Anda di halaman 1dari 8

KISI KISI UTS GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA :

1. GENERALISASI DAN KLASIFIKASI WILAYAH

2. JENIS JENIS REGION

3. LETAK ASTRONOMIS INDONESIA BESERTA PENGARUH NYA TERHADAP INDONESIA

4. LETAK GEOLOGIS INDONESIA BESERTA DAMPAK BAGI INDONESIA

5. BATAS NEGARA INDONESIA DAN BATAS LAUT INDONESIA

6. RELIEF PULAU SUMATERA, DAN KALIMANTAN

7. RELIEF PULAU JAWA, BALI, DAN NUSANTARA

8. RELIEF PULAU MALUKU DAN PAPUA

9. REGION IKLIM

10. REGION FLORA DAN FAUNA

11. REGION BUDAYA

12. MENGHAPAL PROVINSI DAN IBUKOTA DI INDONESIA

A. Klasifikasi wilayah berdasarkan kategori terbagi menjadi lima


1. Single Topic Region (wilayah bertopik tunggal) adalah wilayah yang eksisitensinya hanya
didasarkan pada satu macam topik atau kriteria saja.
2. Combined Topic Region (wilayah bertopik gabungan) adalah Wilayah yang eksistensinya
diadasarkan pada gabungan berbagai kriteria tetapi masih dalam satu topic.
3. Multiple Topic Region (wilayah bertopik banyak) adalah wilayah yang eksisitesinya
mendasarkan pada beberapa topik yang berbeda satu sama lain.
4. Total Region (wilayah total) adalah delimitasi wilayah menggunakan semua unsur
wilayah.
5. Compage Region (wilayah menurut aktivitas) adalah pewilayahan yang tidak didasarkan
pada banyak sedikitnya topik, tetapi aktivitas manusia yang menonjol.

1. JENIS JENIS REGION


Jenis-Jenis Region Menurut Stephen L.J Smith
1. Region apriori: daerah yg dibentuk tidak berdasarkan regionalisasi secara metodologis tetapi
unsur kesamaannya dibentuk sang pandangan yang bersifat individual atau kepentingan
eksklusif seperti politik.
2. Region formal: daerah yg dibuat lantaran adanya kecenderungan kenampakan secara
internal.
3. Region fungsional: daerah yang dibentuk oleh tinggi rendahnya derajat hubungan antar lokal
pada permukaan bumi.
3. LETAK ASTRONOMIS INDONESIA BESERTA PENGARUH NYA TERHADAP INDONESIA

• secara astronomis, Indonesia terletak pada 6 derajat LU - 11 derajat LS dan 95 derajat BT- 141
derajat BT.

• Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis.

• Letak garis lintang yang mengakibatkan perbedaan zona iklim matahari, yang selanjutnya
berpengaruh terhadap bentuk penyesuaian hidup. Dalam hal ini, Indonesia terletak di antara
6 derajat LU dan 11 derajat LS. Oleh karena itu Indonesia memiliki iklim khas tropis dengan
temperatur tinggi berkisar 25 derajat celcius hingga 35 derajat celcius, serta curah hujan rata-
rata 2000 mm/tahun.

• Letak garis bujur mengakibatkan adanya perbedaan waktu, dalam hal ini Indonesia terletak di
antara 95 derajat BT hingga 141 derajat BT. Perbedaan waktu di Indonesia pun dibagi ke
dalam 3 wilayah pembagian yakni: waktu Indonesia Barat (GMT + 7), Waktu Indonesia Tengah
(GMT +8) serta Waktu Indonesia Timur (GMT +9).

4. LETAK GEOLOGIS INDONESIA BESERTA DAMPAK BAGI INDONESIA


 Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang
ada pada kulit buminya.
 Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi
geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya.
 Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian
pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania

5. BATAS NEGARA INDONESIA DAN BATAS LAUT INDONESIA


 Sebelah utara: Malaysia, Singapura, Filipina dan Laut Cina Selatan
 Sebelah Selatan: Timor Leste, Australia, Samudera Hindia
 Sebelah Barat: Samudera Hindia
 Sebelah Timur: Papua Nugini dan Samudera Pasifik
Batas Lautan Wilayah Indonesia
(PBB pada tahun 1982)
 Batas territorial, Merupakan batas yang dihitung dari sebuah garis dasar yang memiliki
jarak 12 mil ke arah laut.
Batas landas Kontinental, diatur pada Konvensi Hukum Laut tahun 1982 pasal 78-85.
Menurut pasal 78, konvensi hukum laut adalah
 Dasar laut dan tanah di bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang adanya
kelanjutan ilmiah dari wilayah daratannya sampai pinggiran tepi kontinen, atau dasar laut
dan tanah di bawahnya sampai jarak 200 mil laut dari garis pangkal dimana laut teritorial
diukur.
 Landas kontinen dimungkinkan di bawahnya sampai jarak 200 mil laut dari garis pangkal
dimana laut teritorial diukur.
 Landas kontinen dimungkinkan mencapai 350 mil laut dari garis pangkal dimana laut
teritorial diukur tidak melebihi 100 mil laut dari kedalaman 2500 meter.
 Batas Zona Ekonomi Eksklusif merupakan batas negara yang ditarik 200 mil dari garis dasar
ke arah laut lepas (laut bebas) saat air surut.

6. RELIEF PULAU SUMATERA, DAN KALIMANTAN


Relief PULAU SUMATERA
 Bagian Barat
 Daratan rendahnya berupa daratan rendah pantai yang sempit.
 Sungainya pendek-pendek
 Bagian Timur
 Dataran rendah alluvial yang luas dan berawa-rawa
 Sungainya Panjang-Panjang
 Terdapat lereng-lereng berbentuk teras dan kadang-kadang berupa peneplain.
 Pulau Jawa
 Relief bagian selatan berupa pegunungan kapur
 Relief bagian tengah, terdapat deretan gunung api dikenal dengan “Middle Vulcanic
Zone”
 Relief bagian utara berupa dataran rendah

 Relief pulau Kalimantan

 Pulau Kalimantan merupakan dataran rendah yang luas dan berawa-rawa

 Relief Pulau Sulawesi

Selat Makassar membentang di sepanjang sisi barat pulau dan memisahkan pulau ini
dari Kalimantan.

Selain itu, Sulawesi juga terletak di antara pertemuan tiga lempeng, yakni Lempeng
Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Hal ini menyebabkan Sulawesi
memiliki struktur tektonik yang sangat kompleks

Relief Pulau Maluku

 Kepulauan Maluku merupakan tempat pertemuan 2 buah system pegunungan yaitu


pegunungan Sunda Alphin dan pegunungan sirkum Fasifik

Relief Bali dan Nusa Tenggara

 Kepulauan Nusa Tenggara dan Bali terdiri dari pulau besar dan kecil yang
topografinya bergunung-gunung dan berbukit-bukit yang kenampakan
Sebagian besar dari stepa dan savana

 Relief Pulau Papua

Jalur pegunungan yang sejajar dengan pantai utara.

Jalur pegunungan yang melalui sumbu tengah pulau papua

Dibagian selatan terdapat dataran rendah yang berawa-rawa.

Dibagian leher terdapat semenanjung yang bertanah kapur.

9. REGION IKLIM
• Pembagian Iklim yaitu :

• Iklim Matahari

• Iklim Fisis

• Iklim Junghun

• Iklim Schmidt Ferguson

• Iklim Koppen

Iklim matahari dibagi menjadi empat, yaitu:

1. Iklim tropis 0 - 23½ o LU / LS,

2. iklim subtropis 23½ o – 40 o LU / LS

3. iklim sedang 40 o – 66½ o LU / LS,

4. iklim kutub 66½o – 90o LU / LS

IKLIM FISIS

Iklim fisis adalah pembagian iklim berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya di suatu
wilayah permukaan sebagai hasil pengaruh lingkungan geografis yang terdapat di wilayah
tersebut.

Iklim fisis dibedakan menjadi:


-Iklim laut
-Iklim darat
-Iklim dataran tinggi
-Iklim pegunungan

IKLIM JUNGHUN

 Junghuhn membagi daerah iklim dengan membandingkan jenis tumbuh-tumbuhan pada


tiap perbedaan ketinggian sebagai berikut:

1. Iklim panas, ketinggian 0 m – 700 m, suhu 26,3˚ C – 22˚ C.

2. Iklim sedang, ketinggian 700 m – 1.500 m, suhu 22˚ C – 17,1˚ C

3. Iklim sejuk, ketinggian antara 1.500 m – 2.500 m, suhu 17,1˚ C – 11,1˚ C.

4. Iklim dingin, ketinggian lebih dari 2.500 m, suhu kurang dari 11,1˚ C.
Klasifikasi iklim Koppen berdasarkan kombinasi antara temperatur udara dengan curah hujan.

Pembagian iklim koppen:

 Iklim tipe Af memiliki suhu udara panas dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Di wilayah

Iklim Schmidt-Ferguson

 Mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah curah hujan setiap bulan dalam satu
tahun yang dikenal sebagai rasio bulan basah dan bulan kering

Jumlah rata-rata bulan kering


Q rasio = -------------------------------------- x 100

Jumlah rata-rata bulan basah

 Keterangan:
Bulan kering = bulan dengan curah hujan rata-rata < 60 mm
 Bulan lembab = bulan dengan curah hujan rata-rata antara 60 – 100 mm

 Bulan basah= bulan dengan curah hujan rata-rata > 100 mm

IKLIM KOPPEN

Klasifikasi iklim Koppen berdasarkan kombinasi antara temperatur udara dengan curah hujan.

Pembagian iklim koppen:

 Iklim tipe Af memiliki suhu udara panas dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Di wilayah
beriklim tipe A terdapat banyak hutan hujan tropik. Contoh: wilayah Sumatra, Kalimantan,
Jawa Barat. Wilayah beriklim tipe Af memiliki ciri:

a) hutan sangat lebat dan heterogen (bermacam-macam tanaman);

b) terdapat banyak tumbuhan panjat; serta

c) terdapat jenis tumbuhan seperti pakis, palem, dan anggrek.

 Iklim tipe Am, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang kering.
Batas antara musim hujan dan kemarau tegas. Wilayah beriklim tipe Am antara lain terdapat
di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan. Wilayah beriklim tipe Am
memiliki ciri:

a) curah hujan tergantung musim;

b) jenis tanaman pendek dan homogen; serta

c) hutan homogen yang menggugurkan daunnya ketika kemarau.

 Iklim tipe Aw, memiliki suhu udara panas dan musim kemarau yang lebih panjang
dibandingkan dengan musim hujan.
 Wilayah beriklim tipe Aw terdapat di wilayah Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kepulauan Aru, dan Papua bagian selatan.

 Wilayah beriklim tipe Aw memiliki ciri:

a) Hutan berbentuk sabana (savana);

b) jenis tumbuhan padang rumput & semak belukar;

c) Pohonnya berjenis rendah.

10. REGION FLORA DAN FAUNA

FAUNA

 1. Ada 3 daerah fauna di Indonesia yang pembagiannya dibatasi oleh garis Wallace, Weber,
dan Lydeker.

 Ia membatasi region berdasarkan tempat persebarannya, yakni untuk wilayah Landas


Kontinen Sunda (wilayah Indonesia bagian barat) yang dibedakan dari region fauna-flora di
sebelah timurnya. Sesuai dengan nama pemberi batasnya, garis tersebut dinamakan Garis
Wallace.

 Batas region flora-fauna di sebelah timur dibuat oleh Weber, yakni untuk membedakan
flora-fauna yang berada di landas kontinen Sahul dengan flora-fauna di bagian timurnya.
(WEBER)

 Namun demikian, ternyata di landas kontinen Sahul ini masih terdapat kekhasan lagi,
terutama di Maluku-Halmahera, sehingga diberi batas dengan garis Lydeker.

FAUNA

a. Fauna Indonesia Barat

Meliputi wilayah Sumatra, Jawa dan Kalimantan biasanya disebut fauna dangkalan Sunda yang
terdiri atas binatang menyusuinya berbadan besar, treinggiling, bunglon, kijang.

b. Fauna Indonesia Tengah

Meliputi Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara dibatasi oleh garis Wallace di barat dan garis
weber di timur, hewannya meliputi anoa, babi rusa,biawak, kuskus, komodo, buaya, ular dll

c. Fauna Indonesia Timur

Meliputi Papua dan pulau di sekitarnya sering disebut fauna dangkalan Sahul yang terdiri atas
Kanguru,kadal, kura-kura dan berbagai jenis burung.

FLORA

• Hutan Hujan Tropis


• Sumatra, Jawa bagian barat, Kalimantan, dan Papua bagian utara.

• Hutan Musim Tropis

• Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan.

• Sabana

• Flores, Timor, Alor, Wetar, Nusa Tenggara Timur, dan Papua bagian selatan.

11. REGION BUDAYA

◦ Region budaya di Indonesia biasanya dibagi berdasar budaya suatu suku/ras yang besar,
misalnya Region Budaya Jawa, Region budaya Sunda, Region Budaya Melayu, dan lain-lain.

◦ Budaya mempunyai cakupan yang luas, sehingga region budaya dapat dibuat berdasarkan
unsur budaya tersebut, misal: unsur bahasa, kesenian, mata pencaharian, adat-istiadat,
makanan khas, bentuk tempat tinggal, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai