Anda di halaman 1dari 11

1

MODUL PERKULIAHAN

2A5144EL –
Medan
Elektromagnetik
APLIKASI ELEKTROSTATIKA

Abstrak Sub-CPMK 4.2

Modul ini menjelaskan Mampu menjelaskan dan memahami


pemahaman atas eltrostatik elektrostatik di atmosfir dan filter
di atmosfir dan filter penyaring polusi.
penyaring polusi.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT


Teknik Teknik Elektro
07
Aplikasi Elektrostatika
7. 1. Elektrostatika di Atmosfir

Halilintar adalah bentuk nyata dari fenomena kelistrikan yang paling nyata yang bisa kita
amati. Sebuah awan badai biasanya membawa muatan sebesar 10 sampai 20 Coulomb
dengan ketinggian rata-rata 5 km dari permukaan bumi.

Dari mana sebenarnya energi yang besar ini bisa berkumpul di awan seperti itu ?

Sumber energi yang paling utama di planet kita ini adalah matahari. Matahari memanaskan
sumber-sumber air yang ada di bumi. Air yang menguap, yang mengandung energi yang
berasal dari matahari itu, akan membentuk awan. Gerakan-gerakan dari awan
menyebabkan terjadinya gesekan partikel-partikelnya, sehingga terbentuk muatan positif
dan negatif. Partikel yang bermuatan positif ada dibagian sebelah atas dari awan dan yang
bermuatan negatif pada bagian bawahnya (lihat gambar di bawah). Sehingga awan
penyebab halilintar seperti itu membentuk suatu susunan dipol raksasa. Muatan-muatan
negatif ini akan menginduksikan muatan-muatan positif di atas permukaan bumi, yang
terutama sekali akan terkonsentrasi dalam jumlah besar pada bangunan-bangunan/objek-
objek yang tinggi dan lancip.

Gambar di bawah ini menunjukkan fenomena terjadinya halilintar yang disebabkan oleh
muatan positif dan negatif yang saling mendekati dan bertemu.

Jika muatan-muatan listrik yang di awan menjadi sedemikian besarnya, akibat gesekan
antar partikel di awan, maka muatan negatif itu berusaha bergerak ke arah bumi sejauh
(rata-rata) 50 m dalam waktu s. Muatan negatif ini akan terus ditarik oleh muatan
positif yang ada di bumi. Makin dekat dengan bumi, muatan negatif akan makin
menginduksikan muatan positif di bumi yang akan kembali bertambah menarik muatan-
muatan negatifnya. Sehingga jika keduanya bertemu maka akan terjadi hubungan galvanis,
muatan negatif akan mengalir ke bumi dan muatan positif akan naik ke awan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
7. 2. Filter penyaring polusi (precipitation)

Filter elektrostatika dipergunakan sebagai pengontrol lingkungan dengan menghilangkan


partikel-partikel kecil yang turut keluar bersama gas buangan. Dalam proses
penyaringannya (filtering/ precipitation), partikel-partikel itu diberi muatan, kemudian
dipisahkan dari yang lainnya dengan bantuan medan listrik yang sangat besar, dan
akhirnya ditarik oleh elektroda pengumpul polutan. Filter seperti ini biasanya dipasang
pada instalasi pembangkit tenaga, atau bisa pula digunakan pada industri baja dan semen,
industri kertas, penyulingan minyak, industri pemroses fosfat dan bahan kimia lainnya, dan
lain-lain.

Gambar di bawah menunjukkan diagram sederhana dari filter tersebut. Gas yang terpolusi
masuk dari sisi sebelah bawah, memasuki tempat yang udaranya terionisasi karena adanya
medan listrik dengan intensitas yang sangat besar. Yang mengakibatkan potongan-
potongan partikel yang turut masuk dengannya menjadi memiliki muatan. Medan listrik

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
tersebut sekaligus bertindak sebagai penarik partikel yang bermuatan, jika partikel polusi
memiliki muatan negatif, maka ia akan ditarik ke elektroda yang terdapat di tengah.
Muatan yang sebaliknya akan dikumpulkan di elektroda yang sebelah luar.

Sehingga, melalui eksos (exhaust) yang ada di bagian atas dari filter itu, udara yang bersih
akan di pompa keluar (masuk ke ruangan). Proses terisinya partikel-partikel polusi dengan
muatan terjadi secara statistik. Partikel yang masuk dari bagian bawah ke dalam tabung
yang berisi udara yang terionisasi (akibat medan listrik yang besar), akan ‘didatangi’ oleh
ion positif atau ion negatif.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Apakah muatan negatif yang mendatangi partikel sehingga partikel itu dikatakan menjadi
bermuatan negatif atau muatan positif sehingga partikel itu jadi bermuatan positif,
tergantung dari seberapa dekat ion-ion itu ke partikel.

7.3 Mesin Fotokopi (Xerography)

Dalam mekanisme pada mesin fotokopi dewasa ini, yang dikenal dengan xerography,
dipergunakan sebuah material yang sensitif terhadap sinar, yaitu selenium. Selenium
adalah dielektrika (jadi tak bisa menghantarkan/melewatkan muatan listrik), tetapi jika
disinari, ia akan menjadi konduktif.

Dalam proses fotokopi dilakukan lima buah langkah.

1. Sebuah papan yang dilapisi oleh selenium diberi muatan secara merata dengan
bantuan sebuah kawat bermuatan positif di atasnya, sehingga papan berlapis
selenium itu akan bermuatan positif.

selenium
Kawat bermautan positif

2. Papan tersebut kemudian disinari oleh suatu cahaya secara tidak langsung, yaitu
melalui kertas itu sebagai reflektor cahaya tersebut. Jika cahaya tersebut mengenai
kertas bagian putihnya (yang tak tertulisi), maka cahaya akan direfleksikan ke
papan dengan selenium. Jika cahaya itu mengenai kertas bagian hitamnya (yang
bertulisan atau yang bergambar), maka cahaya tersebut tidak direfleksikan. Cahaya
yang mengenai selenium akan menjadikan bagian dari selenium menjadi konduktif,
dan membuat muatan positif yang ada pada selenium akan mengalir dan hilang,
sedangkan muatan yang terletak pada bagian selenium yang tak disinari akan tetap

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
di sana. Dengan bantuan sinar yang direfleksikan pada kertas, kita bisa membuat
replika dari gambar/tulisan ke papan.

Kertas yang akan diperbanyak


selenium

3. Kemudian ditaburkan toner hitam yang telah diberikan muatan negatif ke atas
papan selenium secara merata. Toner yang jatuh ke bagian selenium yang konduktif
akan bergerak dan hilang, tetapi yang mengenai muatan positif akan menempel di
papan selenium tersebut.

Toner ditaburkan

selenium

4. Setelah itu dilewatkan tepat pada papan ber-selenium dan dengan toner, sebuah
kertas yang telah diberi muatan positif. Kertas ini adalah wadah untuk mendapatkan
kopi dari dokumen yang sebelumnya kita gunakan. Toner pada papan selenium
akan ditarik oleh kertas bermuatan positif dan menempel di kertas.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
selenium

5. Untuk mendapatkan toner yang menempel secara permanen di kertas, kertas tadi
dipanaskan.

pemanas

7.4 Muatan Maksimum pada Tetesan Tinta di Printer Ink-jet

Pada printer ink jet, tetesan-tetesan tinta disemprotkan keluar dari tempatnya dengan
bantuan sebuah tekanan, sehingga tetesan tinta tersebut akan terlontar dan bergerak dengan
suatu kecepatan awal tertentu vo . Tetesan tintaa yang tidak bermuatan ini, kemudian
melewati sebuah ruang yang terionisasi sehingga menjadi memiliki muatan q. Setelah itu
tetesan tinta, yang sekarang bermuatan, akan melewati ruang ‘Pemelenceng’. Tetesan tinta
akan terkena gaya F = qE (ke bawah atau ke atas tergantung dari ‘modulasi’ yang
dilakukan). Gaya ini akan menyebabkan percepatan ke arah gaya tersebut dengan F=ma,
maka a = qE/m, sehingga tetesan tinta ini memiliki trayek gerak yang melengkung.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Supaya bisa mengalami pelencengan yang besar, maka setiap tetesan tinta diberikan
muatan sebesar mungkin. pelencengan yang besar ini akan memungkinkan tetesan tinta
mencapai titik/posisi di semua sisi dari kertas. pelencengan ini dicapai dengan
menggunakan medan listrik yang akan membawanya pada lengkungan tertentu (trayek
gerakannya) setelah disemprotkan dan mencapai posisi di kertas sesuai dengan tempat
tetesan itu akan mengenainya dan membentuk suatu ‘pixel’ tertentu.

Tetapi jika muatannya terlalu besar, sehingga potensial dan medan listriknya menjadi
besar, maka ada resiko terjadinya ‘breakdown’ di sekitar tetesan tinta tersebut. Yang kita
ingin amati adalah berapa muatan maksimum yang bisa diberikan ke setiap tetesan tinta.

Analisa secara teoretis akan mengambil struktur geometri bola yang kosentris sebagai
model untuk tetesan tinta.
udara

tetesan tinta

ro
ri

Beda potensial dari bola dengan radius dalam ri dan luar ro , dari modul terdahulu, didapat

1 1 1
V q  
4o  ri ro 

Breakdown di udara terjadi pada saat kondisi berikut Ebd  3 MVolt/m dan Vbd  300
Volt.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Nilai-nilai ini didapat dari hasil pengukuran dengan menggunakan kondensator datar
paralel sebagai penghasil medan listrik. Tentu penggunaannya tidaklah betul secara eksak,
tetapi untuk estimasi awal bisa dipergunakan.

Sekarang kita andaikan tetesan tinta tersebut ber-radius ri yang akan memiliki suatu
potensial tertentu. Tetesan tinta berada pada lingkungan printer yang mungkin bisa
dikatakan memiliki bentuk geometri yang sangat kompleks. Tetapi kita bisa
mengandaikan, bahwa lingkungan/ sekeliling dari tetesan tinta itu berjarak sangat jauh jika
dibanding dengan radius ri . Artinya kita bisa mengandaikan, bahwa radius bola konsentris
yang sebelah luar, yang me-modelkan lingkungan dari tetesan tinta (printer dengan segala
komponennya), mempunyai besar ro  ri . Maka tegangannya akan menjadi

1 q
V
4 ri

dan medan listrik yang terdapat di permukaannya adalah

1 q
E
4 ri 2

Supaya tidak terjadi breakdown, nilai-nilai di atas haruslah lebih kecil dari nilai ambang
terjadinya fenomena tersebut, jadi

q  Vbd 4 ri q  Ebd 4 ri


2
dan

Breakdown terjadi jika medan listrik maksimal dan tegangan listrik maksimal terlewati.
Dari analisa di atas, pada saat radius tetesan tinta

Vbd
ri   100m
Ebd

secara bersamaan keduanya terlewati jika muatannya lebih besar dari 3.3379 pC. Jika
radius tinta lebih besar dari 100 m maka batar maksimal tegangan akan lebih dahulu
tercapai jika muatannya diperbesar, sehingga untuk radius besar, medan listrik menjadi
besaran pembatas. Sedangkan untuk aplikasi printer ink-jet, yang mana radius tetesan tinta
lebih kecil dari 100 m medan listrik maksimum lebih dahulu tercapai, sehingga nilai

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
tegangan breakdown adalah besaran pembatasnya. Gambar di bawah ini menunjukkan
keterangan ini.

-11
x 10
1.4

1.2
Medan listrik
sebagai pembatas
1
q [C]

0.8

0.6

0.4 Potensial listrik


sebagai pembatas
0.2

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2
r x 10
-4
i

Nilai radius yang biasa dipakai pada aplikasi printer ink-jet adalah ri  20m , sehingga

dengan Vbd  300 Volt dan q  Vbd 4 ri , maka muatan maksimal supaya tidak terjadi
breakdown adalah

q  Vbd 4 ri  300  4    8,854  10 12  20  10 6 C  0,668 pC.

Medan listriknya adalah

1 q 1 0,668  10 12
E  V / m  15 Mvolt/m
4 ri 2 4    8,854  10 12 20  10 6 2  
Nilai ini sudah melampaui batas untuk medan listrik maksimal.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

 Hyatt, W., Engineering Electromagnetics, McGraw Hill, 9nd edition, 2018


 Alaydrus, M,, Medan Elektromagnetik, Penerbit Andi, 1st edition, 2014
 Ulaby, F. T, Ravaioli, I.R., Fundamentals of Applied Electromagnetics, Pearson,
2022
 Ding Yang, Baoyu Guo, Xinglian Ye, Aibing Yu, Jun Guo, Numerical simulation
of electrostatic precipitator considering the dust particle space charge, Powder
Technology, vol. 354, September 2019, 552-560
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0032591019304565
 M.R. Bhalla, A.V. Bhalla, Comparative Study of Various Touchscreen
Technologies, International Journal of Computer Applications, v.6, No.8,
September 2010
https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.206.5024&rep=rep1&ty
pe=pdf
 H. Nam, et al, Review of Capacitive Touchscreen Technologies: Overview,
Research Trends, and Machine Learning Approaches, Sensors 2021, 21(14), 4776;
https://doi.org/10.3390/s21144776
 D.K.Sah, T. Amgoth, Renewable energy harvesting schemes in wireless sensor
networks: A Survey, Information Fusion, Volume 63, November 2020, Pages 223-
247, https://doi.org/10.1016/j.inffus.2020.07.005
 P. Carneiro, et al, Electromagnetic energy harvesting using magnetic levitation
architectures: A review, Applied Energy, v. 260, 15 February 2020, 114191,
https://doi.org/10.1016/j.apenergy.2019.114191

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
11 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai