Anda di halaman 1dari 3

IV.

PEMELIHARAAN TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)

Pemeliharaan tanaman secara rutin dan terencana merupakan faktor utama


dalam pengelolaan tanaman. Dengan pemeliharaan yang optimal diharapakan dapat
menekan biaya yang akan datang, diperoleh pertumbuhan tanaman yang sehat
sehingga diperoleh produksi maksimal sesuai potensi tanaman tersebut.

4.1. Sensus Pokok. Kerapatan tanam yang standar dengan pohon yang sehat harus
dicapai pada umur 12 bulan setelah tanam.Sensus pada TBM 1 menjadi prioritas
utama.

4.1.1. Sensus dan Penyisipan.

Sensus bertujuan untuk mengetahui tanaman mati, titik kosong, pohon yang
terserang berat oleh hama dan tanaman abnormal. Sensus tanaman dilakukan pada
umur 2, 6 dan 10 bulan setelah tanam.

4.1.2. Sensus Tanaman Non Produktif.

Sensus tanaman non produktif atau produksi rendah (low yielding) dilakukan
4 kali :

a) Sensus pertama pada umur 14 bulan. Pohon yang berbunga betina ≤ 4 diberi
tanda dot pada pelepah ke 3 dengan cat warna putih.
b) Sensus kedua pada umur 17 bulan Pohon hasil sensus pertama dilihat
kembali dan bila bunga betina ≤ 3 diberi tanda dot sehingga tanda dot
menjadi dua.

c) Sensus ketiga umur 20 bulan. Pohon hasil sensus kedua dilihat kembali
apabila bunga betina ≤ 3 diberi tanda dot lagi sehingga ada tiga tanda dot.

d) Sensus keempat pada umur 23 bulan. Pohon hasil sensus ketigat dilihat
kembali apabila bunga betina ≤ 3 diberi tanda dot lagi sehingga ada 4 tanda
dot.Pohon-pohon hasil sensus keempat dengan tanda dot 4 dianggap tidak
produktif Pembongkaran dan dilakukan penyisipan kembali.

10. 2. Pengukuran Pertumbuhan Tanaman.


Parameter untuk mengetahui tingkat pertumbuhan tanaman dapat dilihat dari
tinggi pokok, diameter batang dan panjang pelepah.Untuk mengethui pertumbuhan
tanaman menggunakan pengukuran panjang pelepah.Tabel. Standar pengukuran
panjang pelepah Umur Pelepah yg diukur Panjang pelepah (Bln setelah tanam) Bibit
lokal (cm) Bibit Dami (Cm) 6 3 130 – 140 150 – 160 12 3 dan 9 160 – 180 180 – 220
18 3 dan 9 220 – 240 240 – 270 24 9 dan 17 270 – 290 290 – 320 Panjang pelepah
diukur dari posisi rundimeter ( titik A) keujung pelepah titk b.

11. Gambar Pengukuran pelepah Titik B Titik AGambar posisi pelepah dalam tajuk

12. Pemeliharaan Piringan,Jalan Rintis dan Gawangan. Tujuan pembuatan dan


pemeliharaan piringan dan jalan rintis serta perawatan gawangan adalah :

a. Mempermudah pekerja untuk melakukan pemupukan dan kontrol lapangan.

b. Mengurangi kompetisi gulma terhadap tanaman dalam penyerapan unsur hara,air


dan sinar matahari.

3.1 Piringan dan Jalan Rintis.

Standar pembuatan, pemeliharaan piringan dan jalan rintis :

a. Pembuatan jalan rintis dilakukan pada umur 1 – 12 bulan dengan ratio 1 : 8 dan
pada tanaman umur > 12 bulan dibuat jalan rintis dengan perbandingan 1 : 2 lebar 2
m.

b. Piringan bebas dari gulma sampai radius 30 cm diluar tajuk daun atau maksimal
180 cm dari pohon.

c. Perawatan piringan , jalan rintis dan pasar kontrol dilakukan secara bersamaan
dan untuk tanaman < 12 bulan dilakukan secara manual kecuali ada pertimbangan
lain.

d. Perawatan secara kimiawi tidak dibenarkan manggunakan racun glifosat.

3.2. Gawangan.
Gawangan harus bebas dari anak kayu dan gulma kelas C, gulma berguna
harus Dipertahankan untuk menjaga keseimbangan musuh alami. Gulma diharapkan
(A), gulma inang APH (I), Gulma yang dibolehkan (B) dan gulma beracun (C) Nama
Botani Nama Umum Kategori Axonopus compresus Rumput paitan A Erecthites
valerianifolia Sintrong A/I Euphorbia heterophylla Patikmas A/I Diplazium asperum
Pakis sayur A/I Nephrolepis bisserata Pakis merambat A/I Borreria latifolia
Kentangan B Crotolaria spp Orok-orok B Paspalum conjugatum Rumput kerbau B
Ageratum conyzoides Babadotan/Wedusan B Melastoma malabathricum Senduduk
C Dicranopteris linearis Pakis kawat C Mikania micrantha Mikania C Imperata
cylindrica Lalang C Stenochlaena palustris Pakis kresek C

13. 4. Titi Panen.

Titi panen dibuat setiap jalan rintis yang melewati parit maupunsaluran air
yang berada ditengah blok agar dapat dilalui tanpa hambatan. - TBM I dipasang titi
panen pada rintis dengan ratio 1 : 8 - TBM II dipasang titi panen pada rintis dengan
ratio 1 : 2 Titi panen dapat dibuat dari kayu maupun beton, pada TBM 3 penggantian
titi panen kayu dengan titi panen beton sudah dimulai dan selesai pada TM 2. Lebar
titi panen 20 cm panjang tergantung lebar parit dan haru dapat dilalui angkong.

Anda mungkin juga menyukai