober, diselenggarakan pemakaman bagi 4 jenderal dan
1 perwira yang menjadi korban keganasan PKI. Aku mengawal pak Yani untuk mengamankannya.
Saat itu, pak Nasution membacakan pidato yang sangat menyentuh hati. Setelah itu mereka
dimakamkan di taman makam Pahlawan Nasional.

Aku merasa sangat kehilangan karena Pierre adalah teman yang sangat setia kawan dan ramah
tamah. Dia juga sudah memiliki tunangan yang tidak kalah indah sifatnya. Tapi bila takdir berkata
lain. Apa boleh buat?

Setelah itu, operasi penumpasan kaum komunis di Indonesia diadakan secara Besar besaran.
Anggota tni AD lain pun mulai menangkap dan membunuh tokoh penting maupun hanya prajurit
yang terindikasi PKI. Itu tentunya tidak mudah.
Tanpa bantuan dari yang lain, itu tidak akan mungkin

Aku pun ikut berpartisipasi dalam menumpas PKI sebagai anggota RPKAD. Bersama Letda Sintong
Panjaitan dan dibawah kepemimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo. RPKAD menjadi pasukan
yang sangat ditakuti oleh para pemberontak, termasuk PKI.
Akhirnya, pada 22 November 1965. D.N Aidit berhasil ditangkap di Solo, tepatnya di kecamatan
Sambeng. Kemudian dieksekusi pada 23 November 1965.

pak Yani yang memalsukan kematiannya hidup sehari hari dengan nama samaran “Raden Mas
Seno” hidup berdampingan dengan rakyat biasa lainnya sebagai rakyat biasa juga, terlepas dari
pangkat dan posisinya sebagai “Ahmad Yani”, dia sekarang hidup dengan nama dan identitas
barunya

PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023


PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023
PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023
PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, YSI, 2023
PBA 2, Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi, Yuyun Sri Idaningsih 2021

Anda mungkin juga menyukai